Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Pasukan Serangga Jahat

"Sial! Rupanya mereka sudah mengetahui rencana kita. Sehingga penjagaan di perketat,"

"Hampir seluruh bagian sisi terdapat pendekar yang tengah berjaga,"

"Tetapi kita harus tetap menjalankan tugas, cari kelemahan para pendekar itu!" Perintah sang pimpinan.

Kini seluruh pasukan serangga telah tersebar di desa maupun di kerajaan untuk melakukan tugasnya menyebarkan racun berbahaya itu. Namun penjagaan di sekitar desa begitu ramai pendekar, sehingga membuat para pasukan siluman serangga sedikit kesulitan untuk masuk menembus dinding pembatas.

"Mereka begitu kuat, sepertinya menggunakan penangkal agar tidak terkalahkan oleh kita,"

"Kita gunakan tubuh gaib untuk melakukan penyebaran!"

Sementara para pendekar yang tengah berjaga itu nampak bersantai sembari becanda gurau dalam menjalankan tugasnya. Para masyarakat desa itu menyambut para pendekar kerajaan dengan sopan dan meriah.

"Terima kasih pendekar, kalian sudah menjaga keamanan di desa kami. Sebagai balasannya izinkan kami melayani kalian selama berada disini,"

Dua pemuda itu saling menatap satu sama lain dengan senyuman liciknya.

"Wah kebetulan sekali. Kalau begitu tolong berikan aku makanan yang enak dan minuman!" Perintahnya dengan berani.

"Aku cukup lelah menjaga desa ini tolong pijat kaki dan tanganku!" Perintah yang lainnya.

Mereka berdua telah menyalahi aturan adat dari kerajaan yang mana tidak diperkenankan untuk memerintahkan apapun kepada masyarakat. Tanpa mereka sadar terdapat pendekar yang merekam semuanya dari awal hingga akhir menggunakan memorinya dan bersiap untuk dibagikan kepada sang raja.

"Baik pendekar kami akan melakukannya. Demi ketenangan dan keamanan desa kami akan melakukan apapun yang kalian inginkan," ucapnya begitu patuh.

"Ck! Mereka begitu bodoh untuk dipermainkan. Pantas saja dulu raja dengan mudah mendapatkan kekuasaan ini tanpa harus bertarung hebat, rupanya mereka terlalu mudah untuk di manfaatkan," sahutnya.

Pada saat mereka tengah asik mengobrol tiba-tiba terdengar suara kaki berjalan dan tanpa sengaja menangkap sosok pemuda menggunakan jubah hitam tengah berkeliaran di sekitarnya. Sontak hal itu membuat pendekar seketika bangkit kemudian mencari keberadaan pemuda asing itu. Namun nihil, tidak menemukan siapapun disana.

"Ada apa? Kenapa kau begitu panik?"

"Aku melihat bayangan orang asing tengah berkeliaran disini. Apakah kau tidak melihatnya?"

"Tidak ada siapapun disini. Tolong jangan mengada-ada, cepat kita selesaikan tugas kita, setelah itu kembali ke kerajaan untuk membawa laporan!"

Pemuda itu masih tidak percaya dengan yang ia lihat tadi. Hingga pada akhirnya terpaksa untuk kembali ke tempat semula dengan perasaan yang masih dalam penasaran begitu besar.

Sementara di tempat lain, para pendekar tengah melakukan latihan yang serius. Nampaknya akan ada acara besar di kerajaan nanti, terlihat banyak pelayan yang tengah melakukan persiapan itu. Johan sebagai seorang pewaris tunggal di kerajaannya tidak kalah sibuk mengurus segala keperluan bersama ayahnya. Sehingga para masyarakat ini jauh lebih mengerti dirinya daripada ayahnya yang bertindak.

Jiwa pemimpin dan penguasa selalu di turunkan oleh ayahnya. Sehingga sampai berusia sedewasa sekarang ini ia mampu melakukan semuanya sendiri, sampai-sampai banyak yang melupakan keberadaan raja yang masih ada hanya karena jiwa itu sudah melekat pada putranya.

"Penyambutan dewa perlindungan akan segera dilaksanakan. Aku ingin ketika dewa datang nanti, kalian harus berada di kerajaan semua. Meninggalkan tugas masing-masing demi mendapatkan kekuatan hebat dari sang dewa pelindung,"

"Ayah tidak perlu khawatir, aku yang akan menggantikan mereka ketika ritual berlangsung nanti," jelasnya.

**

Di kerajaan serangga beberapa pasukan gaib kembali dan mencari keberadaan raja serangga untuk memberikan laporan terkait tugasnya. Tetapi ternyata raja sedang menjalankan ritual besar sehingga mereka terpaksa harus menunggu sejenak, sembari menunggu para pendekar yang lainnya datang untuk membawa kabar itu.

"Kepulangan pendekar sekte hitam membawa kehebatan. Terdapat satu pendekar yang mampu menembus bayanganku, beruntungnya aku bergerak cepat untuk segera pergi,"

"Penjagaan itu tercipta karena mereka diam-diam mencium kedatangan kita,"

"Apakah racun itu sudah kalian sebar?" Tanya raja yang datang secara tiba-tiba membuat para pendekar yang semula telah mengobrol bersama membalas kegiatan mereka di desa tadi itu pun seketika menolehkan kepalanya dan memberikan hormat salam tertunduk kepada sang raja.

"Sudah raja, kami telah menjalankan misi ini dengan lancar dan menyebar secara meluruh tetapi sepertinya para pendekar dari sekte itu mencium keberadaan kita,"

"Aku tidak peduli! Justru malah lebih baik jika mereka datang untuk melakukan pertarungan terlebih dahulu," ujarnya.

"Lantas apa persiapan yang harus kita lakukan untuk menyambut kedatangan mereka?"

"Racik racun berbahaya itu lebih banyak dari sebelumnya aku yakin satu kali tidak akan membuat mereka mati perlu tindakan dua sampai tidak kali sehingga kalian memerlukan racun berbahaya itu lebih banyak lagi,"

"Aku juga sudah mempersiapkan beberapa pendekar untuk melakukan penyerangan ke desa itu sekaligus menyambut para pendekar dari sekte itu datang untuk melakukan pembalasan," ucapnya begitu tegas dan yakin setelah mempersiapkan semua kebutuhannya.

Keadaan di kerajaan siluman serangga ini tidak kalah ramai mereka juga telah mempersiapkan para pendekarnya untuk menjalankan pertarungan besar nanti ketika masa itu tiba.

Begitu bulan purnama itu tiba mereka dapat menghancurkan desa dan kerajaan itu serta menggantikan dengan sekte-sekte baru yang akan beliau bangun. Kekuasaan itu begitu berharga bagi siluman serangga karena mereka dapat berkembang biak dan memperbanyak para siluman serangga itu apabila memiliki tempat yang begitu luas sehingga kekuatan energi mereka akan semakin bertambah.

Hati manusia serta darah juga bermanfaat bagi para siluman itu untuk mempertahankan hidupnya. Selama ini mereka hanya mendapatkan satu hingga dua hati manusia untuk memperpanjang umur tetapi begitu malam purnama tiba nanti para manusia akan habis di tangan mereka untuk diambil hatinya.

"Hanya kesucian hati dan ketulusan hati ini yang mampu mempertahankan serta memperpanjang kehidupan para siluman serangga," ucapnya sembari menatap ke arah sekelompok pasukannya.

"Jangan lupakan sahabat-sahabat kami yang berada di ruangan bawah tanah raja mereka juga memerlukan hati manusia untuk menghidupkannya kembali," tegasnya.

Sang raja pun mengangguk. "Tentu saja aku tidak akan pernah melupakan mereka apalagi jasa yang mereka berikan kepadaku jika bukan karena mereka mungkin aku tidak bisa mendapatkan secuil kekuasaan ini dari manusia serakah itu," ujarnya.

10 pendekar tergeletak di dalam ruangan bawah tanah mengalami kematian sesaat setelah mendapatkan serangan dari pasukan sekte tersebut setelah merebutkan kekuasaan. Hanya hati manusia lah yang mampu menghidupkannya kembali sehingga sang raja ingin memusnahkan para manusia itu untuk dimanfaatkan hatinya sebagai pengobatan tradisional.

Hari semakin batang dan mereka terus bersemangat untuk menjalankan tugas dan kewajiban dalam meracik racun berbahaya itu serta melakukan latihan intens untuk menyambut titik puncak itu tiba.

"Sekuat apapun mereka mempersiapkan diri untuk menjaga ketahanan, tidak akan mampu mengalahkanku!"

Bersambung..

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel