Pustaka
Bahasa Indonesia

Wanita Kesayangan Tuan Yu

923.0K · Ongoing
Silvy Hagrid
760
Bab
278.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Ruan Shishi pergi menjalani kencan buta, namun siapa sangka pihak lawannya adalah bos besar di tempatnya bekerja sekarang, Yu Yimo! "Tu..Tuan Yu, apakah Anda berada di tempat yang salah?" "Ruan Shishi." Pria itu meneriakkan namanya, lalu menenangkan diri, "Karena kita saling kenal, lebih baik kita menikah saja." "..." Setelah menikah, Ruan Shishi menyadari bahwa pria ini sangat berperan besar di marketplace dan mempunyai kekuasaan yang luar biasa. Tapi di rumah, pria itu sangat memanjakannya.

RomansaPresdirFlash MarriageMemanjakanSweet

Bab 1 Kencan Buta

Di kafe yang luas, suasana terjebak dalam keheningan yang jarang terjadi.

Ruan Shishi menunduk, mengaduk kopi di depan dengan gugup.

Suasana seketika menjadi sangat canggung.

"Pertama kali berkencan buta?"

Setengah menit setelah duduk, pria bertanya dengan suara datar.

Auranya terlalu kuat. Satu pertanyaan sederhana membuat Ruan Shishi semakin gugup.

Ini adalah kencan buta pertama kalinya dalam hidup Ruan Shishi. Di bawah paksaan dan iming-iming sang ibu, dia dengan enggan datang ke café yang telah disepakati lebih awal, menemukan tempat duduk yang telah ditentukan.

Awalnya dia berpikir pertemuan hari ini hanya sekadar formalitas. Siapa tahu pria yang duduk di depannya ternyata adalah Yu Yimo, Presiden Grup Yu.

Pria yang mampu mengguncangkan seluruh Kota Jiangzhou dengan hanya mengentak-entakkan kaki!

Hal yang paling buruk adalah Ruan Shishi bekerja di Grup Yu. Dia adalah pegawai kecil di departemen administrasi.

Orang besar seperti Yu Yimo tentu tidak mengenalnya, tetapi sulit bagi Ruan Shishi untuk berpura-pura tidak mengenal Yu Yimo.

Alhasil, dia terlalu gugup sehingga dia tergagap-gagap, "Iya, pertama kali ..."

Yu Yimo memandang Ruan Shishi dengan tatapan dingin, lanjut bertanya, "Apakah kamu sudah wisuda?"

"Sudah." Ruan Shishi menelan ludah dan menambahkan, "Sudah dua tahun sejak wisuda."

Mendengar jawaban tersebut, Yu Yimo terdiam. Tidak ada emosi yang tercetak di wajah tampannya, ekspresinya datar.

Sebaliknya, hati Ruan Shishi bergejolak tak bisa diam. Sambil memikirkan dewa macam apa yang telah disembah ibunya sehingga mendapatkan pasangan kencan buta berkelas tinggi seperti Yu Yimo, dia sambil berpikir apakah Yu Yimo duduk di tempat yang salah?

Atau dirinya yang duduk di tempat yang salah?

Sudut matanya melirik nomor di atas meja. Tidak salah, plat nomor 18.

"Itu …… Apakah Anda menduduki tempat yang salah?" Ruan Shishi memberanikan diri untuk bertanya.

"Apakah kamu membawa kartu keluarga?" Ujar Yu Yimo.

Mereka berdua berbicara pada saat bersamaan, terdiam pada saat bersamaan juga.

Mendengar kata-kata Yu Yimo, Ruan Shishi sontak mendongak dengan kaget.

Wajah Yu Yimo yang nyaris sempurna ada di depan mata. Itu membuat pipi Ruan Shishi seketika memerah dan pikiran menjadi kosong.

Yu Yimo terlahir dengan penampilan yang elok. Dia bahkan lebih tampan daripada selebritas yang sedang popular. Namun, dia yang merupakan seorang pengusaha memiliki temperamen dominan yang membuat orang amat takut padanya.

Ruan Shishi masuk ke Grup Yu sejak magang sewaktu kuliah. Dia langsung bekerja di sana setelah lolos dari magang. Tanpa sadar, dia sudah bekerja selama dua tahun.

Dalam dua tahun ini, dia jarang bertemu Yu Yimo. Kalaupun bertemu, dia pun hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Kini dia malah berhadap-hadapan dengannya. Pengalaman ini sungguh lebih misterius daripada mimpi.

"Apakah kamu punya pertanyaan lain?" Melihat wajah Ruan Shishi memerah, kedinginan yang terpancar dari mata Yu Yimo sedikit berkurang.

Ruan Shishi menggeleng-gelengkan kepala, pertanyaan apa yang bisa diajukannya terhadap bos!

Tengah pembicaraan, ponsel Yu Yimo berdering. Dia mengangkatnya. Setelah diam sejenak, dia menjawab dengan lugas, "Oke, aku sudah tahu."

Kemudian, dia mematikan telepon dan menoleh ke Ruan Shishi, "Ayo."

Cara dia bangkit selugas caranya berbicara, singkat tanpa berbelit-belit.

Ruan Shishi ikut berdiri dengan patuh seperti disantet, mengikuti Yu Yimo keluar dari kafe.

Yu Yimo memiliki ketinggian 1,9 meter, sedangkan Ruan Shishi yang ada di belakangnya memiliki ketinggian 1,7 meter sehingga terlihat mungil.

Ruan Shishi masuk ke mobil bersama Yu Yimo. Itu adalah mobil Maybach berwarna hitam yang sering digunakan Yu Yimo.

Duduk di dalam mobil mewah, Ruan Shishi merasa dirinya seolah duduk di atas jarum. Dia menggerak-gerakkan dua jarinya dengan gelisah, sewaktu-waktu bertanya pada dirinya sendiri apakah dirinya sedang bermimpi?

Semua reaksinya terlihat oleh Yu Yimo.

"Keluargaku memaksa aku untuk berkencan buta. Aku tidak ingin membuang waktuku untuk ini. Kamu terlihat bersih dan enak dipandang, tidak masalah untuk dijadikan pasangan menikah."

Di dalam ruangan mobil yang sepi, Yu Yimo tiba-tiba bersuara.

Suara magnetisnya merambat masuk ke telinga Ruan Shishi.

Ruan Shishi menoleh ke Yu Yimo dengan kaget. Meskipun dia memang datang untuk berkencan buta dengannya, tapi sepertinya mereka belum tiba pada saatnya untuk menikah.

"Anda, Anda mungkin harus mempertimbangkannya lagi. Kita sepertinya, sepertinya belum terlalu …" Saling mengenal satu sama lain.

"Tidak perlu." Yu Yimo memotong kata-kata Ruan Shishi, memancarkan aura dingin dari sekujur tubuh, berkata dengan penuh tekanan, "Kalau kamu menjadi istriku, aku akan memberikan semua yang kamu inginkan."

Ruan Shishi tidak tahu bahwa Yu Yimo telah mencari tahu setiap informasi tentang dirinya sebelum berkencan buta dengannya.