Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8. Hari Kelulusan

Kenzo keluar kamarnya dan mendapati Juna dan Narra tengah berbincang, mengerutkan keningnya Kenzo melangkah mendekati mereka.

"Kak Juna,"sapa Kenzo.

Arjuna berbalik dan melakukan tos dengan Kenzo,"Hai bro, bagaimana kata Nalla kamu di panggil BK,kenapphhmmppp-"

Ucapan Juna terputus karena Kenzo membekap mulut Arjuna.

"Jangan ngomong macam-macam,"lirih Kenzo.

Arjuna mengangguk sambil mengerjapkan matanya,Kenzo pun segera melepas tangannya dari mulut Kenzo,lalu ia menatap Narra yang tengah menahan tawanya.

"Kenapa Ra?"tanya Kenzo.

"Nanti aku yang bilang ke papa kalau kak Kenzo di panggil BK,"ujar Narra dan langsung kabur meninggalkan Kenzo dan Arjuna.

"Haiss ...,"kesal Kenzo menatap kepergian Narra lalu menatap Arjuna.

"Kok kak Juna bisa tahu aku di panggil BK?"

Arjuna mengangguk."Kan aku udah bilang tadi kata Nalla."

"His, Nalla,"geram Kenzo menahan kesal.

"Jangan kesal lah sama Nalla, dia mikirin kamu sampai tidak bisa konsentrasi tadi pas olimpiade, bahkan dia sampai melewatkan jam makan siangnya tadi."

Kenzo cukup tertegun mendengar penuturan Arjuna.Benarkan Nalla sampai kepikiran masalahnya.

"Memangnya kenapa sampai kamu di panggil BK? "

"Ck ... gara-gara malam minggu kemarin ada yang lihat aku ngDJ di Club."

Arjuna mengangguk."Lagian Ken, memang sudah seharusnya kamu menahan hobimu itu, ingat tinggal menghitung hari kamu ujian nasional, sabar sebentar lagi, nanti setelah kamu melepas seragam putih abu-abu,aku," tunjuk Arjuna pada dadanya."akan mengenalkan mu ke barbagai club malam ternama, aku yakin hobimu akan menjadi sumber penghasilanmu."

Mata Kenzo sedikit berbinar mendengarnya."Beneran kak?"

Arjuna mengangguk yakin."Temanku ada yang bisa menghasilkan 300 sampai 400 jt sebulan dari ngeDJ,dan aku yakin."Arjuna memindai penampilan Kenzo."tampang sad boy sepertimu pasti membuat daya tarik tersendiri untukmu, akan ada banyak penggemar terutama kaum hawa yang siap budget hanya untuk melihatmu tampil. "

Kenzo mengerutkan keningnya."Sad boy siapa sad boy? "

Arjuna terkekeh."Kamu lah,matamu itu seperti mata yang habis menangis tahu tidak."

"Ck ...."Kesal Kenzo langsung pergi meninggalkan Arjuna.

"Cih,ngambek dia,"ucap Arjuna menggelengkan kepalanya.

...

Malam hari Nalla terbangun,di lihatnya Narra di ranjang sebelahnya terlelap nyaman sekali,perlahan Nalla bangkit dan duduk lalu melihat penampilannya sendiri yang ternyata masih memakai seragam sekolahnya.

Nalla memegang kepalanya yang sedikit pusing sebentar sebelum ia turun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dengan air hangat.

Setelah 15 menit menyelesaikan urusannya di kamar mandi, Nalla yang sudah berganti dengan piyama panjangnya memutuskan keluar kamar untuk mencari makan karena perutnya yang terasa lapar.

Nalla mengerutkan keningnya saat melihat lampu ruang makan menyala, padahal ia ingat tadi saat melihat jam di kamarnya waktu menunjukan pukul 1 malam.

"Tidak ada siapa-siapa?"gumam Nalla lalu ia menuju dapur dan mencari apa yang bisa di masaknya untuk mengganjal perutnya.

Sudah tak ada nasi atau lauk apapun, kebiasaan keluarga mereka jika masih ada makanan sisa makan malam mereka jika itu masih layak, mama Kalya selalu meminta asisten mereka untuk membungkusnya dan membagikan kepada orang yang membutuhkan.

Nalla berjinjit lalu naik ke tangga kecil untuk melihat barang kali ada mie instan yang di simpan di lemari kitchen set dapur mereka. Mata Nalla berbinar saat menemukan ada 2 bungkus mie instan milik artnya yang tersimpan di sana.

"Asik,"seru Nalla dengan suara kecilnya.

"Kakak mau juga La."

"Eh ...."Nalla yang kaget langsung berbalik dan menyebabkan ia tumbang hingga terjatuh.

Memejamkan matanya bersiap menerima rasa sakit karena terjatuh ke lantai hingga beberapa saat menunggu ia tak kunjung mendapatkan rasa sakit itu.

Kenzo menatap Nalla yang tengah merapatkan matanya,ia tersenyum menahan tawa melihat betapa lucunya ekspresi Nalla saat ini yang tengah berada dalam gendongannya.

"Mau sampai kapan kamu merem La, berat ini,pegal tangan kakak."

Mendengar suara Kenzo,Nalla segera membuka matanya dan langsung menatap mata Kenzo,segera ia turun dengan gugup."Maaf kak,"ucap Nalla sambil menunduk.

Kenzo tertawa kecil."Sudah kakak yang salah telah membuatmu kaget. "

"Iya."

Kenzo duduk di kursi makan sambil. Memainkan ponselnya."Untuk kakak yang pedas ya La,"ucap Kenzo tanpa menoleh dan tetap fokus pada ponselnya.

"Iya kak."

Setelah beberapa saat Nalla telah selesai membuat mie instan untuknya dan juga kakaknya.

"Ini kak."

Kenzo melihat ke semangkok mie instan untuknya lalu menatap Nalla."Terima kasih."

Nalla tersenyum tipis lalu duduk di seberang tempat Kenzo duduk. Mereka pun menyantap,menikmati makan tengah malam mereka dalam diam.Hingga Kenzo lebih dulu menghabiskan mie miliknya lalu kembali fokus pada ponselnya yang Nalla yakin jika kakaknya itu tengah bermain game.

Beberapa saat kemudian Nalla telah menghabiskan mie miliknya,ia pun berdiri dan akan mengambil mangkuk dan gelas minum milik Kenzo,namun dengan cepat Kenzo menahan pergelangan tangannya.

"Biar kakak saja,kamu pergi tidur sana."

"Owh." Nalla sedikit bingung, ia pun mengangguk."Iya kak."

Nalla lalu beranjak pergi, sebelum suara Kenzo kembali menahannya.

"Maaf ya gara-gara kakak kamu jadi kepikiran saat lomba tadi siang."

Tanpa berbalik Nalla menjawab."Tidak usah minta maaf, itu bukan salah kakak,Nalla saja yang kurang belajarnya."Kemudian Nalla langsung pergi meninggalkan Kenzo di ruang makan itu.

Kenzo menghela nafasnya."Ini baru masalah kecil, bagaimana jika adik-adikku tahu yang sebenarnya."Kenzo menggeleng."Tidak,lebih baik rahasia ini aku simpan sendiri saja."

...

Tidak terasa Kenzo sudah melaksanakan ujian Nasional bulan lalu dan hari ini adalah pengumuman kelulusannya.

Semua keluarga menunggu dengan cemas di rumah,Keano sampai tidak berangkat ke kantor karena ia menunggu hasil ujian dari putra pertamanya,ada banyak harapan ia gantungkan pada Kenzo untuk kelangsungan perusahaannya di masa depan. Ia ingin Kenzo memiliki nilai yang baik agar ia bisa melanjutkan pendidikannya di universitas terbaik, atau jika Kenzo mau dia bisa kuliah di luar negeri.

Begitupun Kalya,melihat putra sulungnya menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas,membawa kembali Kalya pada kenangan indah di masalalu,putranya kecilnya yang dulu kini akan menapaki kehidupan dewasanya.

"Mana sih kak Kenzo?"tanya Narra tidak sabar.

"Kak Kenzo pasti lulus Pa, dia kan pintar,"imbuh Nalla.

Keano menatap putri bungsunya."Papa tau sayang, tapi yang papa pikirkan nilainya,bagaimanapun kakak kalian itu harus bisa masuk Universitas terbaik di sini, kalau perlu kuliah di luar negeri nanti."

Kalya serta kedua putrinya mengangguk."Papa benar, kakak kalian itu sudah merencanakan untuk kuliah di NewYork. kalian harus contoh dia. "

Mata Narra berbinar."Aku mau kuliah di Paris, aku mau tinggal sama aunty Kania di sana, aku mau jadi model seperti aunty di sana, huaaa ... pasti asik banget,"seru Narra penuh semangat.

Semua melihat antusiasnya Narra hanya bisa menggelengkan kepalanya, sementara Nalla hanya bisa menunduk sambil meremas ujung kaos yang ia kenakan, hingga detik ini Nalla belum tahu apa impiannya.Selama ini ia tak pernah tahu apa yang dia inginkan, dia hanya selalu mengikuti kemauan Narra atau mamanya.

"Wuah itu mobil kak Kenzo,"seru Narra girang sambil melompat-lompat,ia segera berlari menyambut kedatangan kakaknya itu.

"Bagaimana kak, lulus kan? Bagaimana dengan nilainya?Cepat katakan?Kami sudah tidak sabar melihat hasilnya."

Kenzo menggelengkan kepalanya melihat Narra terus saja memberondongnya dengan banyak pertanyaan.

"Sabar Ra, kakak masuk dulu, terus salim sama papa mama. "

"Eh iya,sudah cepat-cepat,"ujar Narra sambil mendorong tubuh Kenzo masuk ke dalam rumah.

"Papa ... Mama ...," ucap Kenzo menyalami kedua orang tuanya.

"Bagaimana Ken? Lulus kan?"tanya Keano tak sabar.

Kenzo tersenyum lalu mengangguk, "Lulus dong pa,tapi nilainya keluar satu minggu lagi."

Keano tersenyum."Bagus,"ucap Keano bangga sambil menepuk bahu putranya.

Kenzo tersenyum lalu keningnya mengerut melihat salah satu adiknya sedikit menunduk dengan ekspresi terlihat bingung.

.

.

myAmymy

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel