Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12

Tak lama merekapun sampai di perkampungan itu. Brotherhood family di sambut hangat oleh kepala desa disana. Bahkan warga sudah berkumpul di lapangan yang sudah di bangun sebuah tenda.

Dhika juga datang kesini untuk sebuah program di rumah sakit miliknya. Disana di buka tenda kesehatan gratis untuk para warga yang akan di periksa oleh lita, angga, dhika dan chacha. Yang lainnya membagi bingkisan lainnya ke para warga.

Leonna sibuk mengambil gambar mereka yang terlihat begitu antusias. Verrel terus mencuri pandang ke arah leonna seakan tak ingin leonna terlepas dari jangkauannya. Dan pemandangan itu tak lepas dari sang bunda, serli tersenyum melihat verrel yang terus melirik leonna.

"ayah,, liat anak kita. Dia sedang jatuh cinta" bisik serli ke daniel membuat daniel melihat arah pandang verrel dan tersenyum sendiri.

"bunda benar,, sepertinya kita harus lamarkan leonna untuk verrel" ujar daniel yang di angguki serli dengan antusias.

Bruk

Seorang anak kecil yang berlari kearah tenda terjatuh dan menangis. Leonna segera berlari kearah anak itu dan menolong gadis kecil itu untuk bangun.

"hikz" isak anak itu, karena lututnya berdarah.

"kaki kamu sakit yah,, ayo ikut kakak, duduk disini" perintah leonna mendudukkan anak itu di salah satu kursi dan leonna mengambil satu botol aqua dan alat p3k yang ada disana.

"tahan yah de, ini akan terasa perih" ujar leonna membersihkan lukanya dengan air lalu memakai alcohol dan ditutupi dengan plaster bergambar.

"sudah selesai, apa masih sakit?" Tanya leonna membuat anak itu menggelengkan kepalanya.

"kalau gitu jangan nangis lagi yah" leonna menghapus air mata anak itu dengan tersenyum manis.

'dia benar-benar gadis yang sangat istimewa, ya tuhan aku bisa mati karena perasaan ini' batin verrel tersenyum melihat sikap leonna.

"verrel jangan melamun" tepukan daniel menyadarkan verrel dari kekagumannya ke leonna

"iya yah" kekeh verrel

"tenang, leonna gak akan kabur" bisik daniel membuat verrel malu sendiri.

Tak jauh berbeda dengan vino yang membantu membawakan barang yang sedang di bawa chella padahal barang itu tak berat.

"sama aku aja, bang" ujar chella

"tidak chell, biar aku saja" ujar vino tersenyum manis.

"baiklah, kita berdua saja yang bawa" ujar chella membantu vino menurunkan barang dari mobil.

Vino dan chella sesekali bercanda, mereka terlihat sudah mulai akrab satu sama lain.

Cekrek!! Leonna memotret verrel yang tengah menyerahkan bingkisan ke salah satu nenek nenek.

"kenapa di foto?" Tanya verrel saat nenek itu sudah pergi.

"soalnya bagus kak" ujar leonna terkekeh dan pandangannya mendadak terarah ke arah luar tenda dimana mobil terparkir, dimana chella dan vino tengah bercanda bersama.

Ada rasa cemburu di hati leonna melihat kedekatan vino dan chella. Karena penasaran apa yang di lihat leonna sampai mukanya berubah menjadi murung. Verrel melihat kearah pandang leonna dan mengernyitkan dahinya saat melihat vino dan chella.

'kenapa wajahnya langsung murung?' batin verrel melihat leonna yang masih melihat kearah vino dan chella.

"hei,, ada apa?" Tanya verrel memegang pundak leonna membuat leonna menengok dan sedikit berkaca-kaca.

"eh kenapa kak?" Tanya leonna segera mengubah raut sedihnya dan tersenyum manis walau verrel tetap mampu mengetahuinya.

"ke sana yuk" ajak verrel menarik tangan leonna seakan ingin leonna tak melihat lagi apa yang membuatnya sedih.

Verrel membawa leonna ke sebuah pohon jambu monyet yang terlihat sudah berwarna merah dan begitu menggiurkan.

"buahnya lebat banget kak, kayaknya enak" ujar leonna antusias.

"sebentar, aku minta ijin dulu pemiliknya" ujar verrel dan berlalu pergi menuju rumah yang ada di samping pohon itu. Dan tak lama verrel kembali ke leonna.

"kamu tunggu yah, biar aku yang naik" ujar verrel

"siap kak" ujar leonna.

Verrel melepas jaketnya dan di pakaikannya ke leonna walau terlihat kebesaran. Leonna hanya mengernyitkan dahinya sedangkan verrel tersenyum dan mengusap kepala leonna gemas.

"tunggu yah" ujar verrel melepas sandalnya dan mulai menaiki pohon.

"kak verrel!!!" panggil leonna membuat verrel menengok kearah leonna

Cekrek !! leonna memotret verrel yang sedang manjat pohon.

"bagus kak, mirip tarzan" kekeh leonna membuat verrel tersenyum

"aku kira bakalan disamain sama monyet" ujar verrel

"nggak, kakak terlalu tampan untuk seekor monyet" kekeh leonna polos membuat verrel terkekeh dari atas pohon.

"kak lemparin yah,, leonna akan tangkap" teriak leonna dan verrel mengacungkan jempolnya.

Tak lama pemilik pohon keluar dengan memberikan kantong keresek ke leonna.

"makasih mbak" ujar leonna.

"siap tangkap" teriak verrel

"siap kak" ujar leonna antusias. "bentar kak" teriak leonna membuka kreseknya lebar lebar.

"ayo kak lempar, harus masuk kantong kresek yah" ujar leonna

"siap" ujar verrel dan mulai melemparkan jambu itu hingga masuk ke dalam kantung kresek.

"pindah ke kanan dikit, de" teriak verrel dan leonna menuruti.

"ayo kak lempar lagi" ujar leonna

Cukup lama, verrelpun menuruni pohon saat dirasa sudah cukup untuk semua orang.

"banyak gak?" Tanya verrel saat sudah turun dari pohon

"banyak kak,," ujar leonna

Keduanya duduk untuk menikmati jambu itu sambil beristirahat. Leonna mengambil satu jambu dan membersihkannya pakai tissue yang dia bawa di tas kecilnya.

"ini buat kakak" ujar leonna menyodorkan jambu merah itu ke verrel membuat verrel mematung melihat perhatian leonna. Verrel menerimanya dan masih belum memakannya, pandangan verrel terus menatap wajah cantik leonna yang begitu dekat di sampingnya.

"emmm,, manis banget kakak" ujar leonna menikmati jambu itu dengan lahap dan verrel begitu menyukai pemandangan indah di depannya ini.

"kenapa gak dimakan, kak? Ini enak lho" ujar leonna tersenyum kearah verrel membuat verrel tersenyum dan memakannya.

"emmm,, enak kali yah kalau pake bumbu rujak" ujar leonna.

"delia" panggil verrel membuat leonna menengok ke arah verrel.

"ada apa kak?" Tanya leonna tetapi verrel hanya menatapnya saja sambil tersenyum membuat leonna mengernyitkan dahinya bingung.

"tidak ada, begitu saja" ujar verrel tersenyum membuat leonna semakin bingung.

"jangan mengernyit sekeras itu, nanti keriput lho" kekeh verrel mengusap kening leonna lembut membuat leonna tersenyum.

"bagiin ini ke yang lain yuk kak" ajak leonna yang di angguki verrel dan mereka kembali menuju tenda.

"abanggggg" panggil leonna berlari menghampiri vino membuat verrel memperhatikannya.

"abang cobain jambu ini enak lho" leonna menyuapi jambu ke mulut vino di depan verrel.

"enakkan bang" ujar leonna

"iya nana enak banget, kamu dapet dari mana? Kamu gak manjat kan?" Tanya vino

"nggak abang, leonna gak manjat" kekeh leonna

Verrel merasa kurang suka melihat keakraban vino dan leonna. Verrel sadar kalau kedekatan leonna dan vino berbeda dengan kedekatan leonna dan leon atau Adrian.

"ayo abang, foto bareng leonna" leonna mengajak vino berfoto bersama, dan verrel langsung melenggang pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan cemburu.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel