Kedua
Apa Kamu Omega?
Hari ini semua pekerjaan mereka telah selesai, Tae Wang pulang ke rumah beserta dengan Chaing He ditemani oleh ketiga saudaranya dari belakang. “Tae Wang, aku mau menanyakan sesuatu,” ucap Chaing He.
“Ya, lakukan saja.”
“Tetapi, kamu jangan marah.” Tae Wang tersenyum dan langsung memukul kepala Chaing He.
“Untuk apa aku marah, ya lakukan saja apa yang kamu inginkan,” ucap Tae Wang menatap dalam Chaing He.
Chaing He menghela napas, takut memberitahu apa yang dia inginkan. Ingin sekali dia menemani Tae Wang pada masa suburnya, lebih tepat dia ingin menjadi pasangan satu malam saja.
Rasa suka dari hati Chaing He tidak bisa ditahan lagi saat Tae Wang, menghabiskan malam dengan wanita yang lain. Ingin sekali dia menjadi omega untuk bisa membantu sang sahabat ketika melakukan hal tersebut.
Chaing He menatap Tae Wang, tidak mungkin hal itu dia katakan. Mengingat bahwa sahabatnya tidak menyukai lelaki itu akan sangat mustahil. “Aku ingin bermain ke rumahmu,” sangkalnya menghela napas.
Setidaknya bisa untuk melihat beberapa lama lagi. “Baiklah, tapi kamu bisa menyuruh saudaramu untuk pulang. Aku tidak yakin saudaraku bisa menahan diri ketika mencium aroma saudaramu,” ucapnya.
“Ya, aku tidak peduli. Apa pun yang aku katakan mereka bertiga akan ikut, jika saudara-saudaraku bukan pasangan dari saudara-saudaramu, hal mengerikan itu tidak akan terjadi bukan?” jelas Chaing He dan Tae Wang menghela napasnya.
“Baiklah, tapi apa yang akan kamu lakukan di rumahku? Belajar atau hanya sekadar melihat?”
“Apa aku harus memiliki tujuan jika ingin ke rumahmu, baiklah jika kamu tidak setuju aku akan pulang ke rumah saja.”
“Dengarkan aku terlebih dahulu, jangan langsung mudah sakit hati hanya dengan perkataan biasa seperti itu. Baiklah, aku akan mengatakan kepada orang tuaku bahwa kita akan kerja kelompok, kamu puas.”
Chaing He tersenyum dan langsung memeluk Tae Wang, dengan cepat Tae Wang menghela napasnya. Sudah dari dulu jika Chaing He senang dia akan memeluk Tae Wang tanpa mengenal tempat.
Walau diperingati tetap saja dia akan melakukan hal tersebut. “Kami ada urusan, dan kamu jangan sampai menyentuh adikku,” ucap salah satu saudara Chaing He, seketika mereka langsung menghilang dengan cepat.
“Ya bagus, kenapa mereka tidak pergi dari tadi,” kesal Tae Wang dan Chaing He hanya bisa tersenyum saja.
Sesampainya di rumah Tae Wang mereka langsung naik ke atas tepatnya ke kamar sang pemilik rumah. “Kamu bisa mengganti bajumu terlebih dahulu, aku ingin mengambil bantal dan segera tidur.”
Tidur? Kenapa dia mengatakan hal itu bahkan saat seorang teman ada di dalam kamar dia. Chaing He sudah biasa datang ke sini, tapi tetap saja dia selaku canggung saat melihat ranjang Tae Wang dan berpikiran liar di sana.
Memikirkan Tae Wang akan menyentuh dia, dan menjadikan dirinya satu-satu pasangan terbaik. Itu semua mustahil, dia hanyalah seorang manusia biasa yang tidak bisa mencium aroma tubuh alfa, dan omega.
Chaing He mengganti bajunya dan langsung berbaring di tempat tidur Tae Wang, menghirup aroma tubuhnya yang sangat tenang. Membuat dia tertidur dengan sangat pulas tanpa beban sama sekali.
Tae Wang yang baru saja datang hanya bisa menghela napas melihat tempat tidur dia sudah berisi. Dengan cepat Tae Wang menyingkirkan Chaing He ke pinggir dan langsung tidur di sebelah dia.
Ini bisa sangat berbahaya jika seorang omega dan alfa tidur di tempat yang sama, tetapi jika salah satunya memiliki masalah apa ini tidak masalah atau hal yang lain bisa terjadi.
Tae Wang bangun dari tidurnya, merasakan panas di dalam ruangan dan segera menaikkan pendingin udara yang ada di kamarnya. Dilihat Chaing He yang sudah berkeringat banyak tanpa terganggu sedikit pun.
“Ini kenapa bisa panas, dan dia bisa tidur dengan keadaan seperti ini.” Tae Wang mengambil beberapa kain kecil lalu membersihkan badan Chaing He, membuka bajunya dan kembali tidur.
‘Kenapa aku mencium aroma Chaing He sangat tenang,’ batinnya tidak sadar, bahwa aroma Chaing He sebagai seorang omega sudah mulai keluar dan tanggal yang ditentukan akan segera tiba.
Tae Wang mencoba menutup mata kembali, tetapi tidak bisa, ada rasa aneh yang mengganggu tubuh dia. Aroma Chaing He masih terngiang di kepala membuat rasa sesak yang tidak tertahan.
Perlahan dia turun dari tempat tidur lalu melihat Chaing He dari sisi lain, berpikir sebenarnya sahabat dia itu seorang omega atau manusia biasa. Kenapa dia bisa memenuhi ruangan ini dengan aroma dia.
Tae Wang langsung keluar dan mengambil napas sebanyak mungkin, rasanya lebih tenang, tapi di bawah sana mulai berkedut dengan sangat cepat. Sebenarnya apa yang terjadi kenapa dia menjadi gila seperti ini.
Saudara Chaing He, dia tidak ada di sini saat dibutuhkan, kenapa semuanya menghilang begitu saja. Ya, dia akan menyelesaikannya sendiri, sekarang lebih baik membangunkan Chaing He sebelum keluarga Tae Wang datang.
Tae Wang masuk kembali, sekarang aroma tadi semakin membuat dia tidak tahan lagi. “Chaing He, bangun,” ucap Tae Wang langsung memukul pipi Chaing He kuat.
Chaing He kaget, langsung terbangun dan memegang pipinya, melihat Tae Wang tersungkur lemas di bawah sana. “Ada apa? Kenapa kamu memukulku, dan apa yang terjadi padamu?” tanya Chaing He, dan Tae Wang menggelengkan kepalanya.
Aroma tadi sudah menghilang beserta dengan bangunnya Chaing He, apa yang sebenarnya terjadi kenapa bisa seperti ini. Tae Wang menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.
“Ayo makan siang,” ajaknya langsung keluar terlebih dahulu.
Chaing He merasa aneh melihat tingkah Tae Wang, apa sebenarnya yang terjadi saat dia tidur. Kenapa tatapan sahabatnya itu sangat ketakutan dan seperti berusaha menghindari dirinya.
Chaing He langsung turun dari tempat tidur, kaget melihat bajunya tidak terpasang dia segera mencari, dan memakinya. Sesampai di meja makan, Tae Wang tampak seperti menghela napas berulang kali.
“Apa aku melakukan kesalahan, apa yang terjadi?” tanya Chaing He, dan Tae Wang menggeleng.
“Tidak ada, ayo makan sebelum dingin,” ajak Tae Wang dan Chaing He hanya bisa mengangguk saja, walau dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada saat dia tidur.
“Di mana saudara dan kedua orang tuamu?” tanya Chaing He, dan Tae Wang memberhentikan makannya.
“Mereka barusan saja pergi, ayo makan,” ajak Tae Wang masih sedikit ragu, apa dia menanyakan hal ini atau tidak sama sekali. Dia takut jika pertanyaan ini membuat Chaing He sakit hati.
Namun, jika seperti ini masalah akan tambah serius, Tae Wang mengumpulkan keberanian dan mulai membuka mulutnya perlahan. “Apa kamu seorang omega?” tanyanya membuat Chaing He, kaget.
***
Jangan lupa baca ceritaku yang lain, kalian bisa ketik di pencarian dengan nama 'Affry Siadari'. dan di apk Wattpad kalian bisa ketik 'Affry_Siadari' di pencarian untuk mendapatkan info update dari berbagai cerita. Jangan lupa komren dan beri rate lima.
