Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Prologue

[Azlan Arkan Adelard Putra]

Para Siswi seantro Sma Alexander High School sudah heboh padahal jam masih menunjukkan pukul 06.30. Kehebohan ini didominasi oleh para siswi siswi yang ingin cuci mata di awal tahun ajaran baru.

Ya hitung hitung menghibur diri mereka sendiri.

"Awas gue disini"

"Kaki gue lu injek goblok!"

"Ish minggir"

"Ih ganteng Banget"

Ya, kira kira itulah keributan yg diakibatkan. Oleh, Azlan Arkan Adelard Putra,most wanted Alexander' School.

Tapi seolah tak terjadi apa apa, Azlan dengan sanntai nya berjalan ke kantin memesan makanan lalu memakannya. Tanpa mempedulikan Para Siswi yg sedang heboh didepannya.

Keringat yg membasahi wajahnya menambah kesan Maskulin. Di tambah pakaian yg ia pakai adalah Baju basket, menambah kesan tersendiri.

"Lo gak makan?" Tanya Azlan kepada Devan, sahabatnya yg juga salah satu most wanted.

Devan hanya menggelengkan kepalanya. Tak tau harus merespon apa atas tingkah sahabat kecilnya yg sudah kelewat cueknya.

Mungkin, ia harus mencari resep untuk menyembuhkan penyakit sahabatnya Ini.

*The Cool Possesive*

[Adinda Syakira Azralia Putri]

Seorang Gadis sedang berlari sekuat tenaga. Sesekali ia melirik jam Tangannya.

"Gawat gerbang Al school masih dibuka gak ya??" Gumamnya sambil berlari sekuat tenaga.

Sesampainya didepan sebuah pagar yg megah. Bertuliskan Alexander High School. Ia langsung menerobos gerbang tersebut tak peduli dengan apa yg terjadi.

Hingga tanpa sadar saat melangkah kakinya tersandung batu di sekitar situ

"Aww" rintihnya meringis kesakitan.

Ya, ceroboh. Satu kata untuk seorang Dinda sangat ceroboh.

Bagaimana Tidak di hari pertamanya ia sekolah ia hampir telat. Dan sekarang terjatuh.

Dinda patut dikasih A plus, dirinya meringis menatap nanar tangannya yang terluka akibat terkena batu

Seseorang mengulurkan tangannya, membuat Dinda mengerjap, sedikit terkesima oleh ketampanan paripurna lelaki didepannya.

Dinda menyambut uluran tangan itu untuk berdiri, matanya tak lepas dari pemilik mata elang didepannya.

"Mak--" baru ingin mengucapkan terima kasih ucapan dinda sudah terpotong.

"pake Mata" ucap laki laki itu singkat lalu berlalu pergi meninggalkan Dinda.

Dinda menatap cengo pria itu dalam hati menyumpah nyerapahi dan berjanji ini terakhir kalinya bertemu manusia itu.

"Gue janji ga akan lagi berurusan sama tuh orang dasar ganteng doank muka kayak tembok sekolah"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel