Bab 10 Mood Buruk
Bab 9 Mood Buruk
Siena menyambut riang kedatangan Dara dan Adam,"Yeeeeyyyy mami datang..."
Adam mengernyitkan dahinya kala melihat putrinya hanya menyapa Dara,menyambut dan langsung memeluknya,bahkan putrinya itu langsung menggandeng tangan Dara masuk ke dalam rumah
mengabaikan keberadaan Adam.
"Sepertinya benar ini sudah berlebihan..."Kesal Adam. Ini untuk pertama kalinya Siena mengabaikan
dirinya,sejak 2th lalu saat Siena memutuskan untuk tinggal bersamanya di Jakarta dan meninggalkan kakek neneknya di Bandung.
Gadis kecil itu selalu manja padanya dan sekarang baru 3 kali bertemu Dara,bisa-bisanya Siena lupa keberadaanya.
Masuk ke dalam rumah di lihatnya Siena dan Dara tengah mempersiapkan keperluannya sekolah,"Ayo papi..kita berangkat..."Titah Siena pada Adam.
"Okey...mari princess"
.........
Benar-benar Adam di buat cemburu akan kedekatan putrinya dan Dara.Bagaimana tidak sepanjang perjalanan tadi putrinya terus saja berceloteh ria dengan Dara,benar-benar di anggap supirkah
dirinya.
Bahkan saat sampai sekolahnya hanya Dara yang ia gandeng dan membawanya masuk
kedalam untuk mengantarnya sampai kelas.
.........
"Permisi sir..." Sapa Zaki.
Kini dia sudah berada di kantornya setelah drama putrinya yang ingin sekolah di tunggui oleh Dara,untunglah Siena mau di bujuk.
"Ya Zak.."
"Ini berkas dari pt.Sedayu mereka tetap tidak mau membayar kekurangannya.."
"Kalau begitu berikan itu pada Alex,dia tahu apa yang harus di lakukan dengan orang-orang seperti mereka."
"Tapi sir,saat ini pt.Sedayu sedang menjalin kerjasama dengan Sukmajaya milik tuan Daffa.."
"Lalu?Apa aku harus menanggung kerugian demi dia?Ini bisnis Zak.."
Zaki menunduk,soal bisnis bosnya ini memang benar-benar kejam,tak perduli jika lawannya akan mengakibatkan kerugian pada orang lain juga.
"Salah siapa dia pergi terlalu lama,ini sudah 3 bulan apa dia tak ingin kembali,cih
menyebalkan.."Gerutu Adam,"Ah ya panggilkan Alex..."
"Baik sir.."
Tok..tok..
Adam menoleh pada pintu yang di ketuk dari luar," Masuk.." Titah Adam.
Ceklek...
Dara masuk dengan membawa kopi untuk Adam.Adam memperhatikan Dara,gadis yang sudah membuatnya kesal tadi pagi.
"Ini kopi anda sir.."
Adam menatap tajam Dara membuat Dara merasakan gugup sekaligus takut-takut.
"Permisi sir..."Pamit Dara setelah meletakan kopi bosnya.Dara berbalik hendak meninggalkan ruangan bosnya.
"Dara..." Panggilan Adam menghentikan langkah Dara,kemudian ia berbalik dan tersenyum.
"Ini kartu akses apartmentnya,dan kata sandinya 2104..."
Dara mengambil kartu yang di berikan Adam dan mengingat kata sandinya.
"Jika kamu lupa kata sandinya,ingat saja itu tanggal lahir adikku.."
Dara mengerti dan mengangguk,"Terimakasih sir..”
Setelah keluar dari ruangan bosnya Dara menghembuskan nafasnya lega,sungguh berada satu ruangan dengan bosnya membuat dia merasakan sesak.
Alex datang dan berdiri tepat di depan Dara.Sungguh mereka para lelaki tampan yang menakutkan.Baru saja ia lega sekarang di buat ciut lagi nyalinya oleh tatapan Alex yang begitu tajam.
"Mmm..mau ketemu bos..."
Ceklek
Dara membukakan pintu untuk Alex,"Silahkan.."
Setelah Alex masuk Dara kembali menghembuskan nafasnya penuh kelegaan.
.
.
Adam memperhatikan Alex yang terus saja menoleh ke belakang,"Ada apa?" Tanya Adam membuat Alex segera menghadap ke arahnya.
"Ah..tidak sir. "
"Kamu memperhatikan sekretarisku?Apa kamu jatuh cinta padanya he?"
Alex tak merespon...
"Sudah duduk,ada sesuatu yang akan aku beritahukan padamu."
Alex duduk di depan Adam dan mendengarkan semua cerita Adam dengan seksama.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Adam setelah selesai menceritakan semuanya.
"Baik sir,akan saya lakukan.."Alex menunduk.
"Ada apa?" Tanya Adam penasaran.
"Mmm..maaf bisakah saya berbicara sebagai sahabat?"
"Kenapa?Bicaralah..."
Alex menahan senyum ," Bagaimana jika kamu juga mencari tahu darinya langsung..."
"Kau gila? "
"Ck..tidak juga bertanya langsung,maksudku kamu dekati dia lalu pelan-pelan ambil hatinya,maka jika dia sudah nyaman denganmu maka dia akan cerita segalanya.."
"Ck..aku mana bisa.." Tolak Adam.
"Oh ayolah Dam,kamu belum pernah mencobanya dan siapa tahu kamu bisa move on darinya.."
Adam menunduk,"Tapi aku tak bisa melakukannya.."
"Bukan tidak bisa..coba saja dulu.." Bujuk Alex.
"Ya..ya..tapi aku harap hasil kerjamu lebih cepat dariku.."
Alex mengulum senyumnya,dia punya rencananya sendiri.
..............myAmymy............
Siena membuat repot para nanny nya,para maid pun ikut di buat pusing menghadapi kemauan putri majikannya.
"Tidak mau mba,Siena mau masakan mami..."
"Tapi non...ini enak..ada nuget kesukaan non cantik.."Bujuk Santi.
"Mba Santi ih..Siena bosan makan itu...Siena mau masakan mami.." Siena tetap kekeh pada kemauannya.
"Aduh mba Jani..ini gimana?Santi tidak ngerti...mami Siapa sih?"
Jani yang memang mengetahui perihal wanita yang di bawa majikannya pun bingung,Jani mundur
untuk menelpon Alex atasanya.
"Hallo kak..."
“Ya Jani..ada apa?”Tanya Alex di seberang telepon.
"Ini kak..non Siena bikin ulah orang se rumah.."
“Saya tak suka bertele-tele,katakan ada apa?”
"Non Siena dari siang tidak mau makan,ia bersikeras hanya mau makan masakan non Dara.."
“Ya sudah nanti saya sampaikan ke mr.Adam”
Jani bernafas lega,sebentar lagi keributan di rumah ini bakal reda.
.
.
Adam baru saja selesai berkuda,moodnya yang buruk dari tadi sedikit terobati setelah olahraga
berkudanya.Alex datang menghampiri bosnya,"Maaf sir.."
Adam menoleh sekilas pada Alex dan melanjutkan mengusap-usap kepala kuda
kesayangannya,"Katakan.."
Alex menceritakan perihal ulah Siena di rumah.
"Ck..apa saja kerja mereka.."
"Maaf sir..apa boleh saya bebicara sebagai sahabat?"
"Ck..bicaralah.." Jawab Adam kesal.
Alex tersenyum kecil," Sepertinya Siena,dia sangat senang dengan hadirnya sosok ibu yang baru pernah ia alami...jadi sangat wajar.."
"Tapi ini terlalu berlebihan Lex.."
"Menurutku tidak..Siena ibarat orang jatuh cinta Dam..dia ingin selalu berada dekat dengan Dara..apa lagi aku lihat..Dara juga terlihat tulus menyayangi Siena.."
Adam nampak berfikir,"Terus aku harus apa?"
Alex menyeringai.
"Kenapa senyummu itu?"
Alex menggeleng," Tidak..hanya saja..kamu bisa mempekerjakan Dara menjadi mami untuk Siena.."
"Konyol..mana ada pekerjaan macam itu.."
"Kalau begitu kamu bisa menikahinya.."
"Itu lebih konyol..dia bukan tipeku..kampungan.."
Alex menghembuskan nafasnya,"Kalau begitu..saranku yang pertama.."
"Itu lebih baik..lagian aku yakin lambat laun Siena akan bosan..seperti dia dengan mainannya..entah
wanita seperti apa ibunya..Siena sangat manja.."
Dalam hati Alex tak setuju dengan ucapan Adam,dia sendiri yang sangat memanjakan putrinya itu,.Alex hanya menggelengkan kepalanya melihat Adam yang selalu menyangkal pembicaraan
mengenai wanita lain selain Sifa.
"Dasar hati bebal.." Gerutu Alex lirih.
............myAmymy..........
Adam memasuki rumahnya.
"Huaaaaa......" Suara tangisan Siena membuat Adam buru-buru masuk ke dalam.
"Kenapa ini? " Jujur Adam sudah mulai merasakan pusing di kepalanya,moodnya kembali buruk.
"Huaaaa...papi..Siena mau mami..."
Ah rasanya keputusan Adam membawa Dara waktu itu salah,dia malah menciptakan masalah baru untuknya.
"Maaf tuan...non Siena agak demam,dari siang dia tidak mau makan."Ujar Santi takut-takut,ia segera menundukan kepalanya saat mendapatkan tatapan tajam dari majikannya.
"Ck..Siena sayang...makan ya..nanti sakit.."Bujuk Adam pada putrinya.
Siena menggeleng, " Tidak mau papi,Siena mau makan masakan mami.."
"Ini sudah malam sayang,mami Dara pasti capek mau istirahat."
"Tidak mau,pokoknya Siena mau mami Dara...."
Adam menghela nafasnya,ia lelah,
"Ayok princess ikut papi.."Adam membawa Siena dalam gendongannya.
"Siena mau mami pi,tidak mau yang lain.."Rajuk Siena namun Adam hanya diam,ia membawa Siena masuk ke mobilnya dan keluar meninggalkan rumah.
