Chapter 9
Jia Limei dengan santai menahan serangan serangan Jendral tersebut, sedangkan Jendral kewalahan karna serangannya selalu ditahan dengan baik oleh Jia Limei.
Melihat Jendral didepannya sudah kewalahan, Jia Limei tersenyum dingin "sekarang giliranku" ucap Jia Limei dan langsung menyerang Jendral didepannya itu dengan menggores kan pedang dinginnya keseluruh kulit Jendral didepannya dengan santai tanpa kesulitan
sedikitpun.
Jendral tersebut tidak bisa membanca gerakan Jia Limei karna gerakan pedang yang dikeluarkan Jia Limei sangat cepat dan rumit, Membuat Jendral didepannya itu terjatuh dengan luka luka di perut,paha, dan juga lengannya yang begitu banyak.
Para pengawal san dayang yang menyaksikan perkelahian tersebut tidak bisa menyembunyikan raut ketakutan dan ngeri di wajah mereka.
Bagaimana seorang gadis cantik bak dewi, bisa melukai Jendral Kekaisaran Su yang sudah sering pergi berperang seperti itu. Dengan melukai semua badan Jendral tersebut, tapi dia sama sekali tidak terluka bahkan darah dipakaian nya saja tidak ada setitikpun seperti orang yang tidak berbuat apa apa saja.
Bahkan pelayan pribadi Jia Limei saja sama terkejutnya, karna dia pikir Jia Limei tidak memiliki kemampuan beladiri sedikitpun, tapi ternyata.
"Jangan menghalangiku keluar dari kekaisaran lagi, atau kau akan benar benar mati, kau mengerti” ucap jia limei menunduk dan menancapkan pedang yang sudah berlumuran darah itu tepat disamping kepala Jendral tersebut yang sudah tergeletak tidak berdaya ditanah.
“Ingat kata kata ku, jangan mencari masalah dengan Putri Su Jia Limei ini, jika kalian masih mau hidup di dunia ini, Karna aku yang sekarang bukan aku yang dulu lagi, kalian mengerti" ucap Jia Limei dengan senyum miring tapi dengan suara lembut, itu terdengar seperti suara dewi kematian di telinga para pelayan dan pengawal yang ada disana.
Pelayan dan pengawal yang mendengar suara Jia Limei hanya menunduk dengan tubuh yang begetar hebat,karna aura yang dikeluarkan Jia Limei begitu pekat, menyatakan bahwa Putri itu tak main main dengan kata katanya.
Jia Limei hanya mendengus melihat tubuh orang orang idiot itu bergetar, dan keluar dari gerbang Istana dengan santai seperti tidak terjadi apa apa padanya tadi, diikuti oleh Pelayan pribadinya Gu Ji dari belakang.
Ketika Su Jia Limei keluar dari Istana yang dia lihat hanya Jembatan yang tidak terlalu panjang dan dibawahnya ada air .
Tapi ketika kita sudah sampai diujung Jembatan kita bisa melihat Orang orang yang menjualkan barang dagangan masing masing. Sepertinya Jembatan ini adalah pembatas Istana, batin Jia Limei.
Ketika mereka sudah melewati jembatan tersebut, seperti dugaan Jia Limei semua orang langsung melihat kearahnya dengan pandangan memuja, iri dan sebagainya.
Apalagi para Pria yang langsung Terpesona dengan wajah nya, tapi Jia Limei tidak memperdulikan hal itu dan terus melihat lihat kesana kemari untuk melihat kedai kedai penjual makanan, karna dia ketika keluar dari Istana td tidak memakan apapun.
"Gu Ji dimana tempat makan paling enak di pasar ini" tanya Jia Limei, dan Gu Ji langsung menunjukkan tempat makan tersebut, bagi Jia Limei itu sepertinya memang kedai paling enak terlihat dari pelanggannya yang banyak dan tempat nya yang bagus dan luas.
Ketika Jia Limei berjalan ke kedai itu semua mata selalu mengarah padanya, karna orang orang yg ada di pasar belum pernah melihat wajah cantik Jia Limei sebelumnya di Kekaisaran ini.
Sesampainya di kedai itu, seperti tadi semua perhatian langsung tertuju padanya, Yang tadinya semua perhatian tertuju ke arah meja nona nona muda yang ada disana beralih kearahnya membuat nona nona muda itu menatap dirinya benci dan juga iri dengan wajah cantik Jia Limei.
Jia Limei tetap berjalan dengan tenang kearah meja yang kosong yang berada tepat di tengah tengah
ruangan, membuat dirinya bisa dilihat dengan jelas oleh semua orang bahkan yang duduk di lantai atas sekalipun.
(kedai tersebut memiliki dua laintai)
Ketika Jia Limei mendudukkan bokongnya dikursi, pelayan kedai tersebut langsung menghampirinya dengan senyum tampan dan menggoda di wajahnya , pria tersebut berumur sekitar 20 tahunan.
"Apa yang akan anda pesan nona" ucap pelayan tersebut dengan senyum mengodanya itu yang wajahnya terlihat lumayan tampan.
Jia Limei yang melihat itu hanya mendengus didalam hatinya dan berkata "bawakan aku lima hidangan terbaik di kedai ini" ucap Jia Limei dengan senyum manis diwajahnya memperlihatkan lesung pipi di kedua pipi cabynya, membuat dia cantik dan manis diwaktu bersamaan. Membuat pelayan dan para Pria yang ada disana langsung terpesona,mereka seperti melihat seorang dewi yang turun kebumi
Tanpa menyadari seorang yang duduk di lantai atas yang memakai penutup wajah sedang memperhatikan Jia Limei dengan
tangan terkepal kuat dan wajah yang menunjukan emosi karna melihat Jia Limei tersenyum kepada pelayan didepannya itu, dia bahkan tidak tau kenapa dia emosi seperti ini.
Berbeda dengan pelayan di depan Jia Limei yang hampir pingsan karna melihat semyum manis Jia Limei dan langsung menganggukkan kepalanya dan pergi dari hadapan Jia Limei untuk membuat pesanan Jia Limei karna Jika dia tetap di sana mungkin dia akan benar benar pingsan.
"kenapa kalian berhenti makan dan menatap ku seperti itu, apakah ada sesuatu di wajah ku" tanya Jia Limei dengan ekpresi sok polos nya tapi membuat orang disana gemas melihatnya dan mengalihkan pandangan mereka satu persatu dari jia limei tak lupa senyum mereka senyum mereka untuk menyapa Jia Limei dan melanjutkan makan mereka walau kadang masih curi curi pandang ke arah nya.
Membuat orang yang duduk di lantai atas itu ingin sekali mematahkan leher orang orang yang masih menatap Jia Limei dengan wajah jelek mereka itu.
Tetapi mereka kembali hening ketika melihat Tuan Muda Kediaman Mentri Si yang merupakan keluarga paling terhormat di Kesaisaran Su mendekat ke arah Jia Limei dan duduk di kursi di depan Jia Limei.
"Siapa namamu nona’ tanya Si Hong Ju yang merupakan Tuan muda kediaman mentri Si Tersebut dengan pandangan menjijikkan di mata Jia Limei.
"Nama saya Jia Limei" ucap Jia Limei dengan senyum tipis di wajahnya, karna tangan nya gatal ingin sekali memukul wajah Tuan Muda didepannya ini.
"Apakah kau mau menjadi Kekasihku, aku adalah tuan muda kediaman Mentri Si. Aku akan membuat semua kebutuhanmu terpenuhi jika kau mau jadi kekasihku"
ucap Si Hong Ju dengan menatap Jia Limei dengan Arogan seperti yakin jika Jia Limei tidak akan menolaknya.
Sebelum Jia Limei menjawab , sebuah suara gebrakan meja dan suara teriakan wanita membuat Jia Limei menutup mulutnya kembaili.
"DASAR JALANG SIALAN, BERANINYA KAU MENGGODA TUAN MUDA SI" teriak wanita tersebut yang merupakan kekasih Si Hong Ju.
Tidak hanya arogan, sombong, dan tidak berguna Si Hong Ju juga dikenal dengan pemain wanita, dia akan mencampakkan wanita wanita yang sudah membuatnya bosan dan mencari wanita baru setiap saat.
Wanita itu berjalan ke arah Jia Limei untuk menyerang Jia Limei, tapi langsung di tahan oleh Si Hong Ju.
"JIKA KAU BERANI MENYENTUHNYA, AKU AKAN MEMOTONG KEPALA MU ITU"Bentak Si Hong Ju tepat didepan wajah wanita didepannya yang bernama Xian Xang.
Jia Limei yang melihat drama didepannya hanya mendengus dan meletakkan kaki kanannya keatas kaki kirinya dan menyandarkan punggung nya kesandaran kursi yang didudukinya itu, tak lupa kedua
tangannya yang dia silangkan didada.
Ayolah dia sangat lapar sekarang, tapi malah dihadapi dengan drama sepasang kekasih yang tengah bertengkar di hadapan nya membuatnya naik pitam
Setelah beberapa saat dan kedua orang didepannya masih bertengkar, pelayan datang membawakan semua pesanan Jia Limei dan Jia Limei langsung menyuruh mereka meletakkan makanan pesanannya itu di meja yang didudukinya dan pelayan itu langsung undur diri.
"Pergi’ ucap Jia Limei dengan dingin membuat pertengkaran kekasih tersebut langsung berhenti dan mereka berdua langsung menatap ke arah Jia Limei.
“Apa maksudmu, apa kau mengusirku" ucap Si Hong Ju dengan tatapan tidak percaya, karna ini pertama kalinya dia di tolak dengan bermodalkan wajah tampannya dan kekuasaannya, tidak ada yang pernah menolaknya sebelumnya.
"Mmm, pergi atau lehermu yang akan kupotong terlebih dahulu sebelum kau memotong leher wanita itu" ucap Jia Limei dengan dingin membuat hawa di kedai tersebut langsung berubah mencekam, membuat Si Hong Ju dan Xian Xang langsung berkeringat dingin.
"Ba..baiklah, makan makanan mu dengan tenang, na..nanti aku akan kembali lagi" ucap Si Hong Ju terbata bata dan kembali ke tempat duduk nya dengan alasan ingin membiarkan Jia Limei makan dengan tenang, Begitupun dengan Xian Xang yang juga berkeringat dingin langsung kembali ketempat duduknya tadi dengan kaki bergetar.
Semua orang yang ada disana tidak menyangka, seorang gadis kecil bisa mengeluarkan energi seperti itu membuat mereka semua makan dalam keheningan.
Berbeda dengan Jia Limei yang sudah mengganti ekpresinya dengan senang karna makanan pesanan nya sudah datang dan makan dengan semangat seperti anak kecil yang baru diberi makan tidak lupa dia juga mengajak Gu Ji makan bersama.
Kelakuan Jia Limei tidak luput dari pandangan semua orang yang ada disana, bagaimana dia bisa merubah ekspresi dengan satu kedipan mata saja.
Tadi dia bahkan membuat hampir semua orang yang ada dikedai itu berkeringat dingin karna aura yang dikeluarkan tubuhnya sangat mencekam ketika dia marah, tapi sekarang dia bersikap seolah olah tidak melakukan apa apa, mereka sangat yakin gadis tersebut bukan gadis biasa.
"Menarik" ucap Pria di lantai atas dengan kain yang menutup sebagian wajahnya, juga senyum miring dibalik kain tersebut dengan pandangan yang tak lepas dari Jia Limei.
