Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Pernikahan Kontrak

Beberapa hari telah berlalu sejak Ruby mendapatkan ingatannya kembali dan dokter sudah mengizinkannya untuk keluar kamar. Hal pertama yang Ruby mendengarkan berita baik itu adalah menemui sang kepala keluarga atau ayahnya di ruang kerjanya untuk meminta pembatalan pertunangan yang di undur. Ruby mengingat jelas kalau dia sangat jarang berinteraksi dengan ayahnya, sebab dia sejak kecil membuntuti tunangannya oleh karena itu dia sangat ragu untuk berbicara mengenai pembatalan pertunangan secara tiba-tiba ini.

"Nona, Tuan menyuruh Anda untuk masuk ke dalam ruangan," ucap seorang laki-laki paruh baya yang membuka pintu besar yang berada di depan Ruby yang ragu untuk mengetuk pintu sejak tadi berdiri

'Bagaimana dia tau kalau aku akan datang menemuinya?' tanya Ruby di dalam hatinya dengan tatapan bingung sambil berjalan masuk ke dalam ruangan yang besar dan mewah

Terlihat sesosok laki-laki paruh baya dengan wajah yang tidak terlihat sama sekali ada perubahan menjadi lebih tua sedang sibuk menandatangani tumpukan dokumen yang berada di atas mejanya. Ruby yang berjalan masuk ke dalam ruangan langsung memberikan hormat, kemudian diam menatap sosok laki-laki di depannya hingga sosok itu mendongakkan kepala menatap lurus ke arah Ruby yang diam. Walaupun Ruby terlihat begitu pendiam, tetapi di dalam hatinya dia sedang berusaha mencari topik pembicaraan untuk basa-basi sebelum akhirnya dia mengatakan keinginannya.

"Ruby, bagaimana keadaanmu saat ini? Dan apakah kamu mengetahui siapa orang yang mencoba membunuhmu?" tanya sosok laki-laki paruh baya itu dengan tatapan serius ke arah Ruby yang diam

"Aku sudah lebih baik sekarang dan tentang racun itu aku tidak mengetahui siapa orang yang mengincarku,"

"Tetapi, aku sadar jika banyak orang yang mengincar nyawaku karena perbuatanku,"

"Maafkan aku karena sudah membuat banyak keributan dan memberikan banyak masalah untuk ayah selama ini," ucap Ruby dengan senyuman yang lembut sambil menundukkan kepalanya meminta maaf

"Tidak apa-apa sudah sewajarnya seorang ayah untuk melindungi anaknya, jadi ini bukan masalah besar," ucap sang ayah yang bangkit dari kursinya dan mengelus-ngelus lembut kepala milik Ruby yang masih menunduk

"Anu... Itu aku memiliki sebuah keinginan apakah aku boleh memintanya?" tanya Ruby dengan mendongak menatap dengan tatapan serius ke arah sang ayah yang lebih tinggi di jawab dengan anggukan

"Aku ingin membatalk-"

"Itu tidak bisa dilakukan, karena itu adalah permintaanmu sewaktu kecil jadi tidak mungkin bisa di batalkan," sela sang ayah dengan galengan kepala

Ruby yang mendengarkan itu langsung tertunduk suram keluar dari ruangan kerja sang ayah tanpa mengatakan selamat tinggal. Ruby kembali ke kamarnya dan mulai menulis berbagai macam ide untuk memutuskan pertunangannya dari cara mudah sampai ekstrem, semua dia tuangkan ke dalam bukunya hanya untuk hidup dengan baik di masa depan selagi masih ada kesempatan untuk dirinya berubah. Ditengah-tengah dia menulis ide terlintas sebuah organisasi yang bisa dia gunakan untuk membantu ide gilanya membatalkan pertunangan yaitu guild informasi.

Tanpa pikir panjang Ruby mengambil jubah bertudung dan diam-diam pergi meninggalkan rumah melalui lubang di tembok besar yang tertutupi semak-semak, ke alun-alun kota yang jaraknya berada tidak jauh dari mansion keluarganya. Sesampainya di kota Ruby mencari gang-gang sepi dan gelap, karena di sana dia akan menemukan sebuah bangunan tua yang besar. Bangunan besar itu adalah tempat perjudian ilegal yang memiliki guild informasi jika mengetahui kata sandinya, sebab Ruby mengetahui kata sandi itu mudah untuk dirinya masuk ke tempat seperti itu.

