Pustaka
Bahasa Indonesia

Tawanan Tuan Jefri

118.0K · Tamat
Listya
111
Bab
8.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Jefri, yang melakukan penyerangan ke mansion Jek, karena suatu alasan. Tetapi tanpa Jefri ketahui, Jek sudah kabur melalui pintu rahasia. Jefri menemukan Caroline yang sebenarnya adalah wanita yang dijual kepada Jek oleh bibi Caroline. Jefri yang mengira jika Caroline adalah istri atau tunangan Jek, akhirnya membawa Caroline pulang ke mansionnya untuk dijadikan pembalasan dendamnya dan karena tubuhnya yang bohay membuat Jefri lepas kendali dan melakukan hubungan suami-istri. Tetapi suatu ketika Jefri mengetahui identitas Caroline dan ingin melepaskan Caroline tetapi karena cinta sudah mekar di hati Jefri, Jefri mengurungkan niatnya dan berniat menikahi Caroline. Tetapi semua itu sudah terlambat karena Caroline sudah pergi keluar negri tanpa mengetahui jika dirinya sudah mengandung buah hati Jefri.

RomansaBillionaireOne-night StandKeluargaPernikahanCLBKWanita CantikMengandung Diluar NikahTuan MudaSalah Paham

1. Awal mula

suara tembakan pistol terdengar di mana mana, darah segar mengalir dari mayat-mayat yang tergeletak di mana-mana. Suara rintihan kesakitan terdengar di seluruh mansion.

"Cepat katakan di mana Jek berada?!" tanyanya dengan nada tinggi.

Anak buah Jek, ketakutan saat merasakan hawa membunuh di sekitar Jefri. Jefri kesal karena anak buah Jek tidak menjawabnya, dengan wajah yang sudah merah padam langsung menembakkan peluru di kepalanya.

Anak buah Jek meninggal di tempat tubuhnya jatuh ke lantai dengan darah yang mengalir deras dari kepalanya.

*

*

*

Sedangkan di sisi lain, Jek sedang menikmati pemandangan yang begitu indah. "Hahaha, tidak sia-sia aku membuang uangku dengan membelimu, kau ternyata tidak hanya cantik tapi bodimu juga sangat bagus, hahaha," tawa Jek terdengar di seluruh ruangan kedap suara itu.

Jek terus menatapi perempuan yang tidur dengan menggunakan baju transparan itu, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, terutama bagian dua gundukan yang terlihat sangat besar.

Jek ingin memegang gumpalan daging yang ukurannya melebihi rata-rata wanita pada umumnya. "Sangat kenyal," gumam Jek.

Tetapi saat tangan Jek yang satunya juga ingin meraih benda kenyal itu, Jek mendengar suara keributan dari luar kamarnya.

Dengan marah Jek keluar dari kamarnya, begitu Jek membuka pintu kamar, Jek dikagetkan dengan pemandangan yang mengerikan. Semua bawahannya tergeletak tak bernyawa di lantai mension.

Jek mencium seluruh mansion berbau darah, terdengar suara jeritan kesakitan di lantai bawah. "Ada apa ini?" gumam Jek bertanya tanya.

Jek berjalan perlahan menuju balkon dan pandangannya tertuju pada satu pria.

Mata Jek melotot kala melihat Jefri menendang anak buahnya sampai terpental mengenai dinding. Jek gemetar, ia tak menyangka jika Jefri akan datang untuk melakukan balas dendam.

Siapa yang tidak takut melihat Jefri ketua dari kelompok mafia yang paling ditakuti di Asia. Karena tidak ada yang berani menandingi kekuatan dari kelompok Dragon Black itu.

Ketua dari Dragon Black terkenal akan kekejamannya, ia tidak akan mengampuni siapa pun yang berani menyinggungnya.

Jefri terkenal akan sifat dinginnya dan juga tak tersentuh oleh para wanita kecuali adik perempuannya.

"Di mana Jek brengsek itu?!" teriak Jefri dengan wajahnya yang sudah merah padam.

Jek tersadar dan segera berlari keluar dari mansion melalui pintu rahasia di mansionnya.

*

*

*

"Kalian cari Jek ke seluruh sudut mansion, jangan biarkan dia kabur!" teriak Jefri.

Seluruh bawahan Jefri berpencar mencari Jek di setiap sudut ruangan.

Sampai pada saat Jefri masuk ke sebuah ruangan, melihat seorang wanita berbaring di atas ranjang yang megah.

Jefri terpesona anak kecantikan dan kemolekan tubuh wanita itu. Bahkan Jefri merasakan juniornya mulai menegang di balik celananya.

"Tuan, kami tidak menemukan Jek, sepertinya Jek sudah kabur," ucap seorang bawahan Jefri yang masuk ke ruangan yang sama dengan Jefri.

Jefri tersadar dan mengamati kembali tubuh wanita yang sedang di atas ranjang itu. 'wanita yang tidur dengan pakaian mahal dan juga ruangan megah, tidak mungkin wanita ini adalah wanita bayaran, seseorang tidak akan membuang uangnya hanya untuk seorang wanita yang tidak tau diri 'kan?' pikir Jefri.

'pasti wanita ini adalah istri atau tunangan Jek,' pikirnya.

"Bawa wanita ini!" ucap Jefri yang terdengar tegas dan berwibawa.

Salah satu tangan kanan Jefri menaikan sebelah alisnya bingung, dengan tuannya yang menyuruh mereka membawa wanita yang sedang terbaring di atas ranjang.

Bukankah tuan tidak suka berdekatan dengan wanita? Kenapa tuan menyuruh kami untuk membawa wanita ini? Batin tangan kanan Jefri yaitu Jose.

"Kenapa kau masih diam di sana!" bentak Jefri, membuat Jose tersadar dari lamunannya.

"I-iya Tuan," ucapnya dan bergegas mengangkat wanita yang ada di atas ranjang itu.

Jose mengangkat tubuh Caroline yang ada di atas ranjang itu dan langsung berjalan keluar dari kamar Jek, mengikuti Jefri.

*

*

*

Begitu mereka sampai di mansion milik Jefri, Caroline dikurung di ruangan bawah tanah milik Jefri.

Jefri tersenyum sinis melihat Caroline yang terbaring di ranjang yang ada di penjara bawah tanah miliknya.

Di dalam pikirannya sudah memikirkan berbagai cara untuk membuat Caroline tersiksa. "Ini akibatnya jika berani menyakiti keluargaku, dan suamimu sudah membuat adik tercintaku menderita. Karena suamimu kabur maka kau yang akan menerima akibatnya," ucap Jefri dengan seringai jahat di bibirnya.

Saat Jefri akan melangkah pergi meninggalkan ruangan bawah tanah, Caroline membuka matanya secara perlahan dan melihat sekelilingnya.

Jefri yang melihat Caroline terbangun menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Caroline dengan lekat. Sedangkan Caroline merasa heran, kenapa dirinya berada di tempat yang lembab dan berbau tidak sedap.

'apa yang terjadi? Bukankah aku di jual oleh nenek lampir itu kepada mafia bejat? Dan kalau tidak salah aku mengingat, aku di buat pingsan oleh mafia itu saat berada di dalam kamarnya, kenapa sekarang aku berada di ruangan yang lembab dan berbau?' Batinnya bertanya-tanya.

Caroline adalah anak dari pemilik perusahaan yang tidak begitu besar. Tetapi walaupun tidak begitu besar perusahaan itu mampu mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Tetapi semenjak orang tua Caroline meninggal karena sebuah kecelakaan Caroline diasuh oleh paman dan bibinya.

Semua harta peninggalan orang tuanya diambil oleh paman dan bibinya, dan Caroline hanya dijadikan pembantu oleh paman dan bibinya. Karena itu semenjak SMA Caroline bekerja paruh waktu dan membiayai sekolahnya sendiri.

Tetapi hari demi hari, perusahaan keluarganya yang dikelola oleh pamannya bangkrut, dikarenakan pamannya yang menggunakan uang perusahaan untuk bermain judi.

Sampai akhirnya mereka sudah kehabisan uang untuk membayar hutang-hutangnya. Paman dan bibi Caroline menjual Caroline pada mafia, demi bisa melunasi hutang-hutang mereka.

Caroline yang masih berada di dalam kosannya di sekap dan di bawa ke mansion milik Jek.

Tetapi begitu Caroline di bawa ke kamar Jek, Caroline memberontak dan akhirnya Caroline di buat pingsan oleh Jek.

"Sudah bangun?" ucap Jefri dengan seringai di wajahnya.

Caroline menoleh ke arah suara itu berasal. Caroline terpana melihat wajah tampan yang sedang berdiri di ambang pintu. Tubuh tinggi, badan kekar, hidung mancung dan kulit kuning Langsat membuat pria itu semakin terlihat tampan.

"Apa yang kau lihat?!" tanya Jefri dengan nada membentak.

Belum juga Caroline menjawab ucapan Jefri, Jefri sudah kembali membuka mulutnya dan berkata, "seret dia, dan bawa ke ruangan eksekusi!" ucap Jefri terdengar tegas.

Anak buah Jefri yang berada di belakangnya menyeret Caroline membawanya menuju ruangan eksekusi, ruangan yang paling mengerikan yang ada di dalam mansion ini.

Jarang ada orang yang bisa bertahan di ruangan ini, ruangan ini adalah ruangan yang digunakan Jefri untuk menghukum anak buahnya yang melanggar atau melawan perintahnya.

Jefri mengikat tangan Caroline pada tali yang ada di sebelah kanan dan kiri tangan Caroline. Jafri mengambil cambuk kesayangannya dari tangan anak buah Jefri.

Ctarrr

"Ini, karena suamimu yang berani melukai adik kesayanganku."

Ctarrr

"Dan ini untuk kesalahan suamimu yang sudah berani kabur dariku."

Ctarrr

"Dan ini karena kau yang sudah berani memandangku seperti itu."

"Berhenti!! A-aku a-kan me-lakukan apa pun untukmu asal kau membiarkanku hidup," ucap Caroline dengan nafas yang tersengal-sengal.

Baru saja Jefri ingin mengangkat cambuknya lagi, Caroline berteriak dan membuat Jefri menghentikan gerakan tangannya.

Baru kali ini ada yang membuka suara untuk menghentikan Jefri, semua orang yang Jefri cambuk tidak akan pernah berani untuk membuka mulut untuk menghentikannya.