7.Menyelamatkan Mei Shin
Lin Ji mengusap darah di ujung bibirnya menggunakan punggung tangannya.
Sial!! Beraninya dia menyamar menjadi pelayan dan meracuninya disaat mereka lengah sehingga membuat kekuatannya lemah dan menculik Permaisuri.
"Menyerahlah. Kau tidak akan mampu melawanku dengan keadaanmu saat ini," ucap wanita itu dengan tersenyum licik.
Lin Ji menatap Mei Shin yang ditidurkan di atas tanah. Mei Shin masih terkena efek obat bius dari wanita itu. Lin Ji menatap tajam ke gadis itu.
Lin Ji menoleh ke belakang, teman-temannya telah terluka parah begitupun dirinya. Namun, ia harus tetap melawannya sekalipun taruhannya nyawanya sendiri. Ia harus mengulur waktu sampai Kaisar datang.
"Cih, hanya Langit Semesta Akhir berani melawan Jenderal Semesta Akhir. Jika bukan karena bantuan racunmu maka sudah dapat dipastikan kau kalah."
"Banyak bicara. Kali ini aku akan membunuhmu." wanita itu mengangkat pedangnya dan menyerang Lin Ji terus menerus.
Sebisa mungkin Lin Ji bertahan dari serangannya walau terkadang beberapa kali tubuhnya tergores oleh bilah pedang yang sangat tajam itu. Lin Ji terpental ke belakang. Dengan cepat dia menahan tubuhnya yang hendak terjatuh dengan pedangnya. Darah terus menetes dari lengannya yang terbuka. Darah kembali keluar dari sudut bibirnya.
Ia tidak punya banyak waktu lagi. Ia harus segera menyingkirkan Lin Ji. Tuannya sudah menunggunya.
Gadis itu mengumpulkan Qi di tangannya. Ia memusatkan semua Qi ke dalam pedang yang berada di tangannya. Dengan kecepatan penuh dia berlari ke arah Lin Ji sambil menebaskan pedangnya.
Lin Ji hanya bisa menutup mata, dia terlalu lemah sampai tidak bisa berbuat apapun, tetapi ia tidak merasakan apapun. Dia justru mendengar suara ledakan kekuatan disusul suara benda bertabrakan.
Kekuatan itu jauh lebih besar dibandingkan miliknya sehingga membuat gadis itu terpental menabrak pohon hingga memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya. Pedangnya terjatuh tepat di sampingnya.
Lu Xian Yi memandang gadis itu dengan dingin, "Beraninya seekor semut rendahan membuat masalah di wilayahku. Sepertinya kamu ingin mati."
"Yang Mulia gadis itu memiliki Racun Pelumpuh Qi ditubuhnya."
Lu Xian Yi mengangguk mengerti.
Yi Chen segera menggendong Permaisuri ke tempat yang aman.
Sementara Yi Feng meneleportasikan semua pengawal yang terluka ke kerajaan dengan kekuatan teleportasinya.
"Beraninya menyamar di Kerajaan Dewa milikku dan menyentuh Permaisuri di bawah pengawasanku. Sungguh sangat berani." Lu Xian Yi menyipitkan sedikit matanya dengan tatapan yang sangat berbahaya, gelombang kekuatan sekali lagi menghantam gadis itu membuatnya yang hendak bangkit, kembali menabrak pohon di belakangnya.
Gadis itu menyeka darah di sudut bibirnya.
Sial!
Rencananya telah gagal. Padahal tinggal sedikit lagi ia berhasil menyelesaikan misinya. Namun, Lu Xian Yi tiba tiba datang dan mengacaukan rencananya.
Ketika ia hendak berdiri, tiba tiba sesuatu mengikat tangan dan tubuhnya. Dia sangat cepat sehingga membuatnya tidak bisa melawan apalagi menghindar. Ia bahkan tidak menyadari pergerakannya. Inikah salah satu kehebatan tingkat Kaisar Semesta Awal?!
Gadis itu Memandang rantai yang melilit tubuhnya. Itu adalah Rantai Dewa Emas seperti yang diceritakan dalam legenda. Sebuah rantai yang berwarna emas sampai sinar yang dikeluarkannya pun berwarna emas.
Di gagangnya terdapat ukiran mawar yang melilit seluruh gagangnya. Dan setiap bunga mawar itu berwarna merah begitupun dengan daunnya yang berwarna hijau. Bunga itu tampak seperti nyata meskipun hanya sebuah ukiran.
Kekuatannya sangat luar biasa hingga tidak ada yang mampu untuk melawannya. Hanya Dewa Pengatur dan Pemilik Alam Semesta yang tidak terpengaruh oleh kekuatannya.
Karena itulah nama rantai itu Rantai Dewa Emas. Entah sejak kapan Lu Xian Yi memegang rantai itu ia tidak menyadarinya.
Namun, bukankah rantai itu menghilang bersamaan dengan kematian Mei Ran? Mengapa sekarang berada di tangan Lu Xian Yi?
"Yi Feng, ambil racun yang berada di tubuhnya," perintah Lu Xian Yi.
"Baik."
Yi Feng segera menggeledah tubuhnya. Ia menemukan satu botol racun. Yi Feng segera memberikan itu kepada Lu Xian Yi.
"Yang Mulia ini adalah Racun Pelumpuh Qi yang sangat langka. Bahkan racun ini bisa membuat tingkat Kaisar Semesta kehilangan 3/4 kekuatannya."
Lu Xian Yi mengambil racun itu.
"Racun yang sangat bagus." Lu Xian Yi menghempaskan gadis itu hingga terjatuh dengan luka yang sangat parah. Namun, Lu Xian Yi menatap dingin ke arahnya seakan dia yang dia banting adalah benda yang tidak berharga.
"Yi Feng, bawa gadis itu ke ruang penyiksaan, buat dia mengatakan orang yang menyuruhnya menculik Permaisuri, aku tidak peduli metode apapun yang kamu lakukan. Selama dia mau membuka mulutnya lakukan apapun caranya," ucap Lu Xian Yi dengan dingin dan kejam.
"Baik, Yang Mulia."
Lu Xian Yi menghampiri Yi Chen dan mengambil Mei Shin dari tangannya. Mei Shin masih tertidur lelap tanpa tahu pertarungan besar telah terjadi di sekitarnya.
"Maaf Shin'er aku terlambat." Lu Xian Yi mengecup keningnya pelan. Untungnya dia tidak terluka sedikit pun.
"Kembali."
"Baik, Yang Mulia." Dalam sekejap Lu Xian Yi menghilang diikuti oleh kedua pengawalnya.
...
Lu Xian Yi membaringkan Mei Shin di atas tempat tidurnya.
"Gantikan dia baju dan juga beri dia Pil Penguat Tubuh," ucap Lu Xian Yi lalu berjalan pergi.
"Baik, Yang Mulia."
...
Lu Xian Yi memasuki kantornya dengan aura mencekam di sekelilingnya. Beraninya mereka berbuat ulah di wilayahnya. Terlebih menyentuh Mei Shin dengan tangan kotor mereka. Lu Xian Yi duduk di kursinya dengan memegang kepalanya. Masalah datang satu persatu tanpa terselesaikan membuat kepalanya sedikit sakit.
Xin Yu tidak berani mengatakan sesuatu dengan gegabah melihat kondisi Lu Xian Yi saat ini terlihat tidak baik.
"Xin Yu, bagaimana dengan Putri Ren Yi?"
"Yang Mulia, saat ini kami kehilangan jejaknya. Karena mata-mata yang dikirim oleh Kakaknya membuatnya sangat waspada dalam bertindak sehingga kami tidak memiliki cara selain mundur terlebih dahulu. Hamba tidak yakin dengan ini, tetapi luka di wajahnya terlihat seperti tidak alami."
"Terus cari tahu apa yang dia lakukan. Dan jika wajahnya telah pulih. Kirim beberapa pembunuh dari guild untuk melukainya sedikit saja. Dan juga aku tidak ingin dia memiliki uang sedikit-pun, curi uangnya yang berada di dalam kamarnya. Pastikan makanan yang dimakannya hanya sayuran sisa. Dengan begitu aku harap dia akan menderita setiap harinya."
"Baik, Yang Mulia."
"Dan satu lagi, cari tahu apakah dia yang berada di balik semua ini." Lu Xian Yi sangat mengemal Ren Yi. Wanita gila itu selalu iri dengan Mei Shin di kehidupan sebelumnya. Dia akan menggunakan cara apa-pun untuk mencapai tujuannya bahkan dengan cara kotor sekalipun.
"Mengerti," jawab Xin Yu.
...
