Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2. Elena jatuh pingsan

Elena hari demi hari tambah buncit aja perutnya karena hamilnya sudah tinggal menghitung hari saja. Mungkin kurang dari 10 hari lagi akan melahirkan.

Tapi Bachtiar bukannya suami siaga, melainkan ia semakin asyik dengan Catherine, cewek sekantornya yang suka menggoda nya.

"Sayang kita ke happy puppy yuk"

"Ah bosen ah karaoke mulu"

"Jadi apa dong sayang?"

"Kita check in aja yuk"

"Check-in kemana sayang?"

"Ke Hotel lah"

"Lah terus istri kamu gimana?"

"Udah aku bilangin nanti akan lembur sampai pagi"

"Lalu dia bilang apa"

"Ya seperti biasa dia bilangnya, masa aku udah mau melahirkan gini kamu masih mau lembur aja"

"Tapi hati hati sayang, jangan sampe dia minta cerai dari kamu"

"Loh bukannya kamu senang kalau aku bercerai sama dia"

Sejenak Catherine berpikir. Ia tak mungkin juga kalau membiarkan kekasih palsu ini tidak mendapatkan harta warisan istrinya.

"Kamu boleh cerai dari dia, asal rumah kamu itu bisa kamu dapatkan"

"Gimana didapatkan nya, semua rumah itu rumah dari orang tuanya. Bukan milikku. Kalau ia bercerai dengan aku pasti rumah itu diambilnya lagi"

"Maka dari itu, jadikan rumah itu milik kamu sayang yaa... baru aku minta kamu menceraikannya"

Catherine juga tak ingin kalau ia mendapati Bachtiar tidak punya apa apa.

"Pinter kamu ya... jadi aku harus bagaimana biar rumah itu jadi milikku"

Catherine membisikkan ditelinga Bachtiar.

Bachtiar tercengang dengan ide dari Catherine itu.

"Hah ... harus begitu?"

"Iya ..."

"Iya sayang ya ... aku minta itu"

"Hemmzz ya udah nanti aku cari waktu yang tepat"

Bachtiar memang sudah bulat ingin mengawini Catherine. Tapi sebetulnya dalam hati kecilnya itu terlalu beresiko baginya.

Ia tak sampai hati melakukannya.

"Apa tidak sebaiknya kita menikah dan kita cari jalan lain"

"Gak mau lah sayang kalau kamu menikahi aku dan belum mendapatkan semua harta milik istri kamu"

"Hemmzz jadi ini semua bukan tentang cinta, tapi tentang harta"

"Tapi kamu harus mendapatkan nya kalau mau cinta aku ya sayang"

"Hemmzz okelah aku pertimbangkan caranya"

Tak beberapa lama muncul di WhatsApp Bachtiar.

"Pak hallo pak ... ibu pingsan pak ... hallo"

"Waduh sayang istriku jatuh pingsan"

"Nah sekarang waktunya sayang, ambil semua sertifikat nya dan buat semua atas nama kamu semuanya"

"Tapi bagaimana cara mendapatkan tanda tangan nya"

"Gampang, kamu bawa aja KTP istri kamu"

"Okelah"

Bachtiar segera pulang ke rumahnya.

Lalu ia malah dimaki maki oleh orangtua Elena

"Kamu suami macam apa, istri kamu akan melahirkan tapi malah kamu sibuk dengan kerjaan kamu"

"Loh papah sendiri yang bilang, kalau aku harus rajin bekerja"

"Rajin bekerja apanya, mana hasilnya. Mana gaji kamu. Katanya kamu sudah lama gak memberikan nafkah sama istri kamu. Katanya hasilnya kamu investasi kan lagi. Mana hasilnya"

"Papah sendiri yang mengajarkan untuk selalu berinvestasi, lagian penghasilan istriku khan ada pah, kalau aku kasihkan nanti papah bilang jangan poya poya. Harus berhemat. Nah maksud saya juga begitu"

"Bukan seperti itu. Kamu kasihkan gaji kamu, biar istri kamu yang berhemat, kalau kamu kasihkan semua buat investasi, itu namanya kamu gak ada gunanya buat istri kamu, anak aku, paham"

"Ya udah pak tak baik ngomongin ini, istriku harus segera dibawa ke rumah sakit"

"Suami macam apa kamu, telat, istri kamu sudah di rumah sakit"

"Loh kok papah gak bilang bilang. Terus kenapa papah masih disini?"

"Aku mau ambil sebagian bajunya, tadi belum siap"

"Biar aku aja pah"

"Ah kamu dasar suami tak berguna. Lain kali aku akan pertimbangkan agar Elena ceraikan kamu"

"Kok papah ngomongnya begitu sih, dia lagi ngandung anak aku pah"

"Ah buat apa .. kamu hanya bisanya menghamili Elena"

"Udah lah pah aku mau beres beres baju istriku pah"

"Awas kalau lama"

"Papah mau kemana?"

"Aku gak mau satu mobil sama menantu kurang bertanggung jawab seperti kamu. Awas aja kalau ada apa apa sama Elena"

Setelah di kamarnya. Segera Bachtiar membereskan pakaian Elena. Tapi muncul lagi di WhatsApp nya.

"Gimana sayang, sudah didapatkan sertifikat rumahnya?"

"Jangan sekarang, istriku perlu baju. Tadi papahnya kesini maki maki aku. Bahkan ia hendak memisahkan aku dengan Elena"

"Kamu ngapain ngurus istri kamu, katanya kamu mau menikahi aku. Udah sekarang jangan buang waktu. Bawa semua sertifikat nya cepat, keburu telat. Nanti kamu didepak dari rumah gak dapet apa apa"

"Gak bisa sayang. Aku akan bereskan bajunya. Nanti kalau ketahuan gimana. Pelan pelan ya. Khan balik nama sertifikat itu khan bisa lama"

"Ya tambah lama kalau kamu masih sibuk ngurusin istri kamu"

"Udah pokoknya kamu tenang aja... aku pastikan nanti semuanya beres"

"Hemmzz awas ya kalau gak beres. Pokoknya kamu harus dapat sertifikat itu secara cepat"

Memang Catherine ini selain pintar juga jahat. Bachtiar masih ingin perhatian sama Elena. Ia membereskan pakaian Elena. Dan beberapa yang dibutuhkan Elena.

Lalu ia segera menghubungi papahnya Elena.

"Pah dimana rumah sakitnya?"

"Kamu istri kamu dirawat aja gak tahu"

"Iya pah cepet pah gak ada waktu berdebat lagi pah"

"Cepetan ke RSIA Bunda"

"Astaga ... kamu jadi gak tahu selama ini istri kamu konsultasi ke dokter dasar menantu brengsek"

"Iya pah aku tahu"

Segera Bachtiar mencari di google map.

Memang selama ini ia tidak pernah menemani Elena periksa kandungan.

Tapi untunglah ada google map. Ia segera melesatkan mobilnya ke Terusan Jalan Jakarta, Bandung.

Sesampai nya disana ia langsung bertemu dengan ibu mertua dan bapak mertua nya.

Bachtiar menyalami ibu mertua nya

"Gimana kabarnya Elena mah"

"Kamu kemana aja sih jam segini baru nongol. Kamu suami macam apa"

"Aku khan kerja mah"

"Ah kerja kerja. Mamah udah tahu dari Elena kamu gak pernah menafkahi Elena. Jadi kerja apa kamu"

"Sudahlah mah ... bukan saat yang tepat. Aku tengok Elena ..."

"Kamu harusnya jadi suami siaga ..."

"Iya mah iya mah"

"Jadi gimana kondisi nya"

"Sekarang mau dioperasi. Kamu telat"

"Kenapa dioperasi"

"Tuh khan suaminya sendiri gak tahu. Istri kamu punya masalah dalam kandungannya. Karena dia itu stress tidak diperhatikan sama kamu"

"Iya mah iya mah aku mau nengok Elena dulu"

Akhirnya walau dilarang oleh mertuanya, tapi Bachtiar meminta pada dokter untuk melihat proses operasinya.

"Iya.. pak Bachtiar boleh ikut proses operasi Caesar nya ... asalkan pak Bachtiar pakai pakaian medis dulu"

Operasi caesar adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui celah sayatan pada perut serta rahim ibu, biasanya dibuat melintang persis di bawah garis pinggang.

Pada banyak kasus, operasi caesar dilakukan dengan jenis bius epidural atau anestesi spinal di mana ibu dapat tetap sadar selama menjalani proses operasi. Mayoritas ibu yang menjalani proses persalinan dengan operasi caesar dapat pulang dari rumah sakit 3 sampai 5 hari setelah prosedur operasi. Namun untuk benar-benar pulih total, diperlukan perawatan rutin di rumah serta kontrol berkala ke dokter spesialis kandungan selama kurun waktu kurang lebih satu bulan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel