Pustaka
Bahasa Indonesia

Summer For Mr. Frost

44.0K · Tamat
Yuyun Batalia
35
Bab
23.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Kurt Blackville dan Adriana Summer, dua orang yang sama-sama terkenal dalam dunia mereka. Kurt dengan kepemimpinannya di dunia bawah tanah, sementara Summer dengan kepemimpinannya di dunia badan intelijen. Kurt adalah pelaku kejahatan serius sementara Summer berada di divisi pemberantasan kejahatan serius dan bisnis ilegal. Kurt manusia tanpa emosi sedangkan Summer manusia yang terobsesi pada menangkap pelaku kejahatan. Suatu hari kekasih Summer tewas dalam sebuah tugas, yang diyakini Summer bahwa Kurt terlibat di dalamnya. Akhirnya Summer melakukan penyamaran untuk meringkus Kurt. Bagaimanakah pertemuan dan kelanjutan dari penyamaran Summer? Akankah ia bisa membalaskan dendam kekasihnya atau malah terjebak bersama Kurt, manusia tanpa emosi?

RomansaRevengeThrillerWanita Cantik

Prolog

Mexico, Januari 2001

"Jangan keluar dari sini, tunggu Ayah dan jangan kemana-mana." Seorang pria memperingati anaknya setelah ia mendengar suara ketukan pintu.

"Tapi, Ayah?"

"Kurt, jangan membantah. Jangan pernah keluar dari tempat ini sebelum ayah menyuruhmu keluar." Pria tadi segera keluar dari ruang rahasia. Belum sempat ia keluar dari kamarnya, pintu kamarnya terbuka paksa. Beberapa orang berpakaian serba hitam masuk masuk dari pintu itu.

"Siapa kalian?" Pria pemilik rumah bertanya pada orang-orang yang mau menjawab pertanyaannya.

"Erdio Blackville, seharusnya kau tidak melihat apa yang harusnya tak kau lihat." Salah satu pria yang merupakan pimpinan dari gerombolan itu menatap Erdio dingin. "Habisi dia!" Perintah pria itu kemudian.

Erdio menatap ke lemari yang menghubungkan ke ruangan rahasia. Disana terdapat sebuah kaca yang bisa memperlihatkan apa yang terjadi saat inipada putranya yang berada di dalam ruang rahasia tersebut.

Bertahanlah, Anakku. Bertahanlah di dalam sana. Erdio segera kembali mengalihkan pandangannya.

Kurt yang berada di dalam ruangan memperhatikan ayahnya. Ia tahu, dari mimik muka sang ayah ia harus tetap berada di dalam ruangan itu apapun yang terjadi. "Ayah,," Anak laki-laki yang usianya menginjak 11 tahun itu menatap ayahnya yang sudah tewas terbunuh.

"Ambil beberapa barang berharga agar ini terlihat seperti perampokan." Perintah pemimpin tadi. 5 pria lainnya segera mengacak-ngacak kamar itu. Dan mencuri beberapa barang.

"Tinggalkan tempat ini." Pemimpin tersebut segera pergi meninggalkan ruangan yang sudah hancur tersebut.

Beberapa saat kemudian anak laki-laki Erdio keluar dari ruang rahasia. Ia segera menghubungi layanan call center untuk meminta bantuan.

"Ayah, Ayah, Ayah, buka matamu." Kurt menggoyangkan tubuh ayahnya namun tak ada yang berubah. Sang ayah tak membuka matanya. 

Kurt menghubungi call center, hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini.

Menangislah saat kau kehilangan sesuatu. Ucapan ayahnya membuat Kurt mengeluarkan air matanya. Ia berteriak meraung memanggil ayahnya yang telah tiada.

          Polisi sudah memeriksa tempat kejadian perkara dan kejadian itu menjadi kasus perampokan bukan pembunuhan. Kurt tidak bisa terima kenyataan bahwa pembunuh ayahnya tidak ditemukan.

Dengan keberaniannya ia mendatangi kantor polisi, mengamuk disana mengatakan bahwa ayahnya bukan mati karena perampokan melainkan dibunuh. Ia mengatakan pada para polisi bahwa ia adalah saksi dari pembunuhan tersebut. Ia juga bisa menggambarkan pelaku pembunuhan tersebut. Tapi karena ia hanyalah anak kecil, kesaksiannya tak di dengarkan sama sekali. Ia bahkan di penjara karena merusak kantor polisi.

           Satu hari dipenjara Kurt dibebaskan, ia tak akan memaafkan siapapun yang tak mendengarkannya.

"Kuatlah, jadilah orang yang lebih tinggi dari orang yang mengabaikanmu dan barulah datang kemari untuk membalaskan dendam kematian orangtuamu. Kau, tidak bisa membalaskan dendam dengan kemarahan." Seorang pria menasehati Kurt sekilas. Belum sempat Kurt melihat wajah pria itu, pria itu sudah menghilang.

Dan begitulah cara dunia merubah Kurt.