Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1 Ambang Kematian

Di sebuah kerajaan terdapat lima keluarga Duke yang berpengaruh dan setia kepada kerajaan yaitu keluarga Cereus, Orchid, Vine, Lith dan Middlemist. Kelimanya adalah fondasi kerajaan di dalam bidang militer, politik, ekonomi, hukum dan medis. Tetapi, di antara kelima keluarga ada satu keluarga yang memiliki reputasi buruk yaitu keluarga Duke Middlemist lebih tepatnya sang putri pertama keluarga Middlemist yang terkenal sering bertindak gila jika ada perempuan yang mendekati tunangannya, dia tidak segan-segan dia permalukan atau bahkan menyiksanya sampai tunangannya sendiri muak untuk selalu bersama dengannya.

"Nona, tuan Duke tidak bisa menemui Anda karena beliau sedang mengurus pekerjaan penting dengan nona Saint."

"Jadi silakan kembali di lain waktu," ucap seorang laki-laki yang bertugas menjaga pintu dengan tubuh gemetaran ketakutan sambil membungkuk hormat sembilan puluh derajat ke arah sosok perempuan yang ada di depannya

"Oh... Jadi maksudmu kamu sedang melindungi perselingkuhan tunanganku yang beberapa hari lagi pernikahan kami akan di laksanakan? Apakah begitu?"

"Aku ini putri keluarga Duke Middlemist," ucap seorang gadis berambut hitam mata merah mengerutkan kening kesal kepada sosok laki-laki yang gemetaran membungkuk di depannya

"Tidak nona, bukan seperti itu,"

"Tetapi ini adalah pesan dari sang Duke Cereus untuk tidak mengganggu dirinya yang sedang dalam pertemuan penting," ucap sang penjaga pintu itu dengan gemetaran tidak berani menatap mata sang gadis yang emosi

Tiba-tiba terdengar suara pecahan gelas dari dalam ruangan Duke membuat sang gadis berambut hitam bermata merah langsung membuka pintu ruangan dengan paksa, terlihat sesosok laki-laki yang bertopeng sedang memegang tangan terluka milik gadis berambung emas. Sang putri keluarga Duke Middlemist itu menggigit bibirnya dengan erat dan tangan terkepal, karena melihat sesuatu yang tidak terduga di depannya. Dia tidak percaya melihat sang tunangannya yang begitu dingin dan kejam itu, menaruh rasa khawatir kepada gadis berambut emas itu. Selama ini dia selalu memberikan perhatian kepada sang tunangan, walaupun tunangannya di duga memiliki bekas luka bakar akibat peperangan tetapi karena cinta yang dia miliki dengan tulus dia menginginkan pertunangan yang di tentukan oleh selembar kertas dari raja.

"Tuan Duke, apakah perlu kamu mengkhawatirkan tangan gadis itu? Dibandingkan untuk bertemu denganku?"

"Aku tau gadis ini pasti datang untuk menggoda dirimu bu-"

"HENTIKAN MULUTMU YANG BERBICARA OMONG KOSONG ITU,"

"DIA DAN AKU HANYALAH PARTENER BISNIS DAN TIDAKKAH KAMU BISA MENGERTI POSISIMU DENGAN BAIK NONA MIDDLEMIST ,"

"KITA HANYA BERTUNANGAN DI ATAS KERTAS ATAS PERINTAH RAJA DAN MENIKAH SEBATAS KEPENTINGAN MASING-MASING," teriak sosok laki-laki bertopeng itu dengan tatapan yang dingin membuat gadis berambut hitam terdiam dan menunduk kesal

Merasa tidak tahan sang nona keluarga Middlemist keluar dari ruangan itu dengan berlari menahan air matanya yang akan meruntuhkan temboknya, dia merasa tidak salah jika dia meminta perhatian dari tunangannya walaupun hanya berada di atas kertas yang diperintahkan oleh seorang raja, karena kedua orang tuanya juga saling mencintai, walaupun di masa lalu pada awalnya tidak ada rasa sama sekali. Sang nona itu berlari menuju kereta kudanya dan pulang ke rumahnya, sesampainya kereta kuda itu di mansion keluarga Middlemist, dia berlari masuk ke dalam kamarnya membuat semua pelayan langsung mengerti tentang apa yang terjadi, jika sang putri duke ini akan menangis tersedu-sedu, sebab bukan satu atau dua kali terjadi. Para pelayan berpikir untuk membiarkan sang nona sendirian, di dalam ruangan untuk menenangkan diri.

"Kenapa dia selalu memperlakukan aku dengan begitu dingin?"

"Sudah jelas aku sudah berusaha yang terbaik supaya aku di aku olehnya dan aku juga sudah menerima apa adanya tentang dirinya, tapi kenapa tidak ada sedikit pun perubahan di dalam hatinya untukku," ucap gadis itu dengan suara yang serak dan air mata yang terus mengalir hingga akhirnya gadis tersebut tertidur

Keesokan harinya mata milik sang putri keluarga Duke Middlemist bengkak dan kepalanya sakit, karena menangis terlalu berlebihan. Ketika sang putri Duke bangun, semua pelayan sangat sibuk dan terburu-buru karena mereka harus melakukan dengan sempurna untuk melayani tanpa kesalahan.

"Nona, teh hari ini adalah teh chamomile yang bagus untuk mengurangi sakit kepala nona," ucap seorang pelayan yang memberikan cangkir teh hangat kepada sang putri keluarga Duke Middlemist

Tanpa pikir panjang sang nona keluarga Middlemist langsung menyeruput teh yang di berikan. Tetapi baru beberapa teguk teh yang masuk ke tenggorokan tiba-tiba saja sang nona muda itu memuntahkan darah merah dengan pandangan yang perlahan-lahan menjadi buram sampai pada akhirnya. Semua pelayan membelalakkan mata terkejut melihat yang terjadi di depan mereka, di saat itu juga panik menyelimuti mereka karena nyawa seseorang telah berada di ambang kematian.

'Ah... Aku tidak menyangka aku akan mati seperti ini,'

'Tetapi, aku rasa ini tidak buruk juga mati sebelum pernikahan yang tidak di inginkan olehnya,' ucap sang gadis perlahan-lahan menaikkan sudut bibirnya dengan mata yang perlahan-lahan tertutup

Namun sebelum sang malaikat pencabut nyawa menarik jiwanya dan membawa ke persidangan, semua ingatan asing masuk ke dalam kepalanya, dari mulai kehidupan sampai kematian yang membuatnya langsung mengerti kalau ternyata jiwanya bereinkarnasi ke dalam novel yang dia baca sebelum kematiannya. Ruby Middlemist seorang karakter antagonis yang mati ditangan sang Duke Cereus suaminya, karena berselingkuh dengan seorang pangeran untuk meruntuhkan keluarga Cereus. Setelah semua adegan ingatan di tunjukkan kepada dirinya, muncul cahaya terang yang menyinari pandangannya membuatnya langsung memejamkan matanya dan dii saat yang sama itu dia mendengarkan mendengarkan suara-suara yang tidak asing.

"Nona telah sadar, cepat panggil dokter," ucap seorang pelayan dengan lantang keluar ruangan kamar milik sang nona

'Aku tidak mati padahal tidak masalah jika aku mati lebih dulu sebelum yang ditentukan oleh takdir,'

'Toh, pada akhirnya tidak akan peduli kepadaku...' ucap Ruby di dalam hatinya sambil menatap sekeliling ruangannya

'Tetapi, aku rasa tidak buruk bisa hidup kembali hanya perlu membatalkan pertunangan dan kemudian aku bisa hidup bebas karena sekarang aku sudah mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan,' ucap Ruby lagi di dalam hatinya sambil menatap ke arah luar pintu balkon

Tidak lama kemudian, dokter datang untuk memeriksa tubuh milik Ruby yang membuat sang dokter terkejut, sebab Ruby dalam keadaan baik-baik saja hanya perlu beristirahat dan tidak ada tanda-tanda racun lagi di dalam tubuhnya. Menurut dokter itu hal yang hampir mustahil, karena itu adalah jenis racun yang cukup mematikan apalagi dengan dosis yang cukup tinggi. Seketika berita mengenai kebangkitan Ruby dari ambang kematian menyebar hingga ke mansion Duke Cereus yang sibuk saat ini.

"Aku dengar pernikahan kalian di undur karena putri keluarga Middlemist keracunan dan saat ini dia telah sadar dari ambang kematiannya,"

"Walaupun, dia sering melakukan hal yang kejam dan jahat, saat ini dia sedang berada di atas tempat tidur saat ini,"

"Apakah kamu tidak ada niat untuk mengunjunginya Richard?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel