Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 STRATEGI SENYAP

Di suatu siang yang lengang, matahari menyusup pelan ke sela-sela jendela kaca ruang kerja Leonardo. Udara terasa dingin karena AC menyala kencang, tapi ketegangan di dalam ruangan membuat suasana justru menghangat.

Regina berdiri tegak di hadapan pria yang selama ini jadi pusat perhatian banyak wanita - Leonardo Bos Mafia Tampan dan gagah berwibawa.

“Aku setuju dengan pernikahan itu,” ucap Regina pelan tapi jelas. “Tapi ada satu syarat.”

Leonardo menghentikan coretan di atas kertas kerjanya. Matanya mengangkat, menatap wanita di depannya dengan pandangan separuh kaget, separuh tertarik. “Syarat?”

Regina melangkah mendekat. Langkahnya mantap, tidak ragu. Tidak seperti wanita lain yang biasanya menunduk di depan Leonardo. Ia beda terlalu tenang, terlalu biasa, justru itu yang bikin Leonardo merasa terusik hatinya.

“Selama 99 hari pernikahan kita,” katanya, “kau tidak boleh menyentuhku. Sama sekali.”

Leonardo memiringkan kepala. “Maksudmu?”

Regina menatap langsung ke matanya. “Tak ada sentuhan tangan, tak ada pelukan, apalagi ciuman, jadi aku hanya melayani mu membuatkan makan untukmu, mengurusmu ketika sakit dan pergi menemanimu ketika kamu ada meeting di luar, wajah ku cantik, bodyku bagus tidak akan pernah membuat kamu malu ketika jalan bersamaku "..

Hening. Jam dinding berdetak lambat. Leonardo menatap wanita itu lama, lalu menyandarkan tubuh ke kursinya.

“Dan kau pikir aku akan setuju dengan syarat seperti itu?” ujarnya, nada suaranya menantang.

Regina tak gentar. “Kau yang menawarkan pernikahan ini. Aku hanya menambahkan sedikit... perlindungan.”

Diam. Lalu... tawa kecil keluar dari mulut Leonardo. Bukan tawa ejekan. Lebih seperti... kekaguman yang dipaksakan.

“Ambisius,” gumamnya.

Regina mengangkat alis. “Kau tetap ingin melanjutkan atau tidak?”

Leonardo berdiri. Ia melangkah ke arah laci, mengambil selembar dokumen yang sudah ia persiapkan jauh hari.

“Kontraknya sudah siap,” katanya, meletakkan map cokelat itu di meja. “Tambahkan syaratmu.”

Regina membuka map itu. Di sana tertera detail yang cukup gila.

-Pernikahan akan berlangsung selama 99 hari, tanpa cinta, tanpa campur tangan keluarga, hanya mereka berdua yang tahu. Ia menambahkan satu paragraf di bawah:

-Pihak laki-laki tidak diperbolehkan melakukan kontak fisik dalam bentuk apa pun terhadap pihak perempuan selama masa pernikahan berlangsung. Jika dilanggar, kontrak batal dan kompensasi senilai satu miliar rupiah harus dibayarkan.

Leonardo membacanya, mendengus pelan. “Satu miliar?”

“Kau mampu,” jawab Regina santai.

Pria itu menatapnya dalam, Ada yang berbeda. Biasanya wanita berusaha mendekat, menginginkannya, membiarkan dirinya disentuh. Tapi Regina... bahkan menantangnya untuk tidak menyentuh.

Dan anehnya, itu menggoda.

Leonardo mengangguk pelan. “Baik. Aku setuju.”

Regina mengulurkan pena. Leonardo mengambilnya dan menandatangani kontrak itu tanpa ragu.

Dengan satu goresan tinta, mereka terikat.

Bukan oleh cinta. Tapi oleh perjanjian.

Perjanjian tanpa sentuhan.

Leonardo menatap punggung Regina saat wanita itu meninggalkan ruangannya. Langkahnya tetap, tidak tergesa. Wanita itu seperti teka-teki yang ingin ia pecahkan, dan ia yakin... 99 hari takkan cukup untuk memahaminya.

Malamnya, di balkon atas kamar Leonardo.

Ia berdiri sambil menatap lampu-lampu kota yang gemerlap, Rok wiski di tangannya bergoyang pelan.

Ia teringat wanita bayaran yang sering ia sewa, cantik, seksi, selalu memuaskan hasratnya..

Tapi Regina,

Wanita yang dingin, tidak tertarik padanya, tapi justru bikin rasa penasaran.

Telepon berdering..!

Memotong kesunyian malam. Layar ponsel Leonardo menunjukkan nama yang tidak di kenal "..

Leonardo mengankat Telepon itu..

Suara berat di seberang sana terdengar jelas, penuh ejekan.

“Selamat malam, Bos Leonardo,” kata Dom. “Waktumu tinggal dua hari lagi. Oh, dan ngomong-ngomong, saya ingatkan kembali.. anak buahmu sekarang ada bersamaku. Dia manis sekali saat berteriak meminta tolong. Hahaha!”

Tawa Dom meledak, kasar dan jahat, seperti binatang buas yang sedang bermain dengan mangsanya.

Genggaman Leonardo mengencang. “,Jangan macam-macam. Kalau sampai dia mati, aku bersumpah akan kubakar semua yang kau punya. Satu persatu.”

Dom tidak gentar. “Tenang saja, dia tidak akan mati… kalau kau menurut. Tapi ingat, kalau dua hari dari sekarang Wanita itu tidak kembali padaku, maka anak buahmu ini akan tinggal nama..”

Klik.

Telepon terputus.

Suasana ruangan seketika berubah dingin. Leonardo berdiri mematung, rahangnya mengeras, dan bola matanya tampak bergetar menahan amarah yang membuncah.

Tangannya meremas ponsel itu begitu keras hingga hampir retak.

Ia menarik napas panjang, menahan amarah yang nyaris meledak. Tapi ia tahu dalam dunia seperti ini, emosi tak menyelamatkan apa-apa. Yang dibutuhkan adalah strategi. Dan cepat.

Tanpa pikir panjang, Leonardo menekan nomor cepat.

“Jack, datang ke markas. Sekarang. Bawa semua anak yang kamu percaya.”

“Siap, Bos,” jawab Jack tegas.

Leonardo langsung mengenakan jas hitamnya, mengambil pistol dari dalam brankas dinding, dan melangkah keluar dari rumah yang mewah menuju markas utama-BlueSky, markas bawah tanah tempat semua operasi mafia miliknya dijalankan.

-Markas Mafia BlueSky

Beberapa puluh menit kemudian, Leonardo tiba di markas. Gedung tua bercat kelabu di pinggir kota itu tampak biasa dari luar, tapi di dalamnya tersembunyi dunia lain lorong panjang, ruang senjata, ruang pemantauan, dan ruang rapat bawah tanah lengkap dengan peta kota digital serta data transaksi Bluesky yang diperbarui tiap jam.

Jack sudah menunggu di sana bersama beberapa anak buah yang terpercaya

Mereka berdiri saat Leonardo masuk. Tak ada yang berani bicara lebih dulu.

“Kita meeting sekarang. Ada strategi yang harus kita jalani,” ucapnya dingin.

Jack bertanya dengan waspada, “Masalah Dom si ketua Gengster itu, Bos?”

Leonardo mengangguk. “Dia menculik marco. Dan dia ingin aku menyerahkan Wanita yang waktu itu kita tolong, dalam dua hari. Kalau tidak, mayat marco dikirim pulang dalam peti.”

Semua langsung tegang.

Leonardo melanjutkan pembicaraannya, lalu memandang Jack. “Kau siapkan pasukan senyap. Jangan besar-besaran,Dom tidak boleh tahu kita akan datang sebelum waktunya.”

“Siap, Bos,” jawab Marco cepat.

Jack menatap Leonardo. “Apa Bos benar-benar akan menyerahkan Wanita itu,?”

Leonardo terdiam. Matanya menatap layar peta digital besar yang menampilkan wilayah kekuasaannya.

Kemudian ia menjawab pelan namun tegas, “Tidak !!.”

Jack menunduk paham. Ia tahu Leonardo sudah jatuh hati, meski belum mengakuinya.

Leonardo lalu melangkah ke papan rencana. Ia mulai menggambar jalur penyusupan, kemungkinan titik persembunyian Dom, dan perkiraan kekuatan musuh.

Ia menatap semua anak buahnya.

“Kita serbu saat malam besok, ingat kita harus main senyap, jangan gegabah, karena kita akan memasuki wilayah para gengster., jangan ada yang membawa barang Bluesky.. !

Semua para anak buah nya serentak "Siap Boss !!

Setelah satu jam penuh strategi dan persiapan teknis dibahas, Leonardo akhirnya berdiri dari kursinya.

“Cukup untuk malam ini,” ucapnya singkat. “Besok kita mulai gerak senyap. Jangan ada yang lengah.”

Semua anak buahnya berdiri memberi hormat, lalu satu per satu meninggalkan ruang rapat. Suasana markas kembali sepi, menyisakan langkah Leonardo yang bergema menuju pintu keluar.

Hingga akhirnya sampai kembali di Rumah mewah mewahnya.

Langkahnya lambat. Letih. Tapi tidak sepenuhnya karena fisik. Ada yang jauh lebih berat dari itu beban perasaan yang mulai tumbuh pada wanita.

Setelah mengganti pakaian, Leonardo masuk ke kamar pribadinya. Ia duduk di kursi kulit favoritnya, menyalakan layar besar yang terhubung ke sistem CCTV internal rumah.

Salah satu layar menampilkan kamar tempat Regina tidur malam itu.

Leonardo menatap layar itu lama.

Regina sedang tertidur menghadap kamera, wajah yang cantik manis, membuat Leonardo sedikit demi sedikit mengagumi kecantikannya., ia merasa takut jika nanti akan jatuh cinta padanya, tapi Leonardo yakin bahwa ia tidak percaya dengan apa itu Cinta, ia selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia terlahir ke dunia ini hanya untuk menjadi Seorang Mafia berbisnis Bluesky, karena dengan banyak harta dia bisa melakukan apa aja tanpa harus ada Cinta.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel