Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kembali Ke Jakarta

Adrian berpamitan dengan kedua orang tuanya, sebelum ia sampai di Jakarta.

Setibanya di Jakarta, Adrian segera menghubungi managernya kak Anggi.

"Halo, assalamualaikum kak Anggi. Maaf, Adrian ganggu waktu istirahat Kakak."

"Halo, waalaikumsalam Adrian. Ada apa Adrian?"

"Kak bisa bertemu sekarang, kak aku mau ketemu hari ini bisa. Aku mau mengantarkan rendang untuk kakak dari Ibuku. Ibu bilang, terimakasih banyak kak. Uang dua jutanya."

"Kamu pasti capek, begini saja bagaimana kalau kamu kirim pakai gosend. Nanti, biayanya biar aku yang bayar. Aku tidak mau, kamu terlalu kecapean. Kamu harus sehat dan bertenaga. Yasudah kamu kirim dulu iya, sebelum tidur. Aku kepingin babget rendang."

"Terimakasih banyak kak, baik kak aku kirim via gosend."

Sebelum, tertidur Adrian mengirim rendang via gosend. Untuk kakak Anggi. Adrian sebelum tidur, tak lupa mengangkat keduanya dan berdoa kepada Tuhan sang penciptanya.

Adrian terbangun jam empat pagi, tak lupa Adrian mandi pagi. Adrian juga melaksanakan sholat shubuh menghadap sang penciptanya. Adrian memakai seragamnya. Adrian memasak untuk sarapan dan bekalnya.

Adrian sekarang, sudah rapi. Adrian kini sudah siap untuk berangkat kerja. Adrian berangkat kerja pagi sekali. Jam setengah tujuh, Adrian sudah tiba di dalam kantornya.

Adrian kini sedang melaksanakan senam pagi, bersama teamnya yang lain. untuk membakar, semangat mereka semua.

Setelah selesai, Adrian melakukan contecting kepada cakon nasabahnya. Ada enam calon nasabah yang akan ia temui. Kak Anggi dan Kak bela membantunya untuk bertemu dengan calon nasabahnya.

"Adrian, kamu yakin mau ketemu dengan calon nasabahmu. Kamu mau sendiri, kamu mau prospekin dan presentasi sendiri dengan calon nasabahmu."

"Iya kak, saya yakin saya bisa sendiri. Saya akan berjuang. Saya bertemu dengan calon nasabah saya, Kak Anggi dan Kak Bela, saya mau minta tolong. Tolong temui, calon nasabah saya iya."

"Iya Adrian, serahkan saja semua dengan Kak Anggi. Kak Anggi akan membantumu, intinya kamu harus semangat mencari App."

"Adrian besok ke Mall Kalibata dan Ke Mall Sumarecon Mall Serpong kan? Jadi aku ada persiapan. Soalnya, kalau ke mall Serpong aku harus siapin uang untuk belanja, maklum di mall Serpong lagi ada promo pembelian makeup."

"Iya Kak Bella. Adrian ucapkan beribu-ribu terimakasih. Atas, kebaikan Kak Bella dan Kak Anggi."

Sudah waktunya, jam istirahat siang.

Adrian beserta teman kerjanya yang lain, semua menyantap makanan siang dengan lahapnya.

Setelah, makan siang. Mereka bertiga melaksanakan kewajiban mereka melaksanakan sholat dzuhur bersama.

Setelah, mereka selesai makan dan beribadah. Mereka semua kembali ke dalam ruangan. Mereka kembeli melakukan contecting, menelphone nomor-nomor orang penting. Seperti, pejabat pengusaha dan bos-bos besar.

"Hebat kamu, semangat Adrian. Kamu harus cepat closing, lihat papan app sudah penuh dengan nama kamu semua. Bahkan, kamu akan bertemu dengan banyak orang."

"Iya kak, alhamdulilah doakan saja yang terbaik untuk Adrian. Adrian yakin dan percaya Adrian akan sukses disini. Tetapi, menuju kesuksesan penuh dengan rintangan dan halauan. Karena Adrian yakin Tuhan tidak tidur, Tuhan melihat hasil dari kerja keras, yang telah dilakukan oleh hamba sahayanya."

Tidak terasa, sudah menunjukan jam setengah tujuh malam. Adrian sudah bergegas untuk pulang ke rumahnya. Adrian tidak terasa sudah hampir dua minggu bekerja di perusahaan tempatnya bekerja.

Adrian, tidak pernah letih untuk mencari app. Karena, Adrian yakin dari sekian banyak orang yang di ajak bertemu. Bakalan, ada orang yang mau join. Meski, memakan waktu lama. Karena, inti dari kesuksesan adalah kesabaran.

Adrian menaiki busway dari kantornya menuju kosannya.

Adrian sangat bersyukur, memiliki rekan-rekan kerja yang baik. Rekan-rekan kerja, yang saling mendukung satu sama lain.

Adrian langsung memasuki kamarnya, Adrian mengambil handuknya. Adrian segera, bergegas untuk mandi. Setelah selesai, Adrian mengenakan piayama tidur. Adrian kini merebahkan dirinya, di atas tempat tidurnya.

