Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Strong Girl One

“Keluarga adalah harta terbesar yang di berikan Tuhan pada kita, jadi jangan sia-siakan mereka selagi kalian memilikinya."

✨✨✨

Seorang gadis kecil berumur sembilan tahun mengerjapkan matanya berkali-kali. Saat ia terbangun ia langsung mencari keberadaan sang mama. Langkahnya berjalan kearah dapur dan di sana hanya neneknya yang sedang memasak membuat ia bertanya-tanya kemana keberadaan sang mama.

"Nek, mama mana?" tanya gadis itu sambil menghampiri neneknya dan tangannya yang membawa handuk karena ia juga akan langsung mandi, mengingat hari ini akan ada acara di rumah saudaranya. Di rumahnya hanya ada satu kamar mandi dan itu berada di dekat dapur.

"Mama sama ayah kamu lagi ambil pesenan kue buat acara di rumah tante kamu nanti," ucap neneknya sambil menampilkan senyumnya, tapi tanpa gadis itu tau ada raut wajah sedih yang di tampilkan neneknga.

"Ya udah deh Nesa mau mandi dulu," ucap gadis itu yang memanggil dirinya dengan sebutan Nesa.

Nesa berjalan kearah kamar mandi, baru saja ia akan membilas tubuhnya yang banyak busa ia langsung mengingat bahwa kemarin mamanya sudah mengambil pesanan kue bersam nya, pikirannya melayang pada ucapan mamanya beberapa hari lalu yang mengatakan ia akan pergi dan Nesa harus bisa menjaga dirinya baik-baik bersama ayahnya. Mengingat ayahnya ia juga mengingat jika ayahnya pernah mengajaknya ke bandara dan mengatakan 'disini nanti mama kamu akan pergi bersama ayah baru kamu,' Nesa mengingatnya, Nesa bukan gadis bodoh ia tahu apa maksud dari perkataan ayahnya itu. Meskipun Nesa asiih berusia Sembilan tahun namun ia sangat pandai.

Dengan segera Nesa menyelesaikan aksi mandinya dan segera menuju kamarnya untuk memakai pakaiannya setelahnya ia langsung menyisir rambutnya yang ia gerai dan segera memakai bedaknya, setelah itu ia langsung keluar menuju kamar orang taunya, hal pertama yang ia lihat adalah lemari orang tuanya yang hanya menyisakan pakaian ayahnya.

Kaki Nesa rasanya lemas, ia langsung menangis sejadi-jadinya. Neneknya yang mendengar tangis Nesa dari kamar orang tuanya langsung berjalan menghampiri cucunya itu, lalu memeluknya dengan erat menenangkan Nesa yang sudah meraung itu.

"Semua akan baik-baik saja, percaya sama nenek mama kamu pasti bakalan balik sama kita lagi," ucap Neneknya yang juga ikut menangis. Hatinya sakit, ia menginginkan mamanya di sisinya sekarang.

Tak beberapa lama terdengar suara motor ayahnya dengan segera Nesa berlari menuju ayahnya namun ayahnya hanya datang sendiri tanpa ada mamanya, ayahnya langsung memeluknya dengan erat menguatkan gadis kecilnya, memberi tahu gadis kecilnya bahwa ia ada di sana untuk selalu menemani dan menyayangi gadis kecilnya itu. Memberitahukan bahwa semua akan baik-baik saja, semua akan kembali seperti semula ia akan berusaha demi gadis kecilnya.

Saat ia datang ke acara tantenya semua mata menatap iba padanya, dan Nesa membenci tatapan itu, ia benci orang menatapnya dengan rasa kasihan, ia tidak se-menyedihkan itu sampai orang lain menatapnya seperti itu. Mulai dari sana Nesa bertekat untuk menghancurkan tatapan iba dan kasihan dari banyak orang, ia akan tunjukkan bahwa ia gadis yang kuat.

***

Nesa bangun dengan nafas yang memburu, lagi mimpi itu sering kali hadir dalam setiap malamnya. Mimpi buruk yang sayangnya adalah kisah nyata yang ber fatamorgana menjadi mimpi disetiap malamnya. Semua itu sudah berlalu selama delapan tahun tapi mimpi itu selalu hadir seakan menjadi pengingat bahwa keluarganya sudah hancur.

Nesa melihat jam didinding kamarnya dan jam sudah menunjukkan pukul setengah enam dengan cepat Nesa keluar kamar membawa handuknya dan berjalan kearah kamar mandi. Setelah selesai ia langsung sholat dan mengenakan baju seragamnya. Setelah itu ia langsung menyapu rumahnya. Semenjak neneknya meninggal ia harus menyapu halaman dan menyapu di dalam rumahnya setiap pagi, jadi ia harus bangun pagi agar ia tidak terlambat kesekolahnya.

Nesa bukan dari keluarga kaya, ralat maksud ia bukan dari keluarga kaya saat ia harus tinggal bersama ayahnya, ayahnya hanya penjaga toko sembako yang tidak besar di tokonya sendiri yang ia bangun bersama mama Nesa dulu, sedangkan ibu tirinya hanya ikut membantu menjaga toko dengan ayah Nesa. Namun Nesa tak pernah merasa kurang akan apapun karena mamanya selalu mengirimkannya uang agar Nesa tidak kekurangan apapun, Mama Nesa berasal dari keluarga yang berada, mamanya memiliki butik dan toko sembako yang cukup besar sedangkan papa tirinya adalah manajer pemasaran di sebuah perusahaan besar.

"Nesa, hari ini kamu sarapan di sekolah aja ya, ayah gak sempet masak." ucap Ayahnya saat Nesa sedang menyapu di ruang keluarga. Disana ayahnya terlihat sedang menonton TV. Jika kalian bertanya dimana ibu tirinya? sudah jelas wanita itu sedang tidur.

"Iya gakpapa yah, Nesa bisa sarapan di sekolah nanti." ucap Nesa dengan senyumannya.

Setelah selesai menyapu Nesa langsung meminta ayahnya untuk mengantarnya ke sekolah. Nesa selalu diantar ke sekolah oleh ayahnya sedangkan saat pulang ia biasanya nebeng bersama temannya.

***

"Nesa," suara teriakan sahabatnya itu membuat Nesa memutar badannya melihat sahabatnya yang sedang memanggilnya.

"Masih pagi Fin gak usah teriak-teriak gitu," ucap Nesa pada Safinda sambil memutar matanya malas, sedangkan Finda hanya tertawa. Finda adalah sahabat yang paling dekat dengan Nesa namun mereka berbeda kelas. Finda termasuk gadis yang famous selain mudah bergaul ia juga pintar dan imut.

"Nanti kantin bareng yuk, udah lama kita gak ke kantin bareng," ajak Finda, mereka memang sangat jarang berkumpul karena mereka berbeda kalas.

"Ok deh nanti ajakin yang lain juga," ucap Nesa yang mendapat anggukan dari Finda.

"Btw gimana sama Bunda Lo?" tanya Finda, Nesa mendengus malas ia sangat malas jika harus membicarakan ibu tirinya itu.

"Yah gitu lah, udah lah males gue bahas dia bikin mood ancur aja masih pagi udah bahas dia," kesal Nesa sambil berjalan kearah kelasnya bersama Finda di sampingnya.

"Yang sabar ya Nes," ucap Finda sambil mengelus pundak Nesa memberi kekuatan pada sahabatnya itu.

"Bentar Fin gue taro tas dulu, abis ini anterin gue ke kantin gue belum sarapan." Nesa segera masuk ke kelasnya untuk meletakkan tas nya dan segera keluar lagi menghampiri Finda. Setelahnya mereka langsung menuju kelas Finda terlebih dulu baru setelahnya mereka berjalan menuju kantin untuk sarapan.

***

"Masih pagi udah ke kantin aja, Nes," sapa Dino, ia salah satu sahabat Nesa juga, mereka sudah bersahabat semenjak mereka memasuki SMA.

"Gak sarapan gue No," jawab Nesa sambil berjalan memesan makanannya bersama Finda.

"Fin, ada liat shilla gak?" tanya Dino pada Finda, Shilla adalah kekasih Dino dan juga salah satu sahabat Finda tapi Nesa dengan Shilla hanya berteman mereka tidak terlalu dekat karena mereka hanya satu kelas pada kelas sepuluh saja.

"Masih pagi udah mau mojok aja No," seru Nesa sambil menggeleng, melihat tingkah bucin sahabatnya itu.

"Yeee mana gue tau, lo kira Shilla anak gue?" tanya Finda sewot. Begitulah Finda dan Din mereka bersahabat namun kerjaan mereka lebih sering berantem daripada akurnya.

"Lo kenapa sih sewot banget sama gue? Punya dendam kan lo sama gue?" Tanya Dino memicingkan matanya menatap Finda curiga.

"Engga, gue cuma bosen liat muka lo dari kelas tujuh, enek aja gitu rasanya," sarkas Finda yang memang sudah mengenal Dino dari SMP berbeda dengan mereka yang baru mengenal Nesa saat masuk SMA karena mereka dipertemukan di kelas yang sama.

"Syukurin aja sih, kapan lagi lo bisa punya teman cogan kayak gue?" tanya Dino dengan pdnya. FIY Dino itu cowok famous badboy yang suka bikin ulah dan ditakuti adik kelasnya itu, lalu kalian kira siapa yang tidak kenal dengan Dino? Dino juga ketua ekskul silat.

"Yang modelan kayak lo mah di sungai Ciliwung juga banyak kali." ejek Nesa menimpali sambil tertawa dan Finda juga ikut tertawa mendengar hinaan Nesa sedangkan Dino yang sudah kesal langsung diam memakan makanannya yang baru saja dating. Akhirnya mereka makan dengan penuh tawa karena lelucon yang dibuat Dino.

***

Thank buat yang udah baca cerita aku ini

selalu tunggu kelanjutan ceritanya ya guys :) semoga kalian suka

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel