Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Pria Tampan Nan Cuek

Bab 2 Pria Tampan Nan Cuek

Sepeninggalan bu Anis, aku terdiam sesaat. Aku berfikir bagaimana awal agar aku bisa memperkenalkan diriku dengan baik ,sopan tetapi tegas, aku memandangi pria yang ada di depan mata ku ini.

Tatapannya benar-benar tajam oh Tuhan…. Takut aku dibuatnya. Baiklah tanpa basa basi aku langsung memperkenalkan diri, berharap dia mau menerimaku sebagai karyawan.

"Sore pak, kenalin nama saya Dahlia Ayu Putri, biasa di panggil Dahlia. Saya tamatan SMA pak. Usia saya sekarang 20 tahun, saya tinggal di klender Jakarta Timur pak.” Ucap ku dengan nada yanga agak grogi.

"Ooh,… .” hanya itu respon pertama yang di keluarkan oleh pria yang di depan mataku saat ini.

Simpel namun pasti jawabannya langsung negena di hati. Apa seperti ini jawaban orang yang baru selsai memperkenalkan diri.? Untuk interview kerja..?

Luar binasa sekali dia,

"Hemm, pernah bekerja dimana.?” Tanyanya dengan raut wajah penuh slidik.

"Pekerjaan terakhir saya di salah satu bank swasta di Bandung sebagai marketing pak.” Ujarku

"Kenapa keluar.?” Tanyanya

"Karna saya pindah ke Jakarta pak.”. Jawab ku dengan tegas, simple dan tepat.

"Ok, perkenalkan nama saya Rendy, saya anak bu anis sekaligus boss kamu, setelah saya pikir hanya beberapa detik saya akan terima kamu bekerja dengan saya, mulai besok, silahkan datang lagi besok ke sini, jam 16.00 WIB. Jam kerja mu dari jam 16.00 WIB sampai jam 00.00 WIB, gaji awal yang saya kasih 1jt plus bonus jika penjualan bagus, kerjamu ya cuman jualin sate seafood dan bikin minuman boba dan lainnya.. Di sini saya menyediakan mess, jadi kamu bisa tinggal di mess, ga usah ngekos. Biar berangkatnya juga bisa bareng saya. Jika kamu berminat tinggal di mess, silahkan pulang ambil barangmu, messnya di rumah saya. Yaitu di belakang warung ini adalah rumah saya..” Penjelasannya yang begitu panjang di kali lebar.

"Baik pak.” Ucapku.

"Ada pertanyaan gak.?” Tanyanya

"Tidak pak, "ujarku

"Kalau begitu kamu boleh pergi, mau pindahan hari ini ap besok ya terserah kamu. "

"Baik pak, saya pindahan hari ini saja pak, kalau begitu saya permisi dulu pak… "

"Iya, silahkan…” ujar nya dengan masih wajah datar tanpa ada senyuman yang mengembangkan di wajahnya…

Ternyataa benar ada ya, pria yang seperti ini.? Dingin, cuek dan tentu saja pelit sekali dengan senyuman. Mungkin jika ada lomba manusia pelit dengan senyuman. Mungkin dia adalah pemenangnya. Aku yakin sekali itu… .

~~~~~~~~~~

Dahlia Pov

Setelah aku meminta izin pergi, aku langsung bergegas keluar dari warung tersebut, ternyata di luar ada ibu anis. Segara aku langkahkan kakiku menuju ibu anis.

"Ibu, saya pamit pulang dulu ya bu.” Ujarku dengan sopan…

"Oh iya jadi bagaiamana.? Di terima sama anak saya gak.?” Tanya bu anis dengan antusiasnya…

"Alhamdulillah bu saya di terima, besok saya sudah mulai kerja. "

"Syukurlah, tapi kamu tinggal di sini kan ya.?”

"Iya bu, kalau begitu aku izin pulang dulu ya bu…”

"Iya. Nak hati-hati di jalan. "

Setelah pamitan aku berlalu meninggalkan bu anis, tanpa lupa mencatat alamat warung ini. Agar nanti aku tak salah alamat. Aku terus berjalan ke arah pulang. Berharap di depan sana aku menemukan halte busway.

Ternyata benar dugaan ku, selang 3 menit aku berjalan. Aku menemukan halte busway tersebut.

Sesampainya di halte busway tersebut aku bertanya kepada petugas., aku harus naik busway nomor berapa, agar aku bisa sampai di tujuanku.

Untunglah petugasnya ramah, menjawab dengan penuh senyuman.

Sembari menunggu busway yang akan aku naiki. Aku mengecek handphone ku mana tauan ada yang menghubungiku. Berharap tapi sebenarnya tak ingin ada yang menghubungi.

Aku ambil handphoneku dalam tas.

Lalu segera mungkin aku hidupkan, ternyata mati dari tadi. Setelah nyala, aku segera mengaktifkan paket internet.

Ternyata benar begitu banyak panggilan masuk via aplikasi whatsapp.

Tak tanggung-tanggung ada 50 panggilan tak. Terjawab dari laki-laki itu lagi.Dan ada juga 100 pesan belum terjawab masih dengan orang yang sama…

"Ada apa dia menghubungiku lagi.? Dan kenapa.? Bukankah terkahir kali dia bilang, dia gak akan menghubungi aku lagi. Lantas kenapa sekarang seolah-olah dia yang mencari.” Lirih ku dalam hati…

Sembari aku terus bertanya-tanya dalam hat, busway yang aku tunggu akhirnya datang. Aku bergegas memasuki busway tersebut. Syukurlah tak begitu terlalu padat.

Jadi aku bisa duduk tanpa harus berdiri dan sempit-sempitan.

30 menit perjalanan yang aku habiskan di busway akhirnya aku sampai di tujuanku.

Aku bergegas keluar dari busway tersebut dan berlalu pergi menuju ke kosan.

Sesampai di kos aku istrahat sejenak.. Dan kemudian merebahkan tubuhku di atas ranjang.

Aku liat ke handpone, ternyata ada panggilan masuk dari laki-laki itu lagi. Aku tak mau mengangkatnya telepon darinya.

Karna aku tau, yang aku dapat bukan ucapan penuh penyesalan tapi, yang akan aku dapat hanyalah kata-kata kasar, caci maki dan hinaan seperti yang sudah-sudah.

Sungguh menyakitkan jika aku terus mengingatnya.

Aku biarkan saja dia terus menerus menghubungiku. Aku tak peduli, aku acuhkan saja. Apa sebaiknya aku blokir saja dia.?

Agar dia tak mengganggu aku lagi.? Bukankah sebaiknya seperti itu.?.

Tanpa berpikir panjang, aku ambil handphone ku itu, langsung aku cari namanya, dan langsung saja aku blokir tanpa babibubebonya.

Setelahnya aku akan beberes barang-barangku dan pindah ke rumah bu anis nanti malam…

Jika aku pikir-pikir pak Rendy itu tampan juga, tapi sayang dia cuek.. Sungguh sangat-sangat cuek dan juga dingin sedingin es. Jadi ketampanannya di hilangkan oleh sifatnya itu…

~~~~~~~

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel