14. Permintaan Maaf
Suasana berubah hening.Semua masih menatap tajam ke arah Laura.
Rachel kini menangis.Mengingat perbuatan keji yang Laura lakukan padanya.
Bekas luka tusukan di perutnya saja masih.Namun, kini ia harus menghadapi Laura lagi.
"Asal kalian tau.Gue kayak gini.Gue jadi Laura yang kalian kenal itu karena gue nggak bisa kayak kalian.Gue nggak punya apa yang kalian punya.Apa yang paling buat lo bahagia.Keluarga gue udah broken home sejak gue masih kecil.Ayah gue nggak tau dimana.Mama gue?dia nikah lagi sama papa gue yang sekarang.Mereka nggak pernah ada waktu buat gue.Mereka nggak pernah sayang sama gue.Mereka hanya tau kasih sayang itu berwujut materi aja.Apalagi kalian punya sahabat.Gue?dari kecil gue nggak punya temen sejati.Gue nggak punya yang namanya sahabat."
"Alka.Lo boleh benci gue sedalem apapun.Lo boleh caci maki gue.Karena semuanya setimpal.Lo boleh memperbudak gue.Karena dulu gue juga memperbudak lo buat jauhin Rachel.Tapi lagi lagi niat gue selalu gagal.
Dari mulai gue jahatin lo Rachel,fitnah lo disekolah,ngebuly lo di sekolah,ngancem Alka buat jauhin lo,Bahkan sampai berbuat hal nekat gue nembak lo yang nggak salah sama sekali.Tapi gue nggak pernah berhasil buat lo bener bener pisah sama Alka.
Gue tau sekarang.Kalo emang udah dipersatukan Tuhan.Nggak mungkin bisa di pisahin sama manusia.Dan perlu kalian semua tau.Gue nyesel banget sama apa yang gue lakuin.Jadi..gue minta maaf buat kalian semua.Gue mohon kalian maafin gue ya,"kataLaura sambil bercucuran air mata.
Eva,Jesi dan Sia yang mendengarkan penjelasan Laura sejak tadi merasa iba.Bagaimana pun mereka sama sama wanita.Mereka bisa merasakan sakitnya dan terpuruknya Laura saat ini.
"Udah cukup!"kata Rachel sambil menangis.Semua orang terkejut mendengar Rachel yang berteriak menghentikan penjelasan Laura.
"Lo ngomong kayak gini biar apa?biar gue iba?Hah?Lo keterlaluan Laura.Bahkan sakit yang lo alami ini nggak sebanding sama penderitaan gue sama kak Alka.Lo denger ya!Sebagai Rachel gue nggak bisa maafin lo!"
Laura menganggukan kepalanya sambil mengusap bulir air matanya.Begitupun semua orang.Apalagi Alka.
Kenapa Rachel jadi keras kepala?Gue kira dia bakal maafin Laura karena dia gadis yang terlalu baik sama orang.Tapi ternyata dugaan gue salah.Batin Satria.
Rachel terkejud saat Laura kini menghampirinya dan bersujud pada kaki Rachel.Tak hanya Rachel namun semua orang di sana.Tak menyangka dengan perbuatan yang akan dilakukan Laura.
"Gue bener bener minta maaf Rachel.Gue ngaku gue salah.Lo bisa ngehukum gue apapun yang lo mau.Seberat apapun.Tapi gue cuma mau minta maaf dari lo.Hanya itu Rachel permintaan terakhir gue.Karena setelah ini kita nggak akan pernah ketemu lagi.Maafin gue gue nyesel..Gue bener bener nyesel.Maaf"Kata Laura berubah terisak.
Rachel yang memang juga menangis hanya mampu mengusap bulir air matanya lagi.
Alka yang melihat itu memeluk bahu Rachel dari samping mencoba menenangkan istrinya.
"Sayang"Kata Alka.
"Gue emang pernah ngerasa bener bener sakit Laura.Itu semua karena lo.Gue juga pernah ngerasain mati dan hidup di dunia lain.Gue bertahan buat tetep hidup.Gue berjuang buat tetep bisa ada buat Kak Alka.Lo nggak pernah tau seberapa menderitanya gue saat itu.Apalagi kak Alka?Lo nggak pernah mikir panjang Laura.Apapun hukumannya gue rasa itu semua nggak cukup buat ngehukum lo dan buat lo bener bener kapok!"Tegas Rachel.
"Gue minta maaf..gue bener bener minta maaf Rachel..maafin gue"
"Gue bener bener benci lo sebagai Rachel Laura.Bahkan gue benci nyebut nama lo!"
"Rachel..sayang"
Rachel menatap ke arah Alka yang kini menenangkannya.
Rachel menarik nafasnya panjang.Memejamkan matanya kemudian mulai menghembuskannya perlahan.
"Okey"
Kini Rachel mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Laura"kata Rachel sambil mengangkat Laura untuk berdiri.
Semua menatap Rachel terkejud.Dengan apa yang dilakukan gadis itu.
"Rachel..Maafin gue"
"Iya Laura.Gue maafin lo"
Laura membulatkan matanya tak percaya.Kemudian mulai mengusap air matanya dengan kedua tangannya yang di borgol.
"Lo-lo serius Rachel?"
"Iya.Gue maafin lo Laura.Setelah ini gue harap lo bisa hidup lebih baik.Lo bisa jadi orang yang berbuat baik setelah ini.Semoga kejadian yang menimpa gue bisa jadi pembelajaran buat kehidupan lo.Semoga segala penyesalan lo itu nggak cuma semu atau sementara.Dan setelah ini lo bisa gunai sisa hidup lo buat jadi orang yang berguna buat semua orang"Kata Rachel sambil tersenyum.
Alka menghela nafasnya lega setelah mendengar kembali ucapan Rachel.Inilah Rachel.Gadis yang sangat baik.Mampu dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.
"Gue nggak nyangka Rachel.Lo bener bener gadis baik.Lo bener bener wanita yang baik banget.Gue seneng banget Rachel lo maafin gue"
Rachel menepuk bahu Laura kemudian berkata "Iya sebagai Rachel dan sebagai manusia biasa gue nggak mampu memaafkan orang kayak lo.Tapi sebagai orang yang punya iman dan punya keyakinan.Gue harus maafin lo.Karena gue punya agama.Dan di agama gue,diajari yang namanya kasih antar sesama manusia.Disana juga bilang 'kasihilah musuhmu' Jadi aku mengasihimu Laura.Aku maafin kamu"
"Makasih Rachel..Makasih Alka..Makasih semuanya..Semoga setelah ini kalian nggak benci aku..Dan aku pastiin setelah ini kalian nggak bakal lagi ketemu aku..Kalian tenang aja ya."
"Lo mau kemana?sembunyi di luar negri?"Tanya Eva dingin.
"Enggak Eva.Lo tenang aja.Gue bakal dipenjara seumur hidup atas kasus kriminalitas yang gue lakuin.Dan makasih sekali lagi Alka.Lo undah ringanin tuntutan lo.Jadi gue nggak dihukum mati"
Alka tidak menganggukan kepalanya.Tidak juga tesenyum.Namun ia malah menatap Laura dingin kali ini.
"Lo bisa liat sendiri kan sekarang.Bedanya lo sama Rachel?Itu alasan gue nggak pernah mau sama lo"
Laura mengangguk lemah setelah mendengar penjelasan dari Alka.
"Iya.Sekarang gue sadar dan paham kok.Kenapa lo nggak pernah mau sama gue.Yah karena gue emang bener bener wanita menjijikan.Ya jelas beda lah.Rachel sama gue?kayak langit sama kotoran kambing"Jelas Laura sambil mencoba terkekeh sendiri.
"Yes.Good I think you bitch and snail laura"
"Yes Satria.I am bitch"Jawab Laura sambil tersenyum sendu.
