Bab 14 Ayah Mu Tingxiao
Bab 14 Ayah Mu Tingxiao
Mu Nuannuan sekilas melihat seluruh tubuh Mu Jiachen dipenuhi dengan aura gelap dan punggung tangannya yang terluka dipenuhi darah, ia membelalakkan mata karena takjub : "Kamu..."
Ia tidak menaruh benda yang aneh di masakannya, mengapa dia berubah menjadi liar dan melukai diri sendiri?
Mu Tingxiao mengabaikannya, saat hendak melangkah pergi, telepon genggamnya berdering.
Sekilas dia melihat nomor asing di layar telepon, lalu menolak panggilan masuk tersebut.
Kemudian, dia menoleh melihat Mu Nuannuan : "Masuk ke dalam."
Suara bas miliknya seperti tertekan dan penuh akan perasaan yang ingin memberontak.
Mu Nuannuan terlihat peka dengan kondisi menakutkan Mu Jiachen saat ini, diam-diam ia melangkah mundur masuk ke dalam ruangan sambil memegang pintu yang setengah tertutup, ia bimbang untuk mengunci pintu agar mengurung lelaki ini di luar atau tidak.
Mu Tingxiao tidak memperhatikan kegelisahan yang tengah dihadapinya, karena teleponnya berdering kembali.
Kali ini, bukan nomor asing yang terpapar di layar melainkan dua kata, "Shi Ye".
Dia segera mengangkat telepon tersebut, juga tidak memedulikan Mu Nuannuan yang berada di samping, lalu berkata : "Ada perlu apa dia mencariku?"
Shi Ye di telepon berkata dengan lugas : "Dia ingin Anda membawa menantunya makan malam di rumah, malam ini."
"He!" Mu Tingxiao menyeringai : "Lain kali kamu tidak usah menghiraukan telepon darinya."
Shi Ye sepaham : "Ya, lagipula dia tidak memberiku gaji."
Setelah menutup telepon, Mu Tingxiao menoleh dan melihat Mu Nuannuan berdiri bimbang di depan pintu.
"Sedang menguping pembicaraanku?"
Mu Nuannuan buru-buru menggelengkan kepala : "Tidak."
Ia merasa saat ini lebih baik jangan mengusik Mu Jiachen.
"Masih tidak mau masuk ke dalam?" Setelah Mu Tingxiao mengucapkan ini, dia maju selangkah, tubuh tinggi membuatnya menunduk menatapinya, bersuara lembut : "Atau kamu sudah berubah pikiran, bersedia meninggalkan Kakak sepupuku dan ikut denganku?"
Usai Mu Nuannuan mendengarkan ucapannya tersebut, tanpa ragu ia berputar dan membanting pintu.
Mu Tingxiao menatapi pintu yang dibanting, dia tidak peduli sama sekali.
Dua hari ini dia tinggal di sini semata-mata hanya untuk mencari keberadaan orang yang dikejarnya hari itu.
Karena orang itu tidak berada di sini lagi, dia tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal di tempat Mu Nuannuan .
Istri barunya sedikit cerdas, juga baik hati, untuk saat ini tidak akan menghalangi hal yang ingin dilakukannya, jadi sementara waktu dia tidak akan menghiraukannya.
……
Di depan lorong, Mu Tingxiao melihat Shi Ye yang sedang menunggu di sana.
Shi Ye melihat Mu Tingxiao, kemudian berjalan cepat menemuinya, wajah tegasnya menunjukkan kekhawatiran setelah melihatnya : "Bos, bagaimana dengan tubuh Anda?"
Mu Tingxiao menarik tangannya, lalu mendorong tangan Shi Ye yang hendak memapahnya : "Tidak apa-apa."
Shi Ye membantunya membuka pintu mobil, dia duduk di dalam mobil, menyandarkan kepala di punggung kursi, suaranya terdengar samar serta lesu : "Shi Ye, dua hari ini dia terus meneleponmu?"
Shi Ye paham siapa yang dimaksud oleh Mu Tingxiao , menganggukkan kepala : "Tuan Mu bilang, Anda memblokir teleponnya, dia mengganti nomor untuk menghubungimu, Anda juga tidak mengangkatnya, jadi dia hanya dapat menghubungiku."
"Ya." Lagipula ini bukan yang pertama kali.
"Sebelum Anda datang, Tuan Mu menelepon dan mengatakan bahwa jika Anda tidak membawa Nyonya Muda makan malam di rumah, dia akan menghubunginya secara langsung."
Ayahnya yang baik, ingin menelepon Mu Nuannuan wanita itu untuk makan malam di Kediaman Mu ?"
……
Mu Nuannuan kembali ke ruangan menghabiskan makanannya, saat ingin mencuci mangkuk, ia mendengar suara teleponnya berdering.
Telepon dari nomor asing.
Cukup lama berdering dan tidak terputus, seharusnya bukan telepon dari orang usil.
"Apa kabar, Saya adalah Mu Nuannuan ."
"Saya adalah Ayah Mu Tingxiao , Mu Qing Feng."
