Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4. Melanjutkan Perjalanan Ke Lokasi Camping

Setelah menolong semua mahasiswa dan mahasiswi di dalam mobil bus yang telah mauk kedalam jurang, aldo pun menelpon bantuan untuk memberitahukan, kalau ada sebuah mobil bus kecelakaan sehingga mauk ke dalam jurang.

dan aldo pun menelpon kembali kepada agen bus,untuk menjemput semua mahasiswa yang akan pergi bercamping.dan tidak lama kemudian sebuah mobil bus datang ,dan semua mahasiswa masuk untuk melanjutkan perjalanan.didalam bus itu aldo tetap memluk tasya yang masih shock dengan kejadian itu.

" kita sekarang sudah aman syah , jangan takut ya.." ucap aldo yang kepada tasya

" ya ..say..." jawab tasya sambil menoleh kekiri dan kekanan di dalam mobil bus itu.

" apa yang sedang kamu cari.." tanya aldo kembali kepada tasya.

" tidak ada apa-apa ..say.." jawab tasya kembali ke pada aldo pacarnya itu.

aldo pun merasa heran melihat tasya bertingkah seperti orang kebingungan.dan aldo berpokir pasti ada sesuatu yang di carinya .

"apakah kamu membawa kamera kamu ..say.." tanya tasya kepada aldo

"sepertinya tidak....dan aku hanya membawa handicame ,karena aku lupa membawa kamera ,karena terburu-buru tadi" ucap aldo kepada tasya.

" jadi bagaimana kamu nanti bisa meliput untuk mengisi pekerjaan kamu di sana nanti" ucap tasya kepada aldo .

"tenang saja .handphone kan maih bisa di gunakan untuk memotert " dengan santai aldo berkata kepada tasya .

"apakah peralatan yang lain juga tinggal " tanya tasya kembali kepada aldo pacarnya itu.

"hemm sepertinya begitu " jawab aldo kembali kepada tasya.

"huccchhh aku kirain ada peralatan yang bisa aku gunakan nanti di sana di tempat camping "ucap tasya

"padahal adik..mau pakai alat itu " ucap tasya kembali kepad aldo.

Secara diam - diam wati mendengarkan pembicaan , aldo dan tasya dia hanya bisa menguping dan tidak mau bicara , aldo pun bertanya kepada tasya " mengapa kamu bicara sekarang kepada saya " ..dengan nada pelan ,,

" maaf ..say ..aku lupa...untuk bilang ke kamu ..maaf ya.." ungkap tasya dengan manja sambil memeluk pinggang aldo yang sedang duduk di sampingnya.

" ya..ngk apa-apa....karena jika kamu bilang dari awal mungkin aku bisa membawa sedikit peralatan kerja untuk disana nanti" ucap aldo kepada kekasihnya sambil membelai rambut tasya berada di bahu pundaknya...

dengan belaian tangan yng lembut dan mesrah dari sang kekasih , tasya tertidur lelap di dalam pelukan aldo, sedangan di bangku belakang tempat duduk tasya dan aldo Wati tertunduk malu..

" aldo ...apakah kamu sudah memahami maksud tasya tadi " tanya wati kepada aldo.

" ya ..saya memahami ..semoga apa yang sudah pernah kita dengar tentang rumah adat itu, .itu semua tidk benar dan hanya cerita bohong belaka " ... ucap Aldo kepada wati..

" ya ..aldo..semoga begitu " dengan nada pelan wati membalas ucapan dari aldo.

hari mulai sore, bis masih tetap berjalan dengan pelan,dan tidak lama lagi tujuan mereka akan segera samapai di lokasi. dan beberapa orang mahasiswa menyapa aldo di dalam bus

" abang ..ikut juga yach.." tanya salah seorang mahasiswa kepada aldo.

" ya ..tasya meminta aku ikut serta dalam acara camping ini.." balas aldo dengan lembut kepada mahaiswa itu ,dan sambil menahan rasa mengantuk yang amat berat.

" sudah..sudah..kalian itu mengganggu orang saja " tegas wati mengusir teman - temanya dari hadapan aldo , yang mulai merasakan kantuk yang amat berat.

sambil tertawa mahasiswa itu tertawa dan melangkah pergi dari hadapan Aldo dan tasya yang masih tertidur lelap di pelukan aldo.

