Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Wanita Aneh

Bab 3 Wanita Aneh

Rendy Pov

Setelah kepergian Dahlia. Pikiran Rendy terus di bayangi-bayangi oleh wajah perempuan itu. Hidung mancung, mata sipit, alis yang lentik, pipi tembem, kulit sawo matang. Pas untuk kecantikan alami perempuan asia.Tapi tunggu dulu, kenapa aku bisa memikirkan perempuan itu.? Padahal baru saja kenal, padahal dia adalah karyawanku. Ada apa ini.?

Ah, sudahlah, memikirkan seseorang bukan berarti kita mencintainyakan..? Mungkin hal lumrah jika memang aku kepikiran dia. Secara dia adalah karyawan pertamaku. Aku selama ini memang tidak pernah memperkerjakan orang. Biasanya aku yang membuka angkringan ku sendiri, biasanya setalah aku pulang dari kantor.

Tapi, ya mau gimana lagi.? Karna kerjaan di kantor semakin lama semakin menumpuk terkadang mengharuskan aku untuk lembur. Jadinya, susah bahkan aku sangat kelelahan. Mangka dari itu aku di sarankan oleh ibu untuk mencari karyawan saja…

Semoga saja, perempuan itu bisa betah bekerja denganku. Aku akui aku memang terkenal cuek, dingin bahkan tegas sekali. Sifat ku yang seperti itu ada alasannya. Ada cerita kelam di balik kisah tersebut. Yang bahkan aku sendiri tak ingin mengingatnya lagi.

Aku terus saja, berusaha untuk melupakan cerita kelam itu. Bagiku, yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang aku hanya harus menatap ke arah depan….

Jalanku masih panjang. Banyak hal yang harus aku jalani. Usia ku kini yang baru menginjak 24th, aku harus bisa berkarya sebaik mungkin.

~~~~~

"Rendy..." Suara teriakkan itu mengagetkanku, menyadarkan aku dari lamunan. Suara yang berasal dari perempuan paruh baya, yang sangat aku sayangi. Siapa lagi jika bukan ibuku.

Semenjak kepergian Ayah. Kami hanya tinggal berdua di rumah peninggalan ayah. Tak mewah, tapi mampu membuat kami nyaman, senyaman mungkin tinggal di rumah ini….

"Iya bu, apa.?" Ujar ku dari balik kamar.

" Ayok makan.!" perintah dari ibu negara….

Aku langsung keluar kamar dan menuju ke meja makan. Biasanya saat makan bersama ibu, itu lah waktu yang tepat untuk bercerita apa saja. Entah itu masalah kantor atau apa pun itu… Benar apa kata orang ibumu adalah sahabat terbaik dalam hidupmu.

"Gimana.? Sama yang tadi.? Kamu terimakan.? " pertanyaan pertama yang di lontarkan oleh ibu kepadaku. Apa lagi kalau bukan soal perempuan tadi…

" Iya, aku terima kok bu."

"Baguslah kalau memang iya kamu terima,,sepertinya anaknya baik… "

"Haemm…."

Seperti itulah percakapan kami berdua saat makan bersama….

Seperti itu lah hari-hari yang aku lalui, pagi berangkat kantor, malamnya buka angkringan.. Tapi malam ini sengaja tidak aku buka, soalnya aku terlalu lelah…

Biarlah tutup hari ini saja….

~~~~~

Dahlia Pov

"ASTAGHFIRULLAH." Teriakku karna kaget liat jam di dindingku sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB. Berarti ini sudah tengah malam. Ya ampun…

Harusnya aku pindahan harii ini, kenapaa bisa kebablasan tidurnya… Cerobohnya aku… Apa mungkin aku ketiduran karna capek beresin barang lalu rebahan sebentar jadinya, ketiduran seperti ini, memang benar ya, kasur itu sungguh sangat menggoda. Luar biasa sekali godaan kasur.

"Kruuuuukkk… kruuukkk.. Krukkk…" Bunyi yang berasal dari perut ku, mungkin cacing-cacing dalam perut sudah pada demo karna belum aku beri asupan. Tanpa berpikir lagi, aku keluar kosan mencari makanan yang ingin aku makan…

Sampai aku lupa, bahwa ada manusia di rahimku.. Yang hampir saja aku abaikan kehadirannya di dalam sana…

"Maafkan ibu ya nak." Ujarku sambil mengelus perutku yang masih rata, wajar namanya juga baru 1 bulan. Besok setelah pindahan aku mau cek kandungan ingin tau perkembangan manusia kecil di dalam rahimku.

Hanya butuh waktu 5 menit aku sudah sampai di luar gang kosanku…

Tanpa melirik apapun lagi, aku langsung menuju ke bapak sate langganan. Sesampainya di tempat bapak sate ,aku langsung memesan pesanan yang biasa. Tentu saja bapaknya sudah tau apa pesananku.

5 menit kemudian pesananku selesai, aku langsung balik badan, menggoyahkan kaki, menuju ke kosanku..

Sampai di kosan aku langsung menyantap makananku hingga ludes. Habis sudah. Setelahnya aku lanjutkan mimpi Indah ku yang sempat terputus karna ulah cacing di perut yang sudah pada demo…

Sebelum tidur aku tak lupa untuk. Mengaktifkan alarm di handphone, agar besok bangunnya tidak kesiangan…. Setelahnya aku langsung baca do’a dan menutup mata..

~~~~~~

Keesokan paginya aku sesuai dengan apa yang sudah aku rencanakan. Aku ke dokter kandungan dulu setelahnya baru ke rumah bu anis, pindahan barang di sana… Sorenya baru aku lanjut kerja. Kerja pertama di kota baru. Semoga menyenagkan bagiku…

Setelah beres-beres, aku langsung menuju ke rumah sakit. Karna ini adalah hari pertama ku konsul ke dokter kandungan setelah aku pindah ke Jakarta.

Jadi, aku harus menunggu dan membuat janji dengan dokter kandunganku… Mengambil nomor antrian dan menunggu untuk di panggil.

Setelah menunggu kini tibalah, untuk giliranku di panggil… .

Saat memasuki ruang dokter, aku begitu deg-degan padahal ini bukan kali pertamanya bagiku untuk konsul.

Memang benar apa kata orang-orang…

Menantikan kehadiran si kecil itu deg-degan nya luar biasa.. Meski usia kandungannya baru seumur jagung.

Aku berkonsultasi dengan dokter kandungan. Hanya sebentar, tak begitu terlalu lama.Karna kandungan ku alhamdulillah tak ada masalah… Aman terkendali……

Seselai konsultasi dengan dokter, aku langsung terbang menuju ke kosan dan langsung ambil barang kemudian, memesan taxi.

Agar aku tak terlalu ribet untuk pindahan. Meskipun barangnya tak terlalu banyak. Tapi, ya cukup merepotkan.

Tak butuh lama, taxi yang aku pesan sudah datang, aku segera memasukan barangku dengan di bantu oleh supir taksinya.

Kebetulan sekali aku sudah berdiri di tepi jalan. Jadi tidak begitu sulit bagi pak. Sopir taxinya untuk mencari keberadaanku. Karna aku memesannya lewat salah satu aplikasi angkutan online.

Setelah semua barang ku masuk, kini kami berangkat menuju alamat bu anis, tempat yang akan aju jadikan sebagai tempat berteduh hingga mencari sesuap nasi. Perjalanan ke sana tak butuh waktu yang lama. Hanya butuh waktu sekitar ±30 menit. Kebetulan sekali, jalanan ibu kota tak begitu padat.

Sesampainya di rumah bu anis, pak sopir taxinya langsung menurunkan barangku. Dan tak lupa juga aku memberikan uang ongkosnya. Taxi pergi, bu anis langsung keluar dari rumahnya. Aku tak tau kenapa bu anis tidak buka warung. Mungkin ada urusan paling mangkanya warung ibu anis tutup.

"Akhirnya, kamu datang juga… saya kira kamu pindahannya malam tadi, kenapa ga jadi.?" Tanya bu anis

" Ya, bu maaf semalam saya ketiduran bu, jadinya sekarang pindahannya… " ujar ku dengan seulas senyuman…

"Yaudah, gapapa, yaudah ayo saya bantu angkat barangnya… "

"Tak usah bu, merepotkan ibu saja,…"

"Gapapa, ayok. ."

"Terimakasih banyak bu. Maaf merepotkan, oh iya bu, warung ibu kok tutup..? " tanyaku dengan sedikit nada penasaran…

"Saya ada arisan sekarang, mangknya tutup."

"Oalah,… "

Sesampainya di dalam rumah, bu anis segera menunjukan kamar ku. Yang mana, yang akan aku tempati nantinya.

Bu anis menyuruh ku untuk istrahat sejenak. Karna nanti sore aku akan bekerja, mumpung ini masih siang, jadi aku masih bisa istirahat sejenak…

Aku bersyukur karena aku di sini di pertemukan dengan orang baik yaitu bu anis, dan anak nya yang cuek tapi tampan……

"Tetaplah menjadi orang baik… Meski kamu sering di sakiti… Maafkan lalu lupakan…"

~~~~~~~

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel