Chapter 1 : Perubahan dan Kabut Merah
Di sebuah ruang kelas di lantai tujuh, seorang pemuda duduk tenang.
Ia mengenakan kemeja putih polos, lengannya digulung rapi hingga siku. Penampilannya bersih dan sederhana, namun memancarkan elegansi alami yang sulit dijelaskan.
Wajahnya tampan—garis rahangnya tegas, hidungnya lurus, sorot matanya dalam dan setenang malam tanpa bintang. Ada aura asing yang membuat orang segan mendekat.
Namun tiba-tiba, sesuatu berubah.
Alisnya menegang. Denyut samar menekan pelipisnya, seperti ada kekuatan asing yang mencoba menembus kesadarannya.
Ia memejamkan mata, menarik napas perlahan, seolah menahan sesuatu yang ingin merebut kendali tubuhnya.
Saat ia membuka mata kembali, tatapannya berubah: lebih dalam, lebih tajam.
Tak ada yang menyadari, namun pada saat itu, tubuh pemuda bernama Lin Yu telah menjadi milik jiwa lain—jiwa dari dunia lain.
"Ini... bukan duniaku," gumamnya dalam hati.
Meskipun hatinya bergetar, tubuhnya tetap tenang. Seperti samudra dalam badai, permukaannya tak bergeming.
Pecahan-pecahan ingatan mulai membanjiri pikirannya. Asing, namun perlahan terasa akrab.
Dan tak butuh waktu lama bagi Lin Yu untuk memahami situasinya.
Ia telah bertransmigrasi—terlempar ke dunia paralel, yang sekilas serupa dengan dunianya, namun dengan sejarah dan budaya yang berbeda.
Tubuh ini milik generasi kedua dari keluarga kaya raya di Kota Delta, yang kebetulan bernama sama dengannya.
Saat menelusuri ingatan tubuh ini, Lin Yu hampir tak tahu harus tertawa atau menangis.
Pemilik tubuh sebelumnya terkenal sebagai penjilat dan pengejar cinta. Ia menghabiskan hari-harinya membuntuti seorang gadis, menyatakan cintanya berulang-ulang hanya untuk ditolak mentah-mentah.
Harga dirinya, bahkan keberadaannya, telah menjadi bahan tertawaan.
Namun Lin Yu hanya menghela napas. Ia sudah mengambil alih tubuh ini; apa yang terjadi sebelumnya bukan lagi urusannya.
Matanya berkeliling, menyapu ruang kelas.
Di depan, dosen wanita sedang mengajar dengan suara lembut. Tak jauh dari sana, ia melihat seseorang.
Gadis itu.
Gadis yang menjadi obsesi tubuh ini sebelumnya.
Begitu matanya jatuh pada sosok itu, Lin Yu diam-diam mengangguk. Ia mengerti, mengapa pemuda itu sampai kehilangan harga diri.
Gadis itu memang terlalu cantik.
Rambut panjang seputih salju tergerai anggun hingga pinggang, seolah helai-helai es yang membeku di udara.
Wajahnya seakan dipahat dari kristal, tanpa cela.
Mata beningnya dingin dan tajam, menembus siapa saja yang berani bertatapan.
Tak perlu suara atau gerak berlebihan. Siapa pun tahu, gadis ini bukan seseorang yang bisa didekati dengan mudah.
Di kalangan mahasiswa, ia dijuluki "Putri Salju dari Fakultas Ekonomi."
Namanya: Bai Xue.
Latar belakang keluarga gadis itu tidak kalah berpengaruh dari keluarga Lin Yu. Dua nama besar di Kota Delta.
Seolah merasakan tatapan, Bai Xue menoleh perlahan.
Tatapannya jatuh tepat pada Lin Yu.
Namun kali ini, tidak seperti dulu, Lin Yu menatap balik dengan tenang. Sedingin dan setenang danau beku.
Tak ada rasa gugup, tak ada emosi berlebihan.
Sorot mata Bai Xue sempat berubah. Ada sedikit kilatan heran dalam bening matanya.
"Aneh... biasanya Lin Yu langsung menunduk ketika aku melihatnya," pikirnya.
Namun pemuda itu hanya membalas tatapannya, tanpa ragu.
Beberapa detik kemudian, Bai Xue mengalihkan pandangan. Sekilas tak terjadi apa-apa, namun sesuatu di hatinya terasa aneh.
Namun ketenangan itu tak bertahan lama.
Seorang mahasiswa di dekat jendela tiba-tiba berdiri, tubuhnya kaku, wajahnya membiru.
"Ada sesuatu..." gumamnya ketakutan.
Semua mata beralih padanya. Dosen menghentikan penjelasannya.
Beberapa mahasiswa berdiri, berjalan ke arah jendela.
"Apa itu?" tanya seseorang, suaranya gemetar.
Lin Yu ikut berdiri, berjalan perlahan.
Di luar, dunia berubah.
Kabut merah.
Bergulung seperti awan darah, menyelimuti dunia hingga setinggi empat lantai.
Di atas itu, langit abu-abu suram; di bawahnya, dunia tampak seperti neraka yang perlahan menguap.
Gedung-gedung, pohon-pohon, semua berubah menjadi bayangan hitam pekat dalam kabut yang bergolak.
"Apa-apaan ini...?" seru seorang mahasiswa, wajahnya memucat.
Beberapa mencoba menyalakan ponsel, namun layar hanya memunculkan pesan:
Tidak Ada Sinyal.
Suasana kelas berubah kacau.
Sebagian berteriak, sebagian mencoba kabur, tapi langkah mereka penuh keraguan—tak ada yang berani benar-benar keluar dari ruangan.
Sementara itu, Lin Yu berdiri membeku di depan jendela.
Matanya menatap tajam ke arah kabut merah itu.
Tiba-tiba, ketika Lin Yu menatap kabut merah yang menyelimuti dunia di luar jendela, sesuatu yang aneh mulai terjadi di dalam dirinya.
Suasana kelas yang kacau mulai menghilang dari pandangannya, dan dunia di sekelilingnya menjadi kabur.
Dari dalam pikiran Lin Yu, sebuah teks muncul di udara, tampak seperti hologram yang melayang di depan matanya.
Teks itu muncul tanpa suara, hanya kata-kata yang muncul dan menghilang begitu saja, seolah tak ada yang benar-benar mengendalikannya.
[Sistem Evolusi Teraktifkan]
Kata-kata itu muncul dengan layar transparan berwarna biru terang.
Melihat ini, Lin Yu tahu bahwa jari emas penjelajah waktu telah datang.
Ia merasa senang, Tentu sebagai penjelajah waktu mustahil bagi Lin Yu untuk biasa-biasa saja.
Tiba-tiba, teks status tentang nya muncul.
[Level: 0 [Rendah]
Poin Evolusi: 0
Kekuatan Super: Tidak Ada
Skill: Tidak Ada
Passive: Tidak Ada]
Melihat ini Lin Yu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.
Dia mencoba untuk untuk menghubungi sistem dan berbicara dengan nya.
Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut. Tidak ada suara yang membimbingnya.
Hanya teks yang status yang kosong, ini membuat Lin Yu menarik kesimpulan.
"Sistem ini tampaknya tak memiliki kecerdasan yang cukup," gumamnya dalam hati, bertanya-tanya.
Namun, pada saat itu, teks lain muncul lagi, lebih cepat dari sebelumnya.
[Misi: Temukan dan kalahkan makhluk pertama yang muncul dalam kabut.]
[Hadiah: Pedang Ganda Pendek, 3 Botol Penyembuhan, 1 Botol Pemulih Stamina]
Tidak ada instruksi lebih lanjut.
Lin Yu hanya bisa menatap teks itu, merasa bingung dan terkejut.
Mulutnya berkedut, dan ia memarahi sistem dalam benak nya.
"Brengsek, aku baru saja tiba di dunia ini! Dengan tubuh lemah ini, aku bahkan tak bisa bisa membunuh seekor ayam!? Sistem, beri aku paket pemula!!"
Dan tidak di sangaka-sangka Lin Yu layar transparan itu muncul kembali kali ini dengan kotak harta karun perak sebagai paket pemula.
[Selamat ada telah membuka paket pemula telah mendapatkan: Kekuatan Super Petir, Skill Elementalisasi, dan passive skill Danger sense]
[Apakah Anda menerima nya ? Y/N]
Melihat ini Lin Yu mengehela nafas lega karena ia untung nya ia sedikit pintar untuk tak tertipu oleh sistem.
Lin Yu menarik napas dalam-dalam, merasakan kekuatan itu mengalir melalui tubuhnya.
Rasa cemasnya perlahan berganti dengan antisipasi.
Dia harus mempersiapkan diri untuk apa yang akan datang.
[Level: 1 [rendah]
Poin Evolusi: 0
Kekuatan Super: Petir
Skill : Elementalisasi(lev 1)
Passive: Danger sense(lev 1)
