Pustaka
Bahasa Indonesia

Remarriage Contract With CEO

102.0K · Tamat
Miracle
100
Bab
55.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Demi biaya pernikahannya sendiri, Freya mengambil langkah hidup yang merupakan kemalangan untuknya. Janji sang kekasih membuatnya harus terlibat dengan pria berkuasa seperti Arsenio Cullen. "Aku membatalkan pernikahan ini!" kata Arsenio. "Silakan, tapi bayar dua kali lipat," jawab Freya.

One-night StandMengandung Diluar NikahKawin KontrakWanita CantikTuan MudaRomansaMetropolitanSweetLove after MarriageDewasa

Bab 1 Kecewa

"Aku tidak percaya ini!" kata Arsen marah. "Kamu memutuskan hubungan kita hanya karena aku melamarmu dan kamu bilang ini akan merusak karir modelmu?"

"Ini cita-citaku, Arsen. Kamu tahu itu!" tantang Velia.

Sebuah tawaran menggiurkan datang dari pusat mode dunia. Velia menerima tawaran brand ternama yang mengharuskan dirinya untuk tinggal sementara waktu di Milan.

Kesempatan berharga itu tentu tidak akan Velia sia-siakan. Ini mimpinya untuk menjadi semakin terkenal di dunia. Semua orang akan tahu siapa Velia Anderson, seorang top model dengan bayaran termahal.

Arsen menggeleng tidak percaya apa yang telah diucapkan kekasihnya. Selama lima tahun keduanya menjalin asmara. Namun, di saat Arsen ingin melamar Velia menjadi istrinya, wanita itu malah datang untuk memutus hubungan mereka.

"Berapa yang kamu hasilkan dari dunia model? Aku bisa memenuhi kebutuhanmu, bahkan bisa membelikan semua barang-barang mewah yang kamu inginkan."

"Aku tahu itu, tetapi aku akan menikah setelah berumur tiga puluh tahun. Kamu hanya perlu menungguku lima tahun lagi, Sayang," ucap Velia.

Arsen mengumpat kata kasar. "Dulu aku harus menunggu sampai umurmu dua puluh lima tahun, sekarang aku harus menunggu lima tahun lagi. Apa kamu sengaja mempermainkanku?"

Velia menggeleng, "Tidak, Sayang. Aku tidak bermaksud begitu."

"Cukup Velia. Jika kamu ingin hubungan ini berakhir, maka pergi saja. Aku tidak akan menghalangi, tetapi ingat ini baik-baik." Arsen menunjuk wajah Velia. "Aku tidak akan pernah untuk menerimamu kembali. Kamu akan melihat aku menikah dengan wanita yang lebih segalanya dari dirimu!"

Arsen melangkah pergi dari apartemen milik Velia. Ia melangkah dengan wajah penuh kemarahan. Sia-sia Arsen menunggu Velia dan nyatanya ia harus menunggu kekasihnya lagi selama lima tahun.

Keluarga besarnya sudah bertanya-tanya mengenai kapan ia akan menikah. Kedua orang tuanya menginginkan penerus dan umur Arsen sudah lebih dari cukup untuk menikah.

Arsen mengendarai mobil sport

mewahnya menuju kediamannya sendiri. Di dalam perjalanan, ia mengirim pesan kepada sang asisten untuk segera menemuinya di rumah.

Arsen Cullen, pria berumur tiga puluh tahun. Seorang CEO Holding Company. Perusahaan yang didirikan oleh sang kakek dan ia menjadi penerus kedua setelah sang ayah.

Arsen pernah dinobatkan sebagai pengusaha berbakat berkat keahliannya dalam berbisnis. Saat diangkat menjadi CEO tiga tahun lalu, pria itu sudah membawa perusahaan keluarga menjadi nomor tiga terbesar di dunia.

Keluarga Cullen menjadi orang terkaya nomor tiga di dunia dengan berkecimpung dalam usaha teknologi. Tidak ada para sosialita yang tidak kagum pada dirinya.

Arsen berwajah tampan dengan bola mata sebiru lautan. Rambutnya hitam pekat, hidung mancung, bibir tipis, dengan bentuk tubuh tinggi kekar. Siapa pun akan tergila-gila kepada pria tampan dan mapan. Namun, Arsen memilih Velia sebagai pasangannya dan mematahkan hati puluhan wanita.

"Tuan," sapa Owen saat Arsen baru saja keluar dari mobilnya.

"Cepat sekali kamu datang," kata Arsen dalam nada bertanya.

"Saya masih di sini karena mengurus pekerjaan."

Owen adalah asisten Arsen. Umur mereka tidak berbeda jauh. Owen, pria berkacamata, tinggi dan cukup tampan. Sedari kecil, Owen mengikuti keluarga Cullen. Untuk membalas jasa-jasa keluarga Arsen, Owen mengabdikan dirinya.

"Aku ada tugas untukmu," kata Arsen yang langsung mendaratkan tubuhnya di sofa dengan menyilangkan kaki.

Owen memberinya minuman seperti warna teh yang diberi es batu, dan Arsen langsung menghabiskannya dalam satu kali teguk. Meja kaca berdenting saat Arsen meletakan gelas dengan cara ditekan.

"Carikan aku wanita cantik, polos dan bisa dibayar," kata Arsen.

"Apa Tuan ingin bermain?"

Arsen menggeleng, "Bukan! Aku butuh untuk dijadikan ibu yang bisa melahirkan anakku."

"Menyewa seorang ibu?"

"Aku akan menikahinya dan menyuruhnya melahirkan pewaris untukku. Setelah wanita itu melahirkan anak, kami akan berpisah," kata Arsen. "Satu lagi. Kalau bisa dari negara lain untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan."

Owen mengangguk, "Baik, Tuan."

******

Freya harus menahan sakit pada kedua ujung tumit kakinya. Memakai sepatu bertumit sekitar sepuluh centimeter, lalu berjalan layaknya model di atas catwalk yang benar-benar membutuhkan konsentrasi dan keseimbangan tubuh.

Ini semua demi uang senilai lima ratus ribu dollar yang akan ia terima dari agen setelah mengisi acara peragaan sepatu salah satu designer. Jumlah yang sangat kecil, bahkan hanya secuil dari para jejeran top model ternama.

Freya hanyalah model pengganti dan sudah dua tahun ia menjalani profesi sebagai model, tetapi karirnya hanya berjalan di tempat saja. Beruntung saja sang kekasih Daniel bisa mencarikannya pekerjaan.

Daniel juga yang mengenalkan Freya pada dunia modeling. Freya memang cantik, tinggi dengan tubuh berlekuk. Beberapa kali ia ditawarkan sebagai model pakaian dalam, tetapi Freya malah menolaknya.

Cita-citanya, adalah menjadi model panggung yang akan memeragakan baju dari para designer ternama. Bersanding dengan para idolanya seperti Velia Anderson atau Kendal.

Freya dapat bernapas lega saat sepatu tinggi itu sudah lepas dari kakinya. Otot-otot betisnya kaku karena tekanan tumit yang tinggi. Ia meluruskan kedua kaki sembari memukul-mukul betisnya. Sekitar tiga pasang sepatu yang harus ia perlihatkan di depan umum, dan semua itu memiliki tumit yang tinggi.

"Kamu baik-baik saja, Sayang?" tanya Daniel sembari memberikan sebotol air mineral.

"Ya, aku baik-baik saja. Ini bukan masalah," jawab Freya dengan menerima sebotol air yang kekasihnya berikan. Hampir setengah, air itu habis karena Freya benar-benar sangat kehausan. "Terima kasih airnya."

Daniel merogoh sesuatu dalam sakunya, ia mengambil uang yang telah diberikan agen sebagai bayaran dari pertunjukan.

"Bayaranmu," kata Daniel.

"Terima kasih, Sayang."

Daniel membereskan barang-barang milik Freya dalam satu buah tas kecil. Kekasihnya itu tidak terlalu banyak membawa barang, hanya baju ganti, sepatu bertumit datar, tisu, dan handuk kecil.

Freya juga tidak punya ruang ganti tersendiri. Ia tergabung dalam satu ruangan bersama para penata busana karena Freya adalah model pengganti.

"Kita pulang," kata Daniel.

Freya mengangguk. Memakai sepatu datarnya, jaket tebal, lalu menggandeng tangan Daniel keluar dari pintu belakang gedung pertunjukan.

"Aku lapar, Sayang," ucap Freya.

"Di rumah sudah ada mie instan. Makan itu dulu saja. Lagian kita harus menabung untuk membayar uang sewa rumah," kata Daniel.

"Mie lagi? Aku baru saja dapat uang. Kita beli roti tawar saja."

"Aku belum membayar tagihan listrik serta air," kata Daniel. "Uang seratus dollar harus aku berikan kepada teman yang telah memberitahu ada pergantian model, dan juga ibuku meminta uang untuk biaya bulan ini."

Daniel tidak punya pekerjaan tetap. Pria itu bekerja paruh waktu dan berpindah-pindah. Kadang Daniel menjadi pesuruh di rumah produksi film. Lelaki itu juga pernah menjadi pelayan restoran, kasir minimarket dan salesman.

Sudah delapan belas bulan lamanya, Daniel dan Freya menjalin hubungan. Keduanya juga tinggal serumah di pinggir kota London. Keduanya bertemu saat Freya mengikuti audisi kompetisi model, tetapi ia gagal. Daniel yang bekerja sebagai pesuruh di tempat kompetisi, mencoba untuk memberinya semangat dan akhirnya mereka berkenalan lebih jauh lagi.

Usia Daniel dan Freya hanya berjarak satu tahun saja. Freya berumur dua puluh tiga tahun, sedangkan Daniel berumur dua puluh empat. Freya seorang yatim piatu. Sejak kecil ia telah tinggal di panti asuhan, sementara Daniel mempunya ibu yang ditinggal suaminya bersama wanita lain.

"Besok aku akan pergi membayar uang sewa rumah. Kamu tenang saja," kata Freya.

Daniel mengangguk, "Setidaknya kita tidak diusir sampai bulan depan. Besok aku ada pekerjaan baru."

"Apa?" tanya Freya.

"Aku menjadi pesuruh di perusahaan. Mungkin kali ini aku akan menjadi pegawai tetap. Aku malas untuk bekerja paruh waktu lagi. Setidaknya aku menginginkan gaji sepenuhnya setiap bulan."

"Aku akan mendukung apa pun yang kamu lakukan," kata Freya.

Bersambung.