Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

2. Pertarungan Seru

Memang nasib naas datang tidak bisa ditolak dan dihindarkan.

Sang Nahkoda kapal yang sudah malang melintang mengarungi lautan.

Menghadapi berbagai amukan badai yang datang dan aneka bencana yang lain masih bisa selamat dan terus melalang dunia.

Tapi, hari ini tanpa diduga, kematian tragis menjemputnya karena seekor Gurita Raksasa Beracun menangkap kapalnya.

Entah apa yang dicari gurita lapar itu? Sehingga lengan-lengan yang lain berhasil merusak kapal dan menenggelamkannya ke dalam lautan. Otomatis semua penumpang kapal dan kru kapal yang sempat menyelamatkan diri masuk ke ruang penumpang tenggelam semua.

Apakah mereka semua ditenggelamkan untuk kemudian akan menjadi mangsa gurita raksasa itu?

Tentu bukan!

Karena Gurita Raksasa Beracun salah memilih sasaran dan kesialan menimpanya.

Gurita Raksasa Beracun menjadi kesakitan dan marah karena salah satu lengannya tersambar petir. Hanya gara-gara menangkap manusia yang sekarang masih dalam genggaman lengannya.

Gurita Raksasa Beracun itu masih mengapung dengan berpegang dari pecahan tiang kapal dan dari pecahan bagian kapal yang berhasil dihancurkannya.

Matanya yang merah, semakin menyala karena menahan sakit dan dendam. Gara-gara manusia itu, lengannya tersambar petir. Maka, dilemparnya manusia itu ke arah lengan yang lain dengan tujuan akan disiksa terlebih dahulu dan kemudian dimangsanya nanti.

Untuk menghilangkan rasa sakit terbakar dari sambaran petir terpaksa dia memutus sendiri lengannya, kemudian ada hal aneh terjadi, lengan gurita yang putus ternyata bisa tumbuh lagi dengan cepat, persis seperti sedia kala.

Pemuda tinggi kurus mandah saja menjadi bulan-bulanan lengan gurita raksasa yang dendam, dibanting ke laut, dilempar lagi ke udara, kemudian ditangkap lengan yang lain diremas, tapi aneh, tubuh pemuda itu tulang-tulangnya tidak hancur.

Pemuda itu sangat menyesal karena tidak menduga bahwa Gurita Raksasa Beracun itu ternyata mempunyai gerakan yang sangat cepat dan mempunyai niat buruk menghancurkan kapal.

Dari tempatnya mengawang di udara karena diangkat dan dilempar oleh Gurita Raksasa Beracun, dia melihat kapal itu tenggelam dan kemungkinan banyak orang yang berada di dalamnya.

Dia harus secepatnya bertindak jika ada keadaan terbuka yang menguntungkannya. 

Belitan lengan gurita tidak sedikitpun mempengaruhinya.

Maka... Akhirnya kesempatan baik itu muncul.

Setelah puas menyiksa tubuh yang mandah itu, lengan yang menangkap terakhir membawa tubuh itu ke arah mulut yang siap mengunyah, tapi di saat kritis itu muncul cahaya merah panas dan cahaya putih keperakan meledak di wajah gurita karena pemuda tinggi besar itu melepaskan empat pukulan berantai dari kedua tinjunya yang semula sudah dipersiapkan ketika pertama dirinya ditangkap oleh Gurita Raksasa Beracun.

"BLAMMM... BLAMM... BLAMM... BLAAAMM!"

Kepala Gurita Raksasa tersentak ke belakang, tersengat oleh hawa panas dan hawa dingin bersamaan.

Matanya yang melotot merah marah, semakin terbelalak karena merasakan rasa sakit yang tidak terkira. Akibatnya lengannya yang memegang tubuh pemuda tinggi besar itu, terlepas dan jatuh ke laut.

Kesempatan itu dipergunakan secepatnya oleh pemuda tinggi besar untuk menyelam!

Seketika tubuhnya lenyap di balik permukaan air laut yang berubah hitam karena bercampur dengan tumpahan bahan bakar, bara api yang menghancurkan dan menenggelamkan kapal.

Sedang, Gurita Raksasa Beracun itu, mengerang kesakitan dengan suara raungan yang menggetarkan lautan.

"AARRRHGHHHHHHHAAAAARRR!"

Meskipun hanya mendapat pukulan empat kali, tapi pukulan itu sungguh luar biasa kekuatannya.

Meninggalkan bekas terbakar dan mulut sisi kiri hancur karena beberapa daging mulut bagian itu sudah tidak beraturan bentuknya.

Demikian juga di bagian kanannya, mengalami kerusakan yang sama, dan menyisakan lapisan es di bagian itu, membuat mulutnya kaku untuk digerakkan.

Sungguh sial Gurita Raksasa Beracun memilih lawan kali ini.

Meskipun berhasil menenggelamkan kapal dan membunuh beberapa orang melalui uap beracun dan keganasan lengannya.

Dia memperoleh kerugian yang sangat besar dari pemuda tinggi besar yang berhasil melukainya.

Pukulan-pukulan itu membuatnya ketakutan dan jera.

Tanpa memperdulikan lagi lawannya yang terjatuh dan menghilang ke dalam laut.

Gurita Raksasa Beracun segera melarikan diri, menjauhi tempat sial baginya.

Entah, luka itu bisa sembuh atau tidak. Biar alam yang menjawabnya!

Penasaran siapa pemuda tinggi besar yang muncul secara tiba-tiba ketika badai menghantam kapal dagang besar itu?

Pemuda itu adalah Lingga Seto yang tersesat di lorong waktu bersama munculnya petir pertama menghantam kapal dagang besar itu.

Sedikit mundur ke peristiwa sebelumnya...

Lingga Seto bukanlah pemuda mata keranjang, meski banyak gadis yang mencintainya, dan dia juga tertarik dengan gadis-gadis cantik itu, akan tetapi mengingat usianya yang masih muda, baru 21 tahunan, dia merasakan bahwa perjalanan hidupnya masih panjang dan dia tidak ingin mengikatkan dirinya dengan hubungan yang serius, seperti dalam ikatan pernikahan.

Dia tahu bahwa Bestari Nissa, putri duyung, putri terkasih dari Ratu Penguasa Laut Selatan mencintainya, dia memilih untuk meminta waktu untuk melakukan pengembaraan.

Guna, mendarmabaktikan ilmunya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

Menjadi pendekar adalah pilihan yang tepat untuknya saat ini.

Ia sadar Puteri Bestari Nissa akan kecewa dan sedih, karena semua penghuni Pantai Selatan percaya bahwa siapa saja yang mendapatkan Mestika Air Mata Duyung adalah jodoh dari Puteri Duyung.

Tapi, panggilan jiwanya menjadi prioritasnya mengalahkan kepentingan pribadinya.

Maka setelah geger rebutan Mestika Suling Naga yang berhasil dimenangkan dirinya. Lingga Seto menyerahkan Mestika Suling Naga untuk disimpan oleh Puteri Duyung Bestari Nissa sebagai tanda ikatan cinta di antara mereka berdua.

Lingga Seto merasa Mestika Suling Naga akan lebih aman dalam perlindungan Ratu Penguasa Laut Selatan yang penuh misteri dan mistis itu.

Banyak makhluk-makhluk dasar laut yang menjadi pasukan Ratu Penguasa Laut Selatan mempunyai kesaktian tidak terukur tingginya, salah satunya paman Kandanaga yang telah dikalahkannya.

Akhirnya, dengan berat hati Bestari Nissa melepas kepergian Lingga Seto.

Sayang kejadian tidak masuk akal terjadi ketika Lingga Seto muncul di permukaan lautan Selatan.

Tiba-tiba ombak bergelombang tinggi dan langit menjadi hitam, gelap gulita menyelimuti seluruh Lautan Selatan.

Kemudian... Langit seperti retak terbelah dengan munculnya petir yang langsung melesat menghantam tubuh Lingga Seto.

"Lingga Seto!" teriak Bestari Nissa bersamaan dengan ibundanya Ratu Penguasa Laut Selatan yang melepas kepergian Lingga Seto.

Mereka segera memburu ke arah Lingga Seto diikuti mereka yang lain.

Tapi, secepat petir itu menyambar, secepat itu pula Lingga Seto lenyap dari hadapan mereka.

Tidak ada tanda-tandanya Lingga Seto terhantam petir dan jatuh ke laut, tidak ada bekas tubuh Lingga Seto jika hancur terhantam petir.

Melihat itu, Bestari Nissa menangis sejadi-jadinya. Pemuda yang dicintai dan direlakan untuk mengabdikan ilmunya ternyata berakhir seperti ini.

Hilang entah ke mana.

Ratu Pantai Selatan yang bijak dan sudah makan asam garam kehidupan memeluk anaknya dan memberikan penguatan.

"Sabar, Anakku. Kamu sudah merelakannya pergi. Sekarang lapangkan dada dan hatimu. Pasti ada rahasia Tuhan di balik semua ini!"

"Ini salah satu ujian percintaan kalian. Jika sudah jodoh sesuai amanat Mestika Air Mata Duyung, Tuhan pasti memberikan jalan bagi kalian untuk bersatu lagi. Meskipun kejadian sekarang, Nak Lingga Seto, lenyap tidak berbekas."

"Aku sudah memerintahkan untuk mencari jejak di tempat ini secepatnya," tutup Ratu Penguasa Laut Selatan dengan memeluk erat puterinya dengan penuh kasih sayang.

Puteri Bestari Nissa bukan pribadi manja dan cengeng. Sebagai calon pengganti ibundanya, dia memiliki watak dan pribadi yang unggul.

Maka, ketika ibunya mengajaknya pulang ke dalam Lautan Selatan, dia mandah dan ikhlas, seikhlas melepas kehilangan Lingga Seto yang sangat aneh.

Karena selama 40 hari pencarian, Lingga Seto benar-benar lenyap tidak ditemukan lagi!

*

Benarkah tubuh Lingga Seto hancur terhantam oleh petir?

Ternyata Tuhan mempunyai rencana lain, meski terlihat tragis kejadian hilangnya Lingga Seto tapi ada rahasia dibalik itu.

Benar Lingga Seto terhantam petir tapi bukan hancur tubuhnya, melainkan lidah petir itu menggulungnya dan menariknya ke dalam lesatan petir yang berupa lorong penuh cahaya yang menyilaukan.

Lingga Seto merasakan sengatan panas akibat sambaran petir akan tetapi tenaga dalam Inti Es miliknya segera beraksi menetralisir nya.

Namun, tarikan aneh memasuki lorong penuh cahaya itu, tidak mampu ditolaknya.

Setelah sekian lama dia memberontak dan melawan, akhirnya dia memasrahkan diri akan semua takdir yang menimpanya.

Maka, Lingga Seto memilih memejamkan mata dan melemaskan seluruh syaraf dan ototnya untuk rileks dan pasrah.

Setelah sepeminuman teh, kemudian, seakan terjadi ledakan tanpa suara, yang membuat lorong penuh cahaya itu seperti hancur berkeping-keping bersamaan tubuh Lingga Seto terlontar jatuh di geladak kapal dagang besar yang sedang diamuk badai laut.

Petir di langit menyambar-nyambar, angin kencang bertiup, gelombang lautan setinggi gunung dan hujan seperti tercurah deras dari atas langit.

Lingga Seto segera bangun, otaknya segera bekerja dan secara naluri dia melakukan usaha menolong menyelamatkan apa saja yang ada di atas kapal dagang besar itu.

Sampai, akhirnya dia ditangkap oleh Gurita Raksasa Beracun yang menyiksanya dengan cara meremas, membanting, melempar ke laut, tapi di saat yang tepat, dia berhasil melepas empat pukulan ke arah mulut Gurita Raksasa Beracun untuk menyelamatkan diri!

Gurita Raksasa Beracun terluka dan jeri kesakitan sehingga belitan lengan terlepas.

Maka, sekali lagi dia terbanting jatuh ke laut. Tidak memperdulikan lagi nasib Gurita Raksasa Beracun yang lenyap ketakutan.

*

Lingga Seto langsung menyelam berusaha menyelamatkan korban yang tenggelam!

Di manakah Lingga Seto sekarang?

Mampukan dia menyelamatkan orang-orang yang tenggelam bersama kapal dagang itu?

Petualangan apa yang akan ditemuinya ke depan?

Bersambung....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel