Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 4

Sydney Hotel

Nicholas membuka mata di pagi yang masih buta, tubuh polosnya masih tertututp selimut ia lirik sebelahnya ternyata wanita itu sudah tidak ada. dia bangun dari tidurnya mencari wanitanya di dalam kamar mandi pun tidak ada di ruangan walk in closet pun tidak ada "owh Shit.." bathin Nicholas dia ditinggal oleh wanita itu setelah malam panas nya yang biasanya dia meninggalkan wanita setelah Making Love malah sekarang dia yang ditinggal oleh wanitanya serasa bodoh rasanya ditinggal seperti ini.

Nicholas mengambil Hp nya di atas nakas samping ranjang nya lalu dia menghubungi Daniel Asisten sekaligus orang kepercayaannya." Halo, Daniel kamu dimana??"

"saya ada dikamar sebelah tuan ada apa tuan??"

Nicholas menghelas nafas panjangnya. "kamu cepat ke kamar saya sekarang!!"

Daniel meneguk ludahnya berat, ketika dia sudah mendengar perintah Tuan besarnya. "Baik tuan saya kesana segera"

Nicholas mematikan sembungan teleponnya, nicholas berdecak kesal hari ini tidak berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan nya. lalu dengan langkah malas dia masuk kedalam kamar mandi untuk bersih-bersih dan bersiap kekantor.

Saat Nicholas keluar dari kamar mandi dia sudah melihat Daniel sudah berada dikamarnya sedang menatap sky line melalui jendela di depan ranjang tidur nya.

"Ehmm " Nicholas Berdehem menghentikan lamunan Daniel yang menoleh kearahnya

"Maaf Tuan Nicholas tadi saya kira anda masih dikamar mandi jadi saya berdiri disini"

Kini Nicholas menatap sempurna pada Daniel dan menyunggingkan senyum di bibirnya. " Ya tidak apa-apa Daniel, Hari ini apa agenda ku???"

Daniel pun melangkah ke arah Nicholas dengan membawa Ipad dan menyerahkan kepada Nicholas " Hari ini jam 10 kita ada meeting terakhir tuan dengan Perusahaan Alberth David Communication"

Nicholas menatapnya lama, kemudian dia menyunggingkan senyum smirknya " owhh bagus lah kalau begitu dengan siapa saja kita bertemu???"

"Dengan Tim legal perusahaan mereka dan Nona Audy juga seketaris Nona Adelle tuan!!"

"Mengapa Nona Adelle tidak datang?? bukankah ini meeting terakhir kita?? saya tidak mau tahu ya Daniel kamu harus buat Adelle datang ke meeting hari ini kalau tidak kita batalkan saja kerjasama perusahaan ini!!"

"baik tuan saya akan hubungi Nona Audy untuk konfirmasi kedatangan Nona Adelle"

Daniel pergi meninggalkan Nicholas sendirian dikamarnya, sedangkan Nicholas sedang berpikir bahwa dia akan bertemu kembali dengan Wanita nya, iya wanita karena dia sudah menjadi miliknya yang berarti miliknya tidak bisa dimiliki oleh orang lain .

*****

"Nona Adelle anda jam 10 sudah harus di Gedung Alexander Communication karena ini meeting terakhir kita"

"Baik Audy memang tidak bisa ya aku tidak datang,ampun deh kamu tidak bisa handle ya kayak begini!!"

"maaf nona , ini permintaan Tuan Nicholas yang meminta meeting terakhir anda juga ikut"

"baiklah.."

setelah putus telepon dari seberang sana Adelle menarik nafasnya pelan serasa sakit kepala nya muncul dia memijit keningnya secara pelan karena memikirkan harus berhadapan lagi dengan Pria bajingan itu. "Ya sudah lah kita lihat aja nanti" gumam Adelle dalam hati.

Semua mata menatap ke arah seorang wanita yang sudah sangat familiar dikalangan pengusaha -pengusaha berprestasi. ia berjalan dengan percaya diri.

"Mari buk keruangan Meeting, Pak Nicholas sudah menunggu disana" Ucap sopan Sekretaris Nicholas yang sedari tadi menunggu kedatangan Adelle

"Saya bisa sendiri, tidak perlu diantar. terimakasih." ucapnya lalu melenggang pergi

Nicholas membenarkan duduknya saat mendengar langkah kaki dari luar ruangan. Nicholas memberi isyarat kepada staf nya yang berada diruangan ini untuk berdiri menyambut kedatangan CEO Albert David Communication.

Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita yang Nicholas inginkan, Nicholas menatap dalam mata wanita itu. Seluruh orang yang berada diruangan itu mematung menatap Adelle.

"Kalian Bisa meninggalkan saya dan Pak Nicholas berdua, Saya mau Pak Nicholas sendiri yang menjelaskan meetingnya" perintah Adelle yang masih berdiri diambang pintu dengan angkuhnya.

Lantas semua keluar dari ruangan meninggalkan Adelle dan Nicholas berdua didalam ruangan. Adelle berjlan untuk duduk diseberang Nicholas setelah semua staf yang ikut meeting keluar.

"silahkan dimulai Bapak Nicholas yang terhormat." ucap Adelle menopang dagunya dengan kedua tanggannya

Nicholas sedikit kesal dengan sikap Adelle. " Bukan saya yang akan menjelaskan meetingnya tapi Daniel Asisten saya yang akan menjelaskannya"

Adelle tertawa nyaring dan berdiri dari duduknya.

" Kalau begitu kita batalkan saja perjanjian kita bapak Nicholas"

"Anda tidak bisa melakukan hal itu" sela Nicholas geram

"Ckck saya yang memimpin saya pula yang menetukan, hal itu sangat mudah sekali saya lakukan"

"Cukup Nona Adelle !! ini urusan pekerjaan jangan kau masukkan urusan pribadi kita disini."

Adelle tersenyum culas. " Hal pribadi??? serius kita punya hal pribadi apakah???" ucap Adelle seraya berjalan mendekat kearah Nicholas. " kamu lupa dengan hal pribadi yang terjadi semalam??? Bapak Nicholas yang terhomat???" bisiknya

Nicholas aku tidak akan menuntutmu, tapi kita harus menikah bukannya diantara kita terjadi perjodohan bukan???? kau tak usah pura-pura tidak tahu"

Nicholas menelan ludahnya, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, " sejak kapan kau tahu???"

"akhirnya kamu mengakui itu ya??ehmm dan aku tidak mau ada penolakan karena aku sudah menyetujui perjodohan itu dan kau juga harus menyetujui perjodohan itu, karena kau harus bertanggung jawab dengan perbuatan mu itu!!!", Adelle merapikan bajunya dan meraih tasnya untuk meninggalkan ruangan meeting itu. "Terima kasih atas pertemuan ini Tuan Nicholas sampai bertemu di London di acara pernikahan kita "Adelle melenggang pergi dari hadapan Nicholas.

Flashback On

Seorang wanita cantik itu masih duduk memandang jendela dan termenung akan nasibnya, lamunan nya jauh mengingat kejadian yang terjadi dengannya perkosaan yang dilakukan Nicholas kepadanya apa yang akan terjadi dengannya setelah ini. Hancur pasti , harta yang berharga dijaga oleh nya hilang begitu saja oleh pria bangsat dalam waktu semalam sesak didada membuat air mata itu luluh jatuh dari mata cantik nya memikirkan kan nasib nya. Tanpa disadari olehnya hp nya bergetar ayah nya menelepon nya.

"Ya ayah"

"Kau baik-baik saja kan sayang??"

"Ya ayah aku baik-baik saja, ada apa ayah menelepon kU????"

"Kapan kau pulang nak??? Cepat pulang kau masih ingat bukan dengan perjodohan mu???"

Adelle yang malas mendengar ocehan ayahnya "iya aku tahu selesai urusan ku disini aku pulang, sebenar nya aku dijodohkan dengan siapa yah????"

"Ya ampun kau nak, padahal kau sudah bertemu dengan nya tapi kau tidak mengenal calon suami mu???"

Adelle yang mendengar percakapan ayah nya membulatkan mata bergumam dalam hati siapa yang ditemuinya calon suami yang dimaksud ayah nya itu.

"Siapa ayah aku disini hanya bertemu klien dan bekerjasama dengan Alexander Communication yah!!"

"Ya Tuhan Adelle , Nicholas Alexander CEO Alexander Communication itulah calon suami mu kamu ini bagaimana sih ???"

"Apa ayah dia calon suamiku ????" Kaget Adelle

"Iya sayang , makanya cepat pulang ya nak kita akan melangsungkan pertunangan mu dengan Nicholas "

Adelle yang sedari tadi diam menyimak perkataan ayahnya pun berpikir apakah ini jawaban doa nya dari Tuhan petunjuk bahwa pria bangsat itu haru bertanggung jawab dengan perbuatan yang dilakukan untuk nya tiba- tiba terlintas ide cemerlang dipikiran Adelle "ayah bolehkah aku meminta sesuatu untuk mu karena sudah menyetujui perjodohan ini??"

"Boleh sayang apapun yang kau inginkan, ayah akan menuruti nya"

Adelle yang mendengar kata ayah nya lalu dia tersenyum Smirk " ayah aku tidak mau diadakan pertunangan, aku mau langsung diadakan pernikahan saja"

"Apa Adelle kau serius nak langsung ingin menikah? Waktunya tinggal seminggu lagi nak, apa kau tidak ingin mengenal lebih dulu calon mu nak???"

"Tidak perlu ayah aku tidak perlu pertunangan langsung saja menikah atau kalau ayah tidak bisa batalkan saja perjodohan ini!!! Bagaimana???"

"Baik-baik nak ayah akan hubungi papa nya Christian untuk membicarakan pernikahanmu, kalau begitu cepat pulang urus pernikahan mu"

"Ehmm baik ayah sayang terimakasih ya, hari ini aku pulang selesai meeting terakhir dengan allexander Communication"

"Baik lah nak , by sayang hati-hati ya nak"

"BY ayah"

Adelle mematikan telepon nya lalu dia menatap ke jendela hotelnya memikirkan lagi rencana pernikahannya dengan Nicholas apa ini jalan yang benar menikah dengan nya atau ini salah. Itu semua yang dipikirkan Adelle karena sekarang yang dirasakan Adelle hanyalah rasa dendam terhada Nicholas tidak ada rasa cinta ataupun yang lain.

Berharap Tuhan memaafkan nya telah mempermainkan pernikahan yang suci karena untuk niatnya membalas kan dendam terhadap pria yang sudah memperkosanya.

Adelle menarik rambutnya secara kasar "arghhh, aku benci situasi ini"

"Baiklah Adelle kau harus kuat menjalani ini tidak boleh lemah dan tidak boleh menangis jangan tunjukan kau lemah dihadapkan pria itu, ayo Adelle kita mulai permainan ini buat dia rasakan apa yang kau rasakan" ungkap Adelle menyemangati dirinya.

"Nicholas allexander it's show time" Adelle mengembangkan senyum smirknya

Flashback off

Brang....

Pecahan vas bunga berserakan dilantai

Daniel mendengar suara ribut didalam ruang meeting langsung berlari memasuki keruangan itu dia melihat Nicholas membuang semua berkas diatas meja nya pecahan vas bunga dilantai berserakan." Ada apa tuan Nicholas apa yang terjadi??" Tanya Daniel

"Kau tahu wanita itu mengancam ku kurang ajar sekali wanita itu!!!" Jawab Nicholas menunjuk Daniel

"Jadi apa yang harus saya lakukan tuan???"

"Kau ini bertanya lagi mana otak cerdas mu itu Daniel, siapkan pesawat pribadiku kita pulang ke London sekarang karena aku akan menikah dengan Nona Adelle itu!!!"

Daniel yang mendengar nya pun membulatkan mata "kenapa secepat itu tuan??? Bukannya masih tiga bulan lagi pernikahan anda tuan??? Bagaimana dengan nona Jessica wilson tuan?? Kalau dia mengetahui anda menikah dengan nona Adelle"

"Sudah lah kau tak usah ikut campur itu urusan ku dengan Jessica, aku hanya mengikuti saja perjodohan dan permainan ini yang papa butuhkan hanya pernikahan dan penyatuan perusahaan bukan?? Jadi nanti aku bisa jelaskan dengan Jessica"

"Tapi maaf tuan yang saya tahu perjanjian antara tuan Jonathan dan tuan Chris untuk penyatuan perusahaan anda akan terjadi apabila antara Tuan Nicholas dan Nona Adelle memiliki anak laki-laki"

"Apa???? Mengapa seperti itu mereka membuat perjanjian tanpa memberitahu kami anak- anaknya"

Nicholas menghembuskan nafasnya secara kasar " mumet otakku sudah lah kau pergi sana atur semuanya , malam kita pulang ke London"

"Baik tuan saya laksanakan" Daniel pergi meninggalkan Nicholas yang masih duduk diam diruangan meeting.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel