04
Pagi pagi Dinda sudah sarapan dan stand bye di meja makan.
"Pa,Ma Dinda berangkat sekarang ya"sambil menyium punggung tangan kedua ortunya
"Ya,hati hati sayang"ucap keduanya
"Kak Dinda pergi dulu ya.Dahh"
"Bye."jawab singkat kakaknya.
Dinda berjalan santai ke Garasi mobil untuk mengambil Mobilnya. Rencananya ia akan Naik Redvelvet. Ya itu adalah nama Mobil ia.
Mobil Ferrari F60 Amerika berwarna Merah metalik ini dinamakan Redvelvet. Aneh itulah Dinda
Dinda melajukan mobilnya ke sekolah dengan kecepatan Normal. Ia tak perlu menggunakan Kecepatan tinggi selain karena mobil ini memiliki kecepatan yg sangat Tinggi juga karena hari masih Pagi.
Tiba tiba...nguingggg.
Mobil dengan kecepatan penuh menyalip mobilnya.
"Eh,kurang ajar amat tuh orang. Awass klo ketahuan gue mati lo" umpatnya ia sngat jengkel .
Bagaimana tidak ia terkejut dan bagaimana jika ia menabrak.
Sampailah dia disekolah tepatnya sekarang ia berada di parkiran sekolah.
"Huft" ia menarik nafas. Setelah itu langsung ke kelas.
"Hello,everybody"sapa Dinda
"Ihh,lo din ngagetin aja "ucap Mela. sedangkan Dinda hanya tersenyum.
"Uuu, gak malu datang datang langsung buat orang kaget"teriak seseorang di meja seberang yg tak lain si cari Rusuh Satya.
"Bodo amat terserah gue.Rese lu."balas Dinda
"Biasa aja keles gk usa nyolot"ucapnya
"Lo tuh yg gak usa nyolot pagi pagi udah bikin kesel. Lo liat tuh si Satria adem adem ayem aj gak kayak lo. Kayak monyet lepas"ucap Dinda sambil terkekeh geli dengn ucapannya sendiri. Seketika semuanya tertawa lepas. tidak dengan Satya yang misuh misuh sendiri
"Ekhemm" wanita paruh baya didepan pintu menghentikan perdebatan. Seketika kelas hening kayak kuburan.
"Kalian ini bukannya literasi malah berisik. AMBIL BUKU KALIAN CEPATTT"ucap bu mira. Yang membuat semua kalang kabut berebut buku Literasi
"Baiklah baca dengan tenang, ibu ingin mengecek kelas lain.Ingat kalian murid teladan jadi harus memberi contoh yg baik"ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan kelas 10F
"Eh,Din koperasi yuk!"ajak Mela dgn wajah devilnya.
"Kita kan disuruh literasi dari Bu Mira?"tanya Dinda
"Yuk!!"tiba-tiba Rena nimbrung
"Uda biarin kita gak usa literasi lagian kan kita dapat piket jaga koperasi"jelas Mela
"Yaudalah yuk"
"Yuk"ucap Mela,Rena dan Dhara
Sampailah mereka di koperasi. Baru saja mereka sampai sudah bnyk yg ngerubutin koperasi alat tulis itu.Bnyk yg beli kertas ulangan,pulpenlah,pensil macem2.
"Ehh,kalian kenal gak sama Kk Egi?"tanya Rena tiba tiba
"Kenal,emangnya kenapa?"Mela nanya balik
"Kenal"jwb Dinda dan Dhara
"Gak gue nanya aja."Rena
"Lo suka ya?"tnya Dinda
"Sama siapa?"Rena nanya balik
"Kk Dikalah masa pak supriyatin"jawab Dinda
"Dika mana?"tnya Dia lagi
"Kk Egi Dwi Prandika"jwb Dinda
"Oh,gak cuman kagum aja"jawab Rena
Semuanya ber-oh ria. Yg membuat Rena jengkel.
