Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 19 Menahan Saraf Untuk Menawar Racun

Bab 19 Menahan Saraf Untuk Menawar Racun

Setelah mendengar perintah Xia Waner , dua pelayan pria juga menyeret Xiao Sun pergi.

Xiao Sun ketakutan sampai-sampai wajahnya pucat, jika mereka menghukum Nona Besar, maka dirinya juga akan terkena hukuman.

Meskipun ia sudah memiliki persiapan hati, tapi bagaimanapun juga, dia masih seorang remiaaja, pasti akan takut. Saat berjalan, kakinya gemetar dan ia merasa takut.

Zi An melihat Xiao Sun diseret, tapi ia tidak bisa melakukan apapun karena kepalanya sangat pusing. Racun itu sudah bereaksi, membuatnya setengah tubunya menjadi mati rasa.

Zi An melihat ekspresi Xiao Sun yang penuh dengan ketakutan tapi tidak berani menangis, Xiao Sun terus menggigit gigi menahan air matanya. Zi An bersumpah, jika dia tidak mati karena racun ini, dia akan menjaga gadis ini baik-baik.

Mereka diseret ke ruang rahasia, Cui Yu dengan dingin berkata: "Nona Besar, silahkan menikmati rasa jalan menuju kematian ini."

Selesai bicara, mereka juga keluar.

Xiao Sun merangkak menghampiri Xia Zi An, "Nona Besar, kamu kenapa?"

Zi An tahu dia harus segera mengobati dirinya, karena sebentar lagi, Xia Waner dan Nyonya Linglong akan datang, sebelum mereka datang dia harus menggunakan jarum untuk mengontrol penyebaran racun dalam tubuhnya, jika tidak, meskipun orang Permaisuri datang ke istana untuk memanggilnya, dia juga tidak akan bisa menyelamatkan Pangeran Liang.

Dia sekarang tidak berani memikirkan, apa yang akan terjadi padanya jika penyakit Pangeran Liang tidak kambuh, karena penyakit Pangeran Liang adalah kesempatan terakhirnya untuk tetap hidup, jika tidak, satu-satunya cara untuk menyelamatkan dirinya adalah dengan membunuh semua orang di Kediaman Perdana Menteri dan kabur.

Xia Zi An bukan jenis orang yang akan menyerah begitu saja, jika tidak bisa melawan, maka ia akan berusaha bertahan sampai menit terakhir.

Zi An dengan susah berkata pada Xiao Sun , "Cepat keluarkan tas jarum dari lengan bajuku."

Xiao Sun tidak tahu apa yang ingin dilakukan nya, tapi ia tetap melaksanakan perintah Xia Zi An, dan mengeluarkan tas jarum dari lengan bajunya.

"Buka tas ini!" Zi An merasa nafasnya sangat sesak, aliran darah juga semakin cepat, jantungnya juga berdebar semakin cepat.

"Iya, iya!" Xiao Sun dengan panik membukanya, "Lalu?"

Zi An memaksa dirinya untuk duduk, kemudian menusuk jarum di saraf tubuhnya dan menahan racun itu di kaki kirinya.

Dengan begini, meskipun dia tidak bisa jalan, tapi dia dapat mengurangi bahaya racun itu terhadap tubuhnya.

Ia menarik nafas dalam, sisa racun dalam tubuh ini tetap membuatnya sakit kepala, tapi dia bisa menahannya rasa sakit itu.

"Nonwha Besar, kamu ini kenapa?" karena melihat dahi Zi An dipenuhi keringat dan ekspresi terlihat sangat kesakitan, Xiao Sun dengan panik bertanya.

Zi An tidak bisa bersuara, ia hanya memegang erat Cincin Perampas Jiwanya, kemudian menggunakan energi terakhirnya untuk menyetrum aliran darah di kaki kiri yang terkena racun.

Efek racun ini tidak akan bisa diatasi dengan cepat, paling tidak perlu waktu delapan hari untuk menawar racun ini dan ia harus meminum obat penawar agar bisa mengeluarkan sisa racun yang ada di tubuhnya.

Sesaat setelah ini, mereka mendengar suara langkah kaki dari luar ruangan.

Seperti tebakan Zi An , Nyonya Linglong dan Xia Waner sudah datang.

Mereka membawa dua pelayan yang gemuk, salah satu pelayan itu pernah mengawasi Zi An berlutut di depan Shen Lou dan hari itu Zi An juga memukulnya, dia juga terus membenci Zi An karena hal ini, saat mendengar perintah Nyonya Linglong, dia langsung mengatakan bahwa ia ingin menjalankan perintah tersebut.

Dia sudah bekerja di sini untuk waktu yang lama, Nyonya Besar juga sangat menghargainya, tapi gadis yang sudah mau mati ini malah mememakinya, ia benar-benar tidak bisa menahan kekesalan karena makian gadis ini.

Jadi saat pintu ruangan rahasia terbuka, tanpa menunggu perintah Nyonya Linglong , pelayan itu berjalan masuk dan menarik rambut Zi An, menyeretnya sampai ke depan pintu, kemudian berkata: "Berlutut, Nyonya ingin memberimu pelajaran."

Xiao Sun menghampirinya, dengan marah berkata: "Lepaskan Nona Besar!"

Xiao Sun tidak tahu kenapa dirinya bisa seberani itu, dia menggigit pergelangan tangan pelayan itu, dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menggigit pelayan itu sampai-sampai pergelangan tangan pelayan itu berdarah.

