Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

01

Dinda Memasuki kelasnya dengn Wajah di tekuk.

"Lo kenapa?" Tanya seorang gadis dengan paras cantik yg tak lain, sahabatnya.

"Au a kesel gue" Dinda menghembuskan nafasnya kasar

"Pertama, tadi gue udah mau telat, kedua,pas gue udah masukin pagar gue jatoh tersungkur Ren" Dinda melanjutkan ucapannya

Terdengar gelak tawa dari lawan bicaranya membuat ia semakin kesal dan memasang wajah masamnya.

Ya, Renatha Nadya Putri sahabat Dinda dari sejak SD. Tentu tau akan tingkah sahabatnya yg ceroboh ini.

"Ih lo mah ketawa, trus nih ya gue ketemu cowok yg mukanya datar tanpa ekspresi. Trus habis itu irit banget ngomongnya kan gue kesel" Gerutu Dinda.

"Udah, udah kan kita baru pertama masuk sekolah ini kan? Terbebas dari Mos yg cukup menyiksa itu" Ucap Rena.

"Jadi lebih baik kita happy happy aja" sambung Rena.

Dinda hanya menganggukkan Kepalanya.

Rena, benar seharusnya ia jangan merusak Hari pertama sekolahnya.

"Hiii Lagi ngomongin apaan sihhh" Suara seseorang mengejutkan mereka. Dengan sigap mereka menutup kupingnya.

"Buset dah Dhar itu suara atau Toa" Cibir Dinda.

"Sembarangan ya Lo bilangin gue Toa. Lebih Toa juga noh Si Rena" Ucap Dhara tak Terima.

"APA KATA LO!!" Teriakan Geger Rena benar benar merusak pendengaran. Menandingi suara Dhara.

"Sellow woyy sellow" Ucap Dhara santai.

Tak tau Rena sudah menatapnya Tajam.

Ya, Dhara alysya Lizzie sahabat Rena Dan Dinda Juga sajak Smp.

Mereka memang sepakat untuk masuk SMA yg sama dan Pilihan mereka Adalah Alexander High School.

"Woyy Kita semua sekelas kan??" Tanya Rena memastikan.

Dinda mengangguk, tanda mengiyakan.

Begitu Pula dengn Dhara.

"Ok Bagus deh kalo gtu"Ucap Rena.

Dhara,Dinda,dan Rena sama sama kls Ipa F1 yaitu kelas unggulan di sekolah Itu.

Ya, di Alexander School setiap jurusan terdiri dari Lokal A sampai F. Dan F dibagi Pula F 1 dan F 2, dikarenakan F itu kelas unggulan jadi ada dua lokal.

"Eh tadi Lo telat ya?" Tanya Dhara.

"Ya Hampir" Sahut Dinda ogah ogahan sambil mengotak atik I-Phonenya.

"Kok Bisa?" Tanya Dhara.

"Ya, gtu lah Niatnya gue mau ke sekolah naek mobil sendiri tapi gue bimbang mau naik si Pinky atau Redvelvet. Ya jadi gue kelamaan mikir" Sahut Dinda

"Trus.. Trus lo jadinya naik apa?" Kali Ini Rena yg bertanya .

"Pergi ama Sopir gue" Sahut Dinda santai. Satu Jitakan lolos di kepalanya.

Terdengar Ringisan dari Dinda.

"Aw aw ishh.. Loe mah gue gak salah kenapa loe Jitak?" Ucap Dinda dgn tampang tak Berdosa miliknya.

"Dengerin ya Dinda... Buat apa lo Kelamaan mikir mau naek mobil apa? Kalo ujung ujungnya disopirin sopir loe!" Ucap Rena Jengah dgn sahabatnya ini.

"Ya, kan pas gue pikir pikir lebih baik gue dianter sopir aja" Sahut Dinda tak mau kalah.

"Serah anak sultan mah bebas" Rena Pasrah.

Dhara hanya menggelengkan Kepalanya.

"Lo tadi Dari mana dhar?" Tanya Dinda

"Kantin" Sahut Dhara Singkat.

"Ngapain?" Tanya Dinda lagi.

"Berak" Sahutnya. Membuat mata Dinda membola.

"Makanlah. Ya kali gue berak disitu" Sambungnya.

"Ohh kirain" Ucap Dinda sambil menghela nafas lega.

"Buset dah ya kali si Dhara mau berak di situ gila lo ya?" Rena ikut berkomentar.

"Sa--" Baru saja Dinda ingin mengucapkan kalimatnya.

Si Dhara malah memotongnya " tadi ada Cogan loh kakel kita"

"Ishh Potong potong aja kan gue mau ngomong " Omel Dinda tanpa mempedulikan Kata kata Dhara.

Berbeda dgn Rena yg langsung menegakkan badannya. Tanda Tertarik dgn Topik yg akan Dibahas Dhara.

"Hah? Masa? Siapa Dhar?" Tanya Rena Antusias.

"Itu kak Azlan" Ucap Dhara.

"Hah kak Azlan? Gue udah yakin banget pasti Dia." sahut Rena

"Trus?? Ada siapa lagi?" Tanya Rena.

"Ya itu sama Most wanted lainnya ada kak Adit, trus kk Devan trus kak-" Kata Dhara Terpotong.

"Yaa tadi tuh ada kk DEVAN ganteng banget sumpah" ucap Mela tiba tiba muncul ntah dari mana.

"Yaelah Mel lebay amat." Cibir Dinda.

Mela tak menghiraukannya.

Melanie Fayza Lena atau yg biasa Dipanggil Mela. Juga merupakan genk Dinda Dkk. Mereka bertemu saat Mos kemarin.

"Mereka idaman banget ya" ucap Mela

"Banget" Sahut Dhara.

Rena mengangguk ngaguk antusias.

Sedangkan Dinda acuh tak acuh dgn yg mereka Bicarakan.

Ya, Dinda memang kurang Tertarik dengan apa yg mereka bicarakan.

cogan apanya orang masih gantengan juga pacar fiksinya di dunia orange. Mending dia maraton film aja iya ga sih?

~~The Cool & Posseive kakel~~

Kelas  10 Ipa  F 1 hari ini sedang mendapat giliran pelajaran Olahraga.

Pelajaran yg paling tidak disukai Rena Dan Dinda. Mereka lebih memilih mengerjakan Tugas Mtk Seabrek dari pada harus olahraga.

Ya, mereka itu mageran, alias males gerak.

Tak lama Bel Berbunyi. Pertanda Istirahat.

"Ok,karna bel sudah berbunyi silakan kalian istirahat.Bapak tinggal dulu. Bapak akhiri Assalamualaikum"kta terakhir Pak Yaya

Kta terakhir?parah nih author nyumpahin guru yg tak berdosa ini menghadap ilahi dan mengucapkan kata terakhir.

Hehe maafkanlah Authormu ini pak,Hanya kta2 inilah yg terlintas dipikiran Author dan memang author kurang suka guru olaraga.

-Author

"Yes....!!!!horeeeee"Dinda berteriak sambil loncat loncat. Kayaknya Dia gk sadar klo dia kyk orang utan.

"Ehh,lu knp?ha?wkwwk. kayak Topeng monyet yg lagi joget-joget karna denger alunan musik"Satya mengejek Dinda sambil diiringi tawa.

Satya tuh temen sekelasnya, baru kenal tapi hobinya nyolot. Bingung Dinda tuh. Nih orang emang mulutnya ga di sekolahin apa gimana.

"Rese lu urusin aja noh hidup loe blewekk" Jutek Dinda.

"Kantin yuk" ajak Dinda tanpa mengiraukan Satya yg mengoceh.

"Yuk" Sahut Dhara dan Rena.

Mereka pun berjalan ke kantin smbil bercanda Ria. Tanpa mempedulikan bahwa saat ini mereka melewati Lapangan Voli.

Tiba Tiba..

Tuing...

Bola voli melayang kearah mereka tepatnya Dinda .

Dinda yg menyadari itu berancang ancang untuk memukul Bola itu.

Ya, walaupun ia tahu bahwa itu mustahil. Tapi ia sudah bersiap siap

Menutup matanya.

1...

2 ..

3. ..

Tak terjadi apa apa?

- Batin Dinda.

Saat ia buka matanya laki laki memakai baju olahraga dgn keringat bercucuran lalu wajah yg Datar

"Lain kali hati hati" Ucapnya Singkat .

Lalu berlalu meninggalkan Dinda yg Cengo dibuatnya.

'Lagi?' Batin Dinda.

"Lo gpp?" Tanya Rena khawatir, matanya hanya terfokus pada sahabatnya sampai tidak sadar bahwa barusan ada pria tampan.

Dinda hanya menggelengkan kepalanya.

"Ke kantin aj yuk" Ajak Dhara.

Dan mereka lanjut berjalan ke kantin.

Sesampainya dikantin mereka memilih tempat legendaris yaitu paling Pojok.

Lalu memesan makanan Mereka.

Mereka memilih kantin bawah berhubung dekat Lapangan.

"EH SUMPAH TADI GUE KAGET BANGET ANJIR LO DITOLONG KAK-" lengkingan suara Dhara langsung terhenti kala seseorang datang dengan membawa sebuah buku

"Heh tugas Lo nih sekretaris kelas yang baru, awali dengan tugas baru" Fajri melempar Buku harian kelas ke Dhara membuat gadis dengan kacamata itu memberengut sebal.

"Kan bisa nanti harus banget ya sekarang"

"Harus" Sahut Fajri santai pemuda itu berjalan melewati meja mereka sebelumnya mengucapkan kalimat yang membuat Dhara sumpah serapah "Itu pak Yaya belum tanda tangan kalau Lo gak minta sekarang, siap siap aja Lo sebagai sekretaris diomelin wali kelas kita"

Dhara menghentakkan kakinya terpaksa berpamitan dengan teman temannya menghentikan niatnya untuk bergosip.

"Dadah Dhara" Rena tertawa bahagia melihat temannya itu kesusahan

"Lagian tuh anak kerjaannya cogan mulu deh"

Dinda mengindikkan bahunya dalam hati menyetujui yang diucapkan Rena

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel