Pustaka
Bahasa Indonesia

Aku Bukan Wanita Bayangan

44.0K · Tamat
ADM Novels
41
Bab
636
View
9.0
Rating

Ringkasan

“Sebenarnya hubungan aku sama kamu itu apa sih Nesh?”

RomansaDewasaPerselingkuhanPengkhianatanKampus

Prolog

“Sebenarnya hubungan aku sama kamu itu apa sih Nesh?” Tanya Yola dengan penuh harap. Wajahnya benar-benar menunjukan bahwa gadis tersebut lelah dengan keadaan yang hampir tiga tahun tidak terarah sama sekali, mau di bilang sepasang kekasih. Namun Arnesh tidak pernah menembaknya sama sekali, akan tetapi tingkah prilaku mereka berdua seperti halnya seorang kekasih.

Mungkin kalian berfikir di jaman sekarang ini teman namun kedekatan mereka berdua seperti orang yang mempunyai hubungan akan tetapi tidak ada penjelasan di sana itu adalah hal yang biasa.

Akan tetapi itu tidak berlaku untuk seorang gadis bernama Yola Maharani, anak mahasiswa baru jurusan sastra yang baru saja masuk sekitar seminggu yang lalu di universitas ternama di Bogor.

Iya, sejujurnya gadis tersebut sudah sangat jatuh ke dalam pesona laki-laki bernama Muhammad Arnesh sejak dahulu Yola masih menginjak umur empat belas tahun di mana dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Mungkin kalian menganggap Yola terlalu berlibihan atau semacamnya? Atau jangan-jangan sebenarnya Yola terlaku terobsesi dengan pesona Arnesh yang selalu membuatnya semakin cinta setiap hari?

Entah, Yola tidak tahu. Akan tetapi yang pasti Yola benar-benar tidak ingin kehilangan laki-laki itu.

Helaan nafas Arnesh terasa pada wajahnya, lantas laki-laki itu bangkit dari tidurnya dan mengambil kaos berwarna hitamnya yang jaraknya tidak jauh dari tubuhnya.

“La, bukannya kita berdua udah bahas ini berkali-kali ya?” Celetuk Arnesh sebari memakaikan kaos hitamnya. Kemudian kedua matanya memandang Yola yang masih terbaring di atas kasur milik laki-laki itu.

Melihat Arnesh tengah menatapnya, dengan cepat gadis itu langsung merubah posisinya menjadi duduk. Akan tetapi selimut yang menghalangi tubuhnya tanpa adanya sehelai kain pun di tubuhnya sengaja ia tarik lebih tinggi sekarang.

“Ya, aku tahu. Tapi mau sampai kapan kamu selalu aja bertele-tele ngejelasin hubungan kita berdua? Aku capek Nesh, aku capek kalau kamu deket sama cewek-cewek di kampus yang kesannya gatel banget sama kamu, belum lagi kamu ngerespon mereka semua dan ngebuat mereka seakan-akan merasa bahwa kamu itu bener-bener tertarik sama mereka,” Jelas Yola dengan rasa kesal yang sudah menyelimuti dirinya. Beum lagi air mata yang sudah berlomba-lomba untuk keluar dari kedua kelopak matanya, astaga! Selalu seperti ini, selalu saja Yola terbawa suasana juka berdebat dengan Arnesh jika hal tersebut tentang kejelasan di hubungan mereka berdua.

“Yola, kamu tuh berarti banget bagi aku, bahkan di hidup aku. Masa dari situ kamu gak paham sih La?” Jelas Arnesh dengan nada yang sangat lembut saat masuk ke indera pendengaran gadis tersebut, suara yang selalu Yola suka setiap saat dan setiap harinya.

“Terus kalau memang aku seberarti itu di hidup kamu, kenapa kamu gak kau ngasih aku kepastian?”

“Arnesh, tiga tahun loh Nesh! Tiga tahun kamu gak ada bahasa yang keluar dari mulut kamu kalau kamu minta aku jadi cewek kamu. Sedangkan kelakuan kita berdua? Udah kaya orang pacaran yang jauh banget hubungannya,” Jelasnya lagi dengan nada yang serak.

“Kamu ngerti dari situ gak sih?”

Lagi-lagi Arnesh menghela nafas kasar, hanya beberapa detik ia memejamkan kedua matanya sebentar kemudian kembali menatap gadis yang selama ini menemani dan di sampingnya dalam keadaan apapun.

Kemudian tubuhnya sedikit mendekatkan diri kepada Yola yang tubuhnya hanya terhalang dengan selimut putih bermotif kotak-kotak miliknya.

Kedua tangan Arnesh menangkup wajah tirus Yola lembut, kemudian menatap dalam ke arah kedua mata gadis tersebut.

“La, hal itu sekarang gak penting,” Gantung Arnesh kemudian mencium dahi Yola lembut sekitar 10 detik lamanga, lalu ia menguraikan jarak dan kembali menatap gadis itu lembut.

“Yang terpenting sekarang itu, aku dan kamu yang selalu bersama apapun keadaan kita berdua,”