Xiao Sun bisa seberani itu karena dirinya sudah lama menahan emosi tapi ia tidak mengeluarkan emosi itu sampai menit terakhir, dia menggigit pelayan itu sampai tubuhnyasendiri gemetar, tatapannya sangat tajam, sama sekali tidak seperti gadis penakut seperti sebelumnya.

Pelayan tersebut kesakitan sampai berteriak, lalu satu pelayan lainnya datang menghampiri, dan menendang Xiao Sun dengan sekuat tenaga, Xiao Sun ditendang sampai mulutnya berdarah, tapi dia tidak melepaskan gigitannya, dan malah menggigit pelayan itu semakin kuat.

Zi An merespon, melepaskan tusuk rambutnya, kemudian berjalan tertatih-tatih ke arah mereka, lalu dengan keras menusuk kaki pelayan yang menendang Xiao Sun , pelayan itu berteriak kesakitan, kemudian jatuh ke tanah, darah segar mengalir dari luka tusukan itu.

Melihat ini, Nyonya Linglong merasa kaget, bukankah Zi An sudah meminm arak beracun itu? Kenapa dia masih memiliki tenaga untuk melawan?

Tanpa berpikir panjang, Zi An bergegas membereskan dua pelayan ini, kemudian berdiri menahan pusing di kepalanya dan berlari ke arah Nyonya Linglong.

Nyonya Linglong awalnya berencana untuk menyiksa dan melampiaskan emosinya kepada Zi An sebelum Zi An mati, jadi ia membawa dua pelayan ke ruangan ini, kedua pelayan ini sudah bekerja lama di sini, jadi mereka tahu cara menyiksa seseorang, namun ia tidak menyangka Zi An dan Xiao Sun malah menyerang mereka terlebih dulu.

Dia mundur ke belakang, menatap ekspresi kejam Zi An , lalu dengan marah berkata: "Sudah mau mati, masih beraninya berperilaku semena-mena?"

Zi An dengan dingin tertawa, "Chen Ling Long , yang akan mati bukan aku tapi kamu, kamu kira aku tidak tahu apa-apa mengenai masalahmu dengan Chen Er?"

Wajah Nyonya Linglong menjadi pucat, dengan marah melihat Zi An , lalu berkata, "Apa maksudmu?"

Zi An awalnya tidak yakin, jadi ia menguji Nyonya Linglong dengan bertanya padanya. Ekspresinya yang berubah menunjukkan bahwa tebakan Zi An benar, Zi Andengan dingin berkata: "Apa maksudku? Disaat kamu masih seorang janda, kamu berhubungan dengan Chen Er , lalu kamu hamil, kemudian kamu menggunakan segala cara untuk masuk ke dalam Kediaman Perdana Menteri."

Zi An menatap Xia Waner , "Kamu mengira Perdana Menteri Xia adalah ayah kandung kamu? Tidak, ayah kandung kamu adalahC hen Er , preman yang di Shi Jing itu."

Xia Waner sama sekali tidak percaya, "Kamu kira akan ada yang mempercayai kata-katamu? Katakan saja kebohonganmu ini kepada dewa neraka."

"Jika kamu tidak percaya, kamu boleh tanya pada ibumu." Zi An berkata dingin, antusiasme membuat darahnya mengalir cepat, dia menahan diri, kemudian berpura-pura tenang.

"Aku bunuh kamu!" Tatapan Nyonya Linglong terlihat takut dan benci lalu berteriak, "Pelayan, cepat hukum dia, aku ingin memukul mati putri yang tidak patuh pada ibu tirinya ini."

Zi An tahu tebakannya benar, tidak heran wajah Xia Waner dan Xia Lin sama sekali tidak mirip dengan Perdana Menteri Xia , ternyata mereka bukan anak dari Perdana Menteri Xia.

Zi An menyeret kakinya dengan susah payah, berjalan selangkah demi selangkah ke arah Nyonya Linglong, rambutnya berantakan karena tusuk rambut yang menahan rambutnya itu masih tertancap di kaki pelayan, angin di luar juga masuk ke dalam dan meniup rambutnya, membuat rambutnya semakin berantakan, ia terlihat seperti hantu yang ingin balas dendam, tatapan juga sangat kejam.

Nyonya Linglong juga mundur ke belakang, lalu berteriak, "Pelayan, pelayan!"

Mendengar suara teriakan Nyonya Linglong , dua pelayan pria yang berdiri di halaman bergegas berjalan masuk.

Nyonya Linglong menunjuk Zi An , kemudian memerintah: "Tarik dia keluar dan pukul dia sampai mati!"

Dua pelayan pria melihat Zi An sejenak, kemudian mundur kebelakang karena takut dengan tatapan dinginnya.

Xia Waner dengan marah berkata: "Kenapa kalian diam? Cepat tangkap dia!"

Dua pelayan pria itu maju ke depan hendak menarik tangan Zi An, tapi Zi An malah berlari ke arah Nyonya Linglong dan mendorongnya sampai jatuh, kemudian Zi An mencekiknya dengan kuat.

Kekuatan fisiknya sudah tidak cukup, racun menyebar lebih cepat dari sebelumnya, dia harus menggunakan cara ini untuk menolong dirinya, jika tidak, dia akan mati.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel