Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#2. MAYAT KETUJUH

Samar samar dari rumah kecil disudut pemakaman Jetis terdengar suara mbah Mun melantunkan sebuah tembang jawa entah apa judulnya dan apa arti dari lirik tembang itu, yang jelas terdengar mendayu dayu seakan merupakan ungkapan isi perasaannya.

Mbah Mun sudah 20 tahunan mengabdikan diri sebagai juru kunci dipemakaman tersebut. Ia sampai hafal tiap jengkal dipemakan itu,bahkan nama nama orang yang dimakamkan disana.

Mbah Mun tinggal dirumah kecil disudut pemakaman bersama istri dan dua orang anaknya masing masing kelas 5 SD dan kelas 1 SMP. Kehidupan mereka selama ini adem ayem tidak pernah ada masalah yang berarti meski pun sepintas tampak kekurangan.

Bulan purnama bertengger diatas pohon randu alas besar yang tumbuh ditengah tengah pemakaman.Cahayanya menimbulkan bayangan bayangan absurd mengacau imajinasi tentang berbagai wujud.Sesekali semilir angin malam berhembus membawa aroma khas bunga kamboja menusuk hidung menggugah sukma.Tiba tiba dari sebuah makam yang menguburkan jenazah pagi tadi, bergetar seakan diguncang gempa.Tak lama berselang mayat yang berada dalam liang lahat terangkat naik melesat terbang dan menghilang entah kemana.

Karno semakin cepat melafalkan mantra seraya menengadahkan tangan keatas seperti siap menyambut sesuatu. sementara itu asap pedupaan mengepul memenuhi ruangan yang berdiri disudut pekarangan belakang dekat kandang sapi.Ruangan tersebut dibangun khusus untuk melakukan ritual tertentu.Tidak seorang pun boleh masuk.Didalam ruangan berukuran 3x3 meter tersebut tidak ada perabotan lain kecuali bufet kecil tempat menyimpan kain hitam ukuran 110 x 110 cm.

Kedua tangan Karno yang semula tengadah keatas disentak turun,seketika itu sesosok mayat seakan jatuh tepat diatas kain hitam yang dihampar dihadapannya. Karno bangkit,melepas tali mayat itu satu persatu. Setelah semua terbuka, tampaklah mayat perempuan muda berumur 16 tahun. Tubuhnya putih mulus tanpa cacat.Karno berdiri melucuti semua pakaiannya sendiri untuk menuntaskan ritualnya, menyetubuhi mayat tersebut sampai mencapai klimaks. Setelah mencapai klimaks, Karno menyiram sekujur tubuh mayat tersebut dengan air bunga yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Seketika itu sekujur tubuh mayat itu mengeluarkan asap pertanda tengah berlangsung proses kehidupan karna sperma Karno yang telah masuk dalam vagina mayat tersebut.

Berangsur angsur tubuh mayat itu bergerak,mulanya jemari tangan selanjutnya bagian lain. Beberapa saat berselang mayat tersebut berdiri, ia hidup kembali sebagai makhluk lain tidak sebagai wanita muda.

Sekitar jam 10 pagi makam Nadia yang terbongkar malam tadi sudah dipagari police line. Ini kasus ke tujuh pencurian mayat yang ditangani 4 polsek di empat kecamatan.Seperti keenam kasus terdahulu, warga pesimis polisi dapat mengungkapnya.Paling polisi hanya merilis hasil penyelidikan awal bahwa korban berusia dibawah 17 tahun dan statusnya masih perawan. Selebihnya buntu.

Usai sarapan Sutar mengenakan sepatu both, kemudian ke kandang sapi milik juragan Karno. Membersihkan kandang, memberi makan sapi sapi, memeriksa kesehatan sapi. Tampaknya memang hanya begitu pekerjaan Sutar, tapi itu memerlukan waktu bahkan sampai jam 4 atau 5 baru selesai. Apalagi bila ada pelanggan yang mau beli sapi. Kadang magrib baru bisa pulang. Memang setiap kali ada sapi yang terjual Sutar pasti dapat persen diluar gaji bulanannya.

Sutar bekerja pada juragan Karno baru setahun.Orangnya baik,dermawan,hampir tidak pernah marah. Istri dan anak anaknya ramah, memperlakukan Sutar seperti keluarga sendiri.

Sore itu Sutar singgah makan mie ayam diwarung Marno.Ia mendengar beberapa pemuda tengah membicarakan juragan Karno bahwa mereka mencurigai kalau juragan sapi baru itu pake pesugihan.Sutar berang mendengar pembicaraan tersebut,ia bela mati matian juragannya. Pertikaian pun tak bisa dihindari,Sutar dikeroyok hingga babak belur.

Karno tidak banyak komentar mendengar berita tentang pengeroyokan itu.Ia mengapresiasi Sutar dengan memberinya uang untuk berobat atas kesetiaannya pada sang majikan hingga membuatnya babak belur. Karno hanya berpesan agar lain kali Sutar tidak usah memusingkan omongan orang orang yang iri atas kesuksesannya sebagai pedagang sapi.

Kalau dipikir pikir memang aneh. Karno yang semula hanya blantik atau makelar kambing, tiba tiba saja jadi pedadang sapi yang sukses. Dalam satu bulan Karno bisa menjual sekitar 10 ekor sapi. Padahal kandang sapinya tidak terlalu besar dibanding punya juragan Somad yang punya kandang besar dengan puluhan ekor sapi sedangkan Karno stok sapinya tak lebih dari 7 ekor. Sutar sempat bertanya tanya dalam hari. Kenapa di kandang sapi Karno sapinya tidak pernah kurang maupun lebih. Siang jual, besuk sudah ada tujuh ekor lagi.

Hari itu Sutar ikut kecipratan rejeki lumayan.Sapi Karno terjual 3 ekor.Mejelang magrib ia baru pulang namun ketika sampai dirumah Sutar baru ingat kalau hapenya tertinggal dikandang sapi.Ia kembali lagi untuk mengambil hape tersebut.Sutar lupa pesan Karno jangan sekali kali ke kandang sapi pada malam hari. Baru saja ia mengambil hape diatas rak tempat sepatu. Karno keluar dan memergoki Sutar berada dalam kandang. Karno murka.Tanpa penjelasan yang pasti malam itu juga Sutar dipecat.

Wajar bila kemudian Sutar sakit hati.Ia merasa tidak melakukan kesalahan fatal hanya tidak bilang kalau mau ambil hape di kandang.Luka ditubuh dan wajah Sutar belum lagi sembuh karena mati matian membela majikannya. Sekarang dengan enaknya Karno memecatnya tanpa alasan yang jelas.

Untuk melampiaskan sakit hatinya Sutar merencanakan sesuatu. Ia mengajak Darmaji . Bagai gayung bersambut, Darmaji bersedia melaksanakan rencana Sutar, apalagi hasilnya lumayan banyak dan Sutar berjanji akan dibagi rata.Masalahnya untuk melakukan rencana tersebut tidak cukup dua orang,paling tidak empat orang.Darmaji bersedia mencari dua orang lagi.Rencana pun siap dieksekusi.

Bulan sabit bergelantung di cakrawala dikitari bintang gemintang.Dari belakang rumah Karno tampak empat bayangan mengendap endap, karena mereka hafal seluk beluk kandang sapi Karno, dalam waktu singkat empat bayangan itu sudah berhasil menuntun seekor sapi dari kandang milik Karno.

Beberapa puluh meter setelah jauh dari rumah Karno, ditengah semak belukar Sutar merebahkan sapi curiannya dan dengan mudah menyembelihnya.Usai disembelih mereka hanya mengambil bagian paha depan dan belakang selanjutnya siap dibawa ke penadah.Namun pada saat mereka mencuci tangan dan kaki di sungai tak jauh dari tempat mereka menjagal sapi,terjadi perubahan wujud.

Mereka berempat terperanjat melihat sapi yang tersisa kepala dan badannya itu berubah wujud jadi bentuk manusia.Bagian paha belakang dan kaki depan yang siap mereka bawa untuk dijual pun berubah jadi tangan dan kaki manusia.Tanpa pikir panjang mereka berempat lari tunggang langgang meninggalkan mayat manusia yang telah terpotong potong bagian kaki dan tangannya.

Keesokan harinya polisi mengidentifikasi mayat yang ditemukan warga disemak semak itu adalah mayat Nadia yang hilang dari pemakaman beberapa bulan lalu.Anehnya mayat itu masih tampak segar.

Tiga hari berselang Sutar dan ketiga temannya menyerahkan diri pada polisi karena selalu dihantui sosok Nadia.Mereka berempat mengaku telah mencuri sapi milik juragan Karno namun setelah disembelih berubah jadi mayat manusia.Sutar dan ketiga kawannya tidak ditahan, mereka malah diberi hadiah karena tidak sengaja mengungkap kasus pencurian mayat yang membingungkan polisi.

Karno sebagai pelaku utama pencurian mayat ditangkap satu hari kemudian setelah Sutar menyerahkan diri. Menurut pengakuan Karno di kantor polisi,ia mencari pesugihan dengan cara mencuri mayat mayat perawan untuk reka bentuk menjadi seekor sapi.Syaratnya harus menyetubuhi mayat mayat tersebut diatas kain hitam pemberian sang guru.

Karno ditahan di Polsek setempat menunggu peradilan. Sementara ke-enam sapi yang masih ada di. kandang semua sudah berubah wujud menjadi mayat manusia. Mayat merekalah yang beberapa bulan ini hilang dari pemakaman.

Keluarga korban beramai ramai meminta polisi menyerah kan Karno untuk diadili sesuai keinginan mereka. Bahkan salah seorang dari mereka akan membakar Karno hidup hidup karena kesalahannya.

Polisi kewalahan menenangkan mereka karena tidak bisa menyerahkan Karno, bagaimana pun juga ini negara hukum, kata. polisi. Akhirnya mereka pulang dengan hati kecewa.

Keesokan harinya setelah keluarga korban ramai ramai mendatangi polsek dimana Karno ditahan, dari tahanan polsek gempar. penghuni tahanan polsek berteriak teriak histeris. Mereka ketakutan. Setelah di periksa, ternyata Karno bunuh diri atau bagaimana gitu. Ia tewas dalam sel dengan kondisi yang mengerikan. Sekujur tubuhnya dikuliti, darah berceceran di dalam sel.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel