Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2. BERTEMU KEMBALI

"Archie! Aku sudah pernah menikah dua kali. Aku ibu dari dua orang anak ...." Elle mendengkus.

"Aku tidak peduli dan aku tidak keberatan! Aku menyukai anak-anak itu. Lagipula aku juga ayahnya," kata Archie.

Saat anak-anak Elle belum dilahirkan, Archie sudah menyebut dirinya sebagai ayah baptis bagi anak-anak itu. Meskipun dia seorang ayah baptis dia merasa bertanggung jawab menanggung beban keluarga layaknya ayah kandung.

Waktu itu Elle tidak keberatan dengan hal itu karena Elle akui jika tidak ada bantuan dari Archie, Elle merasa tidak akan sanggup.

Elle tidak bisa menolak untuk sementara waktu karena Elle tahu betul tidak peduli apapun yang dia katakan Archie selalu saja bisa membujuknya dan selalu menganggap tidak masalah hal-hal yang Elle khawatirkan.

Elle hanya bisa menghela nafas. Dia tidak yakin apakah waktu itu Archie hanya tersentuh oleh perasaan sesaat, tetapi menurut Elle, Archie selalu menyukainya.

Jika Elle pikir-pikir lagi hal itu sangat mungkin karena selama ini Archie tidak benar-benar mendapatkannya jadi perasaannya itu mungkin hanyalah sebuah obsesi terhadap dirinya.

"Archie, aku merasa kamu tidak pantas melakukan semua ini demi aku," ucap Elle.

Archie tetap menatap Elle dengan serius, lalu berkata, "Elle, aku akan membuktikan kepadamu kalau perasaanku kepadamu adalah sungguh-sungguh."

Mendengar perkataan Archie tersebut Elle hanya bisa tersenyum, tetapi dalam hatinya dia tertekan.

Setelah perbincangan kali ini Elle tidak yakin jika hubungannya dengan Archie akan masih tetap sama seperti sebelumnya. Elle bukannya takut mencintai Archie, tetapi dia takut tidak bisa lagi berteman dengannya juga teman-temannya.

Dalam benak Elle terbesit pemikiran sebelum hubungannya dengan Archie memburuk haruskah dia berhenti dari perusahaan Archie dan tidak lagi merepotkannya lagi?

Belum juga Elle dapat berpikir dengan jelas untuk menemukan jawaban atas pertanyaan di benaknya itu tiba-tiba Archie bangkit dari duduknya, lalu berlutut di samping tempat duduk Elle.

Seketika terdengar riuh teriakan pengunjung restoran setelah Archie melakukan gerakan tiba-tibanya itu. Ada yang berbisik-bisik sembari tersenyum, terdengar juga siulan-siulan menggoda. Untuk sementara waktu keadaan menjadi semakin membingungkan bagi Elle.

Sedangkan Archie terus menatap Elle dengan tatapan intens. Tangannya merogoh saku jasnya dan mengeluarkan kotak beludru yang pernah Elle lihat sewaktu Archie melamarnya di rumah sakit.

Dibukanya kotak beludru tersebut dan dikeluarkan cincin berlian yang sama dengan waktu itu.

"Dia ... masih menyimpan cincin itu?" batin Elle.

Archie tersenyum, lalu mengeluarkan cincin kemudian mengangkatnya di depan Elle. "Aku telah membeli cincinnya. Aku tidak memintamu untuk bersedia menikahiku, tapi aku berharap kamu memberiku kesempatan untuk mengejarmu."

Elle tidak tahu harus berkata apa, dia hanya bisa menatap Archie dengan malu-malu. Para pengunjung di sekitarnya sudah mulai berteriak-teriak, semua bertepuk tangan meminta Elle agar menerimanya. Melihat kedua mata Archie yang lembut, tapi penuh kegigihan membuat hati Elle terharu.

Dalam hati Elle berkata, "Bagaimanapun juga saat ini Archie tidak sedang melamarku. Mungkin, aku benar-benar harus memberinya kesempatan atau mungkin lebih tepatnya memberi kesempatan diriku sendiri?"

Untuk sesaat Elle merasa sedikit terguncang. Ketika Elle akan membuka mulut tiba-tiba terdengar suara dingin yang mengintimidasi.

"Aku tidak berharap mendapatkan pemandangan yang begitu romantis di sini!"

Seketika tubuh Elle bergetar hebat. Darahnya pun langsung mendidih. Suara dingin tersebut terdengar sangat familiar, bahkan nadanya pun sama persis dengan suara yang ada dalam ingatan Elle.

Meskipun rasa takut belum menghampiri, tubuh Elle sudah membeku terlebih dahulu. Dengan sisa keberaniannya, Elle tanpa sadar perlahan mengangkat kepalanya.

Di bawah pencahayaan lampu kristal restoran, Elle kembali melihat wajah yang sudah tak terhitung jumlah kemunculannya dalam mimpinya.

Suasana seketika menjadi canggung.

Galant terlihat sedang duduk di meja tidak jauh dari meja Elle dan Archie. Di sudut bibirnya yang tipis dan sexy membentuk lengkungan yang samar. Namun, sorot matanya menatap dingin ke arah Elle.

Archie yang juga melihat Galant pun terlihat sejenak tertegun. Kemudian dengan segera berdiri dan menyembunyikan Elle di belakangnya, tetapi Galant telah menemukan Elle. Dia bangkit dari duduknya dan bergerak melangkah menghampiri Elle dan Archie.

"Eleonora Esmond ... kamu meninggalkan aku bukan karena Archie, 'kan? Kalau iya kenapa setelah sekian lama kamu belum menikah dengannya?" Galant menaikkan alisnya. Dari nada suaranya yang tegas itu mengandung rasa yang mencekam.

Tenggorokan Elle seperti tersangkut sesuatu sehingga tidak bisa mengeluarkan kata-kata, hanya bisa terdiam seraya menatap Galant.

Elle telah sering membayangkan bilamana suatu saat akan bertemu lagi dengan Galant, dirinya bertemu sebagai wanita yang hebat seperti bertemu saat mengenakan pakaian formal dan duduk berhadapan di satu meja, menegosiasikan sebuah proyek atau ketika dirinya sedang mengenakan gaun bertemu di sebuah jamuan bisnis.

Tidak peduli di dalam keadaan seperti apa, saat bertemu dengan Galant kembali, Elle ingin Galant melihat kalau dia bukanlah Elle yang dulu. Elle yang dianggap sebagai wanita yang sama dengan Katherine.

Namun, Elle tidak pernah membayangkan kalau dia akan bertemu dengan Galant di sebuah restoran di luar negeri dimana dalam kondisi Archie sedang melamarnya.

Galant menghela nafas, lalu berkata, "Wajahmu sudah membaik?"

Tiba-tiba Elle merasa gugup dan tanpa sadar menyentuh pipinya dan terasa sebuah rasa sakit seperti telah dijahit.

Elle jadi teringat kembali akan kejadian waktu itu. Karena dirinya terlalu rmosional, dia meraih gunting dan melukai wajahnya sendiri.

Saat itu juga Galant mencari semua dokter yang berkemampuan terbaik untuk mengobati Elle hingga membuat bekas luka Elle menjadi samar. Namun, pengobatan belum sepenuhnya selesai, Elle sudah pergi.

Setelah kepergiannya dan hidup bersama dengan Archie, Archie pun meneruskan pengobatan wajah Elle dan mendapatkan berbagai obat untuk selalu dioleskan pada wajah Elle setiap hari sehingga sekarang bekas luka di wajah Elle hampir tak terlihat. Meski begitu Elle masih sedikit tidak percaya diri tetap menggunakan bedak untuk menutupinya.

Elle mencoba melupakan kejadian itu, tetapi sekarang Galant malah menanyakannya, membuat jantung Elle jadi berdegup kencang. "Setelah sekian lama, dia ternyata masih memperdulikan wajahku," batin Elle.

Elle mengedip-ngedipkan matanya, mencoba menahan sebisa mungkin agar air mata tidak terjatuh kemudian menarik nafas dalam-dalam, lalu berdiri dan keluar dari balik punggung Archie dengan senyuman di wajahnya.

"Benar, wajahku sudah membaik. Archie mencarikan berbagai macam obat oles agar luka di wajahku sembuh sepenuhnya dan tidak meninggalkan bekas."

Setelah hening sejenak kemudian Elle kembali membuka mulut.

"Archie ... aku bersedia!"

Awalnya Archie tidak menyadari sikap Elle. Namun, setelah beberapa saat terdiam, dia mulai bergerak mengeluarkan cincin dari dalam kotaknya dan sambil tersenyum dia menyematkan cincin tersebut ke jari manis Elle.

"Eleonora Esmond, aku berjanji akan membuktikan semua yang telah aku katakan."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel