
Ringkasan
Lu Zhen yang sempat diremehkan, dia berhasil mengubah hidupnya setelah mendapatkan sistem yang membantunya. Namun hal itu justru memancing kelompok-kelompok mafia yang tidak mau kalah bersaing dengannya. Tak hanya itu, ketika Lu Zhen menjadi seorang yang terpandang, Mei Ling kekasih masa lalunya datang. Hingga itu menjadikannya tantangan karena Sistem akan hilang jika Lu Zhen bermain dengan perempuan. Bagaimana Lu Zhen menghadapi semua itu? Apakah dia akan memilih cinta sejatinya atau memilih menjadi orang yang paling kuat dalam dunia bisnis?
1. MUNCULNYA SISTEM
“Ini bukan hidup, tapi ini neraka!” Suara seorang pria terdengar menggeram lirih.
Malam ini, hujan deras mengguyur kota Macau, menelan gemerlap lampu kasino yang berkedip-kedip di malam pekat. Jalanan yang biasanya ramai dengan para wisatawan, kini tampak sepi dan hanya sesekali suara derap langkah terburu-buru terdengar di trotoar yang licin.
Di gang belakang Grand Lisboa, sebuah kasino megah yang menjadi lambang kejayaan dunia perjudian, terlihat seorang pria muda yang tengah tergeletak tak berdaya di tanah.
Tubuhnya penuh luka lebam. Darah segar merembes dari pelipisnya, mengalir pelan di antara hujan yang membasuh wajahnya.
Dia Lu Zhen, seorang pria miskin yang hidupnya serba kekurangan. Takdir buruk membawa kehidupannya terdampar di dasar mengerikan ini.
Lu Zhen mengerang lemah. Tubuhnya terasa remuk, seolah setiap tulangnya retak akibat hantaman brutal yang baru saja ia terima.
Di hadapannya, tampak seorang pria berjas hitam dengan senyum sinisnya. Ia berdiri santai di bawah payung yang dipegang oleh anak buahnya.
Dia adalah Li Tianhao, putra kedua keluarga Li, penguasa dunia perjudian ilegal dan kriminal di Macau. Ia menyalakan cerutunya, lalu menghembuskan asap dengan santai, seolah pemukulan tadi hanya hiburan kecil.
“Kau tahu, Lu Zhen .…” Tianhao berjongkok, menepuk pipinya dengan kasar, membuat luka di bibirnya semakin perih. “Orang sepertimu seharusnya tahu tempatnya. Kau ini cuma sampah, dan kau tidak pantas jadi bagian dari dunia ini.”
Tubuh Lu Zhen gemetar. Bibirnya bergetar, saat matanya menatap Li Tianhao penuh kebencian, tetapi tubuhnya terlalu lemah untuk melawan.
Tianhao tersenyum miring, mengejek Lu Zhen yang saat ini sama sekali tak berdaya di bawah kakinya.
“Kau berhutang lima ratus ribu dolar padaku. Aku beri kau waktu tiga hari. Jika kau tidak membayar, maka .…” Ia mengisap cerutunya dalam-dalam sebelum melanjutkan.
“Aku pastikan kau akan berakhir di dasar laut.”
Ia berdiri, melangkah mundur, lalu melirik pada anak buahnya.
“Beri dia sedikit hadiah perpisahan!”
Tanpa peringatan, sebuah tendangan menghantam perut Lu Zhen dengan sangat kuat.
Bugh!
Duagh!
“Ukh!”
Lu Zhen terbatuk. Darah segar menyembur keluar dari mulutnya. Namun, tendangan berikutnya segera menyusul. Kali ini tertuju ke dadanya.
Brak!
Lu Zhen terpental, punggungnya menghantam dinding bata basah. Pandangannya berkunang-kunang. Sedangkan Tianhao tertawa kecil melihat itu, seolah hal tersebut adalah hiburan yang sangat menyenangkan.
“Aku ingin melihat bagaimana kau bertahan kali ini.”
Setelah mengatakan itu, ia berbalik dan melangkah pergi, diikuti oleh anak buahnya yang masih terkekeh puas.
Hujan terus mengguyur, membasahi luka-luka Lu Zhen yang terbuka. Ia menatap kepergian Li Tianhao dengan penuh kebencian dan kemarahan.
“Aku tidak akan tinggal diam atas penghinaan ini,” ucap Lu Zhen terbata-bata, seraya berusaha bangkit berdiri.
Sesaat suasana hening.
Lu Zhen tetap terduduk di tanah, napasnya berat dan tidak beraturan. Rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya, tetapi lebih dari itu, ada sesuatu yang jauh lebih menyakitkan.
Rasa hina!
Ia mengepalkan tangannya yang bergetar, mencengkeram lumpur di bawahnya.
“Tiga hari?”
“Bagaimana mungkin aku bisa mengumpulkan lima ratus ribu dolar dalam waktu sesingkat itu?” Lu Zhen menengadah, menatap langit-langit malam dengan frustasi.
Ia hanyalah seorang pemuda miskin yang bahkan tak memiliki tempat tinggal tetap. Pekerjaan serabutan yang ia lakukan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tidak ada pekerjaan jujur yang bisa menghasilkan uang sebanyak itu dalam tiga hari. Lalu darimana dia akan dapat uang sebanyak itu?
Ia semakin mengangkat wajahnya ke langit dan memejamkan mata, membiarkan air hujan membasuhnya.
"Bajingan itu … keluarganya sudah menghancurkan hidup ayahku, dan sekarang mereka ingin nyawaku juga?" Mata Lu Zhen memerah. Kini ingatannya terlintas pada kenangan yang menyisakan luka di masa lalu.
Tujuh tahun lalu, ayahnya memiliki bisnis kecil di Macau, yakni sebuah perusahaan logistik yang sedang berkembang. Namun, keluarga Li menganggap bahwa itu adalah ancaman. Mereka menghancurkan bisnis ayahnya, mencuri pelanggan, menyuap pejabat, hingga akhirnya membuat keluarganya bangkrut.
Ayahnya meninggal dalam kondisi menyedihkan. Ibunya jatuh sakit karena stres. Semua orang yang dulu mengaku teman, kini semua menjauh dan tak ada yang tampak lagi.
Dan sekarang … mereka ingin menghabisinya juga?
Tubuh Lu Zhen menggigil. Entah karena dingin atau kemarahan yang mendidih dalam dirinya.
“Apa yang bisa aku lakukan sekarang?”
Li Tianhao bukan hanya sekadar mafia kecil. Keluarganya memiliki jaringan luas di seluruh Macau, mengendalikan kasino, bisnis gelap, dan mafia internasional.
Jika mereka menginginkan seseorang mati, maka itu hanya soal waktu.
“Apakah ini akhir dari kehidupanku?” ucap Lu Zhen frustasi.
Kepalanya berdenyut hebat. Pandangannya semakin kabur.
"Aku tidak ingin mati seperti ini." Ia ingin pergi, tapi tubuhnya tak mau bergerak.
Kegelapan mulai menyelimuti kesadarannya. Dan saat itu, tiba-tiba saja …
Ting!
[Selamat, Anda telah terpilih untuk menerima ‘Sistem Milyuner Perkasa’.
Apakah Anda ingin mengubah hidup Anda?]
Suara itu bergema di dalam kepalanya, membuat Lu Zhen tersentak. Meski tubuhnya lemah, kesadarannya langsung kembali saat mendengar suara misterius itu.
“Suara siapa itu? Kenapa sangat nyata?”
Ternyata itu bukan suara siapa pun di gang tadi. Itu terdengar langsung dari dalam pikirannya.
[Konfirmasi diperlukan. Ya / Tidak.]
Lu Zhen mengerjapkan matanya cepat. Mungkin ini hanya halusinasi. Mungkin otaknya sudah rusak akibat pukulan tadi.
Tapi bagaimana jika tidak? Bagaimana jika ini adalah satu-satunya kesempatan untuk membalikkan hidupnya?
Dengan napas tersengal, ia menggerakkan bibirnya yang masih berlumuran derdarah.
“Aku mau.”
Ting!
[Sistem aktif! Selamat datang, Lu Zhen.
Hadiah aktivasi: 10.000.000 dolar.]
“Apa?” Lu Zhen shock, jantungnya terasa hampir berhenti.
Tangannya yang gemetar merogoh kantongnya secara refleks. Jari-jarinya menyentuh sesuatu yang dingin dan halus. Dengan napas tertahan, ia mengeluarkannya.
Sebuah kartu bank hitam.
Ia menatapnya dengan mata melebar.
“Kenapa kartu ini terasa nyata? Apa semua ini memang nyata?”
Entah darimana datangnya, tapi tiba-tiba sebuah layar holografik muncul di hadapannya, bercahaya biru di tengah hujan malam.
[Saldo: $10.000.000]
Lu Zhen menatap angka itu. Otaknya hampir tidak bisa memprosesnya.
“Se … sepuluh juta dolar?” Tangannya gemetar saat mencengkeram kartu itu erat.
Dengan uang ini, ia bisa melunasi hutangnya. Ia bisa keluar dari kehidupan menyedihkan ini. Bahkan ia bisa mulai merencanakan balas dendam.
Hujan terus mengguyur, tapi kini dinginnya tak lagi terasa. Perlahan, bibirnya menyunggingkan senyum.
"Mereka pikir aku sudah kalah?" gumamnya. Lalu ia tertawa kecil.
"Baiklah. Aku akan menunjukkan pada mereka siapa Lu Zhen yang sebenarnya."
Namun sebelum ia sempat berdiri, sebuah pesan lain muncul di layar holografik.
[Peringatan: Hadiah ini bukan cuma keberuntungan. Ini juga ujian.
Jangan berpikir bisa keluar begitu saja.]
Senyum Lu Zhen pun perlahan memudar. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ada sesuatu yang tidak beres di sini, tapi apa?
Di tengah derasnya hujan malam itu, Lu Zhen menyadari satu hal.
Tidak ada yang namanya uang gratis di dunia ini.
“Tapi kenapa sistem itu memberi kesempatan padaku? Apakah dia sengaja ingin membuatku terjebak dalam masalah rumit ini?
*****
