Ep 3. Kebangkitan Roh Pedang
Ep 3. Kebangkitan Roh Pedang
Han Yi gagal memasuki sekte Lotus karena kekuatan spiritualnya tersegel kuat. Mio Mio yang tidak terima dengan perlakuan semua orang, ia mengajak Han Yi pergi meninggalkan sekte Lotus. Sekarang mereka berada di gua tengah hutan.
Setelah berada di hutan Han Yi berhasil mengaktifkan dua cincin penyimpanan yang menyimpan banyak roh pedang dan harta lainnya, sekarang Roh Pedang berada di pikiran Han Yi yang sedang tertidur. Roh pedang menceritakan tentang kedua orang tuanya.
"Lalu apa yang harus ku lakukan?"
"Kamu berlatih dulu… kekuatan mu di segel oleh kedua orang tuamu, aku akan membukanya setelah ini!"
"Segel?"
"Kamu hanya bisa membuka gerbang kekuatan berdasarkan daya tahan tubuhmu… jadi ada tahapannya!"
"Oh, begitu!"
"Setelah membuka kekuatan spiritual, kamu hanya perlu berkultivasi dan meningkatkan kekuatan fisik… pergilah ke kota untuk mencari keberuntungan, di dalam cincin ada koin Emas… tapi ingat jangan berikan pusaka itu, kalau itu terjadi kamu akan di hajar oleh Harittin!"
"Siapa dia?"
"Dia guru ayahmu!" jawab Roh pedang lalu menghilang.
Setelah itu Han Yi terbangun, ia mengalihkan pandangan ke arah dua cincin. Han Yi mengeluarkan satu persatu barang yang ada di cincin ruang, matanya disambut banyak kitab, pedang, emas dan harta. Setelah itu sebuah jubah merah keluar dari cincin penyimpanan.
Han Yi memegang jubah tersebut, di sela jubah ia melihat sebuah lukisan dari kulit pohon. Di lukisan Han Yi melihat satu sosok laki-laki dan satu perempuan yang menggendong bayi, di balik keras sebuah tulisan terlihat.
"Semua cinta tidak sama. Cinta keluarga berbeda dengan cinta spiritual, cinta persahabatan, dan cinta romantis. Intensitas dan perasaan cinta mungkin berbeda, tetapi seharusnya selalu ada," ucap tulisan yang berada di belakang kertas."
"Apa artinya ini?"
Han Yi berdiri mencoba jubah berwarna merah, badan Hanyi masih terlalu kecil untuk menggunakan jubah merah.
"Ayah, ibu… dimana kalian!" ucap Han Yi lalu menyimpan semua barang ke cincin ruang.
Setelah menyimpan semua barang Han Yi melanjutkan tidurnya, Roh pedang menghela nafas panjang saat melihat Putra Han yang murung.
"Bocah, aku harap kamu bisa bersabar!" gumam Roh pedang.
—----------
Matahari mulai terbit menyinari Hutan terlarang, Mio Mio membangunkan anak di sampingnya.
"Bangun!"
"Iya!"
"Kita mencari buah untuk makan!"
"Oke!"
Dua sosok keluar dari gua, mereka akan menyusuri hutan untuk mencari makan. Sambil berjalan Han Yi menceritakan semuanya kepada Mio Mio, ia juga memberitahu kalau dirinya bukan penduduk asli dunia Nirvana. Mio Mio tersentak kaget, ia tidak percaya dengan kata-kata Han Yi. Tidak lama setelah itu Roh pedang memperlihatkan diri.
"Itu benar, dia terpisah dengan kedua orang tuanya saat di lorong dimensi!"
"Lalu, Hanyi dari mana?"
"Benua Cultivator!"
"Aku tidak tahu dimana itu!"
"Sangat jauh!"
"Ibu itu pohon buah!"
"Ayo!"
Mereka berlari ke atas pohon, Han Yi melesat lebih dulu. Mio Mio mengerutkan kening saat melihat kecepatan Han Yi lebih darinya, itu dikarenakan Roh pedang sudah membuka segel spiritual yang di segel ayah dan ibunya. Mio Mio berjalan ke arah Han Yi, ia memandangi sosok didepan.
"Energi spiritual mu sudah terlihat, bahkan ini begitu kuat!"
"Benarkah, bagaimana melihatnya?"
"Ada caranya!"
Mio Mio menjelaskan kepada Han Yi, setelah itu Roh pedang menghampiri mereka.
"Setelah ini aku akan memberikan pelatihan untuk kalian berdua!"
"Benarkah?"
"Em… asal ikuti kata-kataku!"
"Oke!"
Roh pedang melihat ke arah Mio Mio "anak ini berbakat seperti Yiyi, sedangkan bocah ini tidak kalah beda dengan ayahnya sang bintang pertarung… aku harus melatih mereka berdua secepat mungkin."
15 menit berlalu dua bocah sudah menyelesaikan sarapan pagi, sekarang mereka sedang duduk di bawah pohon.
"Apakah kalian siap… Mio Mio, kamu akan belajar dari awal… itu dikarenakan semua jurus yang kamu miliki terlalu lemah!" ucap Roh pedang.
"Kenapa?"
"Belajar suatu jurus harus berhati-hati, itu bisa merusak beberapa saraf tubuh… pada akhirnya kalian lumpuh tanpa sebab!"
"Oke!"
"Baiklah, pelajaran kita mulai!"
"Pertama sebelum melakukan pelatihan tubuh Fisik, kalian tidak perlu terburu-buru dengan memaksa kinerja tubuh… itu akan merusak beberapa sel yang bisa menyebabkan kebuntuan Kultivasi!"
"Yang kedua, sebelum melakukan Kultivasi… kalian harus menjernihkan pikiran, jiwa, dan emosi stabil… itu bisa mempercepat proses peningkatan dalam Kultivasi…!"
"Paham…!" teriak Roh pedang yang membuat angin berhembus kencang.
"P-paham!" jawab dua sosok di depannya.
"Sebelum memulai kultivasi aku akan menjelaskan apa itu Kultivasi yang sesungguhnya!"
"Cultivation adalah sebuah proses meningkatkan kesehatan, memperpanjang umur, dan bertambah kuat. Kultivasi biasanya dicapai dengan mengolah Qi atau tenaga dalam. Tujuan Kultivasi adalah menjadi sosok terkuat dari di seluruh dunia."
"Paham….!" teriak Roh pedang membuat burung berterbangan.
"Paham!"
"Cultivation Method adalah latihan untuk mengolah dan menyeimbangkan Qi atau kumpulan teknik yang dipraktikkan oleh para cultivator dunia persilatan… itu hanya ada di dunia Cultivator!"
"Paaaaaaaham…!"
"Paham!" teriak dua murid.
"Kultivasi Base Jumlah dan kapasitas Qi murni yang dimiliki oleh setiap orang.. itu harus memiliki garis keturunan darah suci, ia akan meningkat cepat kalau memilikinya!"
"Ou, apakah aku memiliki nya?" tanya Han Yi.
"Kamu memiliki, Mio Mio belum… darah suci sangat sulit didapatkan!"
"Iya guru!"
"Kultivasi Manual adalah Kultivasi yang hanya dilakukan oleh orang tertentu, teknik kultivasi itu hanya dimiliki sedikit orang? bahkan hampir tidak ada… tapi tenang saja kita memilikinya!"
"Hore!" teriak dua murid.
"Yang terakhir Kultivasi akhir, ini hanya bisa digunakan oleh orang yang sudah melewati rintangan hidup dan mati… tidak hanya disitu ia harus memiliki bakat spesial!"
"Seperti apa itu guru?"
"Spiritual Roots atau akar dari kehidupan, berguna untuk pondasi tubuh dan jiwa seseorang. Kultivasi biasanya membutuhkan beberapa tingkat minimum dari bakat bawaan, sehingga seseorang dengan konstitusi tubuh yang buruk mungkin akan berpikir ulang untuk berlatih kultivasi ini, karena membutuhkan waktu yang lebih lama dari orang yang memiliki bakat bawaan."
"Paham….!"
"Paham…!" teriak dua murid.
"Oke baiklah, sekarang kita mulai latihan… yang pertama test fisik, setelah itu kultivasi!"
"Siap guru!"
Roh pedang meminta mereka berlari, angkat beban, dan lainnya. Tidak hanya disitu Roh pedang juga melatih mental kedua bocah. Setelah beberapa saat mereka beristirahat sebentar. 15 menit kemudian, Roh Pedang meminta dua bocah untuk duduk bersila.
"Bersiap, aku akan membuka gerbang spiritual!"
"Iya guru!"
"Yaaaaaaaaa!"
Gerbang terbuka yang membuat angin berhembus kencang, Roh pedang terus menghentikan sosok misterius yang keluar dari gerbang. Tidak butuh waktu lama kekuatan gerbang spiritual sudah dilumpuhkan, Roh pedang mengalirkan energi dari dua gerbang yang terbuka. Hanyi dan Mio Mio merasakan tekanan kuat.
"Bertahanlah!"
Perlahan gebang menghilang seiring energi spiritual masuk ke tubuh Han Yi dan Mio Mio, Roh pedang meminta mereka menyudahi latihan.
"Kita lanjutkan besok!"
"Oke guru!"
Bersambung…
