Bab 14. Pantai Hangat Di Musim Dingin
Alicia membeku.
Erik menunjukkan semua bukti ketidaklogisan tindakan Alicia.
(1) Alicia Grahambell seorang prajurit wanita. Seharusnya dia bisa melawan atau setidaknya berteriak.
(2) Tidak ada bekas kekerasan di tubuh Alicia setelah dilakukan pemeriksaan oleh karyawan wanita.
(3) Mustahil Alicia tidak menyadari keadaan kamar nomor 20 yang kosong.
Semua bukti ini terutama bukti pertama sudah cukup menunjukkan kalau Alicia tidak pernah diperkosa melainkan menerima hubungan itu dengan senang hati.
Asalkan bisa menyangkal tuduhan itu, Erik bisa membalikkan semua tuduhan.
Akhirnya, para saksi sepakat memihak Erik. Bukan Alicia yang diperkosa oleh Erik melainkan sebaliknya.
Erik mengakui kepalanya sakit dan mual setelah minum anggur pemberian Alicia. Rasa sakit itu berkembang jadi halusinasi berat yang membutakan inderanya.
Erik menyebut Alicia 'domba yang ketakutan' karena dia terburu-buru meminta pertanggungjawaban disaat bukti belum terkumpul sepenuhnya.
Coba bayangkan, di dalam sebuah game terdapat 3 karakter: Serigala, petani, dan dokter.
Serigala membunuh petani, lalu dokter berusaha menghidupkannya dengan membawanya ke ruang medis. Karena serigala tidak ingin kejahatan diketahui, dia membakar ruang medis.
Pola kejahatan Alicia sangat mirip dengan serigala itu. Dia meracuni dengan minuman -- menangkap Erik -- mengajaknya berhubungan seks (membunuh petani) -- berpura-pura menjadi korban -- melapor -- minta pertanggungjawaban sebelum bukti terkumpul (membakar ruang medis sebelum dokter dan petani tiba).
Dalam kondisi pakaian setengah telanjang karena dilucuti sekuriti, Erik mendekati si Alicia sialan.
"Kau akan membayar perbuatanmu di penjara!!"
Alicia pun menangis, sandiwaranya terus berlanjut, sekarang dia mulai menyalahkan Linda yang tidak becus menjaga suaminya.
"Aku juga sakit perut setelah minum anggurmu! Perempuan sialan!!"
Erik menutup mulut Linda, memintanya menahan amarah sampai mereka memenangkan kasus ini.
•
•
Di negara yang berbeda, Kirishima mengaktifkan senjata andalannya yang bernama 'Nemesis Eye'. Sebuah core berteknologi tinggi yang mampu menjangkau perangkat apapun sejauh 9,000 kilometer.
Tidak ada rekaman cctv yang di rumah Alicia sebelum kejadian, hanya rekaman Alicia menerima sepaket lengkap racun tingkat tinggi.
•
•
Sejak awal Erik sudah memiliki bukti rekaman itu.
Faktanya, hanya anggota militer yang dapat memiliki racun jenis itu. Itulah alasan Kirishima bisa mendapatkan identitas rahasia Alicia dengan sangat cepat.
Karena kata kunci mengungkap identitas Alicia sudah ditemukan.
Racun yang bahkan tidak dikenali oleh masyarakat kalangan atas ada di hotel ini.
"Kau meracuniku dengan itu kan?"
"Tidak ada gunanya mengelak. Semua kebenaran akan terungkap saat dokter memeriksa tubuhku!!"
Linda menggenggam tangan Erik.
Kirishima yang menyaksikan itu dari negara yang berbeda merasa puas. Karena dia bisa mengambil uang lembur nanti.
Semua tuduhan kini berbalik ke Alicia, namun alih-alih dilaporkan ke polisi, Erik ingin Alicia mengakui segala kesalahannya dan meminum pil pencegah pembuahan.
Alicia pun dengan senang hati mengakui kekalahannya.
"Maafkan aku tuan Bayroad. Saya gelap mata karena terpesona pada anda. Saya tidak berniat mengganggu hubungan anda dengan istri anda."
Alicia mengalami pendarahan di hidungnya setelah kaki Erik mendarat dengan keras.
Semua orang terutama Linda syok.
Erik menghajar Alicia seperti memukuli samsak karung beras.
Ironisnya dia melakukan itu saat para penjaga sudah kembali ke pos mereka, akibatnya mereka harus naik lagi untuk menyelamatkan wanita itu.
"Ini untuk tubuhku yang kau nodai!" Ucap Erik sebagai pembuka serangan terakhir. Tinjuan yang mematahkan tulang hidung Alicia.
Mulut Alicia dibungkam selama dihajar. Setelah dilepas pun dia berteriak tanpa suara karena rasa sakit yang luar biasa.
Erik muak dengan penginapan itu lalu check out saat itu juga.
Kali ini Erik menyewa vila di dekat laut.
Linda merasa pusing, mentalnya benar-benar kuat. Dia tetap tenang meski suaminya tidur dengan perempuan lain.
Dalam hati Linda, Erik tidak bersalah karena dia diracuni.
"Semua ini salahku. Seharusnya aku mendengarkan mas Erik sebelumnya."
Linda ingin minta maaf dan Erik ingin menghibur Linda. Keduanya masih sangat malu untuk bicara.
Tidak lama datang chat dari Kirishima.
Kirishima menjadi perantara mereka berbicara.
Erik berkata. "Maafkan kelengahanku, hati kamu pasti sangat sakit. Aku berjanji akan lebih berhati-hati ke depannya."
Linda membalas. "Sudahlah mas, kita lanjutkan besok saja."
Linda naik ke ranjang tanpa mengganti pakaian, Erik hanya bisa meratapi kesialan yang menimpa dirinya.
•
•
Dua hari setelah kejadian itu, vila Linda didatangi oleh banyak wartawan.
Mata Linda sangat berat untuk terbuka, dia memutuskan untuk tetap di tempat tidur, sementara Erik yang tidak tahan menemui para wartawan itu.
"Itu detektif Bayroad!"
"Detektif Bayroad, benarkah anda terlibat skandal dengan model Alicia Grahambell?"
"Tidak, yang lebih penting, apa anda detektif Bayroad yang asli?"
"Ini pertama kalinya anda datang ke Denmark kan?"
Beberapa reporter berbisik. Rupanya tidak semua mengenali Erik Bayroad.
Erik yang terganggu masuk ke rumah untuk mengambil senjata pelontar api.
Penampakan Erik yang keluar membawa pelontar api atau Flame Thrower mengejutkan wartawan yang bekerja untuk mencari makan.
Erik berkata. "Terima kasih untuk sambutannya. Aku sedang liburan tapi kemarin seorang model wanita gila melakukan pelecehan seksual padaku. Dan aku sangat marah sekarang."
Tanpa ba bi bu Erik mengatur pengeluaran gas pada alat itu kemudian membakar pohon yang berada di sebelah vila mereka.
Wartawan pun kocar kacir di hadapan kegilaan Erik, sampai pohon itu tumbang tidak ada seorang pun di halaman rumahnya.
Erik meniup ujung pelontar api seperti meniup lilin lalu kembali ke dalam rumah. Linda yang menyaksikan dari balkon tertawa geli.
"Makasih sudah mengusir mereka mas."
"Apapun untukmu istriku. Kamu tidak marah lagi?'
"Tidak. Jangan bahas hal itu lagi. Itu luka bagi kita berdua."
Erik mengangguk setuju.
Hari ini, pasangan suami istri ini berencana menikmati keindahan pantai sekaligus berenang.
Linda memakai baju renang berwarna kuning dan merah yang terlihat ceria. Sementara Erik mengenakan baju ungu dan celana pendek hitam.
Keduanya siap ke wisata pantai yang berada tidak jauh dari vila mereka.
Untuk berjaga-jaga Erik membawa Stun gun, pistol, dan knuckle. Sementara Linda membawa barang-barang biasa.
"Ini pertama kalinya selama menjadi istrimu, aku tampil di publik dengan bikini." Ucap Linda dengan sedikit malu.
"Tidak perlu malu. Hanya ada sedikit orang di luar sana."
Terdapat kubah hangat di bawah musim dingin yang membekukan. Erik dan Linda ada di kubah itu, menikmati suasana pantai buatan yang panas.
Segalanya menyenangkan, layaknya bermain di pantai sungguhan.
Erik mengajak Linda main voli. Linda pun servis dengan sekuat tenaga dan bolanya mendarat tepat di wajah Erik.
"Maaf mas,"
"Tidak apa-apa."
Erik mengejar bola yang menggelinding sangat jauh. Bola itu berhenti tepat di depan seorang anak perempuan yang tampak bingung.
Erik menghampiri anak itu lalu mengambil bolanya. Linda yang melihat itu bergegas menghampiri anak kecil yang tampak sendirian.
"Halo, kamu sendirian saja disini?"
Anak itu tidak menjawab.
Linda bertanya lagi. "Dimana orang tua kamu?"
Anak itu menjawab dengan bahasa jepang.
Linda yang tidak mengerti lantas memanggil Erik, namun Erik juga tidak mengerti bahasa jepang fasih.
"Tunggu, akan kutelepon Kirishima."Alicia membeku.
Erik menunjukkan semua bukti ketidaklogisan tindakan Alicia.
(1) Alicia Grahambell seorang prajurit wanita. Seharusnya dia bisa melawan atau setidaknya berteriak.
(2) Tidak ada bekas kekerasan di tubuh Alicia setelah dilakukan pemeriksaan oleh karyawan wanita.
(3) Mustahil Alicia tidak menyadari keadaan kamar nomor 20 yang kosong.
Semua bukti ini terutama bukti pertama sudah cukup menunjukkan kalau Alicia tidak pernah diperkosa melainkan menerima hubungan itu dengan senang hati.
Asalkan bisa menyangkal tuduhan itu, Erik bisa membalikkan semua tuduhan.
Akhirnya, para saksi sepakat memihak Erik. Bukan Alicia yang diperkosa oleh Erik melainkan sebaliknya.
Erik mengakui kepalanya sakit dan mual setelah minum anggur pemberian Alicia. Rasa sakit itu berkembang jadi halusinasi berat yang membutakan inderanya.
Erik menyebut Alicia 'domba yang ketakutan' karena dia terburu-buru meminta pertanggungjawaban disaat bukti belum terkumpul sepenuhnya.
Coba bayangkan, di dalam sebuah game terdapat 3 karakter: Serigala, petani, dan dokter.
Serigala membunuh petani, lalu dokter berusaha menghidupkannya dengan membawanya ke ruang medis. Karena serigala tidak ingin kejahatan diketahui, dia membakar ruang medis.
Pola kejahatan Alicia sangat mirip dengan serigala itu. Dia meracuni dengan minuman -- menangkap Erik -- mengajaknya berhubungan seks (membunuh petani) -- berpura-pura menjadi korban -- melapor -- minta pertanggungjawaban sebelum bukti terkumpul (membakar ruang medis sebelum dokter dan petani tiba).
Dalam kondisi pakaian setengah telanjang karena dilucuti sekuriti, Erik mendekati si Alicia sialan.
"Kau akan membayar perbuatanmu di penjara!!"
Alicia pun menangis, sandiwaranya terus berlanjut, sekarang dia mulai menyalahkan Linda yang tidak becus menjaga suaminya.
"Aku juga sakit perut setelah minum anggurmu! Perempuan sialan!!"
Erik menutup mulut Linda, memintanya menahan amarah sampai mereka memenangkan kasus ini.
•
•
Di negara yang berbeda, Kirishima mengaktifkan senjata andalannya yang bernama 'Nemesis Eye'. Sebuah core berteknologi tinggi yang mampu menjangkau perangkat apapun sejauh 9,000 kilometer.
Tidak ada rekaman cctv yang di rumah Alicia sebelum kejadian, hanya rekaman Alicia menerima sepaket lengkap racun tingkat tinggi.
•
•
Sejak awal Erik sudah memiliki bukti rekaman itu.
Faktanya, hanya anggota militer yang dapat memiliki racun jenis itu. Itulah alasan Kirishima bisa mendapatkan identitas rahasia Alicia dengan sangat cepat.
Karena kata kunci mengungkap identitas Alicia sudah ditemukan.
Racun yang bahkan tidak dikenali oleh masyarakat kalangan atas ada di hotel ini.
"Kau meracuniku dengan itu kan?"
"Tidak ada gunanya mengelak. Semua kebenaran akan terungkap saat dokter memeriksa tubuhku!!"
Linda menggenggam tangan Erik.
Kirishima yang menyaksikan itu dari negara yang berbeda merasa puas. Karena dia bisa mengambil uang lembur nanti.
Semua tuduhan kini berbalik ke Alicia, namun alih-alih dilaporkan ke polisi, Erik ingin Alicia mengakui segala kesalahannya dan meminum pil pencegah pembuahan.
Alicia pun dengan senang hati mengakui kekalahannya.
"Maafkan aku tuan Bayroad. Saya gelap mata karena terpesona pada anda. Saya tidak berniat mengganggu hubungan anda dengan istri anda."
Alicia mengalami pendarahan di hidungnya setelah kaki Erik mendarat dengan keras.
Semua orang terutama Linda syok.
Erik menghajar Alicia seperti memukuli samsak karung beras.
Ironisnya dia melakukan itu saat para penjaga sudah kembali ke pos mereka, akibatnya mereka harus naik lagi untuk menyelamatkan wanita itu.
"Ini untuk tubuhku yang kau nodai!" Ucap Erik sebagai pembuka serangan terakhir. Tinjuan yang mematahkan tulang hidung Alicia.
Mulut Alicia dibungkam selama dihajar. Setelah dilepas pun dia berteriak tanpa suara karena rasa sakit yang luar biasa.
Erik muak dengan penginapan itu lalu check out saat itu juga.
Kali ini Erik menyewa vila di dekat laut.
Linda merasa pusing, mentalnya benar-benar kuat. Dia tetap tenang meski suaminya tidur dengan perempuan lain.
Dalam hati Linda, Erik tidak bersalah karena dia diracuni.
"Semua ini salahku. Seharusnya aku mendengarkan mas Erik sebelumnya."
Linda ingin minta maaf dan Erik ingin menghibur Linda. Keduanya masih sangat malu untuk bicara.
Tidak lama datang chat dari Kirishima.
Kirishima menjadi perantara mereka berbicara.
Erik berkata. "Maafkan kelengahanku, hati kamu pasti sangat sakit. Aku berjanji akan lebih berhati-hati ke depannya."
Linda membalas. "Sudahlah mas, kita lanjutkan besok saja."
Linda naik ke ranjang tanpa mengganti pakaian, Erik hanya bisa meratapi kesialan yang menimpa dirinya.
•
•
Dua hari setelah kejadian itu, vila Linda didatangi oleh banyak wartawan.
Mata Linda sangat berat untuk terbuka, dia memutuskan untuk tetap di tempat tidur, sementara Erik yang tidak tahan menemui para wartawan itu.
"Itu detektif Bayroad!"
"Detektif Bayroad, benarkah anda terlibat skandal dengan model Alicia Grahambell?"
"Tidak, yang lebih penting, apa anda detektif Bayroad yang asli?"
"Ini pertama kalinya anda datang ke Denmark kan?"
Beberapa reporter berbisik. Rupanya tidak semua mengenali Erik Bayroad.
Erik yang terganggu masuk ke rumah untuk mengambil senjata pelontar api.
Penampakan Erik yang keluar membawa pelontar api atau Flame Thrower mengejutkan wartawan yang bekerja untuk mencari makan.
Erik berkata. "Terima kasih untuk sambutannya. Aku sedang liburan tapi kemarin seorang model wanita gila melakukan pelecehan seksual padaku. Dan aku sangat marah sekarang."
Tanpa ba bi bu Erik mengatur pengeluaran gas pada alat itu kemudian membakar pohon yang berada di sebelah vila mereka.
Wartawan pun kocar kacir di hadapan kegilaan Erik, sampai pohon itu tumbang tidak ada seorang pun di halaman rumahnya.
Erik meniup ujung pelontar api seperti meniup lilin lalu kembali ke dalam rumah. Linda yang menyaksikan dari balkon tertawa geli.
"Makasih sudah mengusir mereka mas."
"Apapun untukmu istriku. Kamu tidak marah lagi?'
"Tidak. Jangan bahas hal itu lagi. Itu luka bagi kita berdua."
Erik mengangguk setuju.
Hari ini, pasangan suami istri ini berencana menikmati keindahan pantai sekaligus berenang.
Linda memakai baju renang berwarna kuning dan merah yang terlihat ceria. Sementara Erik mengenakan baju ungu dan celana pendek hitam.
Keduanya siap ke wisata pantai yang berada tidak jauh dari vila mereka.
Untuk berjaga-jaga Erik membawa Stun gun, pistol, dan knuckle. Sementara Linda membawa barang-barang biasa.
"Ini pertama kalinya selama menjadi istrimu, aku tampil di publik dengan bikini." Ucap Linda dengan sedikit malu.
"Tidak perlu malu. Hanya ada sedikit orang di luar sana."
Terdapat kubah hangat di bawah musim dingin yang membekukan. Erik dan Linda ada di kubah itu, menikmati suasana pantai buatan yang panas.
Segalanya menyenangkan, layaknya bermain di pantai sungguhan.
Erik mengajak Linda main voli. Linda pun servis dengan sekuat tenaga dan bolanya mendarat tepat di wajah Erik.
"Maaf mas,"
"Tidak apa-apa."
Erik mengejar bola yang menggelinding sangat jauh. Bola itu berhenti tepat di depan seorang anak perempuan yang tampak bingung.
Erik menghampiri anak itu lalu mengambil bolanya. Linda yang melihat itu bergegas menghampiri anak kecil yang tampak sendirian.
"Halo, kamu sendirian saja disini?"
Anak itu tidak menjawab.
Linda bertanya lagi. "Dimana orang tua kamu?"
Anak itu menjawab dengan bahasa jepang.
Linda yang tidak mengerti lantas memanggil Erik, namun Erik juga tidak mengerti bahasa jepang fasih.
"Tunggu, akan kutelepon Kirishima."
