Pustaka
Bahasa Indonesia

(un)Expected 21st

64.0K · Tamat
elvbrSiska
43
Bab
11.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Shasa baru akan merasakan kuliah di usia ke-21 tahun. Tapi siapa disangka, ketika dia sedang menjalani masa tenang sebelum berkuliah, muncul Adiran yang merupakan teman SMA-nya dan pernah Shasa sukai diam-diam. Pertemuannya kembali dengan Adiran menjadi masalah hidup yang tak pernah terbayangkan di nalar Shasa. Terlebih ketika Adiran mengusulkan rencana gila demi membahagiakan kedua orangtuanya, Shasa merasa kehidupannya akan berubah total karena harus melepas status lajang tanpa rencana matang.

RomansaIstriMenantuLove after MarriageKeluargaPernikahanSweetBaperCLBK

Prologue

“Jadi, Shasa, lo suka sama Adiran atau enggak?”

Si gadis yang diberi pertanyaan itu langsung menegang di tempat duduknya. Membiarkan dirinya menjadi tontonan dari mata teman-temannya yang sudah mulai mengumbar senyum jahil bahkan ada yang mulai menyorakinya.

Saat ini dirinya memang sedang berkumpul dengan teman-teman sekelas di teras rumah milik temannya bernama Rani. Duduk membentuk lingkaran besar di mana di tengah-tengahnya terdapat botol sirup yang sudah kosong berhenti menunjuk Shasa. Sebenarnya dia terpaksa mengikuti permainan yang akrab disebut Truth or Dare ini.

“Kenapa sih, pertanyaannya harus itu?” protes Shasa. Pipinya mulai merona, untung saja kondisi teras bercahayakan lampu temaram hingga tidak ada yang menyadari reaksinya itu. Semoga.

“Jawab, dong! Kan lo sendiri yang minta Truth. “

“Mumpung Adirannya lagi di depan lo, nih, jadi jawab aja!”

Nah, itu dia masalahnya. Objek pertanyaan yang diajukan sedang ada di antara mereka, duduk berseberangan dengan Shasa, malahan! Membuat Shasa semakin gelisah tidak berani memeriksa reaksi lelaki itu saat ini.

“Ayo, Sha, jawab. Ada durasinya, nih! Kalau nggak jawab, mukanya kasih bedak, ya!” goda Dian, orang yang sudah mengajukan pertanyaan telak pada Shasa. Dia bahkan sudah mengulum senyum penuh arti.

“Enggak. Gue nggak suka sama Adiran.”

Saat itu juga, Shasa menyesal akan jawaban yang keluar dari mulutnya. Hanya demi menyelamatkan harga diri, Shasa justru membohongi diri sendiri. Lagipula, mana mungkin juga Shasa akan mengungkapkan perasaan jujurnya di hadapan teman-temannya lalu ditolak begitu saja oleh lelaki itu?

Lebih baik dia bermain aman.

“Kalau Adiran sendiri suka sama Shasa?”

Mereka semakin berseru heboh ketika Dian mengajukan pertanyaan pada lelaki itu. Bisa-bisanya dia tidak menghiraukan peraturan main?!

Tapi di sisi lain, dengan bodohnya Shasa menunggu jawaban dari lelaki itu. Memasang telinga penuh siaga. Hingga kemudian batinnya mencelus mendengar jawaban Adiran.

“Biasa aja.”