Membantu membalaskan dendam Liu Ran terhadap Shishi.
Tiba-tiba saja.
Shishi memanggil Liu Ran.
"Pelayan! Cepatlah kemari!" Panggilnya sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Liu Ran.
"Kamu! Ya kamu ... Cepatlah kemari!" Panggil Shishi dengan sombongnya.
Liu Ran mengangguk dan secepatnya dia berjalan mendekati Shishi melewati Mu Yuxuan dalam keadaan diam sambil menikmati hidangan pembuka itu.
"Ada yang bisa saya bantu, nona?" Tanya Liu Ran dengan ramahnya.
Mendengar itu, Mu Yuxuan langsung memutar matanya dan dia menatap Liu Ran yang terlihat sedang tersenyum walaupun dia tahu, sedang ditindas oleh wanita yang seharusnya membuat Liu Ran marah.
"Wanita sialan! Bisa-bisanya dia tersenyum dengan ramahnya kepada Shishi! Apakah dia tidak merasa cemburu sama sekali?" Gerutu Mu Yuxuan yang merasa semakin kesal sampai garpu ditangannya menimbulkan bunyi yang sangat gaduh.
Prang ....
Suara itu membuat Liu Ran dan Shishi terkejut dan keduanya langsung menatap ke arah Mu Yuxuan.
"Xuan, apakah kamu baik-baik Saja? Apakah kamu merasakan kalau makanan itu tidak enak sama seperti yang aku rasakan?" Tanya Shishi sambil tersenyum manis ke arah Mu Yuxuan dan Liu Ran menundukkan kepalanya tak berani menatap ke arah Mu Yuxuan.
Mu Yuxuan menggelengkan kepalanya.
"Tidak! Makanan ini enak dan tak ada masalah sama sekali. Hanya saja ...." Mu Yuxuan menatap Liu Ran yang menunduk tak mau melihat ke arahnya.
"Kamu kenapa ada di sini? Bukankah saya tadi menyuruh kamu untuk tetap di belakang saya?" Ucap Mu Yuxuan dengan tatapan marahnya.
Liu Ran menganggukkan kepalanya dan hendak pergi meninggalkan tempat itu, lalu kembali ke tempat sebelumnya.
"Baik Tuan Mu! Saya akan kembali ke tempat saya sebelumnya," jawab Liu Ran yang kemudian membalikkan tubuhnya dan hendak pergi.
Namun, Shishi sengaja mengeluarkan kakinya dan Liu Ran pun jatuh ke lantai saat itu juga.
"Ahhhh ...." Teriak Liu Ran yang jatuh tersungkur ke lantai.
Melihat itu, Shishi tersenyum puas dan semuanya dilihat jelas oleh Mu Yuxuan.
"Bodoh! Bisa-bisanya dia jatuh seperti itu!" Gumam Mu Yuxuan dengan tatapan sinisnya.
"Apalagi yang mau dilakukan wanita sialan ini! Apakah dia mau menindas istriku?" Gumam Mu Yuxuan yang ingin menonton adegan selanjutnya.
Sedangkan Liu Ran, dia pun mengusap lututnya yang sakit dan dia tak berani mengeluh sama sekali.
"Aduh! Awww ... Sakit sekali!" Ucap Liu Ran sambil mengusap lututnya yang terasa sakit itu.
Di sisi lain, Jia Li langsung datang menghampirinya dan membantu Liu Ran bangun.
"RanRan, kamu baik-baik saja kan? Apakah kaki kamu terasa sakit?" Tanya Jia Li dengan tatapan khawatir.
Liu Ran tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku baik-baik saja! Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku," jawab Liu Ran sambil menahan rasa sakit di kakinya.
"Tapi ... RanRan, sudah jelas kamu kesakitan dan jatuhnya kamu ... Itu bukan salah kamu sendiri, tapi ...." Jia Li menatap tajam ke arah Shishi.
Lalu, Shishi merasa tak terima dengan tatapan Jia Li dan tak mau disalahkan.
"Kamu! Kenapa kamu menatap saya dengan tatapan semacam itu? Apakah kamu mau menyalahkan saya karena sudah membuat jatuh pelayan rendahan seperti dia!" Ucap Shishi dengan mata melotot dan dia pun menatap hina keduanya.
"Kamu hanya pelayan rendahan! Kamu tak pantas menatap saya bahkan menyalahkan saya atas kelalaian kerja kalian ini! Apakah kamu tahu siapa saya? Dan apakah kamu tahu siapa pria yang bersama saya ini?" Ucapnya dengan sombong.
Jia Li langsung tertawa mengejek saat mendengarnya.
"Tentu saja tahu! Seluruh orang di sini juga tahu siapa anda dan pria yang bersama anda. Tapi anda tidak berhak menindas kami dengan seenaknya saja. Apalagi anda sudah membuat teman saya terluka dan ... Apakah anda pikir kalau saya tidak tahu apa yang sudah anda lakukan terhadap teman saya ini?" Ucap Jia Li dengan tatapan menantang.
Membuat Shishi semakin marah dan dia pun langsung bangun dari tempat duduknya.
"Kamu! Berani sekali kamu berkata kasar kepada saya! Apakah kamu tidak takut jika saya ... Shishi bisa membuat kamu dipecat dari pekerjaan kamu hari ini juga!" Teriaknya yang sudah tak bisa menahan amarahnya lagi.
Begitu juga dengan Jia Li yang sudah sangat membenci Shishi sejak pertama kali melihatnya.
"Silahkan saja! Saya tidak takut dan kamu hanyalah wanita murahan yang rela memberikan tubuh kamu pada pria hidung belang demi mendapatkan popularitas serta uang yang banyak tapi kamu hanya mengandalkan tubuh kamu bukan kemampuan kamu! Jadi ... Bukankah kami jauh lebih baik daripada anda nona Shishi!" Ucap Jia Li yang semakin tak terkendali.
Membuat Liu Ran langsung memeluk Jia Li.
"Lili! Kendalikan emosi kamu! Ini tidak baik untuk kamu dan ...." Belum Liu Ran selesai bicara.
Jia Li langsung menyelanya.
"RanRan, wanita ini sudah berani menindas kamu dan kamu masih mau memaafkan dia? RanRan, kamu jangan terlalu baik! Bukankah karena sudah mengalami banyak hal buruk dan semua itu karena kamu yang terlalu baik. Apalagi bukan hanya satu pria yang sudah mengkhianati kamu! Apakah kamu mau terus direndahkan seperti ini?" Ucap Jia Li.
Membuat Liu Ran menundukkan kepalanya.
"Kamu benar! Aku memang seperti ini! Aku tahu kalau tadi aku jatuh bukan karena kesalahan aku dan aku juga tahu, kalau dialah yang melakukannya. Tapi ...." Liu Ran menatap Jia Li dan tersenyum kepadanya.
"Tapi aku tak mau melibatkan kamu! Kamu adalah satu-satunya sahabat aku dan aku tak mau terluka gara-gara aku. Emmm ... Biarkan aku saja yang menghadapinya," ucap Liu Ran yang kemudian menatap ke arah Shishi yang juga sedang menatap penuh amarah kepada mereka berdua.
"Nona Shishi! Bisakah anda meminta maaf kepada teman saya atas ucapan anda yang sudah merendahkan pekerjaan kami?" Ucap Liu Ran.
Shishi yang sejak tadi cemburu terhadap Liu Ran pun tersenyum mengejek dan ini adalah waktu yang pas untuk memberi dia lebih banyak pelajaran.
"Minta maaf! Jangan banyak bermimpi! Saya Shishi tidak mau meminta maaf kepada wanita rendahan semacam kalian dan ... Karena kamu begitu ingin sekali merasakan pelajaran dari saya, maka ... Kamu harus mendapatkan pelajaran itu hari ini," ucap Shishi yang kemudian mengangkat tangannya dan bersiap menampar Liu Ran saat itu juga.
Melihat itu, Liu Ran, Jia Li pun langsung terkejut dan keduanya pun berusaha untuk menghindari tamparan itu, terutama Liu Ran, karena dia tahu jika dirinya yang menjadi sasaran empuk dari Shishi.
"Nona Shishi kamu ...." Liu Ran memalingkan wajahnya dan dia pun memejamkan matanya, tak berani melihat tangan itu menyentuh wajahnya.
Namun.
Tamparan itu tidak sampai di wajahnya, karena tiba-tiba saja.
Tangan Shishi pun ditahan oleh Mu Yuxuan yang saat ini berdiri diantara mereka bertiga.
"Xuan, kenapa kamu menahan tangan aku?" Tanya Shishi dengan tatapan terkejut dan Mu Yuxuan yang menatap dingin ke arahnya pun langsung mendorong Shishi hingga jatuh ke lantai.
"Saya tidak suka dengan kegaduhan dan kamu pantas mendapatkan ini!" Ucap Mu Yuxuan yang kemudian mengambil tissu dari atas meja, lalu dia gunakan untuk mengelap tangan yang dia gunakan untuk menyentuh Shishi.
"Xuan, kamu ... Kamu mendorong aku? Kamu ... Kamu ... Bukankah kamu ...." Belum Shishi selesai bicara, Mu Yuxuan menyelanya.
"Jangan lancang memanggil saya Xuan! Kita tak seakrab seperti yang orang lain pikirkan! Jadi panggil saya Tuan Mu dan jangan pikir, kamu bisa mendekati saya dengan identitas kamu itu!" Ucap Mu Yuxuan yang kemudian menatap ke arah Liu Ran sebentar dan dia pun berjalan melewati Liu Ran dengan berbisik pelan di dekat telinganya.
"Aku tunggu kamu di mobil sekarang juga!" Bisiknya, yang kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Liu Ran dan Jia Li langsung menatap satu sama lainnya dan Jia Li, tersenyum kecil berbisik di telinga Liu Ran.
"Sepertinya suami kamu, masih menghargai kamu sebagai istrinya? Emmm ... Lebih baik, kamu cepat temui dia, nanti aku akan membuat alasan kepada pak manager," bisik Jia Li sambil mendorong Liu Ran.
Tapi Liu Ran, tak mau pergi meninggalkan Jia Li.
"Tidak! Aku akan tetap di sini, aku mau menemani kamu menghadapi pak manager yang ...." Liu Ran melihat manager dan pelayan lainnya datang menghampiri ketiganya, karena mereka terkejut saat melihat kepergian Mu Yuxuan yang belum sempat mencicipi semua hidangan di dalam restoran itu.
