

Cerita


Cinta Brutal di Ujung Ranjang
Sejak malam itu, tubuh Tasya bukan lagi miliknya sendiri. Semua milik lelaki bernama Bryan—sosok pria yang terkenal kejam, dingin, dan tak punya hati. Bryan tak percaya cinta, tapi percaya bahwa tubuh bisa tunduk tanpa perasaan. Tasya dijadikan pelampiasan. Dipeluk, dicumbu, ditaklukkan. Dengan brutal. Dengan sadis. Dengan penuh hasrat yang menyakitkan tapi candu. Tasya benci dirinya sendiri—karena setiap kali disentuh, tubuhnya menggeliat meminta lebih. Dan Bryan tahu cara menghancurkannya perlahan, sambil membuatnya jatuh cinta di tiap erangan. Karena cinta ini gak pernah lembut. Cinta ini dimulai di atas ranjang, dan gak akan berakhir… …sampai Tasya hancur sepenuhnya dalam pelukannya.


Selir Kaisar: Perawan dari Meja Lelang
[Area Dewasa 21+] Di malam pelelangan yang gelap—tempat harga manusia ditentukan oleh nafas putus asa—Hua Zhen diselamatkan oleh pria menyamar yang tak lain adalah Kaisar Shen Li Xuan sendiri. Namun pelarian mereka berubah menjadi takdir ketika keduanya terjebak dalam sebuah gua di malam bulan purnama—malam yang membawa kutukan turun-temurun bagi sang Kaisar: ia harus menyatu dengan seorang wanita agar darah keturunan kerajaan tetap mengalir. Jika tidak, ia akan menanggung penyakit mematikan sebagai konsekuensinya. Satu malam yang tak pernah diinginkan itu menanamkan lebih dari sekadar kenangan—ia meninggalkan benih kehidupan di rahim Hua Zhen. Tapi istana bukan tempat yang ramah. Permaisuri menolak kehadiran selir, dan Kaisar sendiri bersumpah tak akan mencintai selain sang permaisuri. Maka, Hua Zhen memilih pergi, menghilang tanpa jejak, membawa serta anak sang Kaisar yang belum lahir. Ketika Shen Li Xuan akhirnya mengetahui bahwa Hua Zhen mengandung darah dagingnya, ia dihantui oleh penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki semuanya. Ia rela turun dari tahtanya, menanggalkan harga diri dan gelarnya—demi satu hal: memohon Hua Zhen kembali. “Aku mohon, Hua Zhen... kembalilah. Ikut bersamaku ke istana. Aku akan menjadikanmu selirku.” – Shen Li Xuan “Tidak, Yang Mulia. Sudah terlambat. Hamba tidak lagi menginginkan kedudukan itu. Hamba tidak akan kembali, bahkan jika itu berarti hamna harus mati bersama anak ini.” – Hua Zhen ❌️ Dilarang Plagiat ❌️ ? IG: @langit_parama