'Aku tidak menyangka kalau aku bisa masuk ke dalam tempat ini dengan sangat mudah dan ternyata banyak juga bangsawan yang datang ke tempat seperti ini, walaupun mereka menyamar,'

'Tetapi, itu masih sangat mencolok,' ucap Ruby di dalam hatinya menatap orang-orang yang sangat senang melakukan pertaruhan dan penderitaan orang lain

"Nona, bagaimana kalau Anda mencoba ikut bermain?"

"Pasti Anda akan cepat menjadi kaya jika Anda bermain," ucap seorang pelayan perempuan yang tiba-tiba saja menghampiri Ruby yang menggunakan tudung dengan senyuman yang ramah

"Humm... kalau begitu bisakah aku memesan teh Licorice dengan tiga kotak gula?" ucap Ruby ke pelayan perempuan langsung membuatnya dipandu ke lantai paling atas di bangunan itu

"Silakan masuk nona, tuan kami ada di dalam ruangan," ucap pelayan perempuan sambil membuka pintu

Terlihat sebuah ruangan yang cukup mewah dengan sesosok laki-laki bertopeng dan bertudung duduk di kursi dengan senyuman yang ramah seperti memang menunggu dirinya datang. Ruby yang melihat senyuman itu sesaat merasa tidak asing dengan sosok yang ada di depannya, tetapi dia mengalihkan pemikiran itu sebab tunangannya tidak mungkin berani melakukan sesuatu yang ilegal. Ruby jadi berpikir mungkin saja kebetulan memiliki senyuman yang sama persis.

"Apakah kerahasiaan informasi pelanggan di sini benar-benar terjamin?" tanya Ruby dengan nada yang dingin

"Tentu saja nona, karena kepercayaan bisnis dibangun oleh kerahasiaan bukan?" ucap sosok laki-aki bertudung dengan bersemangat dan senyuman ramah

"Kalau begitu ini semua adalah rancangan pembatalan pertunanganku, tolong buat rumor seperti yang tertulis dan kalau bisa tolong carikan aku laki-laki dengan ciri-ciri yang tertulis," ucap Ruby menyerahkan sebuah gulungan kertas kepada sosok laki-laki bertudung di depannya sambil membuka tudungnya

Sesaat sosok laki-laki bertudung membelalakkan mata terkejut melihat sosok wajah gadis di balik tudung, tetapi kemudian dia membuka gulungan itu dia lebih terkejut lagi karena semua isinya adalah kata-kata yang akan menjatuhkan martabat sosok gadis di depannya. Beberapa menit berlalu sejak laki-laki bertudung membaca semua isi gulungan itu, kemudian menatap lurus ke arah Ruby seperti tatapan tidak percaya. Tentu saja tidak akan ada yang percaya jika gadis kejam keluarga duke Middlemist saat ini menginginkan rencana buruk untuk membatalkan pertunangannya sendiri.

"Nona, apakah Anda yakin dengan isi ini semua? Bukankah Anda dirumorkan mencintai sang Duke muda Cereus? Kenapa tiba-tiba Anda ingin membuat rumor perselingkuhan Anda sendiri demi pembatalan pertunangan?" tanya sosok laki-laki itu dengan tatapan yang penasaran dan nada yang terdengar tidak terima

"Aku memiliki alasanku sendiri yang pasti,"

"Dan apakah kamu takut dengan keluarga Duke Cereus hingga ragu seperti itu? Tapi aku yakin dia juga tidak akan dengan senang hati membatalkan pertunangan ini, karena rumor buruk dan laki-laki yang menjadi suamiku telah menodai pertunangan yang telah di rencanakan," ucap Ruby dengan tatapan penuh kepercayaan diri tanpa ragu jika nantinya itu akan berdampak buruk dengan dirinya

"Baiklah saya akan membuat kontraknya dan untuk laki-laki yang Anda inginkan ini bebas siapa saja bukan asalkan memenuhi kriteria Anda?"

"Iya, benar asalkan dia ingin menjalin pernikahan kontrak denganku selama satu tahun ke depan,"

'Akhirnya setelah ini aku bisa hidup tenang, tetapi entah kenapa aku merasa kalau ini belum akan selesai?'

'Apakah aku akan di hukum mati di depannya nanti?'

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel