Pustaka
Bahasa Indonesia

Remember Me

37.0K · Tamat
Indriani sonaris
44
Bab
1.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Wanitanya yang di sangka telah meninggal 8 tahun lalu tiba-tiba saja kembali datang ke dalam kehidupannya.                Wanita dengan wajah yang sama dan orang yang sama, tetapi dia bukanlah wanitanya yang dulu. Kini dia telah berubah. Wanita itu kini berbeda, dan melupakan Vallen.               Wanita itu kini adalah musuhnya....               Dapatkah Vallen membawa kembali wanita yang ia cintai itu ke dalam kehidupannya demi Putri tunggal mereka. Dan membuat wanitanya kembali mengingatnya. Walau rintangannya sangat sulit dan nyawa sebagai taruhan?

ThrillerRomansaBillionaireSweetPernikahanKeluargaCLBKDewasaBaper

Bab 1

Boston adalah Ibukota Negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat. Kota ini terletak di sebuah pelabuhan di mana Sungai Charles mengalir ke Samudera Atlantik. Boston adalah salah satu kota tertua di Amerika Serikat. Boston juga merupakan pusat pendidikan, budaya, pengobatan, dan bisnis terkemuka di wilayah New England. Boston adalah Kota yang terkenal dengan Tim Basketnya, Boston Celtics. Yang sudah 0,5 kali menjadi Juara NBA. Industri asuransi, keuangan, dan komputer adalah pusat perekonomian Boston. Banyak rumah sakit dan universitas penting terletak di kota ini. Di dekat Cambridge, ada Universitas Harvard yang masyhur. Harvard adalah universitas tertua di Amerika Serikat. Industri penting lainnya di Boston adalah pengolahan makanan, penerbitan, dan manufaktur elektronik. Boston adalah salah satu kota pertama yang dihuni orang Eropa di wilayah yang sekarang menjadi Amerika Serikat. Pemukim Inggris mendirikan kota kecil Boston pada tahun 1630. Boston segera menjadi ibukota Massachusetts Bay Colony. Pelabuhan alam Boston yang baik membuatnya menjadi kota yang penting. Boston tumbuh sebagai pusat transportasi air serta pusat budaya dan pendidikan. Pada tahun 1684, Inggris menguasai koloni.

Saat ini di Kota Boston Amerika Serikat sedang hujan salju yang selalu terjadi di awal tahun. Orang-orang berlalu lalang di jalanan yang tampak penuh. Mereka seakan berlomba-lomba untuk sampai ke tempat tujuan mereka dan segera menghindari salju yang sungguh membekukan mereka semua. Tak hanya yang berlalu lalang untuk menjalani aktivitas mereka sehar-hari, sebagian juga ada yang bersantai di sebuah cafe menikmati hangatnya kopi yang seakan memahami situasi pagi ini. Tak banyak juga yang sudah bekerja tanpa memperdulikan hujan salju yang semakin menebal. Seluruh atap bangunan sudah tampak putih dan tebal karena hujan salju. Jalanan semakin sulit di tapaki karena tebalnya salju yang memenuhi jalanan.

Seorang gadis kecil nan cantik tampak tengah berdiri di depan jendela yang terbuka. Ia menengadahkan telapak tangannya keluar jendela hingga butiran salju jatuh ke telapak tangannya. Ia tersenyum merasakan dinginnya salju saat menyentuh tangannya.

"Selalu seperti itu, hm?" seruan itu membuat gadis kecil itu menoleh dan tersenyum lebar.

"Dad," serunya menarik tangannya dan berlari ke arah pria tinggi yang di panggil Dad.

"Kenapa membiarkan jendela kamarmu terbuka, Princes? Kamu tau bukan kalau sekarang salju sedang turun sangat banyak dan bisa terjadi badai kapan saja," seru pria itu.

"Maaf Dad," cengirnya.

"Sekarang tutuplah jendela kamarmu," ucapnya yang di angguki gadis itu.

Gadis kecil itu berlari kecil menuju jendela dan menutup jendela kamarnya. Dia adalah Valeria Agatha Walter, seorang gadis cantik berusia 8 tahun. Putri kesayangan keluarga Walter.

Dan pria tinggi nan tampan yang di panggil Dad, adalah Vallentino Lee Walter. Seorang pengusaha sukses perusahaan proferti WT group Company. Ia seorang Duda tampan berusia 35 tahun. Istrinya telah meninggalkan Vallen dan Valeria sejak 8 tahun lalu.

Selain seorang pengusaha, Vallen pun bekerja di CIA membantu kepolisian AS dalam penanganan beberapa kasus kejahatan. Vallen bergabung di sana sekitar 5 tahun yang lalu. Ia bergabung dengan CIA karena satu alasan, ia ingin membalas dendam pada musuh yang telah menghancurkan hidupnya 8 tahun yang lalu.

ȹ

Vallen memasuki kamarnya, kamar dengan nuansa gelap dan kelabu seperti hatinya saat ini. Selama 8 tahun hatinya dalam kehampaan juga kekosongan.

Rasa rindu yang begitu besar menyesakkan dadanya, rindu akan istrinya, kekasih hatinya. Wanita yang telah ia kenal sejak kecil.

Isabell....

Nama itu selalu terucap dalam setiap hembusan nafasnya.

Selama 8 tahun ini Vallen berusaha membalas dendam pada pria yang telah membunuh istrinya, kedua orangtuanya. Tetapi ternyata dalang di balik semua pembunuhan itu tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya. Bahkan selama 5 tahun Vallen bersama anggota CIA nya berusaha mencari orang itu, ternyata ia adalah salah satu mafia dalam golongan atas yang sulit di temukan jejaknya.

Sepekan yang lalu ia dan teman-temannya berhasil menangkap dan melenyapkan Jeff, musuh bebuyutan dari sahabatnya Ranethan. Jeff masuk dalam golongan mafia ke 8 dan masih ada 7 golongan lagi dimana mereka adalah mafia mafia kelas tinggi yang sulit di lacak. Salah satunya adalah musuhnya yang telah membunuh keluarganya.

Vallen memejamkan matanya saat berjalan ke balkon kamarnya. Saat musim salju seperti ini, Isabell selalu mengajaknya untuk duduk di balkon dengan saling bepelukan mesra, berbagi kehangatan di tengah hujan salju.

Selama 8 tahun Vallen hanya mampu mengenangnya, dan ia masih belum bisa menjalani hidupnya dengan tenang. Rasa bersalahnya karena telah menuduh dan tidak mempercayai Bella masih begitu membekas begitu dalam di dalam hatinya.

Allee......

Apa kamu sama sekali tidak mempercayaiku? Aku tidak pernah berkhianat dan aku selalu mencintaimu...

Dor....

Vallen segera membuka matanya saat kilasan masa lalu kembali menghantui dirinya. Vallen mengusap wajahnya yang berkeringat dingin dengan gusar. Seluruh tubuhnya bergetar hebat dan rasa sakit itu kembali terasa menyesakkan dadanya dan seperti meremas jantungnya.

"Bella maafkan aku..."

***