
Ringkasan
Daniel Wong, seorang CEO LucyNai.Corp terbiasa hidup dalam kesendirian. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat ketika akan pergi ke luar negeri. Suatu ketika, Daniel bertemu dengan seorang wanita cantik Single Parents yang bernama Cinta. Daniel menolong perempuan tersebut ketika terjebak hujan. Pertemuan itu berujung membawa petaka karena pada akhirnya Daniel dan Cinta melakukan hubungan terlarang. Kejadian itu dikarenakan Daniel dan Cinta dijebak oleh seorang Paparazi yang telah lama mengincar uang Daniel. Teror dan ancaman yang terus dilakukan oleh Paparazi membuat Cinta terpaksa menerima tawaran Daniel untuk menikah dengannya. Cinta terpaksa menikah dan merahasiakan pernikahan tersebut karena tidak ingin kehilangan Carisa, Putri semata wayangnya. Akankah Daniel mampu mendapatkan hati seorang Cinta? Bagaimanakah mereka merahasiakan pernikahan tersebut.?
Pertemuan
PROLOG
Cinta Pramaisella
Seorang wanita Single Parent, berusia 32 Tahun. Cinta tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah desa terpencil. Cinta mengajar di sebuah sekolah non formal.
Kehidupan Cinta sangat sederhana. Cinta juga ikut membiayai kehidupan kedua orang tuanya. Cinta sudah menyandang Status janda selama tiga tahun. Perceraian dengan suaminya membuat Cinta tidak percaya lagi pada cinta dan jodoh. Cinta menghabiskan waktunya dengan bekerja, dan bekerja. Karena selain mengajar, Cinta juga menekuni jualan Online yang telah satu tahun dijalaninya.
Daniel wong
Seorang laki-laki berumur 28 Tahun, berdarah Indonesia-Tiongkok. Daniel tinggal di Indonesia setelah kedua orangtuanya meninggal dunia. Daniel memiliki banyak bisnis. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Luar Negri. Namun, hanya perusahaan yang di Indonesia yang di kelolanya sendiri. Perusahaan tersebut bergerak di bidang Pertanian Sawit dan terletak di kota Jambi.
Daniel hidup dalam kesendirian. Tidak pernah jatuh cinta dan tidak pernah tertarik pada perempuan manapun.
Wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan yang tergila-gila dan mengejar-ngejar Daniel. Namun, Daniel tidak pernah memberi respon atau pun memberi harapan kepada para perempuan tersebut.
Carisa Nazhira
Seorang anak perempuan berumur lima tahun. Carisa adalah anak Cinta dan mantan suaminya. Carisa tidak pernah menyukai laki-laki yang mendekati Ibunya. Bahkan, Carisa berkali-kali mengusir laki-laki yang datang melamar Ibunya. Carisa masih selalu berharap kalau suatu saat, Ayah dan Ibunya akan bersatu kembali. Namun, pada kenyataannya, Cinta tidak pernah menampakkan tanda-tanda akan rujuk bersama mantan suaminya.
Andi Prayuda
Andi adalah asisten sekaligus sopir pribadi Daniel Wong. Andi telah bekerja pada Daniel selama hampir tujuh tahun. Karena Daniel adalah bos yang sangat baik, pengertian, dan bersahabat. Hubungan Daniel dan Andi tidak hanya sebagai bos dan anak buah. Karena tak jarang, Andi menggantikan posisi Daniel dalam urusan bisnis.
Andi adalah orang yang cerdas, cekatan, dan dapat diandalkan.
****************
Sabtu pagi
Cinta berpamitan pada kedua orang tuanya dan Amanda untuk membeli peralatan sekolah, dan beberapa bahan ajar yang akan digunakannya untuk mengajar. Cinta diantar oleh ayahnya ke perbatasan kota menuju Ibu Kota Jambi.
Cinta naik angkutan umum menuju Kota Jambi. Setelah sampai, Cinta membeli seluruh keperluan akan yang dibelinya. Ketika masih memilih beberapa barang, Cinta menerima sebuah chat dari Carisa untuk meminta dibelikan Makanan favoritnya, Pisang Bandung. Karena pedagang pisang Bandung hanya buka jam Empat sore, Cinta memutuskan untuk mencari barang-barang yang sekiranya diperlukan untuk mengajar, walaupun barang tersebut tidak masuk dalam list belanja.
Setelah merasa cukup berbelanja, Cinta menuju pedagang Pisang Bandung yang dipesan oleh Carisa. Cinta menunggu cukup lama karena ternyata sudah banyak pelanggan yang antri untuk membeli.
Selama tiga puluh menit cinta menunggu, akhirnya Pisang Bandung pesanan Cinta telah selesai, Cinta membayar, lalu melanjutkan langkahnya untuk menuju terminal.
Namun, Cinta teringat untuk membeli sebuah Mainan untuk Carisa, lalu Cinta memutuskan untuk membeli Mainan tersebut terlebih dahulu.
Belum sampai ke tempat tujuan, langit tiba-tiba menjadi gelap, dan turun gerimis kecil.Cinta setengah berlari karena rintik hujan semakin deras. Sembari melindungi tas yang di jinjingnya dari guyuran hujan. Cinta berteduh di samping sebuah toko pakaian.
Bersamaan dengan itu, seorang lelaki juga berteduh. Lelaki tersebut sangat tampan, dengan postur tubuh tegap. Lelaki itu hanya memandang Cinta. Lalu kembali memnadangi air hujan yang turun kian deras. Cinta meletakkan barang belanjaannya di dekat pintu toko tersebut, agar tidak terkena hujan. Lelaki yang berada disamping Cinta memperhatikan kesibukan Cinta dengan tatapan heran. Cinta menyadari bahwa sosok di sebelahnya menatap heran. Namun, Cinta tidak peduli, Cinta terus membenahi belanjaannya.
Setelah dirasa belanjaannya cukup aman, Cinta merapatkan tubuhnya di dinding ruko sembari mengusap-ngusap telapak tangannya. Karena udaa semakin dingin.
Tiba tiba sebuah mobil pajero hitam melintas. Dan lelaki tersebut masuk ke dalam mobil. Cinta terpaku sendiri.
Hujan semakin deras tetapi tidak ada satu pun angkot atau ojek yang lewat. Sedangkan senja sudah mulai datang.
" maaf kak , toko kami akan segera tutup. Apakah tetap disini atau akan pulang?" karyawan toko menyapa Cinta dengan lembut.
"Saya belum bisa pulang karena tidak ada angkot atau ojek yang lewat." Cinta menjawab sapa karyawan tersebut.
"Pesan ojek lewat aplikasi saja kak, kan bisa," lanjut karyawan tersebut.
"Saya tidak bisa menggunakan ojek online karena handpone saya lowbet!" sahut Cinta sembari menundukkan wajahnya.
Ketika karyawan toko tersebut masih berfikir sejenak, tiba tiba sebuah motor berhenti di depan toko tersebut dan membunyikan klakson. Pengendara motor tersebut mengenakan jas hujan dan memanggil karyawan toko agak segera naik ke atas motor. Ternyata pengendara itu adalah jemputan karyawan tersebut.
"Maaf kak , Aku tidak bisa bantu. Kasian ayah sudah menjemput," ujar karyawan itu langsung naik motor dan mamakai mantel.
"Iya tidak apa apa." Cinta membalas dengan senyuman.
Waktu terus berjalan. Hujan masih tak kunjung reda. Cinta mulai dilanda cemas. Dia khawatir putri semata wayang nya menghkawatirkannya karena handpone Cinta mati. Sebelumnya, Cinta tidak pernah pulang lewat waktu Magrib.
Ketika Cinta sedang larut dalam lamunan, sebuah mobil berhenti tepat didepan nya.
Cinta mundur dan terpaku.
Cinta merasa pernah melihat mobil tersebut. Cinta ingat, bahwa itu adalah mobil di menjemput lelaki yang berada bersamanya tadi. Cinta melihat seorang lelaki turun dari mobil tersebut.
"Mengapa anda masih disini?" Lelaki itu bertanya dengan tatapan penuh tanya.
"A-aku tidak mendapatkan angkot atau ojek untuk pulang." Cinta menjawab ketakutan.
"Di mana rumah mu?Aku akan mengantarmu pulang!" ucap lelaki itu.
"Ti-tidak perlu. A-aku akan menunggu ojek saja." Cinta menolak ajakan tersebut dengan lembut.
"Hmmm. Apa anda yakin? hujan deras seperti ini, angkot atau pun ojek tidak akan ada yang lewat. Anda seorang perempuan. Dan tempat ini sangat sepi." Lelaki itu masih bersikeras menawarkan bantuan.
"Rumah saya sangat jauh. Saya tidak ingin merepotkan anda.terima kasih atas tawarannya." Cinta pun masih menolak dengan halus.
"Baiklah. Kalau rumah anda sangat jauh. Bagaimana kalau anda saya antar ke hotel terdekat?" ujar lelaki tersebut.
"Apa? Tidak. Saya bukan perempuan murahan!" Cinta marah mendengar tawaran pemuda tersebut.
"Tenanglah nona, Saya bukan orang jahat. Saya hanya tidak tega meninggalkan anda sendirian disini, dengan keadaan hujan deras. Tempat ini sepi. Tidak bagus untuk seorang perempuan. " Pemuda itu masih bersikukuh
Belum sempat Cinta menjawab.
Pemuda itu kembali berkata. "Aku hanya akan mengantar mu kehotel dan membayar sewa nya. Setelah itu aku akan pulang. Percayalah aku orang baik baik"
Cinta memikirkan perkataan pemuda tersebut.
"Benar juga. Hujan masih deras. Tidak mungkin ada ojek atau angkot yang lewat.sedangkan mau pulang pun sudah tidak ada kendaraan menuju desa." Batin Cinta.
"Tapi bagaimana jika lelaki ini penjahat yang hanya modus," gumam Cinta dalam hati.
Pemuda itu kembali berbicara."Baiklah. Kalau begitu. Aku akan menemani disini."
Cinta terbelalak. Bagaimana mungkin pemuda itu akan menemani nya di sana.
Setelah berfikir panjang, akhirnya Cinta memutuskan untuk menerima tawaran pemuda itu untuk diantar ke hotel terdekat.
Lelaki itu membuka pintu mobil. Cinta duduk dibelakang kemudi dan lelaki itu duduk di samping kemudi.
"Rumah mu dimana?seberapa jauh sehingga kamu tidak mau aku antar pulang?" lelaki itu bertanya pada Cinta seraya melihat dari kaca spion mobil.
"Ehm. Saya tinggal di sebuah desa terpencil. Perjalanan dari sini ke desa selama 2 jam . Setelah itu harus menyeberangi sungai dan melewati hutan. Jika malam hari, tidak ada perahu yang mau mengantar penumpang, ditambah dengan hujan. Jalan menuju rumah saya juga tidak bisa ditempuh karena masih jalan tanah dan tidak di aspal." terang Cinta dengan gugup.
"Lalu apa yang anda lakukan di kota ini? mengapa anda sendirian?" lelaki itu melanjutkan pertanyaannya.
"Saya sedang berbelanja untuk keperluan sekolah anak, dan keperluan mengajar," sahut Cinta
"Biasanya, saya berbelanja bersama teman teman. Tapi saat ini mereka semua sedang sibuk. Jadi saya pergi sendiri," lanjut Cinta lagi.
Mobil akhirnya menepi pada sebuah hotel.
Cinta mengikuti langkah lelaki tersebut menuju resepsionis.
"Permisi, Saya mau memesan sebuah kamar no smoking." Lelaki itu memberikan identitas dirinya
Resepsionis pun menyiapkan data untuk kamar tersebut. Dan memberikan kunci kamar kepada lelaki itu.
"Mari, Aku akan tunjukkan kamar mu." Lelaki itu meminta Cinta mengikutinya.
Cinta mengikuti langkah lelaki tersebut.Ketika tiba di depan kamar dan membuka pintu kamar tersebut. Cinta mengucapkan terima kasih.
"Ehm , terima kasih telah menolong saya pak …." ucap Cinta menggantung.
"Daniel wong, kamu panggil saja Aku Daniel." Sahut lelaki itu.
"Baik. Terima kasih pak Daniel." sahut Cinta seraya membungkukkan badannya.
"Lalu. Siapa namamu? " tanya Daniel.
"Saya Cinta" jawab Cinta tersenyum.
Ketika Cinta akan menutup pintu kamar. Tiba tiba perutnya berbunyi.
Krucuk..krucuk..
Daniel pun mendengar suara perut Cinta yang kelaparan. Wajah Cinta memerah menahan malu. Daniel pun berbalik.
"Apa kamu belum makan?" tanya Daniel.
"Eh, Err … Itu … Aku tidak lapar," jawab Cinta asal.
"Bagaimana mungkin kamu bilang tidak lapar, tapi cacing cacing di dalam perut mu mendemo seperti itu. Baiklah aku akan memesan makanan untuk mu!" Daniel berkata sembari membuka gawai nya dan memesan makanan melalui aplikasi .
"Tidak perlu repot pak Daniel!" Cinta menatap Daniel dengan gelengan kepala.
"Masuklah kekamar mu. Aku akan menunggu disini sampai kurir mengantar makanan untukmu!" Daniel masih menatap layar ponselnya.
"Baiklah ..." Cinta lalu masuk kamar hotel dan mengunci pintu nya
**********
