Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 6

Pria tampan ini turun dari mobil nya dan memasuki mansion mewah milik seseorang yang pernah hadir di hidupnya , dia melangkah dan memasuki mansion mewah itu ketika dia memasuki mansion itu dia disambut oleh kepala maid disana dengan senyuman. " pagi tuan Justin apa kabar? Lama tidak kemari"

"Pagi bu, iya saya baru sampai tadi malam dari Milan dan pagi ini saya langsung kesini ingin bertemu dengan William, William ada?" Tanya Justin

Kepala maid itu pun menganggukkan kepala nya lalu mempersilahkan Justin masuk dan tunggu diruan tamu dan dia pun masuk kedalam memanggil William.

Justin pun masih duduk di Sofa ruang tamu mansion itu menunggu empunya rumah datang, dia memandang sekeliling nya dan melihat figura besar diatas dinding ruang tamu itu. "Masih sama tidak ada yang berubah dan aku merindukan wajah itu" ungkap Justin sambil bermonolog

Dari arah dalam rumah itu keluar lah William yang menyapa tamu nya dan melihat kearah sofa yang berada di ruang tamu nya ,matanya melirik melihat pria gagah itu sedang sibuk dengan Hp nya. William pun berdehem "ehmm", pria gagah itu pun menoleh kearah suara itu

Dia tersenyum melihat William. "Apa kabar bro, lama tidak jumpa" ungkap Justin memeluk William

"Baik bro, lo apa kabar? Wieh setelah tiga tahun lo pergi akhirnya lo pulang juga ya? Masih ingat negara ini ternyata lo!!". Gerutu William melepaskan pelukan dari Justin

Justin yang ditanya oleh William pun cuma menggaruk kepala yang tidak gatal karena bingung menjawab nya, tanpa sengaja mata nya melirik sebuah undangan berwarna gold diatas meja yang baru disadari nya sudah berada diatas meja itu dari tadi dia datang. " Wah ada berita baik kayak nya nih, kok aku gak dikasih tahu sama kamu" tanya Justin yang mengambil undangan diatas meja itu untuk mengalihkan pertanyaan William

William yang sedari tadi baru menyadari bahwa undangan diatas meja itu sudah dipegang oleh Justin pun kaget takut sahabat nya ini akan patah hati membaca nama yang tertera di undangan itu. " iya kabar baik, maaf aku tidak bilang denganmu aku sangka kamu tidak akan pulang" jawab William yang mengambil paksa undangan ditangan Justin tapi tangan William ditahan oleh Justin.

Justin yang merasa penasaran pun membuka undangan itu dan membaca nya, pria tampan itu membulatkan mata nya ketika nama yang tertera diundangan itu ada nama perempuan yang pernah ada dihati nya Adelle

"Adel akan menikah? Dengan siapa? Secepat inikah dia menikah dan melupakan aku?" Justin membathin

William yang merasa tidak enak dengan Justin dengan perubahan wajahnya yang pucat ketika membaca undangan itu pun menepuk bahu Justin pelan. "Iya dia akan menikah dengan pria pilihan ayahku, kamu harus ikhlas kan dia bukannya kamu yang meninggalkan dia tiga tahun yang lalu?"

Justin pun tersenyum dan meletakkan kembali undangan itu diatas meja ruang tamu, dia memaksakan untuk tersenyum didepan William walaupun hatinya sangat sakit mengetahui bahwa perempuan pujaannya akan menikah. "Ya aku bahagia bahwa Adelle sudah bertemu dengan jodohnya, kapan dia akan menikah?"

"Adelle menikah lusa datang lah kamu nanti, aku harap kamu sudah bisa move on dari adikku Justin, aku tahu kamu masih mencintainya sampai sekarang tapi sampai sekarang aku tidak tahu alasan mu pergi meninggalkan adikku tiga tahun lalu. Sayang kau sahabatku jika bukan aku sudah mencari mu dan membunuhmu karena Sudah membuat adik kesayangan ku menangis 3 hari 3 malam akibat kepergian mu hingga dia masuk rumah sakit dan dirawat selama satu bulan" ungkap William mengambil nafas secara perlahan sambil mengingat kejadian tiga tahun lalu

"Asal kamu tahu butuh waktu dua tahun Adelle bisa melupakan mu hingga dia bisa move on darimu sampai menerima perjodohan yang diinginkan ayahku"

Justin yang mendengar perkataan William pun membulatkan matanya kaget karena gadis pujaan nya ternyata menderita Sepeninggalan dirinya pergi meninggalkan London tiga tahun lalu. Air mata nya keluar tidak terbendung karena merasa bersalah telah menyakiti perasaan perempuan yang dicintainya.

"Maafkan aku Will, aku sudah membuat adikmu menderita dan menyakiti perasaannya"

William pun tersenyum melihat Justin yang masih tertunduk wajahnya tanpa melihat dirinya. "Tenang aja bro sudah aku maafkan, sekarang kamu harus minta maaf dengan Adelle. Boleh aku tahu apa alasan mu meninggalkan Adelle tiga tahun lalu?" Tanya William penasaran sambil memandang Justin sahabatnya

Justin pun mendongak kan wajahnya memandang William dia mengambil nafas nya perlahan menormalkan deru detak jantung nya yang berdetak kencang ketika pertanyaan dari William itu dilayangkan untuk dirinya. Seperti nya sudah waktunya dia jujur kepada sahabatnya itu sekaligus kakak dari pujaan hati nya apa alasan dia pergi dari London tiga tahun lalu. Justin pun mengubah posisi duduknya berhadapan dengan William dan menangkupkan kedua tangannya di dada memohon kepada William untuk tidak mengatakan kepada siapapun alasan dia pergi.

William pun menganggukkan kepala nya bahwa dia tidak akan berbicara kepada siapapun tentang alasan Justin pergi, akhirnya Justin pun membuka suaranya.

"Maaf kan aku Will, aku telah menyembunyikan semua ini darimu aku tahu aku adalah pria brengsek yang tidak cocok untuk adikmu yang polos dan baik itu makanya aku meninggalkan dia tiga tahun lalu." Jawab Justin masih memandang William

"Kenapa kamu bilang begitu? Apa yang membuatmu jadi brengsek? Apa yang kamu lakukan?" Masih dengan nada penasaran nya yang memberondong beberapa pertanyaan kepada Justin

"Arrghh" Justin mengacak rambutnya itu tanda dia gusar dengan pertanyaan dari William.

"A....aaaakku menghamili gadis lain" jawab Justin

William kaget mendengar perkataan Justin sahabatnya itu selama ini menyimpan semua kebohongan nya secara rapat. William yang mengeraskan rahangnya dia mengepalkan tangan nya hingga buku-buku tangannya memutih dia berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Justin. Dan menarik kerah kemeja Justin.

Bugh.. bugh.. bugh

Justin terjatuh kelantai William melayangkan bogeman mentah nya ke wajah tampan Justin hingga sudut bibir Justin pecah.

"Kau tahu selama ini aku percaya dengan mu ketika kau meminta izin untuk memacari adikku, kau tahu ketika kau pergi meninggalkan nya tanpa alasan aku masih berpikir positif tentang mu mungkin kau lagi ada masalah dengan keluargamu hingga dirimu ingin sendiri tapi setelah aku tahu alasannya mengapa kau pergi, kau membuat aku menjadi orang yang bersalah karena sudah membuat adikku terjatuh karena mengizinkan dia untuk mencintaimu" ungkap William dengan nada tegas menunjuk wajah Justin.

Justin yang merasa kesakitan di sekitar wajahnya pun cuma bisa meringis sambil memegang wajahnya. Dia merangkak mendekat ke arah William dan bersimpuh mencium kaki sahabatnya itu. "Maafkan aku Will, aku khilaf waktu itu aku mabuk waktu melakukan itu, aku kaget paginya karena aku sudah memperkosa gadis tidak bersalah itu".

William pun menarik tangan Justin paksa untuk berdiri dan menatap nya dengan sinis. "Bangun kau... kau salah dengan bersimpuh dengan ku memang kau akan dapat maaf dari Adelle tidak, kau pergi sana keluar dari sini aku akan batalkan kerjasama perusahaan kita!"

Justin pun menangkupkan kedua tangannya dihadapan William dan memohon. "Aku mohon maaf Will, jangan kau batalkan kerjasama kita bagaimana dengan nasib perusahaan ku jika kerjasama ini batal."

"tidak ada urusan ku dengan kerjasama ini, dan kau salah memohon dengan ku. aku bukan CEO Perusahaan Albert David Cominication" ungkap William dengan sanarkis

"Siapa yang menjadi CEO perusahaan mu sekarang WIll? kalau bukan kamu?". Tanya Justin penasaran

tanpa disadari oleh kedua pria itu ada mata yang sedang melihat dan mendengar percakapan mereka sedari tadi dengan mata memerah.

"Kau mau tahu siapa? yang menjadi CEO Perusahaan Albert David Cominication sekarang?? Mari aku perkenalkan kau dengan dia sekarang." jawab William yang melirik Adelle berdiri jauh dibelakang justin

"Perkenalkan Adelle Rose Albert David CEO Albert David Comminication sekarang menggantikan Daddy, kenapa bukan aku yang memimpin perusahaan karena aku lebih memilih karirku menjadi Dokter dan memimpin Rumah Sakit". kata William sambil menunjuk ke arah belakang Justin

Justin yang ikut melihat kearah belakang pun kaget dan membulatkan matanya melihat kehadiran sosok perempuan yang pernah menjadi pengisi hatinya, tiga tahun tidak bertemu banyak perubahan pada perempuan itu rambutnya makin panjang dan bertambah dewasa serta kecantikannya pun bertambah.

Justin yang melangkah mendekat kearah Adelle pun kaget melihat Adelle yang mundur selangkah ketika dirinya mendekatinya.

"Jauh kau jangan mendekat, apa maumu?" tanya Adelle dengan nada tinggi

" Adelle maafkan aku, aku akan jelaskan semua nya", gerutu Justin mencoba menarik tangan Adelle hingga adelle menangkis tangan Justin

"Aku sudah dengar semuanya, kau memang Pria brengsek! aku tidak butuh penjelasan mu, pergilah dari sini bukannya kita sudah punya kehidupan masing-masing bukan?" ungkap Adelle dengan nada tegas sambil memejamkan matanya sebelum air matanya keluar dia menahannya.

"Soal kerjasama perusahaan kita, kau bisa bertemu dengan Asisten ku Audy di kantor karena untuk seminggu kedepan aku cuti! sekarang pergilah aku tidak ingin bertemu lagi denganmu" ketus Adelle meninggalkan ruang tamu itu menuju lantai dua.

Justin yang masih berdiri dan menatap kepergian Adelle pun meratapi nasibnya yang tidak mendapatkan maaf dari perempuan yang dicintainya itu, tepukan dari belakang di bahunya pun menyadari dirinya. Dia menoleh kebelakang dan melihat sahabatnya William berdiri dibelakanngnya.

"Sekarang kau pulang lah, sudah dapat jawaban nya bukan?, Untuk Nasib perusahaan mu juga kan sudah mendapat jawabannya pergilah temuin Audy sekarang. Sekarang jalani lah hidupmu bersama Wanita pilihanmu dan bahagiakanlah keluargamu jangan kau berpikir wanita lain lagi. Adelle pun juga akan mempunyai kehidupan baru". kata William menenangkan Justin sambil menepuk pelan bahu sahabatnya itu.

Justin pun mengangguk kan kepalanya , terulas senyum manis dibibirnya sebelum dia beranjak keluar meninggalkan Mansion tersebut. "Baik aku akan pergi sekarang, Terima kasih Will kau sudah mau memaafkan aku dan sampaikan salam maaf ku untuk Adelle aku berdoa semoga Acara pernikahannya lancar sampai Hari H dan Pernikahannya langgeng hingga maut memisahkan" . Ucap Justin langsung keluar dari Mansion keluarga Albert David.

******

Akhirnya Hari H itu pun tiba juga hari yang ditunggu untuk kedua keluarga tidak untuk kedua calon mempelai, Katedral Santo Paulus, adalah sebuah dan merupakan cathedra (kursi) dari London. Katedral ini didedikasikan untuk dan dibangun pada tahun 604 M. digambarkan duduk di bagian atas , titik tertinggi di Kota London. Katedral ini merupakan gereja induk dari . Struktur baru gereja ini dibangun pada abad ke-17 oleh arsitek bernama , sebagai bagian dari program pembangunan kembali gereja-gereja yang hancur akibat tahun 1666 dan selesai pada tahun 1677.

Dan Kini, tempat itu terlihat ramai didatangi oleh banyak orang dari kalangan atas. Karena sedang digelar sebuah acara pernikahan anak pengusaha terkenal di Eropa, dan tentu pernikahan dari dua keluarga konglomerat itu menjadi banyak sorotan.

Terlihat para tamu undangan mulai berdatangan, satu persatu dari mereka diperiksa oleh petugas untuk memastikan tak ada yang membawa senjata tajam. Mereka juga harus menunjukkan kartu undangan sebagai salah satu syarat untuk bisa masuk kesana. Sebenarnya tamu yang hadir di acara pemberkatan hanyalah anggota keluarga dan orang orang terdekat saja agar semua bisa berjalan dengan baik. Bahkan diluar sana juga banyak wartawan yang ingin meliput acara itu, namun dilarang untuk masuk.

Disisi lain, Adelle sedang berdiri didepan sebuah cermin besar menampilkan dirinya yang sudah cantik dengan riasan diwajahnya. terkesan natural namun tetap menambahkan nilai plus pada penampilan Adelle kali ini. Gaun indah bewarna putih dan ekor yang panjang terlihat sangat pas di tubuh ramping Adelle.

Selesai memakaikan gaun, para perias yang berjumlah enam orang itu meminta Adelle duduk disebuah kursi yang telah mereka siapkan. Seorang perias memberikan sebuah Tiara pada Adelle. Tiara itu dipasangkan dikepalanya. Sangat cantik kemudian pandangan nya beralih pada wedding vail yang telah dipakaikan di atas kepala nya. Dan setelah dirinya dan Nicholas resmi dinyatakan sebagai suami istri , Nicho akan membuka bagian depang wedding vailnya kemudian akan menciumnya disana dihadapan sekuruh tamu.

Memikirkan hal itu membuat Adelle mual ingin muntah. apakah dia bisa melakukan itu? Mengingat adelle sangat membenci pria itu yang sudah menghancurkan masa depannya.

Sang perias mengambil tiara itu dari tangan Adelle, kepala nya mulai terasa berat saat tiara itu dipasangka. setelah wedding vail juga dipasangkan.

Waktu terus berjalan dan kini sudah saatnya untuk menuju altar. Adelle menggengam sebuket bunga ditangannya.

Pintu ruang rias terbuka ternyata didepan sana sudah ada Jonathan, William dan Alexandra sahabat nya sekaligus tunangan kakaknya yang sudah menunnggu. Mereka benar benar terpesona dengan penampilan Adelle sangat cantik.

Mereka berjalan mendekati Adelle yang berdiri dengan senyum manisnya yang terpaksa dibalik wedding vailnya. Jonathan sampai menitikkan airmatanya melihat putri kecilnya seperti Ratu dihari pernikahannya dan berat untuk melepas putri yang manja.

"Daddy kenapa nangis?" Ucap Adelle saat melihat Jonathan menangis. buru-buru Jonathan mengusap airmatanya

"Kamu cantik sekali. Putri Daddy sudah dewasa sebentar lagi menjadi seorang istri. Daddy sangat bahagia, kalau Mommymu masih hidup pasti dia bahagia melihat putri kecilnya akan menikah" Jonathan memeluka Adelle denganhati hati takut merusak penampilannya.

" Sudah Daddy jangan membuat penampilan adik kecilku ini berantakan karena drama tangis menangis ini. lihat dia sudah ingin menangis" Ucap WIlliam melihat semua orang menangis.

Adelle tersenyum hari ini Daddy dan Abangnya akan mendampinginya menuju altar. Hal itu sudah cukup membuat hatinya bahagia dan mencoba menerima pernikahan ini.

Alunan Biola dengan lagu berjudul A Thousand Years mengalun dengan sangat indah, semua orang berdiri ketika melihat sang mempelai wanita telah memasuki gerja.

Adelle berjalan secara perlahan menuju altar dengan didampingi Jonathan dan William. Kehadiran kedua pria itu membuatnya bisa menutupi kegugupannya. Penampilan Adelle membuat banyak orang terpesonan tak terkecuali Nicholas yang sudah berdiri di Altar.

Terbukti dari tatapan pria itu yang tak beralih kearah manapun. Adelle dapat melihat jika Nicholas sedang menatap kearahnya tak ada senyuman wajahnya sama seperti biasanya datar.

Nicholas mengulurkan tangannya saat Adelle sudah berada dihadapannya. Adelle menerima uluran tangan itu, kemudian mereka berdiri dihadapan pendeta.

Rangkaian acara dilakukan, hingga akhirnmya mereka dinyatakan resmi sebagai suami istri. Semua nampak bahagia bahkan Catherine Momnya Nicholas dan Alexa sahabatnya menitikkan airmatanya.

Adelle dan Nicholas berdiri saling berhadapan, hati Adelle semakin tak karuan saat tangan Nicho bergerak membuka wedding vailnya dan kini saatnya perlahan Nicho mendekatakan wajahnya pada Adelle dan mulai mencium bibir Adelle.

Awalnya Adelle hanya diam namun beberapa saat kemudian adelle ikut memejamkan matanya dan membalas ciuman Nicholas.

Semua orang yang berada di dalam gereja itu bertepuk tangan, tersenyum lebar dan turut bahagia untuk mereka. Nicholas dan Adelle melepas pagutan bibir mereka. Adelle merasa sangat malu ia tak berani menatap wajah Nicholas sedangkan Nicholas masih bersikap biasa saja seperti tak terjadi apa-apa.

Setelah acara sakral itu, malam harinya diadakan sebuah resepsi di tempat yang berbeda dengan tema Garden Party. kali ini tamu undangan lebih banyak semua rekan bisnis dari Jonathan dan Chris Alexander datang. rekan-rekan Nicholas dan juga teman Adelle pun datang. Acara berjalan dengan lancar dan sangat meriah.

Dan kini semua acara itu telah selesai Adelle sudah duduk di depan cermin meja rias yang ada di sebuah Hotel berbintang yang ada di London. Perlahan ia membersihkan make up tipis yang ia gunakan. kemudian membebaskan rambutnya dari cepolannya. Setelah semua selesai Adelle berdiri mencari kopernya. ia mengganti gaunnya dengan baju tidur yang nyaman. Meski gaun lebih simpel tetap saja menurut Adelle merasa lelah memakainya.

Adelle membuka kopernya dan sangat tercengang melihat isinya tidak ada baju tidur dan baju lainnya, hanya ada beberapa pasang lingerie saja dan Adelle tidak tahu darimana pakaian laknat itu berasak. Adelle bingung harus bagaimana ia tidak mungkin memakai pakaian itu.

Dengan berat hati Adelel pun memakai lingerie bewarna ungu itu karena badannya yang sudah sangat lelah dan dirinya pun mulai mengantuk.

Cklek

Adelle sangat terkejut ketika pintu kamarnya terbuka dan kini menampilkan Nicholas yang masih rapi.

Adelle berdiri dengan kikuk sambil melintirkan ujung rok nya, membuat Nicholas mengerjabkan matanya beberapa kali melihat penampilan Adelle didepannya. Nicholan menelan salivanya susah payah.

"Kamu kenapa berpakaian seperti ini?" Tanya Nicholas jengkel melihat penampilan Adelle yang menggiurkan.

"Baju aku di koper, isinya itu semua" balas Adelle sekenanya. Nicholas mengerutkan keningnya. ia melihat kearah koper Adelle ia tak pervaya dikoper sebesar itu tak ada baju tidur yang sopan sama sekali.

Nicholas membuka koper dan melihat isinya dia membulatkan matanya dan betapa kagetnya dia melihat isi semua nya begini.

"Oke, kamu langsung tidur saja dan kamu jangan berharap akan ada malam pertama" ucap Nicholas kemudian langsung masuk kekamar mandi. Adelle menghela nafas lega untung Nicholas mesumnya lagi tidak muncul.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel