Ep 4. Faksi Bintang Penghancur
Ep 4. Faksi Bintang Penghancur
Di tengah hutan dua bocah sedang dilatih oleh Roh pedang, latihan mereka berjalan dengan baik. Han Yi dan Mio Mio berlatih keras, mereka sangat senang ketika mendapatkan pelatihan khusus. Roh Pedang memberikan pelatihan sesuai yang ada di kitab milik pendekar jubah merah.
—----------
Disisi lain terlihat pria dengan pakaian lusu sedang mengantri untuk memasuki kota, sosok tersebut tidak lain adalah Han yang sedang mencari keberadaan istri dan anaknya. Tidak berapa lama giliran dia tiba.
"Apa tujuanmu datang ke kota ini?" tanya penjaga.
"Aku ingin mencari istri dan anakku!" jawab Han.
"Oh.. silahkan!"
"Terimakasih!"
Han berjalan memasuki gerbang kota, setelah melewati gerbang ia melihat banyak sosok kuat berlalu lalang. Han memegang perutnya yang lapar, semua emas berada di cincin penyimpanan yang dimiliki Hanyi. Han berjalan menghampiri salah satu orang.
"Tuan, apakah aku boleh bekerja disini!"
"Apakah kamu bisa meleburkan besi ini!"
"Aku pernah belajar!"
"Oke, kebetulan aku butuh pekerja… kalau kamu cocok boleh bekerja disini, kamu bisa memilih salah satu palu ini."
Han melepaskan jubah merah lalu mengikatkan di pinggang, saat itu juga tubuh Han yang berotot terlihat dengan banyak bekas luka tebasan pedang.
"Orang ini telah melakukan pertempuran besar, tapi dia terlihat seperti gelandang… siapa dia sebenarnya?!" gumam pemilik pandai besi.
Han mengambil palu yang paling besar, ia langsung menghantam ke besi panas untuk membersihkan kotoran besi. Setiap ayunan memperlihatkan gelombang energi murni, pemilik pandai besi tidak bisa menahan rasa kagum.
"Luar biasa!"
"Sudah selesai!"
Pemilik pandai besi melihat hasil kerja dari Han, ia begitu puas ketika semua kotoran besi berhasil dibersihkan.
"Kamu diterima, ayo bantu aku mengerjakan semua pesanan!"
"Baiklah!"
Sambil melakukan pekerjaan Han menceritakan kepada pemilik pandai besi kalau ia mencari istri dan anaknya, pemilik pandai besi menggelengkan kepala yang berarti tidak mengetahui keberadaan anak dan istri Han.
"Mudahan mereka baik-baik saja… dataran ini begitu luas!"
"Iya!"
Tidak lama setelah itu salah satu orang datang ke tempat mereka, pemilik pandai besi segera menghampiri orang tersebut dengan hormat.
"Selamat datang!"
"Apakah sudah selesai!"
"Ini senjata tuan!"
Sosok tersebut mengambil pedangnya lalu mengayunkan ke arah Han yang sedang bekerja, wajah pemilik pandai besi menjadi panik. Han mundur satu langkah untuk menghindari tebasan pedang dari samping.
Sosok tersebut melihat Han berhasil menghindar, ia kembali melesat ke arah Han, sekali lagi Han berhasil menghindari. Sosok tersebut tersulut emosi karena merasa malu.
"Sepertinya pedang ini cocok untuk uji coba kepadamu!"
"Maaf tuan, sebaiknya hentikan ini!" ucap Han.
"Heh… Pedang baru harus ada nyawa yang melayang!"
Sosok tersebut melesat, Han melompat ke tengah jalan kota. Semua orang mengalihkan perhatian ke arah dua sosok yang saling berpandangan.
"Maaf tuan, jangan memaksaku untuk bertarung!" ucap Han sopan.
"Pedang baru harus ada nyawa yang melayang, dengan begitu aku akan puas!" ucap nya lalu melesat ke arah Han.
Han menarik pedang yang berada di pinggang, setelah itu ia menangkis serangan sosok di depannya. Han membuat mundur pria didepannya beberapa langkah, ia melihat pedang Han yang tidak biasa.
"Aku akan mendapatkan pedang itu!" ucap sosok tersebut lalu melesat ke arah Han.
Han meredakan kuda-kuda, saat itu juga angin berhembus kencang "Pedang Pengoyak Langit!"
"DUARRRRRRRRRRRR!"
Ledakan keras terdengar, sosok yang ingin membunuh Han tewas begitu saja. Pemilik pandai besi langsung menghampiri Han.
"Anda harus pergi dari sini, atau ada salah satu sekte besar akan menyerang anda… ini uang untuk bekalmu!"
"Terimakasih!" jawab Han lalu melesat pergi meninggalkan kota.
Tidak lama setelah kematian salah satu orang, beberapa orang lainnya datang ke tempat sebelumnya. Mereka mencari orang yang sudah menghabisi sosok tersebut, sedangkan Han sudah berada di hutan. Han menggerutu kesal, ia baru saja mendapatkan pekerjaan dan harus pergi lagi.
"Kenapa aku sial sekali… makan saja belum. Yiyi, Han Yi kalian dimana!" gumam Han.
"Sudah lima tahun aku berkeliling, tapi tidak menemukan kalian!"
Tidak lama berjalan Han melihat sebuah desa, ia memasuki desa untuk membeli makan. Sambil berjalan Han melihat beberapa orang yang memiliki kekuatan tinggi, tidak butuh waktu lama ia sudah berada di penginapan.
"Pelayan makanan yang dan arak!"
"Terimakasih tuan!"
Sambil menunggu pelayanan Han mendengar kalau desa mereka akan mendapatkan serangan dari sekte kaisar iblis, Han berjalan ke arah mereka.
"Maaf tuan, kapan itu akan terjadi… dan kenapa bisa terjadi?"
"Kaisar iblis ingin menjadikan kami semua sebagai tumbal kekuatannya!"
"Berapa banyak orang di desa yang bisa bertarung?"
"Hampir semuanya, tapi pasukan kaisar iblis sangat kuat… mau tidak mau kita harus bertarung meskipun harus mati!"
Han terdiam sesaat, ia memikirkan apakah perlu ikut campur atau tidak. Han menghela nafas panjang.
"Aku akan ikut membantu, tapi aku juga memiliki permintaan!"
Semua orang di penginapan mengalihkan perhatian ke arah Han, mereka tidak tahu apa keinginan pria yang berubah lusuh.
"Aku akan membangun Faksi, dengan begitu kita bisa saling melindungi… kita akan melakukan perjalanan untuk mengumpulkan orang-orang!"
Semua orang terdiam, selama ini mereka tidak memiliki kelompok apapun. Tidak lama setelah itu semua orang mengangguk setuju.
"Baiklah kami setuju, tapi apa nama faksi ini?" tanya salah satu orang.
"Faksi Bintang Penghancur."
"Emm… boleh!"
Han kembali duduk, ia menikmati makan yang sudah disediakan pelayan. Sambil menikmati makan ia menjelaskan kepada semua orang langkah perkembangan Faksi, pertama Han mengajak mereka setelah melindungi desa pergi mencari bahan obat untuk dijual.
Setelah membuat pil Han meminta semua orang untuk pergi ke beberapa kota untuk melelang semua bahan obat, dengan begitu Faksi akan mendapatkan dana hidup. Setelah semua dan terkumpul Han mengumpulkan semua orang untuk bergabung di Faksi.
"Apakah kalian tahu dimana, tumbuhan obat hidup?" tanya Han.
"Lebah kematian, disana banyak bahan obat langka… tapi menurut kabar ada sosok yang menjaga lembah itu!"
"Kita akan pergi!"
"Baiklah!"
Setelah menikmati makan Han menyewa sebuah kamar, sendangkan semua orang meninggalkan penginapan untuk menyiapkan sebelum serangan kaisar iblis tiba. Selama lima tahun belum ada tanda-tanda kalau Han akan menerobos ke tingkat selanjutnya.
—--------
Di salah satu sekte besar, seorang wanita cantik berada di kamar salah satu pria. Wanita itu tidak lain adalah Yiyi yang memiliki kecantikan Dewi, pria yang sudah menyelamatkan mengajak Yiyi bermain di tempat atas tidur. Yiyi terus menolak permintaan pria tersebut.
"Ayolah, aku akan membuatmu puas malam ini?"
"Jangan coba mendekat!"
Pria yang menyelamatkan Yiyi menghela nafas panjang, ia begitu mencintai Yiyi. Pria tersebut tidak berani memaksa Yiyi karena sudah cinta mati, Yiyi yang mengetahui itu hanya diam tanpa mengatakan apapun.
"Tubuh dia indah sekali, aku ingin mencium seluruh badannya… tapi dia menolak!" gumam pria di depan Yiyi lalu berbalik pergi.
"Han, aku merindukanmu!" gumam Yiyi.
Bersambung…