"Au a lu pda ngeselin gue curhat gak di tanggepin"Ucap Rena
"Terus kita harus ap?"tnya Dhara
"Au a gelap"jawab Rena
"apaan dah orang terang gini ya kan dhar?" Dinda menyikut lengan Dhara untuk mendukungnya Dhara pun mengangguk mendukung Dinda.
Tiba tiba ada seseorang yg membuat Dinda Galfok a.k.a gagal fokus
Laki laki berwajah Dingin dan Datar tanpa ekspresi.
"Pulpen" Ucapnya Datar ke mereka.
"Ini" Ucap Dinda singkat sambil memberikan Pulpennya.
"Kembalian ambil aj" Ucap Laki laki itu Dingin.
Cengo.
Setelah jam literasi habis mereka ke kelas dan belajar seperti biasaa.
~~TC&PK~~
Hari ini adalah Pelajaran seni Budaya yaitu Mrs Jasmine.
"Ok anak anak kemarin Miss sudah mengajarkan kalian Not balok. Jadi miss ingin kalian.." Miss Jasmine menjeda ucapannya.
Membuat murid murid menebak apa yg akan diucapkannya setelah ini.
"Membuat Not balok sendiri" Ucap Miss Jasmine.
Membuat semua Murid heboh.
"Bu individu?" Tanya Saikan.
"Iya" Balas Bu Jasmine.
"Hah kok sendiri sih Bu kelompok aja ya ya" Komen Devan.
"Gak kalian sendiri aja kalo kelompok nanti gk bakal kalian bikin tuh tugas" Sahut Miss Jasmine.
Azlan benar benar bingung dgn jalan pikir guru senbudnya ini. Bukankah Jika dikerjakan secara individu akan banyak yg tidak mengerjakannya? Dgn alasan yg bermacam macam.
Ntahlah ia sangat Malas berfikir hal seperti Itu.
"Aduh Miss" Gerutu Naya dgn wajah Frustasi.
Lagi dan lagi ia tak peduli dgn tingkah teman teman kelasnya itu .
"Lan lan" Panggil Seseorang secara bisik bisik.
Ia dapat menebak siapa yg memanggilnya siapa lagi kalo Bukan Devan.
"Hmm" Azlan menyaut hanya dgn deheman.
"Kerjain Sama sama ya Nanti" Ucap Devan Bisik Bisik.
"Hmm" Sahut Azlan.
"Ok sepp, nanti gue kasih Tau si Egi. Dia kan jago Musik"Ucap Devan .
"Ya serah Lo" Ucap Azlan.
Membuat Devan mengacungkan Jempol lalu menyengir kuda.
"Miss kasih waktu selama seminggu. Miss rasa itu waktu yg cukup lama" Ucap Mrs Jasmine.
"Ya miss masa cuman seminggu cepet amat" Komen Si Budi.
"Kamu nih kerajaannya protes aja" Ucap Miss Jasmine
"Miss Pergi dlu ya. Kalian pikirkanlah Dulu" Ucap Mrs Jasmine.
Setelah itu berlalu pergi meninggalkan Ruang 12 Ipa D.
"Gila gak kita disuruh buat begituan" Ucap Devan Heboh di sudut kelas.
Ya saat ini Para most wanted sedang berkumpul di Pojok kelas.
"Biasa ae cuman getoh doank" Ucap Egi Santai
"Ya Loh mah enak Berbakat sama yg gtuan lh gue sa ae Loh" Gerutu Devan.
Azlan Hanya Diam menyaksikan Tingkah temannya yg berbeda beda.
Adit? Ia sibuk merapikan Jambul Badai nya.
"Gak nyangka gue makin ganteng ajah" Gumam Adit.
Membuat Teman temannya langsung Ingin muntah seketika.
"Duh duh Van gue mau muntah Pelangi nih" Cibir Egi.
"Iyah Lo mah mendingan mau muntah Pelangi lah Gue mau pingsan seketika" Cibir Devan.
Dan seketika Egi dan Devan bertos Ria lalu Ketawa Ria.
"Sirik ae lo" ketus Adit.
"Bacoddd" Sahut Devan Dan Egi bersamaan.
"Ngaca Dit" Kali ini Bukan Devan atau Egi yg mencibir Adit melainkan Azlan.
"Sirik ah Lo Pada"Sahut Adit kesal karna Teman Temannya.
"Bro gue dah nemu calon gebetan Baru nih" Ucap Devan.
"Aduh Dev Dev siapa lagi yg lo jadiin Korban PHP?" Ucap Egi sambil mengelus ngelus Dadanya.
"Anak ku jangan seperti Itu. Ibunda Tak pernah mengajarkanmu seperti itu." Adit mengucapkannya sambil menutup kepalanya dgn Sapu Tangan Sabrina.
"Ih Adit Sapu tangan Gue bau nanti" Omelin Sabrina sambil menepak lengan Adit.
"Ih Pelit amat sama sapu tangan Doang " Cibir Adit lalu melemparkan sapu tangannya.
"Biarin" Ucap Sabrina.
"Belegek dasar" Cibir Devan
"Siapa van?" Tanya Azlan
Ya, setidaknya Devan bersyukur masih memiliki Teman yg waras.
"Itu Adek kelas " Sahut Devan dengan Bangga.
"Kirain" Ucap Azlan
"Kirain apa ??" Tanya Devan
"Tante - Tante " Ucap Azlan Santai.
Plak!! Bagaikan Tamparan di wajah Devan. Ternyata ia tidak memiliki teman yg waras barang sedikitpun.
"Ih sekate kate lu ya emg gue apaan mainnya Tante²" Ucap Devan tak Terima .
"Bisa aja" Sahut Azlan.
"Ih LU KALI" ucap Devan. Azlan hanya mengindikkan Bahu.
Ia Pun membuka Hanphonenya dan memasang Earphonenya.
Lebih Baik ia mendengarkan Musik dibandingkan Guyonan Receh Teman temannya Itu.
Kelas 12 D benar benar Sangat Riuh sekarang. Ada yg menonton Live streaming Di pojok sebelah Kiri.
Ada yg Nyanyi nyanyi bak konser Di panggung megah.
Ada yg sibuk ngegombalin cewek. Modusin Cewek. Dan Berbagai aktivitas Lainnya.
Tapi tak ada sama sekali yg menarik hati Azlan. Sehingga ia hanya bermain Ponsel smbil mendengarkan musik.
Sedangkan Sahabat sahabatnya sedang sibuk masing- masing . Sibuk dengan Guyonan Mereka. Tak Jarang suara Tawa mereka memenuhi seisi Ruangan.
Dari pada di sini membuat kepala ia pusing lebih baik ia keluar.
Ia pun keluar kelas dgn earphone yg masing terpasang, dan tangan di saku Celana. Mulutnya tak berhenti mengunyah Permen karet.
Ia awalnya berniat ke Ruang Osis tapi, ia putuskan Untuk Ke Rooftop saja.
Ia berjalan tidak terlalu jauh. Karena kelasnya berada dilantai 4 dan Rooftop dilantai 5.
Saat melewati Koperasi Siswa ia menjadi teringat akan sesuatu yang dia lupa membeli Pulpen. Sehingga membuat ia Singgah Ke koperasi tsb terlebih Dahulu.
Setelah dari koperasi ia langsung menuju Rooftop.
Ia langsung mendaratkan Bokongnya ke kursi yg sudah disediakan Di situ.
'Perasaan Adkel tadi kyk pernah liat ya sebelumnya ' Batinnya.
Memikirkan Seorang siswi yg tadi sempat ia temui saat dikoperasi ia rasa pernah melihatnya sebelumnya.
Ntahlah ia tak perlu ambil Pusing.
Yang terpenting saat Ini ia harus menenangkan Pikiran dulu
Jadi,ia memutuskan Untuk tidur di Rooftop saja selagi kelasnya Jamkos
