8. Dia adalah Pisau yang Melukai
***
Kasih menghela napas panjang setelah membaca pesan dari salah satu kerabatnya yang mendadak menghubunginya. Padahal saat kemarin keluarganya terpuruk dan ia meminta bantuan tidak ada satu pun yang mau membantunya. Bahkan mereka tidak mau kenal sama sekali dengannya atau pun Zayn. Semua saudaranya yang masih ada pertalian darah tidak sudi menganggapnya dan adiknya. Tapi kenapa saat ini mereka semua mendadak sok baik dan mengajaknya bertemu? Apa karena saat ini Zayn sudah pergi ke Singapura dan dia sudah menjadi asisten pribadi sang jutawan terkenal, mereka semua seolah menganggap keberadaan dirinya?
"Manusia kenapa bisa sejahat itu?" tanya Kasih pada dirinya sendiri dengan pelan.
"Manusia memang mempunyai sisi yang jahat, Kasih," timpal Arthur.
"Termasuk kamu, bukan?" sindir Kasih.
Arthur tertawa mengejek. "Kamu juga mempunyai sisi jahat, kamu ingin merebut perusahaan yang ayahmu rintis dan membuat mereka menderita. Jadi tidak ada manusia yang suci di dunia ini."
"Keadaan yang membuatku begini, mereka yang menyulut api dendam di hidupku," tukas Kasih.
"Uang dan harta juga lah yang membuat mereka jadi manusia jahat dan culas, jadi selalu ada alasan dari setiap manusia yang terlahir jahat," ucap Arjuna.
"Uang dan harta tidak akan dibawa mati, mereka yang jahat itu tidak punya hati mengorbanklan luka di hati saudara mereka yang masih ada pertalian darah. Padahal ayahku selalu membantu mereka, dan tidak pernah menolak apapun yang mereka perlukan. Tapi, kenapa mereka membalas kebaikan ayah dengan pengkhianatan?"
"Karena di dunia ini tidak ada benar-benar yang tulus, mereka terlahir untuk berkompetensi dan menjadi yang terbaik."
"Kamu sedang membicarakan diri kamu sendiri, bukan?"
Arthur tertawa lagi. "Aku bisa berada di posisi sekarang itu memang tidak mudah, aku harus berani melawan mereka yang jadi musuh untuk menghambat tujuanku. Aku tidak mau terkalahkan karena aku terlalu berharga untuk dijatuhkan."
Kasih menghela napas pendek, dia baru tahu sisi lain Arthur yang ambisius dan agak gila. Pantas saja pria itu mempunyai segalanya karena seorang Arthur Romeo memang tidak main-main untuk mewujudkan keinginan pria itu, dan dia berhasil menyeretnya jadi wanita kedua, wanita yang dibutuhkan untuk memiliki keturunan untuk pria itu.
"Aku lihat tadi kamu bertemu dengan mantan kekasihmu, apa dia menyesal karena telah mencampakanmu? Aku melihat tadi dia tertegun menatapmu, dan sebagai seorang pria, aku merasa dia masih mencintaimu," ucap Arthur.
"Aku tidak peduli lagi, dan aku tidak mau mengenalnya. Bagiku, dia sudah mati, dan sesuatu yang sudah mati tidak akan bisa tumbuh atau hidup lagi," balas Kasih.
"Kamu mau membalaskan dendam pada keluarganya juga?" tanya Arthur.
"Tentu saja. Aku ingin mereka yang membuat keluargaku menderita harus membayar mahal apa yang telah mereka torehkan. Aku tidak akan pernah membiarkan mereka hidup tenang karena kematian seseorang," balas Kasih.
"Bagus! Aku pasti akan membantumu, Kasih. Keluarga Bryan adalah saingan bisnisku, dan aku akan membuat mereka hancur."
"Aku ingin membalaskan dendam lewat caraku, aku ingin menyaksikan kehancuran mereka karena usahaku, ayahku mati dalam keadaan yang memprihatinkan dan difitnah dan… " Kasih menjeda ucapannya, ia ingat tentang obrolan mendiang ayahnya dengan teman baiknya yang mengatakan ada kejanggalan di kematian mendiang ibunya.
“Dan apa?” tanya Arthur.
“Aku hanya ingin melihat mereka hancur di depan mataku,” balas Kasih tersenyum samar.
"Oke. Lakukan lah apapun yang kamu inginkan, aku pasti akan mendukung rencana balas dendammu," ucap Arthur.
Kasih terdiam, dia menatap langit-langit yang sudah mulai gelap. Wanita itu tidak menyangka bahwa Kasih yang polos sudah berubah jadi wanita yang berbeda. Semua yang dulu ia anggap adalah sesuatu yang berharga, ternyata adalah pisau yang menusuknya. Hal menyakitkan baginya adalah pengkhianatan Bryan yang sudah dia anggap sebagai hatinya. Kasih pikir pria itu adalah yang paling tulus padanya, ternyata pria itu adalah pisau yang menusuk jantung hatinya. Bryan adalalah pisau yang melukai bahagianya.
'Mungkin kamu pernah jadi yang terindah di hatiku, tapi saat ini, dan mungkin sampai aku mati, kamu adalah hal yang paling aku benci,' gumam Kasih dalam hati.
***
"Apa?! Jadi Arthur pergi ke Paris bersama wanita itu? Kenapa bisa?" tanya Rose terkejut.
"Karena wanita itu adalah asisten pribadinya Pak Arthur, jadi dia pasti ikut," balas Angel.
"Wilyy dia ikut?"
"Pasti ikut. Dia memang menjadi tangan kanan dari Pak Arthur."
"Aku mau pergi ke Paris malam ini, aku ingin menyusul suamiku ke sana!" perintah Rose dengan khawatir.
"Tidak bisa, Rose. Kamu memiliki banyak jadwal, dan tidak bisa kita batalkan karena pertemuan yang sudah dijadwalkan seminggu kedepan menyangkut reputasi kamu sebagai selebritis papan atas," balas Angel.
"Angel, kamu tidak bisa mengubah jadwalnya? Aku tidak ingin kalau Arthur pergi ke Paris dengan wanita lain, aku tidak mau memberi kesempatan pada wanita mana pun untuk bisa berdekatan dengan suamiku. Arthur hanya boleh jadi milikku, dan aku ini adalah wanita satu-satunya untuk hidup dia," pinta Rose.
Angel mengembuskan napas pelan, dan menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa karena yang akan kita temui nanti adalah orang-orang hebat yang akan membantu kariermu sampai luar negeri, bukankah impian kamu adalah bermain di film Holywood? Ini kesempatan langka karena kamu diundang oleh mereka."
"Tapi Arthur? Wanita yang bersamanya di Paris. Aku gelisah karena baru saat ini lah dia pergi dengan wanita lain, dan yang membuatku tambah gelisah karena dia memilih seorang wanita menjadi asisten pribadinya. Dan aku melihat wajah wanita itu di foto, dia sangat cantik. Aku sedikit takut saja."
"Kenapa kamu begitu khawatir dan takut pada wanita yang tidak ada apa-apanya? Wanita itu tidak mungkin bisa menarik perhatian suamimu karena kamu wanita yang begitu sempurna. Bukankah dari ribuan wanita yang ingin jadi istrinya hanya kamu yang terpilih? Wanita cantik itu banyak, tapi kamulah yang jadi pemenangnya, Rose."
Rose mengangguk pelan. "Iya, aku tahu kalau aku bisa memenangkan hatinya, tapi hubunganku saat ini dengan Arthur terasa semakin jauh, kami berdua jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Aku hanya sedikit khawatir kalau dia mulai bosan dan mencari wanita lain."
"Tidak akan pernah! Kamu juga tahu kalau dia alergi wanita," tukas Angel.
"Iya, aku memang tahu kalau Arthur itu tipe pria yang sangat berbeda. Dia berbeda dengan teman-temannya yang selalu dikelilingi para wanita muda dan seksi, Arthur pun tidak suka dengan dunia malam, dan juga tidak suka dengan alkohol. Suamiku hanya sibuk bekerja, dan juga dia tidak pernah sekali pun mengajak wanita lain naik ke atas ranjangnya. Sebab itu lah aku jatuh cinta padanya dan dari dulu mengagumi sosoknya yang sangat sempurna," ucap Rose dengan tersenyum.
"Saat ini kalian sudah menikah dan selama kalian menikah selalu hidup harmonis, dan jadi couple goals, kalian adalah pasangan suami istri yang banyak dicemburui oleh siapapun," tukas Angel.
Rose hanya mengangguk, padahal selama ini Arthur bersikap dingin padanya dan menganggap pernikahan mereka hanyalah terjalin karena bisnis semata.
“Rose, kamu ada masalah?” tanya Angel.
"Arthur menginginkan anak, aku akui kalau aku terlalu lama menundanya. Apa aku harus istirahat sejenak dan fokus untuk program hamil?" Rose menanyakan pendapat Angel.
"Tidak untuk saat ini, Rose! Selangkah lagi kamu akan mencapai impianmu untuk go international, kamu ingin melewatkan kesempatan emas dan langka ini?"
Rose terdiam, dia pun tersenyum satir, mimpinya yang dia dapat memang tidak diperoleh secara instan. Meski dia adalah putri dari konglomerat, tapi Rose meniti kariernya dari nol, dia ingin jadi aktor terkenal yang dunia tahu tentang talentanya. "Baiklah, tapi aku ingin tahu informasi tentang wanita itu!"
"Oke, nanti aku suruh orang untuk mencari informasi tentangnya," balas Angel.
"Terima kasih, Angel. Kamu memang manager-ku yang paling baik," puji Rose.
[Sayang, kamu sedang di Paris? Kenapa tidak memberitahukanku? Aku merindukanmu…]
Pesan terkirim.
***