Tidak terasa, lama kelamaan Adrian terlelap dalam tidurnya. Adrian terbangun dari tempat tidurnya, jam empat shubuh. Adrian

segera mandi, berwudhu dan melaksanakan kewajibannya melaksanakan sholat shubuh. Setelah selesai, Adrian memotong bakso dan sosis. Adrian mengupas bawang merah dan bawang putih, tak lupa Adrian mengiris cabai rawit dan cabai merah. Adrian memasak sosis dan bakso balado. Untuk sarapan, untuk bekal kerjanya.

Setelah, bekalnya sudah jadi Adrian kini memakai seragam kerjanya. Di busway, Adrian menolong seorang kakek yang hampir terjatuh. Kakek tersebut, sangatlah miris. Kakek itu, hanya seorang diri. Tanpa anak, maupun cucunya yang menemani. Kakek tersebut, memberikan kartu namanya. Nama kakek tersebut, adalah Kakek Johan. Ia, namanya adalah Johan Simanjuntak.

Kakek tersebut, meminta di pesankan taksi kepada Adrian. Setelah, memesankan taksi untuk kakek tersebut. Adrian segera masuk ke dalam kantornya.

Adrian mempelajari persentasi, agar ia tidak gugup di depan calon nasabahnya.

Adrian pelajari hari demi hari, supaya dirinya semakin lancar dan semakin percaya diri. Persentasikan apa yang ia tawarkan mengenai produk kepada calon nasabahnya.

Jam setengah delapan, Adrian bersama rekan-rekan kerjanya. Melaksanakan, kegiatan senam pagi. Untuk membakar lemak, membakar semangat mereka semua di pagi hari. Setelah, senam pagi usai. Mereka semua, bersiap-siap untuk contecting.

Besok, Adrian akan janji temu dengan semua calon nasabahnya. Dibantu, dengan Ibu Anggi. selaku managernya, besok Adrian bertemu dengan sepuluh orang. Ibu Anggi membantu Adrian, Ibu Anggi menemui lima calon nasabah Adrian. Meski, mereka belum transfer tanda join. Tetapi, baik Adrian dan Ibu Anggi yakin dan percaya bahwa mereka yang di temui pasti join. Tetapi, memakan waktu lama. Tetapi, intinya harus bersabar. Karena, tidak ada proses yang mengkhianati sebuah hasil.

Jam sudah menunjukan jam lima sore, Adrian perutnya mulai keroncongan. Cacing di dalam perutnya, sudah sangat lapar. Adrian pergi ke pantri untuk mengisi amunisi di dalam perutnya. Agar, ia tidak kelaparan lagi. Adrian mengirim pesan kepada kakek tersebut. Adrian mulai menunjukan perhatiaanya kepada sang kakek, kakek tersebut, merasa beruntung di perhatikan oleh Adrian. Bahkan, anak dan cucunya sendiri tidak perhatian kepadanya. Bahkan, Adrian yang bukan keluarganya sangat perhatian dan peduli kepada dirinya.

Kakek tersebut, yaitu kakek Johan. Meminta Adrian jika tidak sibuk, untuk mampir ke rumahnya.

Tidak terasa, sudah jam enam sore. Adrian sekarang sudah bersiap-siap untuk pulang ke kosannya. Hari ini, Adrian diajak oleh Ibu Anggi beserta rekan team lainnya. Untuk makan bersama sebelum pulang. Karena, kepala ruangan mereka sedang berulang tahun. Kepala ruangan mereka semua, ingin mentraktir makan. Mereka bersepakat, makan di resto Japanese. Makan All you can eat. Atau, yang artinya makan sepuasnya. Perorang, seharga seratus lima puluh ribu.

Adrian sangat menikmatinya, karena kapan lagi dirinya akan makan sepuasnya. Seperti, dirinya sedang menikmati syurga dunia memakan makanan lezat. Yang tidak pernah, sama sekali dirinya makan.

Adrian senang sekali, memiliki rekan team dan kerja. Yang sangat baik, perhatian dan saling membahu satu sama lain.

Adrian pulang dari restoran Japanese tersebut, diantarkan oleh Ibu Anggi. Ibu managernya.

"Terimakasih iya kak, sudah mengantarkan Adrian pulang ke kosan."

"Iya sama-sama dik. Kamu habis ini mandi pakai air hangat. Setelah itu, kamu langsung tidur."

"Ok siap kak, terimakasih banyak kak."

Setelah, kepergian kak Anggi. Adrian segera masuk ke dalam kosannya.

Adrian segera membuka semua pakaiannya. Adrian masuk ke dalam kamar mandi. Adrian mandi hingga bersih, pada setiap tubuhnya.

Setelah selesai, Adrian mengelap tubuhnya dengan handuk. Adrian mengenakan piyama tidurnya. Adrian sudah bersiap-siap untuk tidur. Sebelum tidur, Adrian berdoa kepada sang pencipta agar doanya terkabul. Meski, melalui beribu-ribu rintangan. dan halangan yang menghantam. Insya allah, dengan keyakinan dan tekad yang kuat. Adrian dapat menghadangnya. Karena, Adrian sangat yakin dan percaya diti bahwa ia akan menjadi orang sukses.

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel