2. Seperti Disiram Air Dingin
Malam harinya Lynette datang ke penthouse Lake, wanita itu menyukai Lake jadi ia tahu banyak hal tentang Lake, termasuk di mana tempat Lake tinggal.
Ia menekan bel dengan perasaan gugup, di dalam Lake baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia segera keluar dari kamarnya untuk membuka pintu. Ia yakin yang datang pasti Lynette.
Pintu terbuka, sosok Lake yang hanya mengenakan handuk muncul di depan Lynette.
Lynette membeku di tempatnya sejenak. Ia bukannya tidak pernah melihat pria bertelanjang dada seperti ini, tapi karena ini Lake, itu membuat jantungnya berdebar tidak karuan.
Sialan! Lynette mengumpat di dalam hatinya. Apakah Lake tidak bisa berpakaian terlebih dahulu baru kemudian membuka pintu.
"Sudah puas menatap perutku, Lynette?"
Suara acuh tak acuh Lake membuyarkan lamunan Lynette. Wanita itu merasa malu karena tertangkap basah menatap perut delapan kotak Lake.
"Kau seharusnya berpakaian terlebih dahulu baru membuka pintu." Lynette tidak ingin disalahkan karena menatap perut Lake, salah pria itu sendiri yang keluar tanpa berpakaian.
"Ini tempatku, jadi aku bebas mengenakan apa saja saat membuka pintu. Bahkan jika aku telanjangpun itu tidak akan masalah."
Telanjang? Pikiran kotor Lynette mulai bekerja dengan liar. Ia samar-samar ingat bahwa tangannya yang kurang ajar pernah menyentuh kejantanan Lake.
"Membayangkan hal-hal kotor, Lynette?"
Lynette bergidik, apakah Lake bisa membaca pikiran orang lain?
"Masuk!"
Lynette segera melewati Lake, ia masuk ke dalam bangunan mewah itu.
Meskipun Lynette adalah anak tidak sah dari keluarga Romanov, tapi ia masih diperlakukan seperti nona muda selayaknya. Ia tinggal di kediaman Romanov yang mewah, ia memakai barang-barang mahal dari ujung kaki hingga ujung rambutnya.
Tempat tinggal Lake yang mewah tidak akan membuatnya begitu heran.
"Ikuti aku!" Lake menutup pintu kediamannya. Ia kemudian melangkah lebih dahulu dari Lynette. "Aku lapar, masakan sesuatu untukku."
Lynette menatap Lake sejenak, apakah ia datang ke sini untuk dijadikan pelayan? "Apa yang kau miliki di dapurmu?"
"Lihat saja sendiri."
Lynette pergi ke lemari pendingin, di sana ada bahan-bahan yang bisa ia masak. Sebelum tinggal di keluarga Romanov, Lynette tinggal bersama ibunya. Ibunya sangat suka memasak, dan ia sering membantu ibunya, jadi ia cukup ahli dalam memasak. Meski sejak ia pindah ke kediaman Romanov tiga tahun lalu ia tidak pernah memasak lagi, tapi ia masih tahu caranya memasak.
Lynette mengambil beberapa bahan, mencucinya dengan bersih lalu kemudian mulai membuat masakan dengan bahan-bahan itu.
Lake masih berada di dapur, ia melihat Lynette yang memasak dengan ahli. Ia tahu bahwa Lynette adalah seorang anak haram, tapi meski begitu ia mengira bahwa Lynette tidak akan begitu mahir dalam memasak seperti kebanyakan gadis-gadis seusianya.
Rambut terurai Lynette sedikit mengganggu Lynette memasak, wanita itu merapikan rambutnya beberapa kali. Hingga akhirnya Lake berjalan ke belakang Lynette dan memegangi rambut Lynette.
Lynette mematung segera, jantung wanita itu semakin menggila.
Karena ini sudah malam, Lynette hanya mengenakan atasan yang tidak menutupi lehernya. Dari belakang Lake bisa melihat ada banyak jejak cumbuan di sana. Di mata Lake, leher Lynette sangat indah.
Tangan Lake menyentuh leher Lynette, membuat Lynette semakin menegang. Kemudian Lynette merasakan sesuatu yang lembab menempel di lehernya, lalu kemudian rasa sakit membuatnya mendesis.
Tangan Lake yang lain mencekik leher Lynette, tapi cekikan itu tidak menyakit Lynette sama sekali.
Setelahnya Lake membalik tubuh Lynette, pemuda itu mencium bibir Lynette, menghisapnya dengan lembut lalu kemudian mulai berubah menjadi liar.
Otak Lynette kosong sekarang, ia hanya bisa mengikuti gerakan Lake.
Lake mengangkat tubuh Lynette, lalu mendudukan Lynette ke meja marmer yang ada di dekatnya. Pria itu kembali mencium Lynette.
Ia tidak menyukai Lynette sebelumnya, ia memperlakukan Lynette sama seperti wanita kebanyakan, tidak menganggap mereka. Hanya saja, setelah semalam, ia menemukan bahwa ia tidak jijik dengan Lynette. Malam ini ia ingin lebih memperjelasnya lagi.
Entah siapa yang memulai, pakaian Lynette dan handuk Lake sudah berserakan di lantai.
Lynette berbaring di meja, dengan kakinya yang menekuk di meja. Lake telah menyatukan dirinya dengan Lynette. Pria itu bergerak maju mundur dengan tatapannya yang terarah ke wajah cantik Lynette yang dipenuhi oleh gairah.
Tangan Lake meraih gumpalan daging kenyal milik Lynette, meremasnya sedikit kuat hingga membuat Lynette makin menggila.
Racauan keluar dari mulut Lynette, wanita itu terus mendesah dengan nikmat. Obrolan cabul keduanya hadir di sela-sela sesi bercinta mereka.
Beberapa menit kemudian pergumulan panas itu berakhir, tapi Lake yang masih belum puas. Pria itu membawa Lynette ke kamarnya. Ia kembali menyatukan dirinya dengan Lynette, tapi kali ini untuk waktu yang lebih lama dari yang pertama.
Lynette seharusnya membuatkan makanan untuk dimakan oleh Lake, tapi sekarang ia yang menjadi santapan Lake.
Usai sesi kedua, Lynette tidak memiliki energi lagi. Wanita itu terkulai lemah di atas ranjang, ia kemudian menutup matanya dan tidur.
Lake menatap Lynette seksama, bukan hanya ia tidak jijik dengan Lynette, tapi ia juga sangat menyukai tubuh wanita ini.
Jari telunjuk Lake menyentuh anak rambut yang menutupi wajah Lynette.
"Mulai saat ini kau adalah milikku, Lynette Avelaine." Lake tidak peduli dengan latar belakang Lynette yang merupakan putri tidak sah. Ia akan menjaga Lynette agar tetap di sisinya.
Di tempat lain saat ini Alexa yang membius Lake kemarin sedang merasakan rasa obatnya sendiri. Wanita itu dibius oleh orang yang telah dibayar Lake, lalu kemudian ada lima pria yang memperkosanya.
Lake adalah pria yang kejam, ia tidak akan membiarkan siapapun yang memiliki niat jahat padanya pergi dengan mudah.
**
Keesokan paginya Lynette terjaga dari tidurnya, wanita itu kembali menemukan dirinya tidak mengenakan pakaian apapun. Bedanya, kali ini ia mengingat dengan jelas apa yang terjadi semalan.
Lynette menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia dan Lake bercinta lagi dalam keadaan sadar. Wajah Lynette terasa panas. Wanita itu mulai mengipasi wajahnya dengan perasaan yang campur aduk.
Setelah berhasil menenangkan dirinya, Lynette melihat ke sekelilingnya, tidak ada Lake di sana. Wanita itu akhirnya turun dari ranjang.
"Akh!" Ia meringis saat merasakan pinggang dan tubuh bagian bawahnya sakit. Semalam Lake benar-benar liar. Lynette melangkah dengan perlahan menuju ke kamar mandi.
Ketika ia keluar ia menemukan Lake ada di kamar.
"Duduk di sini!" Lake mengarahkan pandangannya ke sofa.
Lynette melangkah pelan menuju ke sofa. Ia duduk di sana seperti yang diperintahkan oleh Lake.
"Buka kakimu lebar-lebar!"
Lynette menatap Lake dengan mata membesar. Apakah Lake akan menidurinya lagi?
"Jangan terlalu banyak berpikir, lakukan saja apa yang aku katakan!"
Lynette merentangkan kakinya dengan sedikit malu, sekarang ia benar-benar terlihat seperti wanita jalang.
Lake mengamati daerah kewanitaan Lynette yang merah. Ia kemudian mengeluarkan salep yang sudah ia beli sendiri. Pemudia itu kemudian mengoleskan salep ke milik Lynette dengan pelan.
Lynette meringis, rasanya cukup perih.
"Tahan sebentar, ini akan membuat lecetnya membaik." Lake berkata dengan pelan. "Setelah ini aku akan melakukannya lebih lembut."
Setelah ini? Lynette kembali terjebak dalam pemikirannya sendiri lagi. Apakah Lake masih ingin bercinta dengannya lagi di hari mendatang?
"Sudah selesai, pakai pakaianmu lalu sarapan." Lake menyimpan salep yang ia beli di nakas.
Di ranjang sudah ada satu set pakaian, itu adalah pakaian keluaran terbaru dari perancang terkenal.
Lynette segera memakai pakaiannya, lalu kemudian ia merias sedikit wajahnya dan segera pergi ke meja makan. Di atas meja sudah ada dua piring sarapan dan dua gelas susu.
"Makanlah!"
"Ya."
Lynette memotong daging dengan pelan, sesekali ia melihat ke arah Lake yang sedang mengunyah sarapannya.
"Apa yang kau lihat? Wajahku tidak akan membuatmu kenyang."
Lynette segera memasukan makanan ke mulutnya. Ia tidak menatap Lake lagi, pria itu mungkin akan menegurnya lagi jika ia melakukannya lagi.
"Jika sudah selesai pergilah dari sini." Lake berkata setelah selesai menyesap susu hangatnya. Ia tidak akan mengantar Lynette ke kampus karena ia tidak ingin membuat kehebohan di sana.
Selain itu, dengan ia bersama Lynette, mungkin akan ada begitu banyak spekulasi dan omongan dari para mahasiswa dan mahasiswi yang mungkin akan membuat Lynette tertekan.
Lynette seperti disiram air dingin sekarang. Ia merasa bahwa dirinya terlalu naif, ia mengira dengan menghabiskan malam bersama, Lake akan menganggap hubungan mereka lebih baik dari sebelumnya, tapi ternyata ia tidak ada bedanya dengan wanita panggilan yang bisa diusir kapan saja.
"Baik." Lynette berusaha untuk tidak menunjukan rasa sakit hatinya. Ia pikir masalahnya sudah selesai sekarang. Lake tidak akan mengejarnya lagi.
Wanita itu meninggalkan penthouse Lake. Ia tersenyum getir. "Apa yang kau harapkan, Lynette? Sadarlah, meski Lake sudah tidur denganmu dua kali, kau tetap bukanlah apa-apa baginya!"
Lynette berharap terlalu tinggi tentang perkembangan hubungannya dengan Lake, jadi ia merasa hatinya sangat sakit sekarang. Lynette tidak memiliki keinginan untuk pergi ke kampus, ia memilih untuk kembali ke kediaman Romanov.
tbc
