Pustaka
Bahasa Indonesia

The Prince's Shadow

60.0K · Tamat
Firda mauli
105
Bab
67
View
9.0
Rating

Ringkasan

Lyra, seorang pustakawan biasa, tanpa sengaja membuka buku terkutuk yang membawanya ke dunia bayangan—tempat sihir hidup dan kutukan menunggu. Di sana, ia bertemu Kael, pangeran Umbra yang berbahaya. Kael dikutuk tak bisa mencintai… tapi Lyra membangkitkan sisi manusia dalam dirinya. Mereka berasal dari dunia yang berbeda. Cinta mereka dilarang. Dan satu ciuman saja… bisa menghancurkan segalanya. Antara cinta dan kutukan, siapa yang akan dikorbankan?

RomansaFantasiDewasaPlot TwistIblisCogan

Bab 1 – Buku Terlarang

Hujan turun deras di luar jendela perpustakaan tua tempat Lyra bekerja. Suara rintiknya mengiringi sunyi yang mencekam, membuat setiap helai halaman yang dibalik terdengar seperti bisikan roh yang terusir dari dunia. Di luar, kota kecil tempatnya tinggal telah lama kehilangan cahaya. Tapi di dalam bangunan batu berlumut itu, Lyra menemukan pelarian dari kenyataan.

Pekerjaannya sebagai pustakawan sebenarnya tidak terlalu menantang. Tapi ia menyukainya. Buku-buku lebih jujur daripada manusia. Mereka tidak menyembunyikan niat. Mereka tidak pergi meninggalkannya tanpa alasan—tidak seperti ibunya, tidak seperti semua orang yang dulu pernah tinggal di hidupnya.

Hari itu, saat ia menyusun ulang bagian arsip kuno di lorong yang tak pernah dijamah pengunjung, matanya tertumbuk pada sebuah benda yang tak biasa.

Buku kulit berwarna hitam legam, tanpa judul, tanpa pengarang. Terikat dengan rantai kecil berkarat yang tampak seperti tak pernah disentuh selama ratusan tahun.

Dahi Lyra berkerut. “Apa ini?” gumamnya, jari-jarinya menyentuh permukaan kasar sampul itu. Suhu ruangan seketika menurun.

Dan saat ia membuka halaman pertama, tulisan aneh muncul—tintanya bergerak seperti tinta hidup. Lalu, baris pertama terbentuk:

"Jika kau membaca ini, maka darahmu bukan hanya darah manusia."

Lyra terhenyak. “Apa maksudnya?” bisiknya.

Tiba-tiba, angin dingin menerpa wajahnya, padahal semua jendela tertutup. Lilin-lilin padam serempak. Buku itu memancarkan cahaya merah darah, dan sebelum sempat menutupnya—halaman terakhir terbuka dengan sendirinya.

Dan di sana, tercetak namanya.

Lyra Alleria.

Langit-langit ruangan bergetar. Suara seperti gemuruh neraka merayap di dinding, lalu suara seorang pria terdengar—dalam, dingin, dan nyaris tak manusiawi.

"Akhirnya... kau membukanya."

Lyra terjatuh ke belakang, buku itu terlepas dari tangannya. Tapi sebelum sempat berdiri, ruang di sekitarnya runtuh.

Buku itu berubah menjadi pusaran bayangan yang menelannya ke dalam kegelapan.

Ia membuka mata di tengah hutan yang tak dikenalnya. Pohon-pohon tinggi menjulang dengan daun keunguan. Bulan bercahaya merah darah menggantung rendah di langit. Tanah di bawah kakinya seperti bernafas, mengeluarkan uap hitam yang terasa menyentuh kulit.

“Di mana aku…?”

Suaranya sendiri menggema seperti tidak diterima oleh alam sekitar.

Tiba-tiba, suara langkah terdengar di belakangnya.

Ia berbalik.

Seorang pria berdiri tak jauh darinya. Rambut hitamnya panjang, jatuh seperti air malam, mata keperakan menyala seperti bara di ujung dunia. Tubuhnya tinggi, tegap, dibalut jubah hitam dengan pola bayangan berdenyut hidup.

Tapi yang paling menakutkan—ia tidak memiliki bayangan.

“Siapa kamu?” Lyra bertanya dengan suara gemetar.

Pria itu melangkah perlahan, dan setiap jejak kakinya meninggalkan jejak api yang segera padam. “Aku adalah pangeran dari tempat yang telah dilupakan. Dan kau, wanita darah campuran… adalah kunci yang telah kucari selama dua abad.”

Lyra mundur, tapi tubuhnya tak mau bergerak. Matanya terpaku pada mata pria itu. Mata yang… anehnya, terasa familiar. Seolah pernah bermimpi tentangnya entah kapan.

“Aku Kael,” ucap pria itu, suaranya serak dan bergema. “Dan kau, Lyra Alleria, baru saja membangunkan dunia yang seharusnya tetap terkunci.”

Dan sebelum Lyra sempat berbicara, Kael menyentuh dahinya. Gambar-gambar aneh masuk ke dalam pikirannya—perang, sihir, darah, dan ciuman yang membakar jiwa.

Lalu semuanya menjadi gelap.

Pesan Penulis – Akhir Bab 1

Terima kasih telah membaca bab pertama dari Bayangan Sang Pangeran.

Bab selanjutnya akan membuka lebih dalam siapa Kael sebenarnya… dan apa yang disembunyikan darah Lyra selama ini.