Blood
UTAMAKAN KOMEN YA!!!
"Pak Vano?" panggil pak Nino asisten pribadi kepada seorang pria berumur 24 tahun yang hendak pergi.
Vano yang mendengar teriakan dari asisten langsung berhenti dan berbalik arah. Ingin tahu apa yang mengganggu dirinya.
"Pembantu saya tiba-tiba bilang kalau Farel sama Stevano lagi sakit. Jadi saya harus pulang segera!?" Vano mengatakan perihal kenapa ia meninggalkan kantor dengan cepat.
Farellio Arganta dan Stevano Arganta adalah putra 2 tahun dari Devano Arganta saat menikah diusia 20 tahun dan terpaksa harus mengurus kedua putranya sendiri tanpa kehadiran sang bunda dengan bantuan babysitter yang siap sedia mengurus kedua putranya.
"Dua-duanya kok bisa sakit pak?" celetuk Nino kepada Vano.
"Saya sendiri gak tahu? Kamu ada perlu apa?" tanya Vano kepada Nino ingin cepat pergi.
"Ada klien dibawah ingin bertemu dengan bapak?!" ujar Nino menyampaikan hal penting.
"Ditunda dulu saya lagi buru-buru. Suruh besok datang lagi ke kantor!" ujar Vano berjalan pergi ke arah lift.
Nino menjalankan apa yang di bilang bos dan melakukan perintahnya.
Di perjalanan Vano terpaksa nyetir sendiri tanpa supir yang mendadak ijin karena suatu alasan. Tidak mau terlambat pria tersebut melajukan mobil dengan cepat supaya bisa sampai rumah secepat mungkin saat jalan yang ia lalui longgar. Vano sangat khawatir akan kesehatan Farel dan Stevano.
∆^¶¶^¶∆
Gadis dengan memakai headset membawa sejumlah kertas yang berbentuk buku di tangan berjalan dengan santai dan anggun, ia menyebrang setelah tidak ada mobil yang lewat. Gadis itu berjalan pelan sambil bernyanyi mengikuti lirik lagu yang ia dengar.
Vano yang melajukan mobil masih sama dengan kecepatan sebelumnya terkadang pria itu menklakson mobil yang ada di depannya. Saat pria tersebut membelokkan mobil ke arah kanan ia melihat seorang gadis yang sedang menyebrang dengan santai.
Vano membunyikan klakson tapi tidak di dengar oleh gadis tersebut pria itu pun mencoba mengerem laju mobil agar berjalan pelan.
Saat lagu yang diputar habis gadis itu terkejut ketika sebuah klakson berbunyi dengan mobil yang melaju kearahnya dan berhenti tepat dengan jarah 1 meter sebelum menyentuh kaki miliknya.
Lembaran kertas pun berhamburan ke langit dan berserakan di aspal. Gadis itu tidak sengaja melempar kertas hasil wawancara yang ia lakukan untuk tugas bahasa Indonesia.
Beberapa kertas tergeletak di mobil Vano yang terbuka dan mengenai dirinya. Seketika ada hujan kertas diantara mereka.
Revlia, gadis itu menatap pemilik mobil dengan kesal dan mulai uring-uringan.
Vano turun dari mobil dan berjalan kearah Revlia. Memastikan kalau gadis itu baik-baik saja.
"Kau tidak pa pa?" tanya Vano.
"Menurut lo?" Revlia menatap Vano marah.
"Beresin!" ucap Revlia kepada Vano menyuruhnya untuk mengambil kertas yang berserakan di aspal.
Dengan cepat pria tersebut mengambil kertas yang berserakan. Gadis itu hanya berdiri dan menatap gerak gerik Vano, tidak ikut mengambil.
"Itu kotor!" Revlia langsung mendorong tubuh Vano dengan kasar sampai terjengkang ke bawah saat tidak sengaja menginjak kertas miliknya.
Vano yang merasakan pantat mulai nyeri langsung menegur gadis yang telah mendorongnya.
"Sepatu saya bersih dan ya bisa kan bicara baik-baik tanpa mendorong!?" celetuk Vano mulai berdiri.
Revlia mendengar tapi tidak berniat menjawab.
"Anda kalau nyebrang jangan kayak siput?!" celetuk Vano sekali lagi saat Revlia tidak menjawab perkataan yang ia lontarkan.
"Suka-suka gue!Mau gue jalan kayak siput atau ngesot masalahnya buat lo apaan?" ujar Revlia tidak bisa bersikap cuek ketika ada yang mencari masalah dengannya.
Vano tiba-tiba membungkuk melihat kaki Revlia dan membuat gadis itu terpaksa menendang dan tepat mengenai hidung Vano sampai berdarah.
"Bisa lembut dikit saya gak ngapa-ngapain lho. Saya cuma liat apakah kaki anda bersisik sampai bisa ngesot seperti yang anda katakan tadi?!" Vano berhenti bicara saat merasakan rasa lembab di bagian hidung.
"Hidung saya berdarah gara-gara anda?" ucap Vano ketika memegang hidung yang mengeluarkan darah.
"Lo pikir gue ikan, bersisik?" ujar Revlia menginjak kaki kanan Vano dengan kasar dan berjalan pergi menjauh dari pria tersebut.
"Woii?!" teriak Vano saat Revlia menginjak kaki yang mulai nyut-nyutan.
Vano akhirnya berjalan menuju mobil dengan rasa kesal dan apes. Hari ini ia harus bertemu dengan seorang gadis yang berbuat onar dan sangat menyusahkan dirinya.
Pria itu mengambil tisu yang ada didalam saku kemeja dan mulai membersihkan noda darah di hidung sebelum diliat oleh kedua putranya.
Ketika pria itu ingin menginjak kopling ia melihat sebuah kertas tergeletak di lantai mobil dan mengambil benda tersebut.
Makalah Bahasa Indonesia
Cara Pembuatan Nasi Goreng
Nasi goreng adalah makanan khas Indonesia yang khususnya dibuat dengan menggunakan nasi. Nasi goreng itu sendiri bisa dicampur dengan berbagai sayuran seperti wortel, kubis, brokoli bahkan bisa dicampur dengan berbagai macam jenis daging.
Cara pembuatan nasi goreng:
1).Panaskan wajan, masukkan bumbu jangan sampai gosong terlebih dahulu sebelum nasinya dimasukkin.
2)...........
3)..........dst.
Demikian makalah ini saya buat. Bagi guru yang baca jangan suruh buat lagi ya. Capek nulis. Kasih nilai 85 saya udah seneng kok kalau mau ngasih lebih juga gak papa. Terimakasih.
Nama: Avralezka Revlia
Kelas : 12 Bahasa 2
Ketika membaca detail kertas tersebut Vano dibuat ngakak dan tertawa tanpa henti. Bukan tulisan yang menarik perhatian pria tersebut melainkan sebuah coretan yang ada didalamnya.
"Tulisannya lumayan rapi tapi kenapa gadis ini malah masuk ke jurusan bahasa kenapa gak jurusan pelawak aja. Mungkin ada?!" ujar Vano menyimpan kertas itu ke dalam kemeja dan melajukan mobil ke arah rumah dengan sesekali melihat spion dalam untuk melihat hidung yang masih mengeluarkan darah.
SEE YOU
