Pustaka
Bahasa Indonesia

Sayap - Sayap Patah

65.0K · Tamat
Yuyun Batalia
45
Bab
54.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

“Aku hanya seorang wanita yang hidupnya hancur karena dendam seseorang. Aku tidak pernah ingin membenci orang lain tapi kali ini aku benar-benar membenci orang yang sudah merusak hidupku. Dan kali ini aku bertemu lagi dengannya, dalam situasi berbeda. Aku tak selemah dulu. Aku akan membuat dia hancur dengan kedua tanganku.” -Eurydice Marilyn Clifford “Setelah 7 tahun lamanya kini aku menemukannya lagi. Kali ini kau tidak akan lolos dariku lagi, Eury. Aku akan melakukan hal yang lebih parah dari yang aku lakukan 7 tahun lalu. Aku benar-benar membenci keluarga Clifford.” -Archelaus Kevin Evander Ini kisah tentang pembalasan dendam tanpa cinta, namun apa yang terjadi ketika satu per satu rahasia terkuak. Akankah dendam akan berubah jadi cinta?

RomansaBillionaireIstriRevengePernikahanWanita CantikSalah Paham

prolog

Rusia, September 2008

“Eury, kau mau pulang bersamaku atau masih ingin menunggu jemputanmu?" Remaja wanita bertanya pada gadis manis yang berdiri di depan gerbang sekolahannya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Makasih, Ra. Aku nunggu jemputan saja. Aku tidak mau membuat Daddyku cemas kalau sopir yang dia kirim tidak menemukan aku disini,"

"Oh gitu. Oke deh, aku duluan,"

Eury menganggukan kepalanya. "Hati-hati di jalan, Ra,"

Remaja yang Eury sebut Ra itu tersenyum lembut, ia menutup kaca mobilnya lalu segera melajukan mobilnya.

"Pak Robert kemana sih? Kok belum jemput padahal sebentar lagi mau jam 5 sore," Eury melihat jam yang terpatri di pergelangan tangannya. Ia akhirnya memilih duduk di halte bus yang ada di depan sekolahannya.

Tidak lama dari itu Eury tersenyum saat ia melihat mobil Hummer H3 berwarna putih mendekat padanya. "Akhirnya Pak Robert datang juga," Ia segera beranjak dari halte bus.

Mobil Hummer itu berhenti di depan Eury. Eury segera masuk ke dalam mobil. "Bapak kemana saja? Kaki Eury sampai lelah menunggu Bapak," Eury mengoceh sambil memasang seatbeltnya. Mobil itu melaju meninggalkan sekolahan.

"Pak, kenapa diam saja?" Eury mengamati wajah sang supir.

Mata Eury menatap bingung ke supir yang seperti ingin melepaskan wajahnya. "S-siapa kau?" Eury terkejut saat melihat wajah supirnya yang tergantikan oleh wajah sosok remaja pria tampan menurutnya seumuran dengannya. "D-di mana Pak Robert?"

Remaja pria itu bungkam, dia tidak menjawabi ucapan Eury.

"Berhenti atau aku loncat dari sini," Eury merasa kalau dia berada dalam bahaya. Remaja tampan di depannya pastilah bukan orang baik.

"Lakukan jika kau bisa," Remaja itu menantang Eury.

Eury mencoba membuka pintu berkali-kali tapi sayangnya pintu itu terkunci. "Selamat datang di neraka, Eury,"

"K-kau tahu namaku?" Eury menanyakan hal yang tidak penting. Bukan itu yang harusnya Eury katakan tapi harusnya Eury berteriak minta tolong atau melakukan sebuah perlawanan seperti yang di film-film action.

"Mau dibawa kemana aku? Jangan macam-macam denganku, kau akan mati jika Daddyku tahu semua ini," Eury mulai mengancam.

Wajah remaja pria itu terlihat makin dingin. Ia melajukan mobil itu dengan kecepatan kencang, "Bahkan Clifford tidak akan bisa menyelamatkanmu dariku,"

Eury makin takut. Ia terus menggumamkan nama Daddynya berharap kalau Daddynya akan menolongnya seperti sebelum-sebelumnya.

"Ku mohon lepaskan aku. Jika kau membutuhkan uang katakan saja berapa. Daddyku akan membayar berapapun yang kau inginkan," Eury mencoba membuat sebuah penawaran setelah ancaman tak bisa menyelamatkannya.

"Aku tidak membutuhkan uang karena aku memiliki banyak uang. Aku hanya ingin menghancurkan keluarga Clifford," Sudah Eury ketahui kalau remaja itu memiliki dendam pada keluarganya.

Hummer itu berhenti di sebuah tempat yang tak pernah Eury ketahui sebelumnya. "Jangan lakukan apapun padaku, aku mohon," Eury kini memohon. Wajahnya benar-benar memelas.

"Meskipun Decker bersujud di kakiku aku tidak akan pernah melepaskanmu," Remaja itu keluar dari Hummer, ia memutari mobil itu dan membuka pintu penumpang.

"Tidak, aku tidak mau turun," Eury menggenggam erat pegangan pada mobil itu.

Remaja pria itu menyentak tangan Eury hingga terlepas dari pegangannya. Remaja itu menarik tangan Eury dengan kasar. Ia membawa Eury ke sebuah gudang.

"Lepaskan aku. Lepas!!" Eury memberontak. Ia memukul-mukul lengan remaja itu.

Brak,,, tubuh Eury terjerembab ke lantai penuh debu. Ceklek... Pintu terkunci. "M-mau apa kau?" Eury sudah ketakutan setengah mati. Ia beringsut mundur saat remaja pria itu bergerak maju.

Remaja itu membuka kaos yang ia pakai. Eury semakin ketakutan, ia tahu kalau pria itu akan melakukan hal senonoh padanya.

"Kita lihat apa yang akan terjadi pada Decker setelah tahu putri kebanggannya diperkosa oleh orang tidak dikenal," Remaja itu menyeringai kejam.

Daddy, tolong Eury..

Happ,,, Remaja pria itu berhasil mendapatkan kaki Eury. Berkali-kali Eury menerjang remaja itu tapi kekuatan Eury tidak sebesar kekuatan remaja itu.

"Ampuni aku, ku mohon lepaskan aku," Eury sudah terisak. Ia benar-benar ketakutan saat ini.

Remaja pria itu menulikan telinganya. Hatinya sudah beku jadi ia tak akan tergerak sama sekali.

Kejadiannya terjadi begitu cepat. Kondisi Eury sudah sangat mengenaskan, pakaian sekolahnya sudah tercabik-cabik akibat kebiadaban remaja pria yang saat ini sudah memakai kembali pakaiannya.

Eury masih terguling di lantai, ia meringkuk memeluk tubuhnya yang sudah kotor. Ia hancur jadi debu hanya karena seorang remaja pria. Eury tidak bisa memikirkan apapun lagi, dunianya berhenti disatu titik yang bernama kehancuran.

"Kehidupan keluargamu akan hancur seperti kehancuranmu saat ini Eury. Hanya satu orang yang harus kau salahkan disini, Decker. Dia orang yang sudah membuatmu harus merasakan kehancuran ini," Tanpa perasaan remaja pria itu meninggalkan Eury yang masih tergeletak lemas.