" sudah ..biarkan saja wati....mungkin mereka tidak menyangka kalau tasya mengajak aku, untuk pergi ikut camping ini " ucap aldo kepada Wati dengan suara yang amat pelan .

sedangkan di sebuah desa , di sebuah rumah yang amat besar, yang di huni oleh sepasang suami istri yang sudah memasuki lanjut usia, sepasang suami istri ini adalah pengurus rumah adat yang di mana tempat mereka tinggal sekarang ,

kedua suami istri itu bernama pak Burhan dan ibu aminah, mereka tinggal di rumah adat itu penerus dari pemiliknya yang sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. mereka di percaya untuk mengelola rumah adat itu yang penuh dengan kemistisan yang sangat luar biasa.

" apakah mbok merasakan kita akan kedatangan tamu yang sangat jauh.." tanya pak burhan kepada istrinya yang sedang merapikan taman di depan rumah adat itu.

" iya ..pak ..sudah beberapa hari ini , mbok merasakan kita bakal kedatangan tamu jauh,.." jawab mbok aminah kepada suaminya pak burhan,

" iya..mbok ..sudah lama kita tidak memberikan persembahan kepada tuan dan nonya kita, .. dan cermin di kamar setiap mala jum'at selalu bergoyang , meminta persembahan dari kita." ucap pak burhan kepada mbok aminah ..dengan rasa khawatir melihat tuannya yang selalu hadir dalam mimpinya setiap malam.

" semoga aja kita dapat persembahan ..pak... dan ada yang menginap di rumah ini setelah kita nikahkan nantinya " denngan nada terbata - bata mbok aminah menjawab permintaan pak burhan ,suaminya itu. sambil duduk di kursi rotan pak burhan meminta kepada mbok aminah " ..mbok tolong buatkan bapak secangkir kopi panas. " ..

" ya pak sebentar lagi mbok selesai membersihkan taman rumah ini " jawab mbok aminah kepada pak burhan;

tidak lama kemudia mbok aminah melangkah berjalan memasuki rumah sambil membawa sapu lidi ,bekas beliau beliau menyapu halaman rumah , dan mbok aminah menuju ruang dapur untuk membuatkan secangkir kopi buat pak burhan suaminya itu,

setelah selesai membuatkan secangkir kopi ..mbok aminah berjalan menuju teras rumah dimana pak burhan sedang menunggu ,mbok aminah mengantarkan kopi .

" ini pak kopinya ...' ucap mbok aminah sambil meletakkan secangkir kopi di atas meja ,

" ya ..mbok ..terima kasih .." ucap pak burhan dengan lemas, dan pak burhan duduk di atas kursi rotan .yang sudah lama peninggalan dari almarhum tuan dan yonya pemilik rumah yang mewah itu.

"pak ..bagaimana kabar anak kita ya..yang kerja di luar kota itu " tanya mbok aminah kepafda pak burhan yang sedang asik menikmati kopi panasnya itu.

" mbok ..kita do'akan saja semoga anak kita itu baik -baik saja dan tidak kerkurangan apa pun disana " ucap pak burhan kepada istrinay mbok aminah.

" ya ..pak mbok selalu terus berdo'a untuk anak kita ,mlahan bapak sendiri yang tidak penah berdo'a untuk anak kita " ucap mbok aminah dengan nada kesal melihat suaminya .

"hemm ibu sja yang tidak tahu kalau bapak selalu berdo'a untuk anak kita itu " jawab pak burhan kepada mbok aminah

" ya ..pak..mbok mengerti " ucap mbok aminah dengan mukah yng tidak enak ..

"ya . sudah sebaiknya ibu ke dapur saja. banyak yang masih belum selsesai di dapur " ucap pak burhan yang meminta mbok aminah untuk pergi kedapur dan meyelesaikan pekerjaanya di dapur yang belum selesai.

" ya ..pak ..mbok kedapur dulu " ucap mbok aminah kepada suaminya.

bebrapa saat kemudian mbok aminah pergi ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaanya di dapur yang belum

selesai

sedangkan pak burhan sendiri tetap duduk sambil menikmati kopi panasnya

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel