Bab 2 Pernikahan

Dengan berakhirnya suara Yu Yimo, mobil juga berhenti.

Du Yue, Asisten Du, yang dari tadi duduk diam di barisan depan keluar dari mobil, membuka pintu mobil untuk Ruan Shishi, mempersilakan Ruan Shishi untuk turun dari mobil.

"Biro Urusan Sipil?"

Melihat tempat tujuan, Ruan Shishi mencubit lengannya sendiri dengan ekspresi tidak percaya. Kemudian dia kesakitan karena cubitannya sendiri.

Ini ... Tidakkah ini terlalu cepat?

Dia sepertinya belum siap. Selain itu, tidakkah ini terlalu memaksa?

Ruan Shishi ingin mundur, tetapi Du Yue datang dan tersenyum padanya, "Nona Ruan."

"A-aku tidak bawa kartu keluarga." Ruan Shishi dengan panik mencari alasan untuk dirinya sendiri.

Lagian, dia tidak pernah mendengar ada yang langsung menikah begitu berkencan buta!

Du Yue tersenyum, memandu Ruan Shishi ke dalam, "Tidak apa-apa."

Tindakan Du Yue membuat Ruan Shishi merasa agak terpojok. Dia berbalik untuk melihat Yu Yimo yang masih berada di dalam mobil.

Memikirkan ekspresi Yu Yimo barusan, jika dia melarikan diri, akankah Yu Yimo membunuhnya?

Alhasil, Ruan Shishi tidak punya pilihan selain mengikuti Du Yue masuk ke Biro Urusan Sipil.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, Ruan Shishi keluar dari Biro Urusan Sipil dengan sebuah buku merah di tangan.

Buku merah tersebut tampak silau di bawah sinar matahari.

Ruan Shishi menepuk-nepuk wajahnya sendiri, merasa semua ini seperti mimpi.

Dia benar-benar sudah menikah dengan Yu Yimo. Tanpa harus menggunakan kartu keluarga, tanpa harus muncul bersamaan dengan pasangan pria, dia mengubah dirinya menjadi wanita berstatus menikah?

Dia masih merasa bahwa semua ini tidak nyata.

Setelah Yu Yimo keluar dari mobil, barulah Ruan Shishi sadar dari lamunannya.

Yu Yimo mengambil surat nikah dari tangan Du Yue dan memasukkannya ke dalam saku kemeja di balik jas.

Kemudian, dia mengangkat garis pandangannya ke arah Ruan Shishi dan berkata, "Nanti aku akan mengadakan pertemuan darurat. Aku suruh Du Yue mengantarmu pulang terlebih dahulu. Agak malaman nanti aku akan mengunjungi ayah dan ibu mertua."

Ruan Shishi mengangguk pasrah.

Melihat ini, Yu Yimo tidak banyak bicara lagi. Dia berbalik dan pergi, berjalan ke trotoar, menghentikan taksi, meninggalkan tempat.

Melihat sosok Yu Yimo yang menjauh, Ruan Shishi terbengong. Meski kejadian ini agak aneh, tapi apa layaknya dia untuk menikah dengan Yu Yimo yang merupakan pria idaman seluruh Kota Jiangzhou!

"Nyonya, silakan." Setelah Yu Yimo pergi, Du Yue membuka pintu untuk Ruan Shishi.

Nyonya?

Kesadaran Ruan Shishi tertarik kembali oleh panggilan baru tersebut. Dia melihat Du Yue dengan malu dan canggung, mengangguk, lalu naik ke mobil.

"Nyonya, ini adalah kartu namaku, ada nomorku di atasnya. Kalau Anda membutuhkan aku ke depannya, silakan hubungi aku kapan saja." Du Yue berbalik dan menyerahkan kartu nama kepada Ruan Shishi.

Du Yue adalah asisten senior khusus Yu Yimo. Posisinya sangat tinggi di mana dia dapat dikatakan sebagai pemimpin dari pemimpin Ruan Shishi.

Ruan Shishi sedikit gugup ketika ditawarkan kartu nama oleh Du Yue. Dia segera menerimanya dengan kedua tangan, berkata tanpa sadar, "Terima kasih, kepala …" pelayan.

Sebelum selesai berkata, Ruan Shishi menyadari kejanggalan. Dia pun segera menutup rapat kedua buah bibirnya.

Panggilan Kepala Pelayan Du diberikan oleh karyawan perusahaan untuknya. Jika Yu Yimo adalah kaisar, maka Asisten Du adalah kepala pelayan.

"Nyonya, jangan segan denganku." Kata Du Yue dengan hormat dan sopan.

Melihat Du Yue tersenyum begitu formal, Ruan Shishi menelan ludah, tidak mengatakan apa-apa.

Dia merasa pengalaman hari ini terlalu misterius, terutama setelah tiga jam kencan buta, dia sudah menikahkan dirinya dengan orang lain.

Setelah dipikir kembali, dia merasa kelakuannya barusan terlalu implusif. Dia tidak seharusnya mematuhi perintah lawan tanpa syarat hanya karena lawan tersebut adalah bosnya. Entah apa yang harus dijelaskannya pada sang ibu setelah pulang nanti.