Pustaka
Bahasa Indonesia

The Trouble Maker Is My Step-Brother

41.0K · Tamat
A L F I C T
32
Bab
5.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

"Keluar gak dari kamar gue!""Ogah! Kamar lo enak ada AC-nya. Enak buat ngentot. Yuk, sayang." "Woy! Kamar gue woy!""Berisik! Sayang, tutup pintunya"Blam!Gue terdiam. Kamar tercinta gue. Kasur kesayangan gue. Seprai EXO gue. Bakal ternodai dengan anak bajingan itu!Sialan!Pokoknya sampai kapanpun gue gak bakal anggep dia saudara gue. Titit!!!

RomansaTeenfictionKampusKeluargaGAYSweetBaper

Bab 1 Prolog

Gue terdiam menatap dua orang yang ada di depan gue. Gue terdiam bukan karena mereka berdua, melainkan hanya satu. Anak cowok dengan rambut jambul dan alis tebalnya itu yang bikin gue terdiam.

Gue kayaknya pernah ngeliat ini orang. Tapi gue lupa dimana. Yang jelas dari alis, mata, hidung dan tatapannya itu membuat gue inget seseorang yang beken banget di sekolah. Bukan beken karena dia ganteng, bukan. Tapi karena kenakalan dan kesukaanya membuat masalah.

Gue menggeleng pelan. Gak, gak mungkin itu dia. Orang di depan gue ini jelas beda sama yang ada di sekolah gue. Yang gue inget cowok yang ada di sekolah gue itu rambutnya gondrong terus pake anting yang mana itu bikin gue jijik dan pengen nampol mukanya sekaligus jambak rambutnya.

Dan yang di depan gue ini keliatan kalem dengan rambut cepak tapi berjambul dan juga tanpa anting. Jadi ya jelas dong ya orang di depan gue ini bukan tuh brandal sekolah.

"Kamu udah kenal mereka kan, Ka?" gue noleh kesamping kiri gue. Di situ ada orang setengah baya yang mana itu adalah bokap gue sendiri. Gue menggeleng sebagai respon.

"Aku udah kenal sama Om Raffa, tapi dia. ." gue nunjuk cowok di depan gue lalu menggeleng setelahnya.

"Loh, bukannya kalian satu sekolah ya?" tanya Om Raffa di sebrang sana.

"Iyaloh. Satu kelas juga kan, Ka?" kali kini bokap gue yang nanya. Gue menatap mereka bingung. Maksud mereka apa sih? Bikin gue pengen ngupil aja.

"Maksud Papa sama Om Raffa apa dah. Orang aku juga baru liat dia hari ini." ujar gue yang kembali nunjuk ke arah cowok itu.

"Bohong banget deh lo."

Gue langsung menoleh ke cowok itu setelah mendengar suaranya. Tunggu! Suara ini..

"Gue Daviz."

Gue menutup mulut gue tidak percaya. Gue shock. Ini gak mungkin kan. Gue yang barusan membanding-bandingkan dengan brandal di sekolah gue dengan dirinya yang mana hasilnya adalah mereka sangat beda secara fisik.

Tapi suara itu. . .

Itu suara Daviz Al-Fiqram. Si brandal sekolah dan satu kelas sama gue.

Dia anaknya Om Raffa?

Oh tidak. Ini tidak mungkin terjadi.

Tapi ini terjadi!!!

Arghhh. Kesialan apa yang menimpa gue ini Yalord.

Gue...

Saudara tirian sama Daviz.

Hidup gue yang tenang akan kacau sekarang.