Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bagian 1

Flashback

Hyme terbangun dari tidurnya dan melihat Mizuki terkulai di sampingnya, dia berpikir bagaimana bisa dia berakhir di ranjang bahkan dengan orang yang dia tidak kenal sama sekali, ada sesuatu hasrat yang memancingnya melakukan hal itu.

Hyme langsung mandi dan merapikan semua kericuhan tadi malam. “Kamu sudah bangun,” ucap Mizuki mengucek matanya dan Hyme tersenyum lalu mengangguk. “Aku akan mandi,” lanjutnya lagi kemudian bangkit dari tempat tidur.

Hyme keluar terlebih dahulu lalu melihat Carlhi dan dia langsung memeluknya. “Ada apa?” Hyme menggelengkan kepalanya lalu bersandar manja di sana, Carlhi memeluknya dan mengelus kepala Hyme.

Hyme melepaskan pelukannya lalu pergi ke tempat yang lain, Carlhi hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

Carlhi hanya duduk di sudut jendela sambil memandang langit yang tampak cerah hari ini, dia melamun memikirkan kejadian saat dia bertarung dengan Mizuki hanya karena masalah sepele seperti Mizuki yang mengajak Hyme berbicara.

Meratapi langit yang kosong dan cerah adalah kebiasaan Carlhi dari dulu tapi, semuanya sirna saat Hyme menangis dan merengek kencang memanggil nama Carlhi untuk segera disiapkan makan malam. Awalnya Carlhi kesal, tapi kali ini dia menuruti permintaan Hyme tanpa harus memarahi Hyme terlebih dahulu, mendapatkan Hyme kembali ke dalam lindungannya adalah hal yang sangat langkah.

“Baiklah, tunggu sebentar.” Carlhi berjalan ke dapur, lalu menyiapkan kompor dan alat masak lainnya. Mengambil bumbu makanan dan memotongnya kecil serta memblendernya, hari ini Carlhi akan memasak daging sapi yang sangat lezat sebagai permintaan maaf karena sudah mengabaikan Hyme saat ingin mengobatinya.

Carlhi memasaknya dengan penuh rasa bangga, akan tetapi semuanya berubah saat Hyme terus merengek agar makanan itu cepat selesai. Kekesalan tersebut membuat Carlhi tidak fokus untuk memasak dan membuat dagingnya menjadi gosong. Tidak ada cara lain selain menutupi daging gosong tersebut dengan kecap.

Satu set daging panggang dengan tomat, timun, selada, saus tertata rapi di piring yang dibawakan oleh Carlhi. Kali ini Carlhi akan membungkam mulut Hyme dengan daging gosong yang dibawanya.

“Kau akan senang dengan ini Hyme,” gumam Carlhi sambil tersenyum sendiri-sendiri. Carlhi melihat Hyme sedang duduk di sofa dia berencana akan mengagetkan Hyme lalu menertawainya saat Hyme benar-benar dalam keadaan kaget.

Darr....

“Apa yang kau lakukan?” Hyme kaget, sambil menarik napas berulang kali dan memegangi dadanya yang sedikit sakit karena jantungnya berdetak dengan sangat cepat sedangkan Carlhi dia hanya tertawa memandang Hyme yang memegangi dadanya dengan ekspresi menakutkan.

“Maaf... ini makanlah.” Carlhi memberikan piring yang berisi daging gosong yang telah dimasaknya tadi. Hyme menerimanya dan langsung saja memotong daging tersebut dan memasukkannya ke dalam mulutnya, awalnya rasa daging itu sangat nikmat tapi, semakin dia meresapi setiap bumbu dari daging tersebut. Dia mendapatkan rasa pahit yang sangat pahit membuat lidahnya menjadi hambar.

“Pahit!” Hyme berteriak dan langsung saja meminum air yang terletak di atas meja, air itu adalah air yang disediakan oleh Carlhi secara sengaja. Air itu berisi bumbu merica yang bisa membuat Hyme kepedasan dan merasakan pahit.

Carlhi sengaja melakukannya karena sifat manja Hyme ke luar lagi, apalagi caranya menyuruh Carlhi untuk menyiapkan makanan secepat mungkin. Di situ Carlhi berpikir akan mengerjai Hyme.

“Akh....” Hyme menjerit karena air yang diminumnya itu sungguh tidak enak di lidah dan mulut, dia menangis. Carlhi merasa kasihan dan akhirnya dia meminta maaf pada Hyme akan perbuatannya yang jahil tersebut, walau di hati Carlhi dia kurang puas mengerjai Hyme.

“Kamu jahat.” Hyme masih saja menangis, karena tidak tahan dengan tangisan Hyme akhirnya Carlhi pergi ke dapur dan membuat masakan yang normal kembali agar Hyme bisa memakannya dan tidak lagi menangis.

“Makanlah ini, aku tidak akan mengerjaimu lagi,” ucap Carlhi sambil menyodorkan nampan yang berisi daging, kali ini dagingnya tidak gosong lagi.

Awalnya Hyme takut untuk memakannya bisa saja Carlhi mengerjainya lagi, tapi karena perutnya lapar akhirnya Hyme memakan daging yang dibawa oleh Carlhi tadi sembari menatapnya tajam dan acuh.

Carlhi terkekeh dan hanya bisa menatap Hyme yang memakan daging tersebut dengan sangat cepat seperti akan ada orang yang mengambil makanan tersebut dari dirinya. Selesai makan Hyme langsung membersihkan mulutnya dan menarik Carlhi ke kamarnya, Carlhi mengikutinya entah apa yang akan dilakukan Hyme pada Carlhi?

“Car, kau tahu?” Carlhi heran apa yang ingin disampaikan oleh Hyme

"Apa?” ucap Carlhi sedikit penasaran memandang ke arah Hyme.

“Kamu jelek.” Carlhi hanya diam lalu tersenyum dan mencubit pipi Hyme. Raito yang melihatnya hanya tersenyum walau sebenarnya dia tidak suka sedangkan Mizuki dia hanya menatap tanpa ekspresi sedikit pun.

Flashback off

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel